Beauty of Lies - Chapter 22
Begitu dia turun dari pesawat, Yu Yurou mengenakan masker, merapatkan mantelnya erat-erat, dan melihat sekeliling. Dia buru-buru menarik kopernya dan keluar dari bandara, setelah melihat tak ada seorang pun yang memerhatikannya.
Kalau dia tidak takut Shen Man akan mengirim orang untuk mengawasinya, dia tidak akan curi-curi pulang ke negaranya seperti pencuri
Untung saja, semua persiapannya ada gunanya, dan akhirnya dia berhasil menghindari mata dan telinga Shen Man. Dia bisa minta bantuan pada Ye uan dan yang lainnya!
Yu Yurou ingin bertemu dengan Ye Huan dan Ye Xu sekarang juga, tapi dia sudah tak berhubungan dengan mereka selama lebih dari setengah tahun, yang membuatnya sangat cemas tentan apakah perasaan mereka untuknya sudah berubah. Kalau dia benar-benar mengikuti permintaan Shen Man dan tetap tinggal di luar negeri selama beberapa tahun lagi tanpa kembali ke Tiongkok, semuanya akan berada di luar kendalinya.
Walaupun Yu Yurou percaya bahwa pesonanya akan membuat pria-pria itu tak bisa melupakan dirinya dengan mudah, dia tak bisa menjamin bahwa seorang pria yang sudah tak bicara dengannya selama beberapa tahun tidak akan berubah pikiran. Sekarang ini baru lewat setengah tahun lebih, dan akan jadi terlambat untuk memulihkan hubungannya!
Yu Yurou menaiki taksi dan pulang ke rumah terlebih dahulu untuk menaruh kopernya. Dia tak tahu apakah ini adalah delusinya, tetapi sepertinya ada beberapa perubahan di dalam kamarnya. Akan tetapi, dia tak memasukkan ini ke dalam hati, dan buru-buru menaruh bawaannya lalu meninggalkan rumah.
Yu Yurou memutuskan untuk pergi menemui Ye Huan.
Demi menghindari Shen Man, dia tidak pergi ke perusahaan ataupun rumah Ye Huan untuk mencari pria itu. Dia tahu tempat-tempat yang sering didatangi Ye Huan, dan dia bisa selalu bertemu pria itu ketika dia mencari satu demi satu.
Tempat pertama yang didatanginya adalah kelab golf yang paling sering dikunjungi oleh Ye Huan dan teman-teman dalam lingkarannya.
Yu Yurou sudah berkali-kali menemani Ye Huan ke kelab itu sehingga orang yang bertugas di situ mengenal dirinya. Begitu orang itu melihatnya, orang itu pun menyuruh seseorang mengendarai mobil golf untuk membawanya ke lapangan golf eksklusif di mana para tuan muda berada.
Orang yang bertugas memberitahu Yu Yurou bahwa Ye Huan sudah cukup lama tidak menunjungi stadium, tapi kelompok teman Ye Huan datang hari ini, jadi perjalanan ini tidak sia-sia.
Kedatangan Yu Yurou mengejutkan semua orang. Para pemuda kaya itu saling berpandangan, lalu menyapa Yu Yurou.
“Bukankah ini Yu Yurou? Kenapa kau kembali ke Tiongkok?” Jiang Chenrui bicara lebih dulu. Dia punya hubungan baik dengan Yu Yurou sebelumnya, tetapi dibandingkan dengan antusiasmenya di masa lalu, sikapnya saat ini jauh lebih datar.
Sikap Hong Jun tak berubah. Dia tertawa dan memanggil, “Adik Yurou.”
Para tuan muda kaya lainnya hanya mengangguk dan tidak membuang-buang energi lebih banyak untuk menghiburnya.
Yu Yurou merasa tidak nyaman. Dia ingat bahwa dirinya dulu sudah mengerahkan banyak upaya untuk masuk ke dalam lingkaran ini. Teman-teman Ye Huan selalu jauh lebih dekat kepadanya daripada yang lain. Apa yang terjadi setelah mereka tidak bertemu selama setengah tahun?
