Beauty of Lies - Chapter 20
“Apa dia baik-baik saja? Kau tak melukai dia, kan?” Song Xingyi tak tahan untuk menanyakan tentang situasi Tong Ling begitu dia tiba di lokasi, namun begitu dia mengucapkannya, dia merasa bahwa dirinya kembali bersikap murahan, “Sudahlah, kalau dia sedikit menderita, dia pantas mendapatkannya!”
Hati Song Xingyi menjadi dingin ketika dia memikirkan bagaimana wanita ini telah menolak dirinya tanpa perasaan, dan simpati serta rasa iba tampak di mata orang-orang lainnya.
Para bawahan yang berdiri di samping saling bersitatap sedih serta tak bisa berkata-kata tentang suasana hati sang tuan muda yang berubah-ubah. Sebelum memberikan perintah, mereka semua diberitahu agar berhati-hati dalam ‘mengundang’ Nona Yu kemari, jadi mereka tak berani sampai bertemu orang di sepanjang perjalanan. Mereka juga tak berani menyentuh gadis itu seenaknya, supaya tidak membuat Song Xingyi marah.
Tuan muda dari Keluarga Song ini di permukaan tampak seperti malaikat, tapi dia mampu ‘mengundang’ Nona Yu dengan cara ini, yang menunjukkan bahwa sang tuan muda sama sekali bukan orang yang bisa disinggung. Kalau menyinggung orang semacam itu, tak ada yang tahu pembalasan macam apa yang akan didapatkan oleh Nona Yu.
Latar belakang Keluarga Song bukanlah sesuatu yang bisa ditangani oleh orang biasa. Kabarnya, Nona Yu masih seorang murid kuliahan yang belum lulus. Bahkan jika dia ada hubungannya dengan tuan muda pertama dari Keluarga Ye, identitasnya sebagai pengganti tak bisa diandalkan.
Akankah tuan muda dari Keluarga Ye sampai berkonflik dengan Keluarga Song demi seorang pengganti? Hal itu akan mustahil bahkan hanya dengan memikirkannya saja.
Ini cuma perempuan, hanya Nona Yu yang bisa menyalahkan dirinya sendiri karena telah menyinggung seseorang yang seharusnya dia singgung di pesta.
Mereka hanya bawahan yang menerima bayaran untuk mengerjakan berbagai hal. Bahkan meski mereka merasa bersalah kepada Nona Yu, mereka tak mengatakan sesuatu yang berlebihan. Setelah melaporkan situasinya, mereka pun mundur tanpa bersuara.
Song Xingyi meragu sejenak di depan pintu. Tak diragukan lagi, dia membenci kekejaman kakaknya ini. Sebelum tiba, dia bahkan sudah memikirkan bagaimana dia akan menghukum gadis itu. Dia ingin mengurung kak Yurou, membuatnya menyatakan penyesalan atas pilihannya, membuatnya minta maaf kepadanya, membujuknya, dan membuat gadis itu tak lagi bisa berpisah darinya!
Namun ketika dia berdiri di depan pintu dan bisa mendapatkan pihak lain hanya dengan membuka pintu tersebut, dia… merasa ragu.
Kalau dia melakukan ini, akankah kak Yurou membenci dirinya? Dia masih memikirkan tentang pertanyaan ini dalam hati. Song Xingyi membenturkan kepalanya ke pintu, dan rasa sakit langsung membuatnya sadar. Kak Yurou-lah yang membuatnya jadi seperti ini, jadi tak peduli apa pun yang dia lakukan, tak ada yang salah dengan dirinya!
Song Xingyi mempersiapkan dirinya sendiri secara mental dan membuka pintu dengan raut dingin.
Akan tetapi, yang tidak disangkanya adalah bahwa Kak Yurou-nya sedang duduk di ranjang sambil memiringkan kepala dan tersenyum ke arahnya. Senyum gadis itu begitu manis, rok sewarna sampanye tampak bagaikan bunga yang merekah, dan ketika duduk tenang di sana, rasa semanis madu seakan ada di sekujur tubuhnya.
Bagaimana dia bisa bangun? Tidak, bagaimana bisa dia masih menampakkan senyum semacam itu ketika dia bangun? Apa dia tak tahu kalau Xingyi telah memerintah seseorang untuk membawanya kemari?
