Beauty of Lies - Chapter 7
M577 biasa mengancam Tong Ling akan membawanya pulang kalau Tong Ling tak bisa menyelesaikan misinya, tapi kini M577 tahu betapa naif dirinya.
Dia meringkuk seperti hamster, memandangi data pada alat yang mendeteksi simpul plot dan penyimpangan 0 yang terang benderang kelihatan seperti sedang menertawainya keras-keras.
Bukannya mesin itu yang rusak, si Tong Ling itulah yang adalah bug!
Tong Ling dan Ye Huan kembali mendiskusikan detil-detilnya bersama-sama dan membuat rencana untuk mengatasi penyelidikan Shen Man. Kemudian Tong Ling menyempurnakan kontrak penggantian sekalimat demi sekalimat dan ketika dia membuat garis besar syarat-syarat kontrak pada ponselnya, dia berkata, “Aku akan mencetak kontraknya, kau pulanglah dan masakkan makan malam untukku.”
Tong Ling tak ragu-ragu sebelum pergi. Dia lupa meletakkan kembali ponsel yang dibawa Ye Huan, “Kau bisa menghubungiku atau Ye Xu kalau ada sesuatu. Dia sudah menyewa perawat untukmu dan dia bisa mengurus semua yang tak bisa kuurus.”
Ye Huan merasa enggan membiarkannya pergi. Setelah Tong Ling pergi dan pada waktu singkat yang mereka lewatkan di rumah sakit, rasanya dia jadi semakin mencintai wanita itu.
Tak ada wanita yang mampu menggerakkan hatinya seperti wanita tersebut, tapi dia tahu kalau dirinya takkan bisa merasa bosan kepadanya. Bahkan meski dia tak suka kalau kekasihnya menyebut-nyebut Ye Xu, dia tak mengatakan apa-apa.
Pria pencemburu itu jelek. Ye Huan takkan lagi membiarkan dirinya menyinggung Tong Ling.
Jadi Ye Huan hanya memandangi kepergian Tong Ling tanpa bersuara lalu berbisik: “Aku akan menunggumu.”
M577: [….]
M577 amat curiga kalau dirinya telah menyaksikan plot palsu dan apakah yang ada di hadapan tokoh utama wanita ini masih seorang tokoh utama pria yang mendominasi?
Tong Ling tak bertemu Ye Xu ketika dia meninggalkan rumah sakit, tapi perawat yang ditinggalkan oleh Ye Xu memberikan pesan kepadanya.
Si perawat: “Tuan Ye bilang dia sudah kembali duluan ke perusahaan karena alasan pekerjaan. Kalau Nona Yu membutuhkan Beliau, Beliau akan senang menemui Anda – asalkan Anda menginginkannya.”
Dalam hati Tong Ling berkata bahwa Ye Xu memiliki EQ yang bagus dan cara mundur seperti ini tidaklah memalukan. Memakai metode ini benar-benar mudah untuk melunakkan hati orang. Tentu saja, dia membutuhkan Ye Xu dan Ye Xu akan bekerjasama pada plot-plot di masa mendatang.
Tong Ling mencetak dua kali salinan kontrak pengganti dan kemudian pulang ke rumah sesuai dengan ingatan Yu Ling. Semenjak dia datang ke dunia ini, dia sudah bertemu dengan tokoh utama pria dan tokoh utama pria kedua, lalu kini dia akan bertemu dengan anggota keluarga yang paling dekat dengan Yu Yurou, berharap bahwa respon dari pasangan itu takkan mengecewakan dirinya.
Yu Ling dan Yu Yurou adalah mahasiswi yang belajar di universitas setempat. Yu Yurou telah tinggal di kampus karena kehidupan sosialnya yang kaya. Hanya Yu Ling yang akan pulang ke rumah. Tapi rumah hanyalah sebuah tempat tinggal sederhana bagi Yu Ling dan sama sekali tak ada kehangatan di situ.
Ketika Tong Ling sampai di rumah, Ayah Yu dan Ibu Yu kebetulan sudah pulang dari tempat kerja. Pada pandangan pertama, mereka terperanjat, kemudian bertanya, Rourou? Kenapa kau kembali? Bukankah kau pergi ke luar negeri?”