“Tuan Muda Jiang, aku datang kemari untuk mencari Ye Huan. Sebenarnya, pergi ke luar negeri bukanlah keinginanku. Aku ingin tahu bagaimana kabar Ye Huan dalam enam bulan terakhir ini….” Yu Yurou memiliki paras elegan dan cantik, membuat orang sulit untuk menolak permohonannya.
Jiang Chenrui bukan orang jahat, dan melihat Yu Yurou tampak begitu merindukan Ye Huan setelah setengah tahun berlalu ini membuatnya jadi sangat emosional: “Sungguh memalukan karena kau masih merindukan Ye Huan. Aku memang selalu optimis tentang kalian, hanya saja….”
“Ada apa?” Yu Yurou buru-buru bertanya.
Jiang Chenrui menghela napas: “Oh…. Ada orang lain di sisi Ye Huan.”
Yu Yurou hampir merasa patah hati, “Orang lain apa? Dia jatuh cinta pada orang lain?”
Selama setengah tahun – cuma setengah tahun – dia telah mengerahkan upaya yang tak terhitung banyaknya. Kenapa pria yang berada dalam kendali kokohnya sampai punya orang lain?
Memikirkan tentang identitas Yu Ling, Jiang Chenrui menatap Yu Yurou dengan tatapan rumit, “Aku tak tahu apakah dia sedang jatuh cinta dengan orang itu, tapi aku yakin dia masih mencintaimu.”
“Orang itu adalah….” Hati Yu Yurou, yang rasanya seperti tergantung di udara, perlahan kembali ke bumi. Asalkan Ye Huan masih mencintai dirinya, Yu Yurou tak berpikir kalau ada seorang pun yang bisa mengancam statusnya. Wanita-wanita di sekitar Ye Huan mngkin cuma dipakai untuk membantunya melewatkan waktu.
Dia adalah adikmu, Yu Ling,” Jiang Chenrui tak menyembunyikannya dari Yu Yurou, karena kabar ini bukan rahasia di dalam lingkaran mereka. Kalau dia tak mengatakannya, orang lain akan selalu berkata, “Ye Huan menganggap adikmu sebagai pengganti, karena kalian berdua sangat mirip!”
Adik….
Dalam kesan yang dipunya Yu Yurou, adiknya Yu Ling adalah seorang yang tak mencolok dan suram. Yu Yurou bahkan lupa seperti apa rupa Yu Ling.
Bisa dipertimbangkan oleh Jiang Chenrui sebagai seseorang yang mirip dengan dirinya, tampaknya Yu Ling telah diberkati olehnya dan mewarisi wajah rupawan.
Kalau si pengganti adalah wanita lain, Yu Yurou akan masih mencari tahu dalam berbagai cara untuk melihat bagaimana cara wanita itu menarik Ye Huan, tapi kalau Yu Ling….
Tak ada seorang pun yang bisa memahami adiknya itu lebih baik daripada dirinya. Yu Ling cuma seorang pecundang, seorang idiot. Asalkan dia membujuk Yu Ling, Yu Ling akan melakukan semuanya dengan patu. Yu Yurou memandang rendah Yu Ling.
Bisa dianggap, Ye Huan hanya menyukai wajah yang mirip dengannya itu. Yu Yurou memikirkannya, dan sebagian besar kegugupannya pun langsung memudar.
“Sungguh keterlaluan kalau Ye Huan memakai Xiao Ling sebagai pengganti!” Yu Yurou tampak dipenuhi oleh kegeraman, dan nada suaranya sarat dengan rasa cinta untuk adiknya: “Aku tak bisa membiarkan Ye Huan terus menyakiti Xiao Ling. Tuan Muda Jiang, apa kau bisa membantuku menghubungi Ye Huan? Aku ingin bicara sendiri kepadanya.”
“Kau tak bisa menghubungi Ye Huan?” Jiang Chenrui baru menyadarinya setelah menceploskan pertanyaan itu, “Oh, pasti Nyonya Shen.”
Yu Yurou mengangguk, dan berkata sedih, “Nyonya Shen mungkin sudah salah paham padaku. Dia tak terlalu menyukaiku. Kupikir ini pasti karena aku tak cukup baik. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membuatnya menerimaku.”