Song Xingyi dibuat terperangah oleh pemandangan semacam itu, dan bahkan ekspresi dingin di wajahnya belum hilang juga.
“Tampaknya para bawahanku tidak bekerja dengan baik. Kukira kau akan tertidur selama beberapa saat, tapi ternyata kau bangun secepat ini….” Song Xingyi mengendalikan emosinya, menutup pintu, dan perlahan menguncinya. “Kakak, apa kau senang melihatku di sini?”
Pada saat ini, Song Xingyi masih mengenakan setelah putihnya. Dirinya tampak sama ramahnya dengan ketika di perjamuan, dan wajahnya imut serta tak berdosa, namun matanya sarat dengan kegarangan, yang memberi Tong Ling suatu kesan berbahaya.
Pemuda itu tampak seperti telah menumbuhkan taring, dan selama si mangsa melawan, dia siap untuk mengoyak mangsanya hingga berlumuran darah kapan saja. Tong Ling berpura-pura tak melihat ‘keanehan’ Song Xingyi.
Dia mengembangkan lengannya dan berseru seraya tersenyum, “Xingyi! Cepat peluk aku!”
Song Xingyi murka luar biasa. Bagaimana bisa gadis ini masih menghadapi dirinya dengan wajah sepolos itu? Seharusnya gadis itu takut, seharusnya Yu Yurou minta maaf dengan takut-takut, dan bukannya bertingkah manja kepadanya seakan tak terjadi apa-apa. Apa gadis itu pikir dia akan dengan bodohnya masuk ke dalam perangkap dan menjadi anjing di bawah kakinya?
“Xingyi?” Seakan merasa tidak puas dengan sikap lambat Song Xingyi, Tong Ling mencondongkan diri ke depan dan kembali berkata dengan lembut, “Kemarilah, kau tak merindukan aku?”
“Aku merindukanmu?” Song Xingyi mengepalkan tangannya erat-erat, giginya bergemeretak, “Ya, aku merindukanmu, rasanya aku akan jadi gila!”
“Bagaimana denganmu? Membuatku berpikir kalau kau juga menyukaiku, dan kemudian menolakku tanpa perasaan, menginjak-injak ketulusanku. Perempuan sepertimu–!”
Padahal Song Xingyi telah memberi perhatian begitu besar pada perjamuan dan bersikap hati-hati untuk Kak Yurou-nya. Lantas bagaimana dengan Kak Yurou? Gadis itu ada di sisi Ye Huan, berpura-pura tak melihatnya dan menatapnya dengan begitu dingin.
Pada saat itu Song Xingyi meragukan apakah permainan dengan Kak Yurou merupakan imajinasinya saja.
Wanita yang memperlakukan dirinya dengan begitu dingin itu mungkin bukan Kak Yurou-nya.
Tong Ling menggigit bibirnya, dan matanya berselaput selapis kabut, “Apa kau merindukanku seperti ini, Xingyi….”
“Xingyi apa, bukankah kau seharusnya memanggilku Tuan Muda Song?” Song Xingyi berjalan menuju ranjang dan meraih rambut halus Tong Ling, merundukkan kepalanya, dan mencibir di telinga Tong Ling: “Ingin menyuruhku melepaskanmu seperti ini? Bukankah kau itu terlalu naif, Kakak~”
Song Xingyi tahu kalau ini memang adalah Kak Yurou-nya.
Mau itu senyum manis ataupun penampilan mengibakan, gadis itu selalu punya cara untuk membuatnya tak bisa mempertahankan ketenangannya.
Tong Ling mengulurkan tangannya dan menggenggam pergelangan tangan Song Xingyi. Gerakannya sangat ringan, dia hanya memakai ujung jemarinya untuk membelai ringan pergelangan tangan remaja tersebut, bertanya, ekspresi di matanya masih begitu tak berdosa dan mengibakan.
Song Xingyi merasa kalau ancamannya tak berguna. Apa dia tidak cukup menakutkan, atau mengerikan? Cara kekanakan ini… akankah bisa memudarkan amarahnya? Rona kemarahan pun muncul di wajah Song Xingyi.
“Apa yang kau lakukan!” Song Xingyi berkata marah, “Aku takkan semudah itu…”
“Bodoh.” Sebelum Song Xingyi selesai bicara, Tong Ling menghela napas tak berdaya, “Kau belum melihatnya ya?”
