Addicted Pampering You: The Mysterious Pampered Wife of The Military Ye - Bab 5
- Home
- Addicted Pampering You: The Mysterious Pampered Wife of The Military Ye
- Bab 5 - Tidak Ada Orang Lain, Kau Akting Untuk Siapa?
Bab 4 – Tidak Ada Orang Lain, Kau Akting Untuk Siapa? –
“Ah benar, ibu! Aku sudah menyiapkan tiket untuk semuanya. Ini tempat duduk VIP, jadi kalian harus datang.”
“Tentu, Ibu pasti datang.” Chu Yunrong setuju dengan bahagia.
Shen Xitong melihat yang lainnya di meja, sangat berharap yang lain menyetujui.
“Setelah menjadi tentara seumur hidup, aku terbiasa dengan suara tembakan. Jadi aku tidak akan mendengar selo-selo itu. Pria tua ini memilih untuk tidak ikut.” Kakek Shen menolak.
(Selo = instrument mirip biola besar, ata Bahasa inggrisnya Chello.)
Walau Shen Xitong kecewa, dia tahu Kakek Shen selalu tidak tertarik dengan hal-hal semacam ini.
“Aku akan pergi ke Eropa untuk perjalanan bisnis hari itu, jadi aku tidak bisa datang. Tapi aku akan bawakan hadiah nanti.” Shen Junyu berkata dengan santai.
Lalu hanya ada satu orang tersisa, dan semua mata tertuju pada Shen Qinglan.
Qinglan meletakkan sumpitnya. “Ini akhir semester, jadi ada ujian akhir. Aku masih ada banyak hal yang harus di periksa ulang. Jadi aku juga tidak bisa pergi.”
“Ini konser pertama saudari mu, bagaimana mungkin kau tidak datang? bukan ujian akhir saja yang penting kan?, saudari mu juga penting.”
Tepat ketika Qinglan selesai berbicara, Chu Yunrong mengomelinya dengan tidak senang.
“Yunrong.” Kakek Shen berseru dengan nada tinggi.
Melihat ayah mertuanya terang-terangan memperingati, Chu Yunrong menjadi malu dan cepat-cepat menutup mulutnya.
Shen Qinglan tetap tenang, semua tidak dapat melihat apa dia terganggu atau tidak. “Kakek, aku akan kembali ke asrama kampus dulu.”
“Ini sudah larut, lebih baik kau tinggal di rumah.” Kakek Shen terlihat tidak rela, karena cucunya jarang sekali pulang. Bahkan di akhir pekan, dia jarang pulang. Untuk alasannya, itu bukan sesuatu yang dia tidak pahami.
“Besok ada kelas pagi, jadi tinggal di asrama lebih mudah. Besok lusa adalah akhir pekan, aku akan pulang untuk menemui Kakek.” Qinglan berdiri.
Melihat ini, Shen Xitong cepat-cepat berdiri dan mengikutinya. “Qinglan, biar aku menghantarmu ke depan.”
Kakek Shen melihat cucunya dan melirik Chu Yunrong. “Kau, ikut denganku ke atas.”
Dan akhirnya hanya tinggal satu orang di tinggal sendirian di meja, Shen Junyu. Matanya suram, tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.
***
“Qinglan, kumohon, jangan salah mengartikan perkataan ibu. Ibu tidak sengaja, dia hanya…” Shen Xitong yang mengikuti Qinglan mulai berbicara, matanya terlihat penuh rasa bersalah, seperti seorang Kakak yang berusaha meyakinkan adiknya yang tidak peka.
Shen Qinglan berhanti dan menatap lurus pada Xitong, tanpa emosi di matanya. “Shen Xitong, tidak ada orang lain di sini, kenapa masih berakting? Apa tidak lelah?”
Wajah Shen Xitong langsung kaku, tapi dia cepat-cepat mengontrol wajahnya dan kembali normal. Dengan menahan senyuman: “Qinglan, aku tahu ibu merawatku dengan baik, dan kau tidak suka. Tapi, kau juga harus mengerti ibu. Setelah kau hilang bertahun-tahun, dan aku yang menemaninya selama itu; kau juga sedikit pemarah dan tidak banyak berinteraksi dengan ibu. Ibu tidak bisa beradaptasi dengan baik saat ini dengan perilakumu.”
Mendengar kalimat sok baik Shen Xitong, nadanya terdengar meyakinkan, tetapi sebenarnya pamer. Bahkan kalau Qinglan anak biologis Ibu, tapi yang paling Ibu sayangi adalah dirinya, meskipun dia bukan anak biologis Ibu.
Narasi Shen Xitong tentang Shen Qinglan benar, tapi dia bukan lagi anak kecil. Ketika Qinglan baru kembali ke Keluarga Shen, dia berdelusi Chu Yunrong masih memperlakukannya dengan baik. Sekarang, setelah 6 tahun, delusi itu terhapus sedikit demi sedikit dan mulai menghilang.
“Shen Xitong, aku harap kau bisa menggunakan topengmu sebagai Nona Tertua Keluarga Shen seumur hidup.” Nada Shen Qinglan datar, tapi kata-katanya tajam bagai belati. Menusuk dalam ke hati Xitong. langsung menggerakkan pikiran-pikiran jahat di hatinya yang paling dalam.
