Beauty of Lies - Chapter 24
Tubuh Lu Yue memang sangat indah. Tak ada jejak lemak di tubuhnya, dan otot-ototnya begitu mulus dan kokoh. Dia berhasil dalam olahraga untuk mempertahankan bentuk tubuhnya. Sebagai seorang playboy, dia masih punya banyak modal.
Tong Ling tentu saja mengekspresikan apa yang dianggapnya menarik, dan pujian yang diberikan kepada Lu Yue tentu saja tak tergantikan. Kata-katanya selalu tepat sasaran, dan bahkan Lu Yue, seorang pria yang telah mendengar banyak hal bagus dari banyak wanita, menjadi girang bukan kepalang ketika dipuji oleh wanita yang dia sukai.
Pujian yang dinyanyikan oleh orang yang berbeda akan kedengaran sepenuhnya berbeda. Mengenai hal ini, Lu Yue juga punya standar ganda.
Mereka berdua sepertinya saling melengkapi dalam hal selera dan apresiasi, dan hal itu sangat menarik.
Tak seperti orang-orang yang tak punya pengalaman, Lu Yue tak butuh diajari oleh Tong Ling. Semuannya berdasarkan dari perasaannya, dan dengan kerjasama saling pengertian di antara mereka, mereka pun melewatkan banyak waktu bersama-sama.
Setelah keduanya mengobrol, Tong Ling duduk malas-malasan di atas ranjang empuk di kamar, mengeluarkan anggur merah dari lemari anggur Ye Huan, dan menonton Lu Yue membersihkan kamar sambil mencicipi anggur.
“Apa kau harus membuatku melakukan ini?” Lu Yue tidak mudah dibuat merona, tetapi ditonton oleh Tong Ling ketika merapikan rumah membuat Lu Yue merasa malu.
Tong Ling menyilangkan kakinya, menempatkan gelas anggur di depan matanya, dan mengagumi tubuh Lu Yue dari balik gelas anggur dengan seulas senyum samar di bibirnya, “Bukankah ini sangat bagus? Barang-barang indah harus dipamerkan.”
Jantung Lu Yue serasa berhenti berdetak setelah ditatap oleh Tong Ling. Dia berjalan menghampiri wanita itu dalam beberapa langkah, nada suaranya setengah manis dan setengah kesal: “Kita sudah mengobrol begitu lama. Apa menurutmu itu belum cukup?”
Ketika Lu Yue bicara, dia ingin memeluk Tong Ling. Tong Ling memakai tangannya untuk menghentikan pergerakan pria itu dan mengaitkan jarinya untuk mengisyaratkan agar Lu Yue menundukkan kepalanya.
Lu Yue membungkuk, mengikuti kemauan Tong Ling.
“Wajahmu juga sangat rupawan.” Tong Ling berkata dengan gaya licik, “Tutup matamu.”
Jemarinya yang bernoda anggur merah, dengan lembut mengulas wajah Lu Yue.
Tanpa sadar Lu Yue memejamkan matanya, dan kemudian merasakan sesuatu yang basah menyentuh pipinya.
Mau tak mau bulu matanya bergetar, hatinya melunak oleh perlakuan lembut ini, dan akhirnya,dia meletakkan kedua tangannya ke sisi tubuh Tong Ling, setengah berlutut di depan Tong Ling seakan sedang mabuk dan bahkan napasnya juga tertahan.
Ketika Tong Ling pergi, Lu Yue masih agak tertegun.
Dia hanya merasakan pipinya ditepuk ringan, dan suara wanita itu terdengar sangat manis: “Baiklah, ini hadiahnya. Sekarang bersihkan rumahnya.”
Lu Yue membuka matanya dan melihat wanita itu melenggang pergi darinya, menutupi bibir dengan jemari lentik, dan menguap karena kantuk.
Lu Yue menatap kosong pada punggung wanita itu ketika yang bersangkutan pergi, dengan kekaguman mendalam di matanya.
Ketika Lu Yue menyadari postur macam apa yang dia lakukan ketika menghadap Tong Ling, mau tak mau dia jadi menyesal karena dirinya telah gagal mempertahankan imejnya dengan baik.
