Beauty of Lies - Chapter 1
Cuaca di musim panas bisa berubah secepat dia mau berubah. Padahal tadi matahari masih bersinar, tapi mendadak tertutup awan gelap. Air hujan seukuran kacang turun dengan derasnya, ditemani oleh angin dingin yang melolong dan segera tidak banyak jumlah pejalan kaki di jalanan.
Pada saat ini Tong Ling sedang berdiri di sisi jalan dan dalam waktu tiga menit, sebuah Maybach yang lewat akan menabraknya tanpa lihat-lihat, dan karenanya memulai kehidupan menyedihkannya sebagai pengganti.
Sistem nomor M577 yang terikat kepadanya telah mengiriminya cerita dari dunia kecil itu beserta ingatan dari si peran pembantu wanita umpan meriam dan kini telah berpacu dengan waktu untuk tiba di poin-poin kuncinya.
[Selanjutnya, tokoh utama pria, Ye Huan, akan mengantarmu ke rumah sakit untuk dirawat setelah dia menabrakmu. Selama hari-hari yang kalian habiskan bersama di rumah sakit, kau jatuh cinta dengan pria tampak dan luar biasa itu namun si tokoh utama pria hanya menganggapmu sebagai pengganti dari Yu Yurou. Sementara Yu Yurou pergi ke luar negeri, kau harus menjalani plot sebagai pengganti selama tiga tahun. Setelah plotnya selesai, sistem akan memberimu hadiah hasil kerja]
“Bagaimana aku bisa memastikan bahwa aku telah menyelesaikan plotnya? Kontrak kita menyebutkan bahwa mereka akan memberiku otonomi terbesar dan membiarkanku bermain sesuka hati. Kau takkan menyuruhku mengikuti plotnya selangkah demi selangkah, kan?” Tong Ling mengernyit samar dan suaranya terdengar menenangkan dan lembut, jelas-jelas mengucapkan kata-kata yang berat tapi menampakkan kesan yang manis: “Aku nggak mau ditabrak mobil….”
Sistem M577 tentu saja tidak akan terlalu malu untuk inang yang sudah dipilih secara seksama dan membuat kontrak takdir ini. Sistem pun buru-buru berkata: [Masing-masing dunia kecil punya simpul plot tetap. Asalkan arah utamanya tetap tak berubah, takkan ada masalah]
M577 berkata sambil memasangkan sebuah layar penampil pelindung mata di depan mata Tong Ling: [Ini adalah alat untuk mendeteksi simpul-simpul plotnya. Saat penyimpangan plotnya kurang dari 30%, maka masih dianggap berkualifikasi]
Tong Ling menatap alat di mana tampilan penyimpangan plotnya menunjukkan 0, matanya berkilat: “Jadi dideteksi oleh mesin ya, aku mengerti.”
Karena waktunya mendesak, Tong Ling buru-buru menyingkirkan ingatan yang dia bawa bersamanya begitu dia selesai mengatur ingatannya. Dia mengeluarkan ponselnya dari tas dan menyalakan kamera depan untuk memotret dirinya sendiri.
Ini adalah kali pertama dia memakai peralatan yang seperti barang antik ini. Untung saja, dia punya ingatan dari si peran pendukung wanita dan tak merasa canggung ketika mengunakannya.
Nama dari rekan wanita pengganti ini adalah Yu Ling. Rekan wanita ini bisa menjadi pengganti untuk tokoh utama wanita dan penampilan alaminya sangat mirip dengan si tokoh utama wanita tersebut. Bahkan kamera depan ponselnya bisa melihat kalau ini adalah sebentuk wajah yang cantik dan menyenangkan. Sayangnya, pemilik asli dari wajah ini tidak merawat dirinya sendiri dengan baik. Poni yang panjang menutupi sepasang mata badam nan jernih serta kulit yang pucat. Bibir kering dan pecah-pecah yang seperti tidak dialiri darah, kurus dan kurang gizi.
Terlebih lagi, si tokoh pendukung wanita saat ini sudah basah kuyup oleh hujan, rambut hitamnya menempel ke pipinya dan gaun tipisnya menempel ke kulit. Sepintas, dia tampak seperti hantu air yang baru keluar dari air. Dengan tampilan penuh dengan keputusasaan.
Siapa yang akan menyangka kalau peran pendukung semacam ini dan si tokoh utama wanita sebenarnya adalah kakak beradik? Lagipula, Yu Yurou si tokoh utama wanita itu cantik, murah hati, ceria, dan lemah lembut, sementara Yu Ling si tokoh pendukung penakut dan tak menonjol.