Tak peduli sebesar apa pun Yu Yurou membenci Shen Man, dia tidak akan pernah bicara buruk tentang Shen Man di depan orang lain. Dengan menempatkan semua kesalahan pada dirinya sendiri, pertama-tama dia bisa menarik simpati dan kemudian memberi kesan bahwa dirinya lemah lembut dan pengertian. Biasanya ketika dia mengatakan hal itu, orang-orang di sekitarnya akan menghiburnya dengan beberapa patah kata.
Benar saja, begitu Yu Yurou selesai bicara, Hong Jun yang ada di sebelahnya langsung menghiburnya. “Bagaimana kau bisa disalahkan karena tidak cukup baik? Ini karena Nyonya Shen yang terlalu menuntut!”
Persis ketika Yu Yurou akan tersenyum, Hong Jun meneruskan, “Tidak semua orang bisa jadi seelegan, sebermartabat, dan semurah hati Adik Yu Ling. Jangankan kamu, nona-nona kaya dan terkenal itu saja tak punya aura itu.”
Yu Yurou: “???”
Dengan tanda tanya memenuhi kepalanya, Yu Yurou berkata seraya tersenyum kaku, “Haha, Hong Jun, kau benar-benar tahu cara bercanda. Kau tak usah memuji Xiao Ling sampai sebesar itu demi aku. Dia sudah oke kalau tidak membuat masalah.”
“Apa? Kau bercanda ya? Aku tidak sedang bercanda. Adik Yu Ling itu sangat luar biasa. Aku tak tahu bagaimana cara keluargamu mendidik dia. Omong-omong, kenapa dulu aku bisa berpikir kalau kau enak untuk dipandang, Adik Yurou? Kau hanya punya tiga puluh persen dari pesonanya.”
Hong Jun tak bisa berhenti membualkan soal Yu Ling. Setelah bertemu dengan Yu Ling lalu melihat wanita-wanita lainnya, dia selalu merasa kalau ada sesuatu yang kurang.
“Sayang sekali Ye Huan tidak membawa dia keluar setelahnya, kalau tidak akan sungguh menyenangkan jika bisa melihat dia beberapa kali lagi.”
Yu Yurou tak sanggup lagi mempertahankan senyumannya. Dia nyaris ingin membuka kepala Hong Jun untuk melihat apakah wanita yang pria itu bicarakan adalah adiknya.
“Tapi bagaimana bisa Ye Huan membawa seseorang keluar setelah terjadi insiden sebesar itu.” Walaupun perjamuan itu berlangsung sudah cukup lama, tak seorang pun yang menghadiri perjamuan tersebut yang akan melupakan bagaimana tuan muda dari Keluarga Song menyatakan perasaan dan ditolak pada hari itu. Terlebih lagi, malamnya Yu Ling menghilang. Bahkan meski tuan muda dari Keluarga Song sudah memberi klarifikasi, masih ada beberapa gosip di belakangnya. Jiang Chenrui masih bisa memahami kenapa Ye Huan tidak membawa gadis itu keluar untuk bersosialisasi.
Yu Yurou kebingungan, “Apa yang terjadi?”
“Bukan apa-apa.” Jiang Chenrui tidak mau menyebut-nyebut soal perjamuan itu, jadi dia pun mengganti topiknya. “Bukankah kau mencari Ye Huan? Aku akan coba menelepon dia, tapi tak ada jaminan kalau dia akan punya waktu untuk keluar.”
“Apa yang membuat Ye Huan sibuk?” Yu Yurou bertanya ragu, “Dia bahkan sudah lama tidak kemari.”
“Sekarang ini dia tidak cuma nongkrong-nongkrong seperti kami. Setelah menjadi pewaris dari Keluarga Ye, dia begitu sibuk sampai-sampai bahkan tak punya waktu untuk bersenang-senang, dan kami tak bisa memanggil dia.” Jiang Chenrui mengangkat bahu, bersimpati pada kehidupan menyedihkan Ye Huan.