Dia membersihkan jejak-jejak yang dia tinggalkan di ruangan itu secepat mungkin. Ketika dia menyadari kalau isi gelas anggur merah yang ditinggalkan di atas meja oleh Tong Ling belum habis, dia pun mengangkat gelas itu dan menempatkan bibirnya pada bekas bibir yang ditinggalkan wanita tersebut.
Di sisi lain, Tong Ling, yang pergi ke kamarnya untuk beristirahat, selalu merasa kalau ada sesuatu yang kurang.
Dia memikirkannya dengan seksama dan tiba-tiba menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Dia mengetuk sistem di dalam benaknya dan secara aktif bertanya, “M Kecil, ada apa denganmu? Bukankah hari ini kau terlalu pendiam?”
Ketika sebelumnya Tong Ling dan Song Xingyi bermain, sistem sangat berisik, tapi hari ini dengan Lu Yue, sistem berhenti bicara.
“Apa mungkin ini adalah malfungsi?” Tong Ling menggumam.
Tiba-tiba M577 berkata: [Aku baik-baik saja!]
“Oh, kau baik-baik saja. Aku tak terbiasa denganmu yang begitu pendiam.”
M577 terkekeh: [Terima kasih karena masih memikirkanku. Kalau kau bisa meninggalkan hiburan macam ini, aku akan jadi lebih gembira!]
[Hatiku sudah ternoda.] Seluruh sistem M577 memancarkan cahaya Buddha yang cemerlang, [Mungkin akan ada tanpa duka ataupun suka di dunia ini]
Ditemani oleh ocehan sistem, Tong Ling pun tertidur dengan nyaman.
Pagi-pagi keesokan harinya, begitu Tong Ling bangun dan berjalan keluar dari kamar, Lu Yue menyapanya dengan senyum di wajah.
“Lingling, aku membuatkan sarapan untukmu, kau mau mencobanya?” Lu Yue terjaga sepanjang malam dan mulai bekerja pagi-pagi sekali. Dia mengenakan pakaian rumahan. Tanpa busana menggoda dan mewah itu, dirinya memancarkan kesan hangat yang aneh.
Lu Yue tahu kalau dulu dirinya memiliki temperamen yang tidak stabil, dan sulit baginya untuk memberi rasa aman bagi wanita. Karena dia telah menetapkan pikirannya pada Tong Ling, perlahan dia telah mengubah dirinya sendiri. Akan tetapi, Tong Ling sepertinya tidak menyadari perubahannya. Dia berpikir bahwa mungkin performanya tidak cukup kentara, jadi dia pun memutuskan untuk mengubah gayanya, bertanya-tanya apakah dia bisa menarik perhatian Tong Ling.
Pada saat ini, Tong Ling mengernyit menatap Lu Yue.
“Apa-apaan yang sedang kau lakukan?” Alis dan mata Tong Ling penuh rasa jijik. “Siapa yang menyuruhmu untuk tinggal di sini dan berpakaian seperti ini!”
Lu Yue terperanjat: “Apa aku tidak menarik kalau seperti ini?”
Dengan sengaja dia melihat ke arah cermin. Dengan wajahnya, dia bisa mengenakan apa saja.
“Kau tak cocok dengan gaya ini,” Tong Ling terlalu malas untuk bicara pada Lu Yue. Dia mengusir pria itu, berkata, “Kau seharusnya pergi setelah membersihkan kamar semalam. Aku tak menyetujuimu menginap.”
Suasana hati Lu Yue yang penuh rasa manis, di bawah tatapan dingin Tong Ling, langsung memudar seluruhnya.
“Aku tak peduli soal kau datang kemari tanpa persetujuanku kemarin. Kelak kau tak boleh melakukan ini.” Tong Ling melihat jam dan mengernyit tidak puas pada Lu Yue, yang tercengang, dan berkata, “Jangan bodoh, pergilah. Memangnya akan kelihatan seperti apa kalau bersama denganku jika berpakaian seperti ini?”
Lu Yue merasa hatinya seperti disiram air dingin, membekukannya hingga ke tulang.
Akhirnya dia tahu apa yang semalam telah diabaikannya. Sikap Tong Ling kepadanya sangat lembut, tetapi kelembutan semacam itu sama seperti perlakuan kepada mainan yang siap sedia, dan penghargaan Tong Ling kepadanya terbatas pada tubuhnya.