“Dia bahkan tak mengurus kulitnya sendiri, sungguh terlalu kasar untuk hidup….” Tong Ling mengeluh, tapi dia tak terlalu memedulikannya. Meski dia punya kehidupan yang bagus sebelum terikat pada sistem, dia toh memanjat dari dasar. Pada awalnya, kondisinya bahkan tak sebaik Yu Ling.
Kondisi Yu Ling jauh lebih baik daripada dirinya di masa lalu.
Tong Ling menyibakkan poni basahnya ke samping dengan tangan, menampakkan wajah putih bersih, kemudian menjilat bibir keringnya dalam hujan dan menyesuaikan ekspresi wajahnya untuk menghadap ke arah kamera.
Kenapa beberapa orang bisa mirip tapi tampak benar-benar berbeda? Semuanya tak lebih dari perbedaan dalam hal temperamen dan pembawaan. Aura seseorang akan memengaruhi persepsi dari orang lain. Ada perkataan yang menyebutkan bahwa pengemis tak kelihatan seperti pangeran meski mengenakan jubah naga. Alasannya adalah bahwa pengemis tak punya aura kewibawaan semacam itu.
Mau itu temperamen atau aura, hal itu adalah sesuatu yang bisa dilatih secara buatan.
Yu Yurou si tokoh utama wanita memiliki temperamen lemah lembut dan manis, yang membuat orang-orang mudah melepaskan kewaspadaan mereka di hadapannya. Dia adalah ‘cahaya rembulan putih’ dari tokoh utama pria dan hati bagi semua orang. Dirinya murni dan jelita serta tampak sangat bersih. Tong Ling mengingat-ingat kembali imej Yu Yurou dan ketika matanya berputar, pembawaannya dan pembawaan Yu Yurou pun sepenuhnya menyatu. Di tubuhnya sudah tak ada jejak yang tersisa dari tubuh aslinya, seakan sebelumnya dia memang seperti ini.
[Inang, ini….] M577 tak terlalu memahami tindakan Tong Ling, alam bawah sadarnya hanya merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar, [Plot ini sangat sederhana, kau hanya perlu menunggu di tempat untuk bisa mengenal si tokoh utama pria, jangan terlalu cemas]
Tong Ling menyeka air hujan dari ponselnya lalu memasukkan kembali ponsel itu ke dalam tas, “Karena ini adalah pekerjaan, kita tak boleh melakukannya secara setengah-setengah.”
“Untuk performa kita, aku akan bekerja keras.” Tong Ling merapikan roknya, dengan seulas senyum di wajahnya, dia maju selangkah ke tengah jalan.
Seketika M577 dibuat terharu oleh sikap kerja Tong Ling yang serius.
Tidaklah mudah menemukan orang untuk mengambil tugas sebagai peran pembantu wanita umpan meriam. Dengan perkembangan bertahap dari dunia kecil, beberapa karakter dalam dunia kecil itu perlahan-lahan telah membangkitkan kesadaran diri mereka. Ketika sesosok karakter yang tersadarkan menemukan bahwa dirinya hanya sebuah jangkar untuk menstabilkan dunia dan harus mengikuti takdirnya yang sudah ditetapkan sejak awal, maka mudah untuk memiliki mentalitas pemberontak. Terutama ketika dia ditakdirkan untuk menjadi tokoh yang tragis, maka bukan hal yang tidak lazim jika yang bersangkutan memilih untuk kabur.
Inilah kasus dengan Yu Ling si umpan meriam dalam dunia kecil ini. Setelah dia tersadarkan, pada saat itu juga dia merasa lelah dengan dunia ini lalu tak lama kemudian menghilang.
Keberlangsungan dari tiap-tiap dunia kecil harus mengikuti aturan-aturan tertentu. Meski peran pembantu wanita bukanlah tokoh utama, peran ini sangatlah penting bagi perkembangan emosional dari tokoh utama pria dan wanita. Hilangnya Yu Ling langsung memengaruhi stabilitas dunia kecil tersebut, jadi di bawah pengaturan Dewa, secara sistematis mereka mencari jiwa-jiwa yang kuat secara spiritual yang bisa masuk ke dalam tiap-tiap dunia kecil, membuat kontrak dengan mereka dan membuat hubungan saling menguntungkan dengan premis pembayaran (bekerjasama).