Siapa orang di lingkaran ini yang tidak tahu bahwa insiden-insiden terakhir Keluarga Ye telah terjadi secara bertubi-tubi, seluruh perusahaan kacau balau, dan bagaimana Keluarga Song dan Ye Xu telah membentuk hubungan dan kerjasama? Mereka menantang Keluarga Ye secara terang-terangan, membuat bisnis Keluarga Ye mengalami hambatan di mana-mana. Sebagai pewaris, Ye Huan mungkin sedang kena sakit kepala hebat.
Untung saja, Keluarga Ye punya latar belakang yang kokoh, dan Shen Man juga seorang entrepreneur dengan kemampuan luar biasa. Kalau tidak, jika sebuah perusahaan biasa ditarget seperti ini, perusahaan itu mungkin sudah tutup. Tetapi Jiang Chenrui sendiri tak tahu apakah Keluarga Ye akan gagal untuk bertahan pada suatu hari. Tentu saja, Jiang Chenrui hanya memikirkan tentang hal ini di dalam hati. Dia tidak akan begitu saja mengucapkan tebakan-tebakannya dengan sembarangan.
Yu Yurou mendengar bahwa Ye Huan telah menjadi pewaris, dan dia jadi semakin ingin menemui Ye Huan. Dia berdiri di samping dan dengan cemas menunggu Jiang Chenrui menghubungi Ye Huan. Membayangkan ekspresi Ye Huan setelah mengetahui dirinya telah kembali ke Tiongkok, hatinya sarat dengan antisipasi.
Jiang Chenrui menghubungi ponsel Ye Huan. Begitu panggilannya tersambung, dia langsung bicara pada intinya, bilang bahwa Yu Yurou ingin bertemu dengan Ye Huan setelah kembali ke negara ini.
Mulanya Jiang Chenrui mengira kalau bahkan jika hati Ye Huan sudah berubah, pria itu takkan pernah bersikap acuh tak acuh pada kabar tentang kepulangan wanita yang dia sukai. Tetapi siapa yang menyangka bahwa begitu buka mulut, pihak lain malah berkata, “Apa kau sedang mempermainkanku?”
“Aku tak bohong padamu, dia ada persis di sebelahku. Kalau kau tak percaya, aku bisa membiarkan dia bicara padamu,” Jiang Chenrui berkata.
“Tidak, kalau itu adalah orang yang baru saja kembali dari luar negeri, dia tak perlu menemuiku, minta dia pulang ke rumah saja.” Ye Huan tidak terlalu mengerti bagaimana adik kekasihnya bisa menemukan Jiang Chenrui dan meminta bertemu secara pribadi. Sejak awal ini bukan hal yang baik.
Mulanya Ye Huan ingin berterima kasih kepada adik kekasiihnya karena pergi ke luar negeri untuk menggantikan kekasihnya, tetapi setelah melihat tagihan-tagihan konsumsi dari adik kekasihnya, dia merasa bahwa dirinya telah membayar semua yang seharusnya dibayar. Karena mereka berdua sudah terpisah, kontak apa pun di antara mereka tidak dibutuhkan.
“Ye Huan, kau yakin kau tak mau menemui dia?” Jiang Chenrui berpaling dari Yu Yurou, berjalan beberapa langkah dan melirihkan suaranya, “Oke kau, kau benar-benar sudah berubah pikiran ya! Apa kau sudah jatuh cinta pada Yu Ling? Kau bahkan tak menginginkan Yurou!”
Ye Huan mengusap alisnya dengan kesal. Urusan perusahaan saja sudah cukup untuk membuatnya cemas. Bagaimana dia bisa punya banyak tenaga untuk menjelaskan masalah ini kepada Jiang Chenrui?
“Kau tak tahu situasi spesifiknya. Singkatnya, tak ada yang ingin kukatakan pada wanita itu. Kututup teleponnya.”
Setelah menutup teleponnya, Jiang Chenrui berbalik untuk menghadapi Yu Yurou, yang matanya penuh dengan pengharapan, dengan raut sedikit malu. Sebelumnya, dia sudah menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa Ye Huan masih mencintai Yu Yurou, tapi dalam sekejap mata dirinya sudah menampar wajahnya sendiri.