Wanita ini tak pernah mempertimbangkan dirinya sebagai pasangan untuk menghabiskan sisa hidup bersamanya.
Ketercengangan Lu Yue hanya sejenak karena dia sudah tahu wanita seperti apa Tong Ling itu. Bahkan jika upaya ini gagal, dengan cepat dia memulihkan kondisinya. Tubuh tegangnya tiba-tiba kembali santai, dan dia mengeluh: “Bukankah kau itu terlalu tak masuk akal? Aku sudah memasak untukmu. Tak bisakah kau makan demi aku?”
Melihat kalau ekspresi Lu Yue sudah kembali ke normal, ekspresi di wajah Tong Ling juga melunak, “Baiklah, aku akan memberimu kehormatan. Jangan buang-buang waktu, ganti pakaianmu, dan turunlah.”
“Omong-omong, ingatlah untuk mengeringkan piyama Ye Huan. Dia cukup menyukai setelan itu, jadi jangan terlalu kasar.”
Lu Yue menjawab lembut, “Oke.”
[Ck ck. Ekspresi di mata Lu Yue – itu kekecewaan.] M577 sangat mencela perilaku brengsek Tong Ling: [Kau tahu kau itu jenis orang macam apa? Tindakanmu itu namanya lempar batu sembunyi tangan!]
Tong Ling berkata marah, “Memangnya aku bisa disalahkan untuk ini? Siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan? Ini kan suka sama suka, semua orang mendapat apa yang mereka inginkan. Kalau aku tidak bersikap keras, itu baru yang namanya tidak bertanggungjawab.”
“Selain itu, bukankah dulu dia punya banyak kekasih? Semua orang cuma sedang main-main, dan aku tak lihat dia menganggapnya serius.” Tong Ling melengkungkan bibirnya dan berkata, “Ini membosankan. Kalau kelak dia melakukan hal-hal macam ini lagi, aku takkan memandang dia lagi.”
M577 tak bisa bilang apa-apa pada inangnya yang satu ini.
Lagipula, Lu Yue adalah seorang pria dewasa. Begitu mentalitasnya telah disesuaikan, dia takkan berbeda dari biasanya.
Mereka berdua duduk di belakang meja, makan tanpa bersuara seperti sepasang teman biasa.
Hanya kebetulan saja tepat pada saat ini, pintu vila terbuka, dan Ye Huan, yang telah bekerja lembur di perusahaan, tiba-tiba datang.
Tong Ling tak bisa menahan diri untuk memelototi Lu Yue dengan kesal. Kalau saja orang ini tidak berlama-lama dan tak mau pergi juga, dia takkan bertemu dengan Ye Huan.
Ye Huan agak terkejut oleh penampakan Lu Yue. “Kenapa kau ada di sini?”
“Aku tak bisa kemari?” Lu Yue tidak merasa bersalah dan bahkan mengeluh pada Ye Huan: “Kau itu masih temanku atau bukan? Kalau saja akhir-akhir ini kau punya waktu untuk menemuiku, aku takkan sampai mengunjungi Lingling.”
Lu Yue bertingkah seperti seseorang yang tak bisa bertemu dengan temannya, jadi dia pun ganti pergi menemui anggota keluarga temannya. Ditambah lagi, dia berpakaian rapi. Dia dan Tong Ling sedang makan di meja makan, dan tak ada yang mencurigakan. Ye Huan tak berpikir terlalu banyak, dan dengan mudah menerima alasan Lu Yue.
Ye Huan tak terburu-buru untuk menjawab Lu Yue. Mula-mula dia menatap Tong Ling, dan bertanya lembut, “Apa dia mengganggumu? Kalau kau menganggap dia berisik, aku akan usir dia.”
Setelah waktu berlalu begitu lama, Ye Huan sudah lama terbiasa dengan cara hati-hati ini dalam memperlakukan Tong Ling.
Dia banyak berhutang pada Tong Ling. Bahkan sejak insiden di perjamuan itu, rasanya sulit bagi Ye Huan untuk mengangkat kepalanya di hadapan Tong Ling.