Sebelumnya M577 telah mengambil beberapa orang inang yang hanya bersedia menjadi pekerja sementara dan mereka semua lalu menepuk pantat dan pergi setelah bekerja di satu atau dua dunia. Ketika kali ini bertemu dengan Tong Ling, pihak yang lain bersedia mengikat diri secara permanen. Selain merasa gembira, M577 agak was-was soal menipu si orang baru….
Persisnya justru karena si inang baru mudah untuk diajak bicara makanya M577 akan memberi Tong Ling kemudahan terbesar dalam kotrak. Lagipula, dia kan bukan iblis!
Tong Ling tahu dengan sangat jelas tentang sistem dalam benaknya. Menurut pendapatnya, program cerdas yang bisa membawanya dari galaksi U-A78 ke dunia-dunia lain ini sangat menarik. Produk semacam ini sudah melampaui masa, kalau kau tak bisa mengendalikannya dengan tanganmu sendiri, tak diragukan lagi pasti sangat berbahaya. Akan tetapi… dia punya waktu untuk pelan-pelan mengakrabkan diri dengan sistem itu dan meyakini bahwa pada suatu hari nanti dia akan bisa mempelajari produk berteknologi tinggi secara menyeluruh.
Tiga menit berlalu dalam sekejap mata dan begitu mobil mewah yang akan muncul di simpul plotnya muncul, sistem pun mengirim pengingat pada Tong Ling.
Pada saat ini Tong Ling sudah berpose. Dia berdiri dengan anggun di posisi yang paling mencolok, wajahnya sedikit menyamping, matanya tampak agak bingung dan sedih. Mobil mewah yang seharusnya menabrak dirinya pada simpul plot tersebut kali ini malah berhenti dengan mantap di depan Tong Ling.
Tanpa menunggu pria yang ada di kursi pengemudi untuk turun dari mobil, Tong Ling berbalik dan pergi, langkah-langkahnya agak terhuyung, dia sepertinya mengenali orang yang ada di dalam mobil dan hanya ingin buru-buru kabur.
Ye Huan sedang sangat kesal. Sudah dua hari penuh dia tak berkontak dengan Yu Yurou. Sejak ibuya tahu tentang keberadaan Yu Yurou, secara sepihak Yu Yurou memutus kontak dengannya dan dia hanya mendapat sebuah pesan – Yu Yurou sudah pergi ke luar negeri.
Ye Huan mengingat-ingat pertemuan terakhirnya dengan Yu Yurou dua hari yang lalu, sorot di mata Yu Yurou sebelum gadis itu pergi…. Sial! Pada saat itu, kenapa dia tak bertanya secara jelas, kenapa dia membiarkan gadis itu pergi!
Karena dia sedang dalam suasana hati yang buruk, Ye Huan mau tak mau merasa agak emosional ketika menyetir, hingga barusan tadi, dia melihat si wanita di persimpangan jalan. Sosok kabur di tengah hujan dan kabut, seperti teh putih yang merekah tanpa suara, seketika menenangkan hatinya.
Wanita itu pasti cantik. Begitu Ye Huan berpikir demikian, dia melihat wajah si wanita.
Bagaimana dia bisa melupakan wajah itu? Ye Yuan merasa kalau kejutannya datang tanpa disangka-sangka dan suatu emosi berapi-api meledak dari dalam hatinya. Sebelum dia sempat berpikir, dia buru-buru membuka pintu mobil dan mengejar ke luar.
“Yurou! Yurou!”
Begitu mendengar suara Ye Huan, Tong Ling pun berjalan lebih cepat.
Kini benak Ye Huan dipenuhi oleh Yu Yurou. Dirinya bukan orang yang emosional. Bahkan dengan Yu Yurou, emosi-emosinya selalu sangat datar. Siapa yang akan menyangka bahwa kali ini dia akan kehilangan pembawaannya yang biasa dan jantungnya seperti akan melompat keluar dari dadanya. Pokoknya, detak jantungnya keras sekali.
“Yurou, apa kau bahkan tak mau melihatku!” Ye Huan menyambar lengan wanita itu dan bertanya gelisah.
Saat itulah Tong Ling berhenti, berbalik, dan menatap Ye Huan sambil mendesah lega.
Kata apa yang harus dipakai untuk menggambarkan raut ini? Apakah sedih, apakah penuh keluhan? Atau enggan dan cinta? Lagi-lagi jantung Ye Huan mulai berdebar gila-gilaan tak terkendali. Dia hanya ingin memeluk wanita yang telah membuatnya cemas ini ke dalam dekapannya, dan dia pun melakukannya.