“Uhuk… Yurou….” Jiang Chenrui tak mau terlibat dalam kekacauan mereka, jadi dia pun mengarang alasan untuk Ye Huan. “Ye Huan sangat sibuk. Kurasa saat ini dia tak punya banyak waktu untuk bertemu denganmu. Bagaimana kalau kau pulang dan istirahat lebih dulu?”
Yu Yurou tak menyangka akan mendapat hasil seperti itu saat dia menghubungi Ye Huan. Mengingat kembali sikap menghindar Jiang Chenrui ketika dia baru saja menelepon, mau tak mau Yu Yurou jadi mendapat sebuah pemikiran: Apa Ye Huan sengaja tak mau menemuinya? Tapi kenapa?
Apakah Shen Man si wanita itu telah mengatakan sesuatu di belakang punggungnya, menyebabkan Ye Huan salah paham kepadanya?
Bagaimana bisa Yu Yurou pulang ke rumah dengan pikiran tenang? Dia pun memohon, “Tuan Muda Jiang, tolong telepon lagi. Kali ini aku sendiri yang akan bicara kepadanya.”
Jiang Chenrui sungguh ingin membujuk Yu Yurou agar menyerah, karena sikap Ye Huan sudah sangat jelas. Dia membenci sikap melekat kaum hawa, tapi melihat perilaku kukuh Yu Yurou, dia pun hanya bisa mencoba menjadi orang baik.
“Baiklah, kau bicaralah padanya,”Jiang Chenrui menghubungi nomor itu sekali lagi. Kali ini dia menunggu lama sebelum Ye Huan menjawab.
“Jangan, jangan, jangan ditutup.” Mendengar suara kesal Ye Huan, Jiang Chenrui buru-buru menyerahkan teleponnya pada Yu Yurou dan berkata, “Kau bicaralah padanya.”
Yu Yurou mencengkeram ponselnya erat-erat dan berkata lembut: “Ye Huan, ini aku, Yurou.”
Ye Huan menggelengkan kepalanya. Suara wanita ini benar-benar mirip dengan suara pacarnya, yang berkata bahwa adiknya paling mahir meniru dirinya. Kalimat ini sepertinya tidak melebih-lebihkan.
“Apa yang kau mau dariku?” Ye Huan tidak terburu-buru membongkar identitas pihak lainnya, dan mempertahankan sedikit respek untuk adik kekasihnya.
“Tak bisakah kita bertemu? Soal aku pergi ke luar negeri, soal Yu Ling, dan soal kesalahpahaman Nyonya Shen padaku, kupikir kita harus bicara baik-baik.” Yu Yurou berkata pada kekasihnya dengan nada merayu seperti sebelumnya: “Ye Huan, kau bahkan tak mau menemuiku? Aku benar-benar merindukanmu!”
Telinga Ye Huan serasa digelitik oleh suara lembut itu, dan mau tak mau dia jadi agak kesal ketika berpikir bahwa orang di sisi lain telepon yang sedang merayunya dengan begitu terang-terangan adalah calon adik iparnya.
Sebenarnya orang macam apa adik dari kekasihnya ini! Tidak lebih dari membuang-buang uang seenaknya di luar negeri, dan dia masih tanpa tahu malu berusaha menggodanya. Wanita ini sama sekali tidak memandang serius kakaknya!
“Nona Yu, harap hargailah dirimu sendiri!” Suara Ye Huan berubah dingin: “Kau seharusnya sudah tahu hubungan antara aku dan kakakmu. Demi memandang kalau kau adalah adik Yurou, kali ini aku tidak akan berdebat denganmu.
“Juga, jangan tiru Yurou lagi, suara penuh kepura-puraanmu sama sekali tak mirip dengannya!” Dengan suara ‘klik’, teleponnya ditutup tanpa ampun.
Sebelum Yu Yurou punya waktu untuk memulihkan diri, dengan sopan dia diminta untuk pergi oleh Jiang Chenrui dan yang lainnya.
“Yurou, kau pulanglah lebih dulu. Kalau kau ada sesuatu yang perlu dilakukan, kau bisa menghubungi Ye Huan sendiri. Ada yang perlu kami lakukan di sini, jadi kami tidak akan menemanimu.”