Kekasihnya terluka gara-gara ketidakmampuannya, dan dia juga menghentikan wanita itu memanggil polisi. Mulanya dia setuju untuk membantu Tong Ling membalas dendam pada Keluarga Song, tapi sampai sejauh ini, tak ada hasil yang dicapai. Ye Huan merasa agak sesak di bawah tekanan rasa bersalah ini, dan bahkan jadi jauh lebih merendah di hadapan Tong Ling.
“Tak apa-apa. Dia menelepon dan tanya kau ada di mana, jadi aku membiarkan dia datang kemari.” Tong Ling dan Lu Yue bekerjasama dengan begitu kompak sehingga tak ada seorang pun yang bisa menyadari kalau semalam mereka telah berhubungan dengan intim.
Apa yang kekasihnya katakan membuat Ye Huan merasa agak lega. Bagaimanapun juga, kekasihnya sangat takut jika bertemu dengan lelaki setelah perjamuan itu, dan Ye Huan takut kalau temperamen cuek Lu Yue akan mendatangkan masalah bagi kekasihnya.
Setelah bicara pada kekasihnya, Ye Huan berbalik unntuk menatap Lu Yue, “Kau membutuhkanku?”
Sebelum Lu Yue meletakkan mangkuk dan sumpitnya, Tong Ling telah meninggalkan meja makan, memberi ruang untuk berkomunikasi di antara kedua pria itu.
“Santai-santai saja, aku akan kembali dulu ke kamar.” Tong Ling pergi setelah bicara seakan dia tak punya minat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Ye Huan menatap cemas pada sosok kekasihnya dan menghela napas.
Mulanya Lu Yue merasa tidak senang karena Tong Ling menganggap dirinya sebagai mainan, tetapi melihat penampilan Ye Huan, sebagian besar perasaan depresi itu pun menghilang.
Tidak seperti Ye Huan, yang ditipu dengan bodohnya, Lu Yue bukan hanya bisa mempertahankan hubungan dengan Tong Ling, tapi dia juga adalah satu-satunya orang yang mengetahui identitas Tong Ling yang sebenarnya. Perasaan superioritas ini membuatnya merasa nyaman, fisik maupun mental.
Orang-orang cenderung membandingkan diri mereka sendiri antara satu sama lain untuk mengetahui apakah diri mereka baik atau buruk. Lu Yue langsung memaafkan sikap dingin Tong Ling. Orang seperti Ye Huan, yang bahkan tak berani menyentuh Tong Ling, jauh lebih parah dari dirinya.
“Tampaknya kehidupanmu tidak mudah.” Ekspresi Lu Yue begitu serius, tapi ada kesan menyombong dalam suaranya.
Ye Huan duduk di belakang meja, seluruh sosoknya tampak kehabisan tenaga, dan kata-katanya penuh dengan ketidakberdayaan. “Kalau kau butuh sesuatu, cepat katakan padaku.”
“Jadi aku baru bisa mencarimu cuma saat aku membutuhkanmu? Kita sudah lama tidak saling bertemu. Mau nongkrong?” Lu Yue memutuskan bahwa hari ini juga lebih baik daripada memilih tanggal. Semakin cepat pengaturan agar Yu Yurou dan Ye Huan bertemu dibuat, semakin baik sehingga Lingling juga bisa putus dengan Ye Huan.
“Nongkrong macam apa? Aku tak punya waktu untuk nongkrong denganmu.” Ye Huan langsung sakit kepala ketika dia memikirkan tentang perusahaan. “Song Xingyi itu seperti anjing gila yang menempel padaku. Proyek apa pun yang kupunya, dia pasti menemukan cara untuk ikut-ikutan. Dan Ye Xu si anak haram itu juga. Aku ingin tahu apakah ada mata-mata di dalam perusahaan. Dia selalu bisa mendapatkan celahnya!”
“Kau bahkan tak bisa mengurus Song Xingyi si bocah itu?” Kalau Ye Huan adalah musuh nomor satu dalam hati Lu Yue, maka Song Xingyi adalah urutan kedua. Walaupun di permukaan dia mengolok Song Xingyi sebagai anjing di kaki Yu Ling, tak bisa dipungkiri kalau anjing ini punya paling banyak kesempatan untuk berkontak dengan Yu Ling.