“Apa yang perlu kulihat?” Satu tatapan dari wanita itu telah membuat jantungnya yang tak terkendali berdebar lebih kencang. Song Xingyi tahu bahwa jika hatinya melunak, tekad yang baru saja dibuatnya akan kembali hancur berantakan, yang membuatnya tak mampu menahan suara berbisanya: “Kukatakan padamu, aku takkan dibodohi lagi olehmu! Aku tak peduli apa hubunganmu dengan Ye Huan, mulai saat ini kau adalah wanitaku!”
Song Xingyi terdiam ketika dia mengucapkan kata-kata itu dengan satu tarikan napas. Dengan wajah cemberut, dia kembali menekankannya: “Wanitaku!”
Tong Ling terbahak, mengulurkan tangannya, dan menarik pelan cuping telinga Song Xingyi, “Tuan Muda Song, telingamu merah sekali.”
Tak peduli seberapa dingin pun suara Song Xingyi, dan tak peduli segarang apa pun ekspresinya, telinga merahnya masih mengkhianati dirinya.
Sudut-sudut mulut Tong Ling berkedut, mencondongkan diri ke telinga Song Xingyi, dan berujar kata demi kata, “Tuan Muda Song, kau itu lebih imut daripada Xingyi!”
Rasanya Song Xingyi sudah akan meledak. Dengan malu dia melepaskan diri dari tangan wanita itu, mendorongnya menjauh, “Kupikir kau memang harus diberi pelajaran!”
Tong Ling duduk diam di tempatnya, memiringkan kepala, dan berkata, “Bagaimana kau akan memberiku pelajaran?”
Song Xingyi: “….”
Sialan, melihat wanita ini, tampaknya dia tak bisa melakukan apa-apa padanya.
“Kau ingin aku minta maaf, kau ingin aku memohon padamu?” Tong Ling bersandar pada bantal bulu angsa yang empuk dengan ekspresi malas dan nyaman, “Bukankah aku sudah menyelinap keluar bersamamu dan tidak melakukan apa pun untuk melawan? Aku memperlakukanmu dengan tulus, tapi kau masih marah-marah padaku?”
“Apa maksudmu dengan menyelinap keluar, jelas-jelas aku yang….” Tiba-tiba Song Xingyi tersadar, “Kau tahu kalau aku akan menculikmu?”
Tong Ling mendengus pelan, “Kau itu selalu impulsif, dan kau begitu gegabah tentang apa yang kau inginkan.”
“Bukannya para bawahanmu yang tidak pandai dalam melakukan pekerjaan, hanya saja aku tak pernah pingsan sejak awal hingga akhir. Aku dibawa oleh para bawahanmu secara sukarela. Kalian para idiot tak melihatnya sama sekali. Memangnya kau pikir siapa yang bisa pingsan tanpa ada efek samping? Bagaimana aku masih bisa punya begitu banyak tenaga untuk bicara padamu?”
Song Xingyi dibuat bingung oleh reaksi Tong Ling. Kalau wanita itu menyukai Ye Hua, kenapa malah mengikuti dirinya padahal tahu dia akan melakukannya. Kalau wanita itu tidak mencintai Ye Huan, kenapa menolaknya di perjamuan?
“Kau sangat marah dan sedih saat kau ditolak olehku?” Tatapan Tong Ling berubah, dan pembawaan halus pada tubuhnya langsung berubah dingin dan keras, “Kau membuat masalah untukku tanpa memedulikan situasinya, dan kau ingin aku mengurusmu.”
“Song Xingyi, kau itu sama egoisnya dengan si Ye Huan itu! Kau sama sekali tak peduli pada perasaanku!”
“Egois? Bagaimana bisa aku disamakan dengan Ye Huan?” Song Xingyi paling benci pada Ye Huan, dan Kak Yurou-nya malah membandingkan dirinya dengan Ye Huan. Dia jelas merasa telah disalahi!
“Aku takkan memperlakukanmu seperti Ye Huan dan menjadikanmu sebagai pengganti di bawah nama orang lain!”
Ekspresi Tong Ling saat ini bahkan lebih dingin daripada Song Xingyi. Dia mendongak menatap Song Xingyi dan bertanya, “Apa menurutmu kau lebih baik dari Ye Huan? Mananya yang lebih baik?”