“Jangan pergi, apa kau tak mengenalku….” Ye Huan mengeratkan pelukannya. Ini adalah kali pertama dia mengekspresikan perasaannya dengan begitu jujur, “Tak tahukah kau betapa aku peduli padamu, kenapa kau tak menjawabku? Kenapa SMS dan teleponnya tiba-tiba menghilang?”
Tong Ling merundukkan pandangannya, menutupi matanya. Hanya saja tokoh utama pria takkan peduli soal pakaiannya yang berbeda ataupun perbedaan antara dirinya dan Yu Yurou. Sepertinya…. sudah waktunya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
“Ye Huan, lepaskan.” Tong Ling bicara dengan nada dingin dalam suara Yu Yurou. Dia memalingkan wajahnya, seakan sama sekali tak mau melihat Ye Huan, tubuhnya sarat dengan penolakan.
Bagaimana bisa Ye Huan tak melihat bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh ‘Yu Yurou’ darinya, “Apa ibuku menemuimu? Apa yang dia katakan kepadamu?”
“Tidak, Nyonya Shen tak mengatakan apa-apa, aku cuma….” Tong Ling mendesah pelan: “Aku cuma lelah dengan hubungan antara kita.”
M577 dibuat kebingungan oleh perkembangan situasinya. Dia hanya bisa berteriak pada Tong Ling: [Inang! Apa yang kau lakukan!]
Tong Ling sepenuhnya mengabaikan teriakan M577 dan masih fokus bermain dengan si tokoh utama pria: “Ye Huan, aku cuma lelah dengan hubungan ini, jadi biarkan aku pergi.”
“… Apa aku sebegitu tak pantasnya untuk mendapat kepercayaanmu?” Ye Huan mengernyit. Bagi dirinya yang arogan, saat ini mau tak mau dia merasa sedikit lebih marah, “Apa ada hal yang tak bisa kita pecahkan bersama-sama?”
“Pecahkan?” Tong Ling memainkan nada bicaranya, jelas-jelas ingin marah tapi tak bisa menahan rintihannya, “Aku tahu kalau aku tak pantas untukmu, aku tahu kalau identitas kita berbeda, aku telah memutuskan untuk pergi, tapi kenapa kau ada di sini? Kenapa kau tak membiarkan aku pergi?”
Ye Huan merasakan getaran dalam pelukannya, dia melihat air mata berjatuhan dari mata ‘Yu Yurou’, gadis itu begitu berduka dan terluka, wajahnya pucat, seakan telah mengalami siksaan, seluruh dirinya tampak luar biasa kuyu. Melihat Yu Yurou seperti ini, bahkan meski Ye Huan marah lagi, saat ini yang tersisa hanya perasaan tertekan.
“Maaf, ini salahku.” Ye Huan mengambil inisiatif untuk mengakui kesalahannya dan berkata, “Pasti ada sesuatu yang tidak kulakukan dengan baik sehingga membuatmu merasa begitu tidak aman.”
Seakan telah ditenangkan oleh kata-kata Ye Huan, wanita dalam pelukan pria itu pun perlahan berhenti gemetaran. Air mata berhenti mengalir, wanita itu menundukkan kepalanya dan berkata, “Seharusnya aku sudah pergi ke luar negeri tapi aku tak sanggup meninggalkan… mu.”
“Apa yang terjadi?” Ye Huan bertanya.
“Dia ingin aku meninggalkanmu.” Tong Ling berkata terang-terangan, “Menyuruhku pergi ke luar negeri, memberiku sejumlah uang dan bahkan menyuruh dua orang pengawal untuk mengawalku dan mengawasiku naik pesawat.”
Tentu saja yang dimaksud bukan orang lain, yang disebut ‘Dia’ tak lain tak bukan adalah ibu dari Ye Huan si tokoh utama pria sekaligus pemimpin wanita dari Grup Ye, Shen Man. Perwakilan dari Bang Da Yuanyang, bos kecil dalam plot, yang bertanggungjawab dalam menciptakan konflik antara tokoh utama pria dan wanita pada tahap awal.
Ye Huan tahu dengan jelas bahwa Shen Man mampu melakukan hal semacam itu dan merasa lebih iba lagi terhadap ‘Yu Yurou’. “Kenapa kau tak mengatakannya lebih awal padaku?”