Anjing gila yang gigih menempel pada Yu Ling, membuat orang muak hanya dengan memikirkannya saja.
“Song Xingyi tak masalah, masalah utamanya adalah Keluarga Song.” Ye Huan berkata marah. “Keluarga mereka bersatu, persis seperti Ye Xu, mereka sangat sulit untuk ditangani.”
Lu Yue memutar matanya dan dalam benaknya muncul sebuah ide. Dia berkata, dengan nada membujuk: “Mereka memperlakukanmu dan Keluarga Ye seperti ini, bukankah hanya gara-gara seorang wanita? Karena masalahnya hanya seorang wanita, maka mudah untuk dipecahkan….”
Bagaimana Ye Huan tak tahu apa tujuan mereka? Adiknya menyukai Yurou, dan tuan muda dari Keluarga Song juga sama, namun Yurou memilih dirinya. Bagaimana bisa dia mengirim kekasihnya keluar untuk alasan seperti itu?
Harga diri Ye Huan tidak akan mengizinkan dia melakukan hal ini, apalagi rasa bersalahnya kepada kekasihnya. Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu!
“Jangan bicarakan soal itu, ini benar-benar mustahil!” Ye Huan menolak, dan dia juga menampakkan wajah sangat buruk kepada Lu Yue, “Yurou menganggapmu sebagai teman, tapi kau bisa punya ide macam itu. Keluar dan kelak jangan pernah datang lagi kemari!”
“Tunggu, jangan buru-buru marah dulu.” Lu Yue buru-buru berkata. “Kau dan Yurou sama-sama adalah temanku dan aku akan gembira kalau kalian berdua baik-baik saja. Bagaimana mungkin kau benar-benar menyuruh Yurou keluar.”
“Lantas kenapa kau mengungkit hal ini?” Ye Huan masih belum tenang.
“Karena kemarin aku bertemu seorang wanita.” Lu Yue mengingatkan Ye Huan, “Wanita itu juga telah menghubungimu….”
“Menghubungiku….” Ye Huan berpikir sejenak, dan telepon aneh itu pun terlintas dalam benaknya.
“Adik Yurou benar-benar sangat mirip dengan Yurou.” Lu Yue meneruskan: “Kau akan tahu saat kau melihat dia. Mereka itu seperti orang yang keluar dari cetakan yang sama, wanita itu sangat hebat dalam meniru. Sebagian besar orang tak bisa membedakan mereka.”
Tiba-tiba Ye Huan mengerti apa maksud Lu Yue, dan batinnya langsung terguncang.
“Lagipula, bukankah tuan muda dari Keluarga Song dan Ye Xu menginginkan wanita? Asalkan mereka berpikir kalau adik Yurou adalah Yurou dann kau mengirim dia keluar, bukankah semua masalah akan terselesaikan?”
Kata-kata Lu Yue luar biasa provokatif: “Adik Yurou itu sangat tamak. Dia meniru nada bicara Yurou da meneleponmu karena dia ingin menempel pada keluarga kaya. Dia juga datang padaku, berpikir bahwa hubunganku dengan Yurou tidak biasa, jadi dia berpura-pura jadi Yurou dan pergi ke perusahaan. Kalau kau tak percaya padaku, kau bisa tanya orang-orang di perusahaanku. Mereka sudah salah mengenali orang itu.”
“Wanita yang bahkan ingin mengambil alih identitas kakak kandungnya seharusnya diberikan kepada Song Xingyi atau Ye Xu, bukankah begitu? Dia bukan jenis orang yang akan diam saja. Kelak dia mungkin akan menyakiti Yurou.”
Kata-kata Lu Yue membuat Ye Huan merenung secara mendalam. Ye Huan belum lupa bagaimana Nona Yu berusaha menggoda dia di telepon. Yurou harus tahu kalau adiknya telah melakukan hal ini di belakangnya. Daripada menyakiti Yurou, kenapa tidak….
Melihat ekspresi Ye Huan, Lu Yue pun tahu kalau yang bersangkutan sudah tertipu.
Lu Yue menahan tawanya dan meneruskan: “Tidak menjadi masalah kepada siapa kau memberikan dia. Tunggu saja untuk menonton pertarungan mereka.”
