Summary
Yaoying bertransmigrasi ke dalam novel.
Di masa yang kacau dan sukar ini, banyak negara yang berperang. Ayahnya kebetulan adalah sosok paling kuat dari mereka yang mengincar supremasi, kakaknya ternyata adalah tokoh utama pria yang pada akhirnya mendominasi Dataran Tengah.
Sebagai adik perempuan dari tokoh utama pria, Yaoying siap untuk menerima keuntungan yang datang tanpa dirinya harus mengangkat satu jari pun ini.
Namun ternyata sang tokoh utama pria membencinya hingga ke tulang, sampai-sampai membuat dirinya harus menikahi pemimpin suku padang rumput yang berusia enam puluh tahun
un demi menggantikan tokoh utama wanita.
Yaoying dipaksa menikah. Serigala di depan, harimau di belakang, dan serigala mengepungnya, semua menginginkan putri Han yang sejelita bunga.
Pada saat genting, melintas dengan pasukannya adalah bangsawan muda legendaris dalam novel itu yang ditakdirkan untuk mati muda.
Gemetaran, Yaoying menunjuk pada si bangsawan penyakitan demi meloloskan diri dari cengkeraman mereka: Putri ini jatuh cinta pada pandangan pertama kepadamu. Kalau kau masih tak mau menikah, aku akan mencarimu dengan membawa mahar!
Para bawahan sang bangsawan memucat ketakutan: Tuan Putri tak boleh bicara sesantai itu! Majikan kami adalah seorang rahib, putra sang Buddha dengan darah bangsawan!
Yaoying, dengan wajah sarat dengan kesedihan: Putri ini tidak memandang rendah tentang kau yang adalah seorang rahib. Dalam hidup ini, aku adalah orangmu, dalam kematian, aku adalah hantumu!
Rahib: ….
Sejak saat itu, kisah tentang putra Buddha dan putri Han pun mulai beredar di seluruh padang rumput.
Rahib yang reputasinya tak bisa dibersihkan bahkan bila dia melemparkan diri ke dalam Sungai Kuning: ….
(Catatan: Judul novel ini mengacu pada sebuah ekspresi bahwa bagi para sahabat, keluarga, dan kekasih yang terpisah oleh jarak yang jauh, malam-malam yang diterangi cahaya rembulan akan membuat mereka lebih saling merindukan satu sama lain.)