“Apa gunanya memberitahumu?” Paras Tong Ling berubah dingin. Dia mengulurkan tangannya dan mendorong Ye Huan menjauh. “Memangnya sekarang apa yang bisa kau lakukan?”
“Aku….” Ye Huan tercekat dan tak mampu berkata-kata. Memang benar, dirinya masih muda dan sama sekali tak punya hak bicara di dalam Keluarga Ye. Benar. Jangankan Shen Man, bahkan Ye Xu, putra tidak sah yang ditinggalkan oleh ayahnya, lebih populer daripada dirinya.
Dahulu, Ye Huan tak pernah peduli tentang siapa yang akan mewarisi perusahaan, namun kali ini dia bahkan tak bisa mempertahankan wanita yang dia cintai. Harus dikatakan bahwa dia pasti merasa luar bias frustrasi.
Tong Ling masih memasang wajah dingin. Dia mengguncang lepas tangan Ye Huan dan berjalan maju dengan langkah cepat.
Ye Huan buru-buru mengikuti namun sebelum dia berjalan dua langkah, sebuah mobil yang tidak melambat tiba-tiba muncul dari persimpangan dan menabrak Ye Huan, yang semua perhatiannya terpusat pada Tong Ling.
Rasa sakit yang tajam menerpa dan satu-satunya gambaran yang Ye Huan ingat sebelum dirinya tak sadarkan diri adalah ‘Yu Yurou’ sedang menatap cemas kepadanya dengan mata berlinang air mata.
Tong Ling memasang ekspresi ketakutan, mengamati pengemudi mobil penabrak menjadi panik dan keluar dari mobil lalu menelepon nomor darurat, sementara dia bicara pada sistem yang berisik.
M577: [Ah ah ah kenapa ini terjadi!]
M577 merasa seperti akan jadi gila: [Padahal ini baru permulaan, tapi plotnya hancur! Bukankah kau bilang kalau kita harus bekerja keras, kita akan diasingkan oleh Dewa kalau kita gagal menyelesaikan pekerjaannya!]
“Siapa bilang pekerjaannya gagal.” Tong Ling mencibir: “Lihatlah peralatan yang mendeteksi simpul-simpul plotnya. Data di layar menunjukkan bahwa penyimpangan dari plot ini cuma 10%.”
[10%? Kok bisa!] M577 memeriksa mesin dengan terkaget-kaget dan mendapati bahwa, seperti yang telah Tong Ling katakan, nilai yang ditunjukkan memang cuma 10%, yang mengindikasikan bahwa adegan barusan telah lulus penilaian dari peralatan itu dan merupakan ‘produk berkualifikasi’.
“Poin utama dari episode ini adalah – 1) Pertemuan pertama antara tokoh utama pria dan peran pendukung wanita yang menjadi umpan meriam. 2) Tokoh utama pria melihat wajah peran pendukung wanita yang menjadi umpan meriam dan memperlakukan si peran pendukung wanita sebagai pengganti dari tokoh utama wanita, Yu Yurou. 3) Sebuah kecelakaan mobil membawa ke plot cerita perawatan di rumah sakit pada episode berikutnya.” Tong Ling menghitung dengan jarinya, “Lihatlah poin-poin ini, aku sudah selesai.”
M577: [….]
M577 merasa ada sesuatu yang tidak benar: [Tapi si tokoh utama pria jelas-jelas menganggapmu sebagai Yu Yurou itu sendiri!]
“Dia mengira kalau aku adalah Yu Yurou itu sendiri tapi sebenarnya aku bukan, jadi dari sudut pandang relatif, aku ini memang ‘pengganti’ Yu Yurou.” Tong Ling berkata.
M577 tak bisa menemukan alasan untuk membantah, dan merasa kebingungan: [Orang yang mengalami kecelakaan mobil juga berubah jadi si tokoh utama pria….]
“Iya, jadi di situlah letak penyimpangan 10%-nya.” Tong Ling menyesalkan: “Tak ada jalan lain. Plot rumah sakit yang berikutnya harus tetap berjalan, aku tak mau ditabrak mobil, jadi aku hanya bisa mengorbankan tokoh utama pria. Pokoknya, aku akan merawat dia, kurasa dia akan sangat gembira.”
Mau tak mau M577 merasakan hawa dingin merayapi dirinya. Dia bergidik dan bertanya: [Jadi, inang, siapa kau sebenarnya?]
Inang yang dia pilih sepertinya bermasalah!
Tong Ling tersenyum lembut: “Jangan khawatir, aku bukan orang baik.”
M577: [????]