Ye Huan mengagumi pikiran Lu Yue, “Itu ide yang bagus sekali!”
“Tapi…. Bagaimana aku bisa membuat mereka berpikir kalau dia adalah Yurou? Membawa dia bersamaku?”
Lu Yue mengetukkan jarinya ke meja, “Kalau kau ingin mereka percaya bahwa dia adalah Yurou yang asli, maka kau harus membuat Yurou menerimanya.”
“Aku bisa memikirkan cara untuk membawa Nona Yu itu kemari. Kau bersandiwaralah, akui wanita itu sebagai Yurou, dan putuslah dengan Yurou. Sejak saat ini, kau akan membawa wanita itu keluar saat kau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial. Song Xingyi dan Ye Xu tentu saja akan mengetahui kabarnya,” Lu Yue mengingatkannya. “Hanya saja kau tak boleh memberitahu Yurou tentang metode ini. Kalau dia tahu bahwa kau menjual adiknya, dia tidak akan setuju denganmu.”
Ye Huan setuju: “Ya, Yurou itu terlalu baik. Bahkan jika dia tahu orang macam apa adiknya itu, dia tidak akan ingin aku memanfaatkan wanita itu.”
“Tunggulah hingga kau berhasil mengirim Nona Yu itu keluar, dan kemudian cari cara untuk menenangkan dia dengan lembut.” Lu Yue berkata tegas: “Yurou sangat mencintaimu. Dia akan selalu kembali padamu.”
Setelah Lu Yue selesai bicara, Ye Huan juga membuat keputusan dalam hati.
Melankolia pada wajah Ye Huan tersapu bersih. Dia mengangkat tangannya dan menepuk-nepuk bahu Lu Yue kuat-kuat: “Semua orang di sekitarku telah memujimu karena memiliki otak paling encer. Kali ini kau telah banyak membantuku!”
Lu Yue menaikkan sudut mulutnya dan berkata, “Bagus kalau aku bisa membantumu.”
“Bagaimanapun juga kita adalah saudara yang baik.”
M577 menguping percakapan kedua pria yang ada di bawah dan terus-terusan menafsirkan serta mengirimkan isinya kepada Tong Ling.
Tong Ling merasa takjub ketika dia mendengarnya. Lu Yue memang adalah pria paling sadar dalam plot yang asli. Di bawah premis setuju membantu dirinya, Lu Yue telah membuat Ye Huan melakukan hal semacam itu.
Dia mengisyaratkan pada Lu Yue bahwa Ye Huan akan memutuskannya setelah pindah ke lain hati, tapi Ye Huan tak tahu soal itu. Dibandingkan dengan Lu Yue, Ye Huan sama sekali bukan tandingan orang ini.
Tetapi M577 hanya merasa kalau inangnya sungguh menakutkan.
Semua arah perilaku Lu Yue diselesaikan di bawah bimbingan Tong Ling. Pertama-tama, Lu Yue membantunya menstabilkan identitas ‘Yu Yurou’, yang telah Lu Yue lakukan, dan kemudian mencari cara untuk membuat Lu Yue membantunya membuat masalah agar putus dengan Ye Huan, dan urusan ini berhasil diselesaikan dalam waktu singkat.
Isi dalam plot yang asli adalah:
— Tokoh utama wanita Yu Yurou kembali dari belajar di luar negeri, dan dia sangat sedih ketika mendengar kabar dari Lu Yu bahwa Ye Huan telah memelihara adiknya sebagai pengganti. Lu Yue beranggapan bahwa bukan masalah besar jika menonton keramaian, jadi dia pun membawa Yu Yurou ke vila di mana Ye Huan memelihara pengganti. Yu Yurou melihat adiknya dan membujuk sang adik agar jangan membuang harga dirinya untuk menjadi pengganti, menyebabkan perdebatan sengit dengan tokoh utama pria.
Ye Huan memilih untuk memutus hubungan dengan si pengganti setelah Yu Yurou kembali. Tak disangka-sangka, malam itu Lu Yue akan membawa Yu Yurou bersamanya. Ye Huan mengejar Yu Yurou keluar dan meninggalkan Yu Ling di tempatnya berada, lalu tak pernah kembali lagi.