Setelah Yu Yurou diminta keluar dari kelab, dengan terlambat dia menyadari bahwa kedua telepon itu telah membuat para tuan muda kaya lainnya memandang dirinya dengan cara yang salah. Tatapan macam itu, seakan dirinya adalah seorang wanita yag tidak tahu cara menjaga jarak dan berusaha mengganggu orang. Mereka bahkan tidak menunjukkan kesopanan sedikit pun di muka, karena takut dirinya akan mendatangkan masalah bagi mereka!
Yu Yurou marah sekali. Saat ini benaknya dipenuhi oleh kata-kata Ye Huan.
Apa itu ‘hubungan antara aku dan kakakmu’, dan apa itu ‘demi memandang kalau kau adalah adik Yurou’? Dan kalimat ‘jangan meniru Yurou’, entah pikiran Ye Huan sedang tidak benar, atau ada sesuatu yang salah dengan telinganya!
Pasti ada sesuatu yang terlewat olehnya. Ini terlalu aneh, semuanya terlalu aneh….
Sejak dia kembali ke Tiongkok, kegelisahan dan keganjilan yang bercokol di hatinya perlahan mulai menyebar kembali.
Yu Yurou ingin memahami apa yang sedang terjadi dengan perubahan Ye Huan, dan hanya ada satu orang yang akan bisa memberinya jawaban.
Sebagai saudara yang baik dari Ye Huan, Lu Yue akan selalu memberitahunya kabar-kabar tentang Ye Huan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Kalau bukan karena kurangnya kontak antara mereka, Yu Yurou tidak akan dikagetkan oleh reaksi ganjil Ye Huan.
Untun saja, Yu Yurou sudah menyelidiki situasi Lu Yue lebih dulu dan tahu di mana perusahaan Lu Yue berada.
Segera, dia bergegas pergi ke tempat tujuannya, dan begitu dia memasuki gerbang perusahaan, dirinya langsung disambut oleh tatapan semua orang. Entah itu di meja depan atau staf-staf lain yang berjalan di sekitar perusahaan, begitu mereka melihat dirinya, mereka menyambutnya dengan antusias.
“Manajer Yu, Anda datang!”
“Apa Manajer Yu kembali untuk bekerja?”
“Manajer Yu, Anda mau minum kopi? Saya telah secara khusus mempelajari cara membuat kopi dari Sekretaris Xu, dan saya menunggu Anda kembali lalu membuatkannya untuk Anda!”
Yu Yurou berhenti di tempat, dan sekali lagi reaksi semua orang membuatnya merasakan kesan aneh yang tak terungkapkan itu.
Mereka kira siapa dirinya? Yu Ling? Bagaimana bisa Yu Ling bekerja di perusahaan Lu Yue dan dipanggil ‘Manajer Yu’? Melihat sikap ramah mereka, seberapa mampunya Yu Ling sehingga bisa memperoleh rasa hormat dari sekelompok orang ini?
Ini sungguh konyol!
“Biar aku menemui Lu Yue.” Yu Yurou tak membantah identitas ini. Dia ingin melihat status macam apa yang dimiliki Manajer Yu dalam perusahaan Lu Yue, dan hubungan macam apa yang dia miliki dengan Lu Yue.
“Bos Lu ada di kantor. Manajer Yu, kau bisa pergi ke sebelah sana.” Seorang anggota staf buru-buru menjawab.
“Tapi apa aku takkan mengganggu dia?” Yu Yurou memain-mainkan rambut panjangnya, dan bertanya dengan senyum yang tak mencapai matanya. “Kenapa kau tak tanya padanya apakah dia punya waktu untuk bertemu denganku?”
“Manajer Yu, Anda bukan oran luar. Tuan Lu akan sangat gembira bertemu dengan Anda.”
Bukan cuma satu karyawan yang menjawab seperti ini, tetapi karyawan-karyawan lainnya juga mengekspresikan persetujuan mereka pada kalimat ini.
Dikelilingi oleh semua orang, Yu Yurou berjalan memasuki kantor Lu Yue dengan gaya begitu gemulai. Selama periode ini, tak ada seorang pun yang merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya.