Ibu Yu mendatangi Tong Ling dalam beberapa langkah, dengan senyum penuh cinta di wajahnya: “Kamu… sudah lama sekali sejak gadis ini pulang. Apa kau bohong pada ibu ketika sebelumnya kau bilang pergi ke luar negeri?”
“Jangan biarkan anak itu berdiri saja di pintu, masuk baru bicara.” Ayah Yu juga tampak perhatian dan meletakkan sandal Yu Yurou di hadapan Tong Ling ketika dia memasuki pintu. Ujarnya di depan Tong Ling, “Kau tak bilang apa-apa ketika kau pulang dan kami belum berbelanja makanan untuk di rumah. Nanti aku akan pergi ke supermarket bersama ibumu, jadi beritahu kami apa yang ingin kau makan.”
Tong Ling menikmati pelayanan dari pasangan itu dan berkata, “Ayah dan Ibu, tak usah repot-repot. Aku akan mengajak kalian ke restoran untuk makan.”
“Bukankah boros kalau pergi ke restoran?” Ibu Yu sudah akan menolak, tapi ketika mata Tong Ling menyapunya, dia langsung mengubah nada bicaranya, “Yurou, kalau kau ingin makan, ayah dan ibu akan menemanimu!”
Tong Ling menatap pasangan itu dan rasanya ingin mencibir. Dalam ingatan Yu Ling, tak pernah dia melihat pasangan itu tampak begitu baik kepadanya. Semua yang dia dapat adalah sikap acuh tak acuh tanpa akhir.
Mereka jelas-jelas adalah dua kakak beradik yang serupa namun mereka diperlakukan dengan sangat berbeda, seakan Yu Ling bukan putri kandung mereka. Satu-satunya orang yang menunjukkan kebaikan pada Yu Ling adalah Yu Yurou tapi kebaikan Yu Yurou ada harganya.
“Bu, aku minta Xiao Ling pergi ke luar negeri untukku.” Tong Ling berkata sesuai dengan perilaku Yu Yurou: “Aku sudah memikirkannya, terlalu mudah bagi semuanya untuk berubah setelah pergi ke luar negeri selama beberapa tahun. Hubunganku dengan Ye Huan sedang berkembang dengan baik. Bagaimana kalau dia berubah pikiran setelah aku pergi ke luar negeri? Aku hanya memberikan kuota untuk pergi ke luar negeri kepada Xiao Ling dan kemudian aku akan pergi dan mengambil ijazahnya saat aku lulus.”
Ibu Yu sangat gembira mendengar hal itu dan sepertinya tidak berpikir kalau ada sesuatu yang salah dengan pendekatan Yu Yurou.
“Haha, baiklah, sejak awal ibu juga tak mau kau pergi. Sangat berat kalau harus pergi ke tempat sejauh itu, bahkan meski kau ingin menjadi peserta pertukaran pelajar. Kalau begitu biarkan Yu Ling saja yang melakukannya. Bagaimanapun juga, nilai-nilainya adalah milikmu.”
Dengan sengaja Tong Ling memasang ekspresi malu, “Aku hanya berpikir kalau tidak baik jika aku melakukan hal ini. Apa Xiao Ling akan menyalahkan aku?”
“Bagaimana bisa dia menyalahkanmu, orang yang paling dia sayangi kan kamu!” Saat Ibu Yu menyebutkan Yu Ling, masih ada rasa jijik yang tak bisa dikendalikan pada ekspresinya, “Kamu baik sekali, selalu memikirkan tentang ini dan itu untuk dia, itulah yang seharusnya dia lakukan!”
“Baiklah, baiklah, tidak mudah bagi anak ini untuk pulang ke rumah dan kau selalu membicarakan tentang hal-hal ini.” Ayah Yu kemudian berkata, “Kali ini Rourou akan tinggal berapa lama, apa kau akan tinggal di rumah?”
“Ke depannya aku akan tinggal di rumah.” Tong Ling meraih lengan Ibu Yu, berkata penuh kasih dan lelah: “Bu, aku akan lebih sering menemani Ibu kelak, apa ibu tidak senang?”
Ibu Yu berhasil dibujuk oleh Tong Ling agar menganggukkan kepalanya.
“Tapi aku ingin Ayah dan Ibu membantuku di sini.” Tong Ling menyatakan niatnya, “Walaupun aku tinggal, kalian juga tahu kalau ibunya Ye Huan punya banyak opini tentang aku dan putranya jadian. Kali ini mengirimku ke luar negeri adalah idenya. Karena aku sudah menyuruh Xiao Ling pergi untuk menggantikanku, maka aku harus memakai identitas Xiao Ling saat aku tinggal di negara ini.”