Bagian plot vila dari umpan meriam pengganti itu pun berakhir, dan si pengganti, merasa cemburu pada sang tokoh utama wanita, melakukan segala macam fitnahan keji. Setelah mukanya ditampar habis-habisan sang tokoh utama pria dan para tokoh pendukung, akhirnya dia dikirim ke rumah sakit jiwa oleh tokoh utama pria kedua, Ye Xu. Setelahnya, semua adegan pun selesai.
“Lu Yue mudah untuk dipakai. Dengan adanya dia, plotnya tidak runtuh sama sekali.” Tong Ling menghela napas, “Kau bisa memberi dia paha ayam tambahan.”
M577 berkata lelah: [Memang plotnya belum cukup runtuh? Tokoh utama pria adalah pahlawan bertopi hijau*, dan tokoh utama wanita segera akan melangkah di jalan seorang pengganti…. Tidak normal, plot ini terlalu tidak normal!]
(T/N: Mengenakan topi hijau berarti diselingkuhi oleh pasangan)
Tong Ling menghibur sistem dengan beberapa patah kata dan kemudian menunggu kedatangan tokoh utama wanita dengan pikiran tenang.
Lu Yue sangat efisien, dan malam itu juga, Yu Yurou dibawa ke vila.
Pada saat itu, Tong Ling sedang mengobrol dengan Ye Huan dan melihat mata Ye Huan sesekali beralih ke pintu. Ketika pintunya diketuk, Tong Ling pun tahu bahwa sudah waktunya untuk bersandiwara.
Ye Huan juga memasuki kondisi mulai berakting. Dia menatap gugup pada Tong Ling, mengetahui bahwa tindakan berikutnya akan menyakiti kekasihnya, tetapi demi masa depan mereka yang damai, dia hanya bisa membuat kekasihnya merasa disalahi untuk sementara.
Pintu terbuka, dan Yu Yurou menyerbu masuk tanpa menunggu Lu Yue masuk lebih dulu.
Dia melihat Yu Ling, yang sedang bicara dengan Ye Huan. Yu Ling sudah banyak berubah sehingga dia meragukan matanya sendiri.
Yu Ling memang tampak serupa dengan dirinya, tak heran Ye Huan menjadikan Yu Ling sebagai pengganti. Tetapi dibandingkan dengan menjadi seorang pengganti, yang lebih Yu Yurou pedulikan adalah bahwa Yu Ling tampak lebih baik daripada dirinya.
Bahkan sejak dirinya masih kecil, Yu Ling selalu merupakan sosok yang tidak terlihat. Kalau dia tidak mendedikasikan sedikit tenaga dan cinta kasih keluarga, Yu Ling tidak akan bisa tumbuh dengan benar.
Sebagai tambahan, berani-beraninya Yu Ling memakai wajahnya itu untuk merampas kekasihnya?
Juga ada Jiang Chenrui, Hong Jun, dan yang lainnya, semua membualkan tentang Yu Ling. Bahkan Lu Yue menganggap Yu Ling sebagai tunangannya.
Bagaimana bisa Yu Yurou tak tahu tujuan Lu Yue membawa dirinya kemari? Lu Yue bilang ingin dirinya dan Ye Huan bisa kembali bersama, tapi sebenarnya, Lu Yue ingin menggunakan dirinya untuk memisahkan kedua orang ini supaya pria itu bisa membawa Yu Ling pergi.
Pria-pria ini semuanya adalah kontak-kontak yang telah dia kembangkan dengan susah payah, tapi Yu Ling mendapatkan semuanya hanya dengan wajah yang mirip dengannya.
Dia itu benar-benar penghisap darah!
Yu Yurou sangat marah, dan dia luar biasa kecewa pada Yu Ling: “Xiao Ling, apa yang kau lakukan!”
Tong Ling berpura-pura ketakutan, mengerjapkan mata dan mundur dua langkah dengan gemetaran.
Ye Huan melangkah di depan Tong Ling, dan sudah akan menegur wanita itu, tetapi Lu Yue mengedip padanya sebelum menyadari bahwa dia harus bermain dengan wanita itu sesuai dengan naskah.
Dia menahan rasa tidak senangnya, dan mengucapkan kalimatnya dengan wajah terkejut: “Yurou? Kamukah itu? Yurou? Kau kembali?”