Yu Yurou mencibir dalam hati. Dia membuka pintu, dan berdiri diam sambil mengamati reaksi Lu Yue.
“Lingling? Kenapa kau….” Ketika Lu Yue melihat orang itu datang, seulas senyum langsung muncul di wajahnya. Tetapi begitu matanya bertemu dengan mata Yu Yurou, dengan cepat dia menyadari kalau wanita ini bukan Lingling-nya! Dia adalah….
“Lu Yue, Lingling yang kau maksud adalah Yu Ling?” Yu Yurou menutup pintunya, berjalan menuju meja kerja Lu Yue, dan duduk.
“.…” Lu Yue tahu dengan sangat baik bahwa sang adik, Yu Ling-lah yang pergi ke luar negeri untuk menggantikan Yu Yurou, tapi kenapa si adik ini bersikap penuh keakraban ketika melihat dirinya? Dan…. Kenapa dia datang kemari?
Pada saat ini, Lu Yue, seperti halnya Yu Yurou, dipenuhi oleh keraguan.
“Kau bahkan tak mengenaliku?” Melihat wajah terkejut Lu Yue, Yu Yurou menaikkan kelopak matanya, nada suaranya terdengar sangat bosan: “Lu Yue, kau dan adikku ternyata sangat akrab. Semua orang di sini menjaganya dengan baik.”
“Yurou?” Lu Yue bertanya tidak yakin.
Ini adalah Yu Yurou? Tidak, bagaimana bisa Yu Yurou jadi seperti ini?
Hati Lu Yue luar biasa kebingungan. Dia merasa seakan ada selapis kasa telah menutupi matanya, membuat dirinya entah bagaimana tak bisa melihat kebenaran dari masalah ini.
“Aku ingin menghubungimu dari luar negeri. Aku sudah meneleponmu, tapi kau tak menjawab satu pun panggilanku. Kemudian, kau jadi tak bisa dihubungi. Kenapa?”
Bagaimana bisa Yu Ling, yang ada di luar negeri, mengetahui nomor pribadinya? Mungkinkah yang ini benar-benar Yu Yurou?
Lu Yue tak mau membuat keputusan terlalu cepat, dia berencana mengulur waktu lebih lama, “Ada terlalu banyak orang yang mencariku, jadi aku mengganti nomorku.”
Lu Yue telah menghapus informasi kontak wanita-wanita lain dari daftar kontaknya, hanya menyisakan akun Yu Yurou, demi menghindari para mantan kekasihnya.
Untuk alasan ini, wanita-wanita itu terus menelepon dan mengirimkan pesan kepadanya. Lu Yue begitu kesal sehingga dia akhirnya membatalkan nomornya dan mengganti akunnya. Barulah kemudian dia bisa tenang.
Yu Yurou merasa kalau peruntungannya benar-benar buruk. Selain tak bisa menghubungi Ye Xu dan Song Xingyi, bahkan Lu Yue, yang paling mudah untuk dihubungi, kebetulan mengubah nomornya. Apa-apaan ini!
“Kau belum memberitahuku. Ada urusan apa antara kau dan adikku? Bagaimana bisa dia menjadi manajer?” Yu Yurou tak bisa menahan diri untuk bertanya.
“Dan kenapa Ye Huan bilang kalau aku adalah adiknya Yurou? Dia bahkan memberitahuku agar tidak meniru Yurou? Dia bilang padaku agar jangan meniru diriku sendiri, bukankah itu terlalu konyol?”
Wanita ini bersikap begitu alami, seakan dia adalah Yu Yurou sendiri! Hati Lu Yue menegang. Demi untuk memastikan dugaan dalam hatinya, dia pun mengajukan pertanyaan yang hanya akan diketahui oleh dia dan Yu Yurou, “Apa kau ingat kejadian saat kita pertama kali bertemu?”
Yu Yurou mengernyit penasaran, “Kenapa kau menanyakan ini?”
“Jawab aku lebih dulu.” Lu Yue menatap wanita di hadapannya, tidak mirip, terlalu tidak mirip. Pipinya tidak cukup putih, matanya tidak cukup menggoda, dan sosoknya tidak cukup cantik. Meski mereka memiliki fitur wajah yang serupa, sekali lihat saja dia sudah tahu kalau ini bukan Lingling-nya.