Song Xingyi membuka mulutnya, dia ingin berkata bahwa semua yang ada di hatinya adalah Kak Yurou-nya, dia patuh, tapi ketika dia melihat mata Kak Yurou-nya dan cara dia memperlakukan Kak Yurou pada saat ini, jantungnya pun mencelos.
“Saat Ye Huan dan aku sedang bersama, Shen Man menentang kami, dia bilang aku tidak pantas untuk putranya.”
“Hari ini kau menyatakan perasaan padaku. Ibumu, Nyonya Song, mengira kalau aku telah menggodamu lagi. Apakah orang-orang seperti kalian semua begitu superior, sehingga aku harus berterima kasih kalau kau menyukaiku?” Wajah Tong Ling sarat dengan senyum mengolok, “Bagaimana bisa aku pantas bagi tuan muda dari Keluarga Song? Aku adalah orang yang bahkan menggoda seorang pelajar. Aku ini wanita tak tahu malu, bukankah begitu, Tuan Mudaku?”
Song Xingyi buru-buru memeluk Tong Ling dan membantah berulang kali, “Tidak, tidak, tidak, Kak, jangan bilang begitu….”
“Kenapa aku tak boleh menolakmu? Kalau aku tak setuju, akulah yang tak tahu terima kasih? Karena kau menginginkannya, maka aku harus memberikannya. Di matamu, aku ini apa? Aku adalah alat untuk memuaskan fantasimu? Kau bisa menyekapku semaumu, dan mengurungku untuk membiarkanmu memuaskan keinginanmu?” Air mata berjatuhan dari mata Tong Ling, “Song Xingyi, kau pikir aku ini apa?!”
Amarah Song Xingyi sudah hilang sejak lama, dan kini dirinya penuh dengan kepanikan dan tak tahu harus bagaimana, “Bukan begitu, Kak, kau adalah orang yang kusukai, bagaimana bisa aku memperlakukanmu seperti… seperti alat!”
“Kau lihat kan, bukankah otakku penuh dengan pikiran-pikiran buruk?” Tong Ling berkata tajam, “Setiap kali kau memintaku membantumu, aku meragukan sebesar apa kau menyukaiku….”
Wajah Song Xingyi begitu merah dengan rasa malu sampai-sampai seakan mengepulkan asap. “Ini… ini adalah reaksi normal! Aku menyukai Kakak seperti ini, bagaimana bisa Kakak meragukan perasaanku pada Kakak karena alasan ini?”
Tong Ling berkata tanpa ampun, “Siapa yang tahu, kalian para tuan muda kaya, aku hanya menolak sekali, dan kalian akan mulai turun tangan padaku.”
Song Xingyi buru-buru melepaskan Tong Ling, karena takut perbuatannya akan membangkitkan rasa jijik pihak lainnya, “Aku tidak akan melakukannya pada Kakak, kakak tahu kalau aku takkan pernah melakukan itu.”
“Benarkah?” Tong Ling menyeka air matanya, “Aku tak percaya.”
Song Xingyi buru-buru berbalik di sisi ranjang. Melihat kalau ekspresi Tong Ling padanya jadi semakin dan semakin acuh tak acuh, sekali lagi dia harga diri yang baru saja dibangunnya langsung pecah berantakan. Setengah berlutut di sisi ranjang, menggenggam tangan Tong Ling, dia pun berseru penuh semangat: “Guk! Guk Guk! Guk Guk Guk!”
Bulu mata Tong Ling bergetar, dan bibirnya berkerut: “Jangan coba-coba membujukku, kau pasti sangat tidak rela melakukan ini. Bagaimana bisa aku membiarkan tuan muda dari Keluarga Song belajar menggonggong seperti anjing….”
“Aku melakukannya dengan sukarela, aku bersedia melakukannya, asalkan Kakak senang!” Song Xingyi menggonggong beberapa kali lagi, “Kak, lihat, bukankah Kakak paling suka dengan anak anjing? Lihat, aku adalah anak anjingmu yang baik!”
Kemudian Tong Ling pun melembutkan sikapnya dan mengusap telapak tangan Song Xingyi beberapa kali, “Apa kau tahu kalau aku tak mau kemari, ini ilegal? Ini adalah kejahatan telah menghalangi kebebasan orang dan pengurungan ilegal.”
“Aku salah!” Song Xingyi minta maaf dengan suara gemetar, “Maafkan aku, kalau Kakak ingin pergi, aku bisa… mengantar Kakak kembali….”