Wajah Shen Xitong langsung berubah menjadi jelek, sepasang mata yang memelototi punggung Qinglan sangat dingin.
“Hey… Naiklah.”
Mobil Shen Junyu berhenti tepat di depan Qinglan, kaca mobilnya turun dan menunjukkan wajah Junyu.
Shen Qinglan naik ke mobil dan keduanya diam sepanjang perjalanan ke kampusnya.
Ketika mereka tiba diluar gerbang kampus, Shen Junyu menghentikan mobil. Saat Qinglan akan turun, Shen Junyu menarik lengannya, Qinglan menatapnya dengan bingung.
Junyu menjilat bibir, tenggorokannya terasa kering. “Qinglan, kau akan selalu menjadi adik tersayang ku. Adik yang paling ku sayangi
Shen Qinglan mengerti dengan jelas, bibirnya sedikit naik. “Kakak, aku tidak pedulikan yang tadi.”
Junyu melihat prilaku halus adiknya, dimatanya terbersik sedikit perih dan kepahitan. Itu karena adiknya sendiri sepertinya tidak peduli sama sekali, apa dia benar-benar tidak kesal atau marah?
“Kau sendirian di kampus, jadi berhati-hatilah. Tunggu aku hari Jumat, aku akan menjemputmu.” Shen Junyu berkata berkali-kali.
Rasa perih dan kepahitan Shen Junyu di sadari oleh Qinglan. Dia orang yang sensitif terhadap emosi orang lain. Apa yang Junyu pikirkan, dia bisa menebaknya dengan benar. Tapi masalahnya bukan karena Keluarga Shen tidak peduli padanya, tapi…
“Ok.” Shen Qinglan berjanji. Jika ini bisa membuat Kakaknya merasa lebih tenang, ya sudah.
– Ruang Studi Keluarga Shen.
Kakek Shen duduk di kursi dan tidak berbicara. Chu Yunrong duduk di seberangnya dan meremas tangannya sendiri dalam kecemasan.
“Ayah ingin bicara apa?” Chu Yunrong mulai memecah keheningan.
“Yunrong, kau telah menikah ke keluarga kami selama 20 tahun. Shen Qian adalah pria militer, jadi dia tidak bisa berada di rumah sepanjang tahun. Dan keluarga ini selalu harmonis dan bahagia selama bertahun-tahun. Ini juga karena kontribusi mu.”
“Ayah, jangan mengatakan itu, ini yang seharusnya aku lakukan. Walau Ah Qian jarang pulang, tapi dia sangat baik pada ku, dan aku tidak akan pernah menyesal menikahinya.” Chu Yunrong berkata dengan halus.
Kakek Shen menghela nafas. “Pekerjaan Shen Qing membuatnya sibuk. Bahkan setelah kau melahirkan Junyun dan Lan’er, dia tidak bisa menemanimu. Pada akhirnya, dia berhutang pada mu.”
(Er’ = menambahkan ini pada nama artinya orang tersayang yang lebih muda atau akrab seperti kata Nak.)
Chu Yunrong sepertinya mengingat hari-hari sulit itu. Walau kedua mertuanya baik padanya dan membantunya mengurus anak-anaknya, tapi suaminya tetap jarang di rumah. Ini bukan sesuatu yang bisa dibayar oleh orang lain. Matanya merah dengan rasa sedih.
“Ingat tahun itu ketika Lan’er hilang. Kau langsung gila mencarinya kemana-mana. Setiap hari kau terus berbicara tentang Lan’er dan kau bahkan menderita depresi. Lalu, Shen Qian tidak tega melihatnya, jadi dia akhirnya mengadopsi Xitong dari panti asuhan, ini yang membuatmu pelan-pelan sembuh.”
“Tong Tong anak yang baik, anak yang sangat penurut dan pintar.” Berbicara tantang Xitong membuat wajah Chu Yunrong tersenum.
Kakek Shen mengangguk. “Dia benar-benar penurut. Tapi Yunrong, Lan’er telah kembali pada kita, kau tidak boleh melupakan itu. Dia anak yang kau lahirkan, jika bukan karena kejadian tahun itu, dia tidak mungkin meninggalkan kita untuk bertahun-tahun. Setelah sekian tahun, dia juga ingin tumbuh besar seperti Xitong, kita juga harus menyayangi dan melindunginya.”
“Ayah, aku tahu Qinglan itu anak ku. Beberapa tahun ini aku selalu berusaha menebusnya padanya. Aku tahu bahwa aku terkadang memihak ada Xitong, tapi Qinglan juga ada di hati ku.” Chu Yunrong terisak penuh emosi.
“Apa itu kejujuran atau bukan, sudah jelas ada di hati mu. Aku hanya berharap bahwa kau sebagai Ibu, bisa bersikap adil pada anak perempuan mu. Lan’er adalah cucu kesayangan Ibumu, tapi waktunya sudah terbatas, dan dia paling khawatir tentang Lan’er. Jadi, kumohon jangan membuat hari-hari terakhirnya penuh kekhawatiran.”
“Aku tahu ayah.”
Di pintu masuk studi, rok hijau berkelibat lewat.