Wanita ini seperti Yu Yurou di masa lalu, membosankan dan vulgar. Wanita ini jelas-jelas ingin memperoleh kabar darinya, tapi bahkan tak bisa menyembunyikan emosinya.
Yu Yurou tak tahu apa yang direncanakan oleh Lu Yue, jadi dia hanya bisa mengingat-ingat, “Pertama kali kita bertemu adalah di tempat pacuan. Ye Huan membawaku ke sana, dan dia memperkenalkanmu padaku sebagai sahabat baik.”
“Waktu itu aku terlalu sibuk untuk belajar cara menunggang kuda, jadi aku tidak banyak bicara padamu. Tapi aku ingat kau bilang bahwa posturku tidak standar, dan kau menunjukkan padaku bagaimana cara menunggang kuda.”
Dan tidak seperti para tuan muda kaya yang punya punya sikap tinggi hati dan sok hebat, Lu Yue memperlakukan dirinya dengan baik dan penuh perhatian. Pria itu sama sekali tidak membenci sikap kikuknya. Dia tak seperti Ye Huan, yang hanya menyewa seorang pelatih berkuda profesional untuknya, dan kemudian menaiki punggung kuda lalu berlari di lintasan pacu, tanpa peduli apakah dia terbiasa pada hal itu atau tidak.
Hati Lu Yue merosot. Kecuali kalau Yu Yurou memberitahu Yu Ling semua detil tentang perkenalan mereka, adik Yurou takkan pernah tahu soal hal-hal ini.
“Kau bilang kau tak bisa menghubungiku, jadi apakah akunmu mengirimkan pesan padaku?” Lu Yue bertanya lagi dengan enggan.
Yu Yurou jadi marah ketika dia memikirkan hal ini, “Akunku? Akunku sudah dicuri! Nyonya Shen sudah keterlaluan, dia memutus semua jaringanku. Selama lebih dari setengah tahun, aku tak bisa menghubungi satu pun akun domestikku!”
Tidak, bukan Shen Man. Yu Yurou tak pantas untuk membuat Shen Man mengerahkan begitu banyak upaya. Sejak awal mula, orang yang dikirim ke luar negeri oleh Shen Man tidak berubah!
Jadi Lingling-nya adalah Yu Ling yang asli, dan selama ini dirinya telah ditipu seperti orang bodoh!
“Ada apa?” Melihat kalau ekspresi Lu Yue tidak terlalu baik, Yu Yurou jadi gugup, “Ada apa?”
Hanya sesaat Lu Yue kehilangan ketenangannya, dan dia pun segera kembali ke normal dan berkata, “Bukan apa-apa. Aku hanya merasa bahwa karena Shen Man memperlakukanmu seperti ini, tampaknya dia benar-benar tak mau melihat kemunculanmu. Kau seharusnya tidak kembali.”
“Aku harus kembali. Kalau kali ini aku tak kembali, bagaimana aku akan tahu kalau Ye Huan sudah menemukan seorang pengganti, dan bahwa pengganti itu adalah adikku!” Yu Yurou benar-benar ingin menuangkan kepahitannya, “Tapi Ye Huan mengira aku adalah Yu Ling, aku yang gila atau dia yang gila?”
Tentu saja, Lu Yue tahu sebabnya. Wanita itu telah mengambil identitas Yu Yurou setelah Yu Yurou pergi ke luar negeri. Bukan hanya menipu dirinya, tetapi juga menipu semua orang yang dekat dengan Yu Yurou.
Wanita itu… selalu bisa mengejutkan dirinya. Mulanya Lu Yue berpikir bahwa setelah waktu berlalu begitu lama, dia seharusnya mengenal wanita itu dengan lebih baik, tapi dia tak pernah menyangka kalau dirinya sudah salah mengidentifikasinya sejak awal mula. Bahkan meski dirinya sudah ditipu sedemikian lamanya, dia tak merasa marah. Wanita semacam itu… bagaimana bisa dia merasa bosan?
Ketika dia memikirkan hal ini, Lu Yue pun tak bisa menahan tawanya.