Song Xingyi menundukkan kepalanya, penuh rasa frustrasi. Ye Huan telah gagal melindungi Kak Yurou-nya, dan dia sudah berbuat terlalu jauh. Bukan hanya Kak Yurou-nya dimaki oleh ibunya di perjamuan, tapi dia bahkan berpikir soal melukai gadis itu dengan tangannya sendiri. Tak heran Kak Yurou menolaknya. Bagaimana bisa orang senaif dan seimpulsif dirinya dicintai oleh Kak Yurou-nya?
“Tuan Muda Song tak mau lagi menghukumku?” Tong Ling membelai rambut keriting kecil-kecil Song Xingyi, dan jemarinya menggelincir turun dari pipi bersih dan mulus pemuda itu. “Kau sudah mengunci pintu, bukankah kau ingin mengambil kesempatan untuk melakukan sesuatu?”
Mulanya Song Xingyi memang punya pemikiran ini, tapi ketika dia berpikir bahwa cintanya untuk Kak Yurou-nya salah dikira sebagai pelampiasan amarah, bagaimana dia berani membuat tuntutan lagi?
“Aku akan bukakan pintunya sekarang juga. Kakak jangan cemas, aku takkan melakukan apa-apa!” Song Xingyi meyakinkan.
Song Xingyi sudah berkata dia akan membuka kunci pintunya, dan Tong Ling berkata perlahan setelah pemuda itu berbalik: “Kapan aku bilang kalau aku akan pergi?”
Sejenak, jantung Song Xingyi seakan berhenti berdetak, dan langkahnya pun terhenti.
“Aku sudah mengambil inisiatif untuk datang kemari, bukankah sikapku sudah cukup jelas?” Tong Ling berkata.
Song Xingyi dibuat tertegun oleh kejutan besar ini. Dia mengira barusan tadi Kak Yurou-nya sedang bercanda! Dia pun buru-buru memutar kepalanya dan melihat Kak Yurou-nya tersenyum padanya dengan tangan terulur persis seperti ketika dia pertama kali masuk melewati pintu itu.
“Kali ini, apa kau mau datang dan memelukku?”
“Ya!” Song Xingyi berlari maju dan memeluk Tong Ling, menguburkan dirinya dalam dekapan harum gadis itu.
Dia tak mau memikirkan tentang hal-hal lainnya, setidaknya untuk saat ini, Kak Yurou adalah miliknya!
Tong Ling berbisik di telinga Song Xingyi, “Xingyi bersedia….”
Song Xingyi merona dan mengangguk: “Ya, aku, aku adalah milik Kakak.”
Tatapan Tong Ling sedikit melembut, “Xingyi sangat baik, aku paling suka raut penurut Xingyi.”
Mata Song Xingyi berbinar cerah, dan emosi di matanya pun meluap tak tertahankan, “Aku juga suka Kakak.”
“Bahkan meski aku adalah kekasih Ye Huan?” Tong Ling bertanya dengan sengaja.
Song Xingyi menggertakkan giginya dengan marah. Pada saat seperti ini, kenapa Kak Yurou mengungkit ini?
Song Xingyi berlebihan dalam mengerahkan tenaganya, dan hal itu mendadak menyakiti Tong Ling, membuat Tong Ling langsung mengernyit, “Apa yang kau lakukan?!”
“Siapa yang menyuruhmu menyebut-nyebut dia di depanku!” Mata Song Xingyi memerah dan wajahnya tampak garang. “Aku benci Ye Huan! Aku benci dia setengah mati!”
“Kalau begitu tak seharusnya kau melampiaskan amarahmu padaku. Selain itu, dia memang adalah pacarku, dan kau juga bukannya tidak tahu,” Tong Ling berkata santai.
Song Xingyi menatap nanar pada Tong Ling.
“Kenapa, apa yang salah dengan kata-kataku?” Tong Ling menggeser tubuhnya, “Kalau kau tak bisa menerimanya, aku bisa pergi sekarang juga.”
Air mata Song Xingyi mengalir turun. Dia tahu dirinya harus menerima kenyataan ini, kalau tidak… kalau tidak….
Song Xingyi menggenggam lengan Tong Ling erat-erat, dan menjawab malu, “Jangan pergi, aku tahu, jangan pergi!”
