Beauty of Lies - Chapter 10
Kali ini tidak butuh waktu lama bagi Tong Ling untuk mengunjungi Ye Huan. Setelah mendapatkan kontrak penggantinya, Tong Ling pun memutuskan kembali untuk beristirahat.
Begitu dia bangkit dan pergi, Lu Yue mengikuti.
Hal ini membuat Tong Ling menatap pria itu. “Kau tak melewatkan waktu lebih lama dengan Ye Huan?”
Mulut Lu Yue membentuk seulas senyum mengolok: “Kau, sebagai pacarnya tidak menghabiskan banyak waktu bersamanya, sementara aku, sebagai teman biasa… tak usah disebut-sebut.”
“Teman biasa?” Tong Ling merasa sedih atas persahabatan palsu antara tokoh utama pria dan karakter pendukung pria: “Ye Huan menganggapmu sebagai saudaranya yang baik, terlalu dingin kalau kau bilang begitu.”
“Oh, apakah terlalu dingin?” Lu Yue membungkuk, dengan sengaja mencondongkan tubuh ke dekat telinga Tong Ling dan berbisik, “Kukira kau senang dengan perkembangan ini.”
Ekspresi Tong Ling tak berubah sedikit pun, dia hanya sedikit memiringkan kepalanya, bertanya dengan nada bingung, “Apa yang kau bicarakan?”
Tak melihat reaksi yang dia inginkan, Lu Yue mundur dengan perasaan menyesal, “Sepertinya… aku benar-benar tak menarik bagimu.”
Lu Yue adalah orang yang sangat percaya diri. Pengalaman masa lalunya juga telah membuktikan kehebatannya tapi ketika dia mendapati bahwa wanita di hadapannya benar-benar tidak tertarik kepadanya, dia pun harus mengakui kalau ini merupakan pukulan hebat baginya.
“Aku benar-benar tak tahu apakah lebih baik membiarkanmu terus membohongiku atau lebih baik menunjukkan sisi dirimu yang sekarang ini padaku.” Lu Yue memikirkannya dan membuat keputusan, “Yang sekarang benar-benar bagus.”
Lu Yue menampakkan seulas senyum memikat dan berkata: “Lagipula, kau hanya melakukan ini di depanku, kan?”
Tong Ling rasanya hampir ingin bertepuk tangan. Lu Yue bisa menyelesaikan sendiri permainannya, mana ada dia masih membutuhkan kerjasamanya?
“Apa rencanamu berikutnya?” Lu Yue bertanya dengan ekspresi tenang: “Adikmu pergi belajar untuk menggantikanmu, jadi kau berniat pergi ke kampus menggantikan adikmu?”
Pergi ke kampus? Pertanyaan ini…. Tong Ling benar-benar belum memikirkannya.
Di Galaksi U-A78 tempatnya berada, sudah cukup kalau mengeluarkan uang untuk menanamkan chip tentang pengetahuan apa pun yang ingin dia pelajari. Sekolah dipersiapkan secara khusus bagi para murid yang ingin bergabung dengan tentara. Akademi memiliki hirarki yang jelas, bakat dan darah tak tergantikan dan orang-orang yang miskin hanya bisa memperoleh sumber daya dengan tingkat paling rendah. Tong Ling pernah menyelinap ke dalam akademi untuk suatu bisnis dan bisnis itu berhasil diselesaikan dengan sempurna tapi belakangan beberapa masalah kecil tersisa untuknya.
Hal ini membuat Tong Ling kurang tertarik pada kehidupan kampus, apalagi dunia ini masih mempertahankan cara terendah untuk mendapatkan pengetahuan. Pergi ke kampus tidak membantu pekerjaannya sebagai pengganti, kenapa pula dia membuang-buang waktu di sana?
“Aku tak mau pergi ke kampus.” Tong Ling mengernyit. “Sulit untuk meniru adikku saat aku pergi ke sana.”
M577 tak tahan untuk menyela: [Halo? Apa kau ingat kau itu siapa?]
Bagaimana bisa orang ini tidak lebih daripada Yu Yurou yang asli?
Lu Yue tampaknya sudah menerka apa yang akan dikatakan oleh Tong Ling dan dengan aktif dia mengusulkan solusinya: “Bagaimana kalau kau datang ke perusahaanku untuk magang?”
“Aku bisa mampir sebentar ke kampusmu, jadi ketika masa magangnya sudah selesai, kau bisa langsung kembali ke kampus untuk menyelesaikan tesis dan mendapatkan diplomamu.” Lu Yue menatap Tong Ling dengan penuh perhatian, “Lagipula, cepat atau lambat adikmu akan kembali, jadi kau tak bisa membuat dia tidak lulus.”
Lu Yue berusaha menggaetnya dengan terang-terangan! Tong Ling dibuat takjub dengan kemampuan Lu Yue untuk berakting. Pria itu baru saja keluar dari rumah sakit dan sudah berusaha merayunya. Apa kau pernah memikirkan tentang perasaan si tokoh utama pria?