Tong Ling berdiri di belakang Ye Huan, air mata merebak: “Ye Huan, kau panggil dia apa?”
Ye Huan tak berani menatap ke dalam mata Tong Ling. Dengan susah payah dia berkata: “Aku selalu mencintai kakakmu. Kau tak usah berbohong padaku. Di mataku, kau selalu merupakan pengganti….”
“Tapi aku adalah….”
Sebelum Tong Ling selesai bicara, Yu Yurou langsung menyela: “Xiao Ling, bagaimana bisa kau dengan tak tahu malunya berperan sebagai pengganti? Kau tahu kalau Ye Huan adalah pacarku!”
“Ye Huan, kau benar-benar ingin memilih dia?” isak Tong Ling dengan air mata mengalir lebih deras lagi.
Mata Yu Yurou langsung tertuju pada Ye Huan.
Ye Huan mengangguk dengan wajah dingin dan berkata, “Aku mencintai Yurou.”
Setelah menerima jawaban, Yu Yurou pun merasa tenang dan menjadi kasar pada Ye Huan, “Ye Huan, bagaimana bisa kau menemukan pengganti? Kau seharusnya mencariku. Bukan adikku! Kau keterlaluan!”
Ye Huan masih berkata kering: “Maafkan aku. Aku begitu merindukanmu sampai-sampai berbuat demikian. Aku tak ada hubungannya dengan dia, dan hatiku untukmu tak pernah berubah.”
Yu Yurou menatap Yu Ling, kemudian pada Ye Huan, mengentakkan kakinya, berbalik dan berlari keluar, “Aku tak mau melihatmu lagi!”
Ye Huan, karena kau memilih dia, maka….” Tong Ling berkata tanpa ekspresi, “Kita putus saja.”
“… Aku….”
Begitu mendengar Tong Ling menyebut putus, langkah kaki Ye Huan pun menempel kuat di tempatnya, dan Lu Yue, yang berada di sampinggnya, mendorongnya keluar.
Sebelum Ye Huan pergi, dia menatap Tong Ling dalam-dalam dan berkata, “Kelak… kelak kau akan mengerti!”
Setelah Yu Yurou dan Ye Huan menghilang, Lu Yue buru-buru berjalan ke sisi Tong Ling dan memeluknya.
“Kau lihat, Ye Huan masih tak bisa melupakan pacar aslinya. Begitu wanita itu muncul, dia menjadi buta.” Lu Yue berbisik ke telinga Tong Ling: “Aku berbeda. Tak peduli siapa pun orangnya, kaulah yang akan selalu kupilih.”
Tong Ling melambaikan tangannya dengan bosan. “Aku tahu, aku tak mau pria macam itu.”
“Kalau begitu biar kuatur agar Ye Xu bertemu dengannya nanti?”
“Oke, mari pertemukan nanti.”
M577menatap kata-kata ‘plot sudah selesai’ yang terpampang pada alat pendeteksi simpul plot, dan memuji Lu Yue sebagai orang yang luar biasa.
Dalam pertunjukan ini, tokoh utama pria, tokoh utama wanita, peran pembantu pria, dan si pengganti semuanya bekerjasama. Semua orang menyelesaikan pertunjukan ini dengan niatan-niatan berbeda. Ini benar-benar luar biasa!
Lari Yu Yurou tak terlalu kencang. Dia menunggu Ye Huan menyusulnya.
Begitu Ye Huan datang, Yu Yurou menolehkan kepalanya dengan canggung. Kalau Ye Huan tidak membujuknya dengan benar, dia tidak akan membongkar masalah pengganti dengan semudah itu.
Sementara Yu Yurou menunggu Ye Huan minta maaf, pria yang baru saja berkata mencintainya itu berubah drastis.
Ye Huan menatapnya dengan sorot jijik yang tidak dikenalnya, dan ketika membuka mulut pria itu berkata, “Baiklah, berhenti berpura-pura.”
“Aktingmu parah sekali. Dengan standarmu itu, kau akan butuh lebih banyak latihan untuk menipu semua orang.”
Dalam hati Yu Yurou memaki. Dia merasa kalau otak pacarnya itu benar-benar sudah rusak!