Dalam kondisi linglung, Song Xingyi berpikir, mungkin ini tidak buruk juga. Asalkan aku bisa tetap berada di sisi Kak Yurou, asalkan Kak Yurou masih membutuhkanku…. Jangan pikirkan hal lainnya, itu sudah cukup….
Mata Song Xingyi begitu merah, hampir menangis karena dirinya ditolak lagi. Sungguh mengejutkan karena Tong Ling tidak terus membuatnya gelisah, melainkan membujuknya dalam waktu lama dengan suara lembut.
Keesokan paginya, M577 membuat suara samar: [Inang, aku telah memasang Mantra Belas Kasih Besar padamu, apa kau mendengarnya? Apa kau sudah mempertimbangkan perasaanku?]
“Saat aku sedang bekerja, aku selalu menutup semua suara dalam kepalaku. Apa kau sudah memainkan musik?” Tong Ling bertanya-tanya.
[Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh cuma aku yang mendengarnya! Aku tuli, dan aku merasa seakan suara sang Buddha telah dinodai!] M577 berteriak dan jatuh pingsan.
Tong Ling mencibir, “Siapa yang harus disalahkan untuk ini? Bukankah ini karena kemampuanmu belum cukup maju? Kau bisa menemukan fungsi untuk menutup suara dari Dewa, atau bisakah kau mengubah sendiri kemampuan ini?”
M577 terus menggumam: [Aku kotor… aku kotor….]
“Cerialah, bahkan jika kau tak bisa menerimanya sekarang, kau akan selalu menerimanya di masa mendatang.” Tong Ling menghibur seenaknya.
M577 begitu marah sampai-sampai ingin muntah darah: [Apa lagi yang ingin kau lakukan? Mengetahui pergerakan inang secara real-time, sistem kami tak bisa menghadang suara secara otomatis!]
“Kalau kau percaya padaku, aku bisa membantumu meningkatkan fungsinya.” Tong Ling mengenakan kaus Song Xingyi dan berjalan memasuki kamar mandi.
M577 meragukan kata-kata Tong Ling: [Kau? Kemampuan meretasmu sangat rendahan, membantuku naik tingkat itu bukan candaan!]
“Aku memang tak terlalu mahir dalam hal itu, tapi aku kenal ahli dalam bidang ini.” Tong Ling tampaknya memikirkan tentang sistem, nada suaranya terdengar sangat baik, “Kau sudah terikat padaku untuk seumur hidup, kau tak bisa mendengarkanku seperti ini selamanya. Bukankah kau ingin tahu siapa aku? Aku bisa membawamu bertemu dengan teman-temanku.”
M577 terguncang: [Tunggu, tunggu sampai kita menyelesaikan tugas dari dunia kecil….]
‘Dihibur’ oleh Tong Ling seperti ini, energi M577 hampir habis, dan dia pun mulai melaporkan pekerjaan dengan serius: [Bagian untuk perjamuan ini sudah selesai. Menurut plot, Ye Huan akan datang sebentar lagi. Menurut plot asli, Yu Ling mengalami claustrophobia gara-gara dia dikurung dalam ruangan kecil dan gelap. Melihat kalau kondisi mental Yu Ling tidak stabil, setelah itu Ye Huan berhenti membawanya keluar ke tempat umum, meninggalkan dia sendirian di dalam vila keluarga, dan hanya menengok saat dia ingat. Hingga kemudian sang tokoh utama wanita pulang.]
“Berarti….” Tong Ling menyimpulkan: “Maka aku hanya perlu tinggal di vila berukuran beberapa ratus meter dengan perasaan melankolis, makan, minum, dan bermain, lalu kemudian menunggu Ye Huan kadang-kadang menjenguk?”
Plot tragis itu mengalami perubahan dalam mulut Tong Ling.
M577: [Tak ada yang salah dengan itu.]
[Akan tetapi, dalam plot aslinya, Yu Ling ketakutan dan mentalnya tidak stabil. Kehidupanmu juga bukannya terlalu berguna. Ketika Ye Huan datang kemari, pikirkan cara untuk menjelaskan kepadanya!]
M577 ingin lihat apa yang akan dilakukan oleh Tong Ling, tapi kali ini wanita itu telah memasangkan topi hijau ke kepala Ye Huan! Kalau si tokoh utama pria sanggup menerimanya, maka dia adalah bajingan berkepala hijau!