“Apa kau yakin kau ingin aku magang di perusahaanmu?” Tong Ling bertanya pelan.
“Terserah padamu.” Kata-kata Lu Yue terdengar tulus: “Kau tahu kalau ini keputusannya selalu ada di tanganmu.”
“Menurutku….” Tong Ling tidak setuju maupun menolak, “Aku harus melihat apakah itu cocok untukku, kan?”
Lu Yue tidak kecewa oleh jawaban Tong Ling tapi berkata tenang, “Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”
Kemudian keduanya pun mencapai kesepakatan bersama.
Dalam atmosfer yang agak ambigu dan harmonis, Lu Yue sendiri yang mengantar Tong Ling pulang.
Lu Yue: “Saat kau ingin mengunjungi perusahaan, kau bisa meneleponku kapan saja.”
Tong Ling mengangguk dan naik ke lantai atas.
Memandangi punggung Tong Ling, Lu Yue menggumam pasrah dan agak sedih: “Memang benar kalau aku tak pernah dilihat kembali.”
Lu Yue bertanya-tanya apakah pesonanya sudah benar-benar gagal, karena dia masih duduk di dalam mobil, terus menunggu, berpikir bahwa mungkin Tong Ling akan melihat ke belakang padanya. Tapi sejak kapan dia mulai bertingkah bodoh?
Ding –
Datang sebuah pesan teks.
Lu Yue membuka pesan itu dan melihat isi di dalamnya.
[Lihat ke atas.]
Lu Yue membuka pintu mobil dan begitu dia mendongak, dilihatnya wanita itu sedang berdiri di atas balkon lantai dua, membuka jendela dan tersenyum kepadanya. Lampu jalanan di malam hari agak berkabut dan cahaya bulan tidak terlalu terang namun entah kenapa, pada saat ini senyum wanita ini jelas terpatri pada benaknya.
Ding –
Pesan teks lain.
[Apa aku cantik?]
Lu Yue tahu kalau ini adalah sebuah trik sederhana, dia bahkan pernah beberapa kali memainkannya, tapi dia tetap saja menyambar umpannya.
Lu Yue menundukkan kepalanya dan menjawab serius: [Kau cantik.]
[^_^]
Setelah menerima pesan dari Tong Ling, Lu Yue mendongak lagi dan melihat kalau wanita di jendela sudah menghilang.
Kali ini, Lu Yue tidak menunggu lebih lama lagi. Ketika dia berkendara pergi, senyum di wajahnya tak pernah memudar.
****
Tong Ling berjalan memasuki kamar tidur dari balkon, melemparkan dirinya sendiri ke atas ranjang besar Yu Yurou dan mulai memproses banyak informasi dalam aplikasi sosial.
Lingkaran teman-teman yang berguna sudah memposting banyak komentar di bawah. Secara acak Tong Ling memiliih beberapa orang yang punya hubungan baik dengan Yu Yurou untuk ditanggapi dan kemudian berkonsentrasi untuk mengobrol dengan Song Xingyi, ban cadangan kedua….
Ban cadangan nomor 1, Ye Xu, bukanlah orang yang suka menggunakan aplikasi sosial. Ye Xu lebih sering memakai panggilan telepon dan jarang mengirim pesan. Ditambah lagi, hubungan di antara keduanya baru saja menjadi kacau, jadi Tong Ling memutuskan untuk bersikap canggung selama beberapa waktu dan kemudian menghubunginya ketika waktunya hampir habis.
Ban cadangan nomor 3, Lu Yue, baru saja disuruh pergi. Tong Ling tak berencana untuk berhubungan dengannya dalam waktu lama seperti yang dilakukan Yu Yurou sebelumnya. Lagipula, ‘wajah asli’nya sudah terbongkar dan pria itu tak keberatan kalau dia bersikap dingin.
Hanya Song Xingyi, pemuda ini, yang sepenuhnya fokus dalam mengiriminya pesan.
Membuka halaman chat dan ada belasan pesan dari pemuda itu saja. Tidak bertanya padanya apakah dia sakit tapi memintanya memerhatikan tubuhnya dan berharap dia bisa sembuh secepatnya.
Pesannya sangat tulus tapi tak peduli bagaimanapun kau melihatnya, tetap saja terasa hambar.
Tak heran Yu Yurou memandang rendah Song Xingyi sebagai anak yang naif dan ketergantungan. Apa gunanya pesan teks sekering itu?
Tong Ling tidak membenci Song Xingyi, karena pesan semacam ini sama sekali tidak mengganggunya.
Dia sudah sibuk sepanjang hari dan membutuhkan anjing kecil itu untuk menghilangkan ketegangannya.
Tong Ling: [Xingyi, terima kasih atas perhatianmu, aku merasa jauh lebih baik~]
Begitu pesan dari Tong Ling muncul, Song Xingyi menjawab dalam hitungan detik: [Bagus sekali! Kak Yurou…. Apa Kakak masih di rumah sakit?]
Song Xingyi benar-benar ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Yu Yurou, bahkan meski Yu Yurou tidak memberitahunya alamat rumah sakit itu, tidak sulit bagi dia untuk menemukan alamatnya. Tapi Song Xingyi tetap dengan paksa menahan keinginan itu sebelum dia mendapat persetujuan.
Di depan Yu Yurou, Song Xingyi selalu menurut.
Tong Ling: [Aku sudah keluar dari rumah sakit, sekarang aku ada di rumah.]
Tong Ling mengetuk tombol video, mengambil video tangannya membelai puff bedak Yu Yurou di atas seprai yang lembut lalu langsung mengirimkannya kepada Song Xingyi.
Tong Ling: [Ranjangku lebih nyaman daripada ranjang rumah sakit.]
Song Xingyi tertegun ketika dia melihat video itu dan merona.
Ini adalah kali pertama dia melihat seperti apa ranjang Yu Yurou. Persis seperti yang telah dia bayangkan, jenis ranjang yang menguarkan gaya manis seorang gadis. Hanya dari videonya saja, kau bisa merasakan kelembutannya. Jemari wanita itu putih dan panjang, sementara suara berdesir ketika jemari itu membelai permukaan selimut terdengar sangat jelas di malam yang sunyi.
Song Xingyi tak bisa mengendalikan pikirannya dan memusatkan matanya pada tangan itu. Selimut ini benar-benar putih, tidak, tangan ini sungguh lembut…. Tunggu, tunggu! Song Xingyi memukul kepalanya kuat-kuat dan mengalihkan pandangannya dari video pendek itu dengan susah payah. Bagaimana bisa dia memikirkan tentang hal-hal itu di depan tangan Kak Yurou? Dia sudah keterlaluan!
Song Xingyi menatap pintu dengan perasaan bersalah dan lega ketika mendapati pintunya sudah dia kunci rapat-rapat.
Ini bukan film berbayar, jadi apa yang dia gugupkan dengan gambar semurni itu.
Song Xingyi menenangkan diri, ingat kalau besok adalah akhir pekan. Dia semestinya bisa minta bertemu pada hari liburnya dan buru-buru bertanya: [Besok, apa aku bisa datang menemui Kakak?]
Tong Ling: [Datang ke rumahku untuk menemuiku?]
Song Xingyi langsung menyangkalnya. Tentu saja dia tahu kalau tempat pribadi semacam itu takkan bisa didatangi dengan bebas: [Bukan, bukan, bukan itu maksudku.]
Song Xingyi: [Kakak bisa pergi ke mana pun Kakak mau, aku bisa menemani Kakak.]
Tong Ling tak menyangka kalau bayi anjing kecil ini ternyata begitu suci: [Tapi kondisi tubuhku tak terlalu baik, jadi aku tak terlalu ingin pergi ke mana-mana.]
Song Xingyi langsung berkecil hati. Apa dia sudah ditolak lagi?
Tong Ling: [Jadi, datanglah ke rumahku.]
Tong Ling: [Alamatnya, xxxx.]
Song Xingyi: !!!
Kejutannya datang tak disangka-sangka. Song Xingyi menjawab dengan kecepatan tangan paling tinggi: [Oke, oke!]
Tong Ling: [Kau bisa datang setelah jam sepuluh, telepon aku saat kau sampai.]
Tong Ling: [Sampai jumpa besok, Xingyi ^_^]
Song Xingyi: [Sampai jumpa besok!]
Setelah mengirimkan pesan itu, Song Xingyi masih tak bisa mendapatkan kembali akal sehatnya. Dia membaca lagi catatan obrolannya untuk memastikan bahwa dirinya benar-benar ada janji dengan seseorang. Dengan penuh semangat dia mengambil selimut dan mulai bergulingan.
Setelah bergulingan, tanpa sadar jemarinya mengetuk video pendek itu. Ketika dia tertidur, sepertinya ada beberapa mimpi menyenangkan dalam tidurnya….
Tong Ling bersiap-siap untuk kencan besok. Dia membuka lemari Yu Yurou, mengambil beberapa set piyama dan mematut-matut diri di depan cermin untuk membandingkan.
“Hmm…. Yang mana yang tampak lebiih baik?” Tong Ling dengan piyama sutra di tubuhnya, “Yang ini kelihatan sangat halus.”
M577 begitu syok: [Kau… apa yang ingin kau lakukan! Kenapa memilih piyama!]
Tong Ling tak mampu berkata-kata: “Apa yang harus kukenakan kalau aku tak pakai piyama di rumah?”
M577 selalu merasa dirinya tidak tenang: [Apa kau akan berpakaian seperti ini saat bertemu dengan Song Xingyi?]
Tong Ling tersenyum tapi tak mengatakan apa-apa.
M577 memukul lututnya: [Tolong… lepaskan anak itu.]
Tong Ling: “Orang dewasa itu anak-anak macam apa? Aku tak punya anak sebesar itu.”
M577: […..]
Lagi-lagi M577 membisu.