“Ye Huan pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk melindungiku dan kalau kalian melihat ada telepon tidak dikenal apa pun, jangan dijawab! Jangan bilang aku sudah kembali ketika seseorang bertanya pada kalian saat kalian keluar, supaya tidak menyebabkan kecurigaan sedikit pun.”
Ibu dan ayah Yu langsung mengangkat tangan mereka untuk menyatakan janji mereka. Mereka takkan pernah menjawab telepon dari orang asing dan mereka takkan pernah bilang apa-apa di luaran.
“Terlalu berat bagimu untuk jatuh cinta!” Ibu Yu tak bisa menahan diri untuk menyatakan keluhannya, “Sejak kapan kau mengalami kesusahan semacam ini? Apa si Ye Huan itu pantas membuatmu bersusah-payah begini?”
“Tentu saja pantas. Pokoknya, jangan tanya. Jadi, aku akan menikahi dia di masa mendatang dan membuat kalian menjalani kehidupan yang menyenangkan bersama-sama!” Tong Ling berkata seraya tersenyum.
“Jadi kau masih tahu mencintai ibu!” Ibu Yu tersenyum lebih ceria lagi.
Keluarga Yu adalah keluarga menengah, yang jelas berbeda dari keluarga kaya, tapi kehidupan mereka sama sekali tak bisa dibilang miskin. Namun kamar kedua bersaudari itu tidak memiliki standar kehidupan yang sama. Kamar si kakak, Yu Yurou, adalah kamar tuan putri yang luas dengan cermin besar yang tingginya dari lantai hingga langit-langit serta meja rias, dan juga pakaian-pakaian indah yang digantung memenuhi isi lemari. Sementara kamar Yu Ling kecil dan terpencil, tanpa ada dekorasi. Kecuali meja dan ranjang, hanya ada dua kabinet untuknya menyimpan pakaian. Kalau dia tak melihat perbandingan itu dengan mata kepalanya sendiri, Tong Ling akan berpikir bahwa ingatan yang dia terima dilebih-lebihkan….
“Kehidupan macam apa yang dijalani oleh peran pembantu wanita umpan meriam ini? Tak heran dia kabur setelah bangun!” Setelah Tong Ling selesai bicara, dia menjatuhkan diri ke ranjang besar Yu Yurou, “Yu Yurou inilah yang bisa dibilang menjalani kehidupan manusia.”
M577: [Inikah alasan kenapa kau merampas status si tokoh utama wanita?]
Tong Ling balas bertanya: “Alasan ini tidak cukup?”
M577: [….]
Ini benar-benar bukan masalahnya!
“Aku cuma tak mengerti kenapa kondisi-kondisi untuk peran pembantu wanita diatur begitu berat.” Tong Ling mengernyit: “Apakah ini dilakukan untuk membangkitkan kecemburuan peran pembantu wanita, untuk menuju ke akhir cerita di mana peran pembantu wanita mati setelah menyusahkan peran utama wanita?”
M577: [Mungkin….]
“Pengaturan plot dalam dunia kecil ini tak masuk akal.” Tong Ling mengeluh: “Manusia normal akan kabur pada situasi semacam itu, siapa yang mau tinggal sebagai pengganti? Kau harus mengajukan permintaan kepada dewamu dan berikan sedikit keuntungan untuk umpan meriam, kalau tidak, akan ada lebih banyak lagi umpan meriam yang kabur di masa mendatang.”
Sebenarnya M577 setuju dengan sudut pandang Tong Ling, tapi sebagai sistem kecil biasa, dia tak punya kemampuan untuk bernegosiasi dengan Dewa, maka dia hanya bisa mempertahankan rasa hormatnya dengan enggan: [Tidak semua umpan meriam punya kondisi seperti ini, ini hanya contoh….]
Tong Ling: “Lantas kenapa Yu Ling mendapat perlakukan seperti ini? Ibu kandungnya sendiri memandangnya seperti musuh.”
Baik ingatan Yu Ling maupun plot dari dunia kecil ini tak ada yang bisa memberitahukan jawabannya kepada Tong Ling.
Sebagai sistem, M577 punya lebih banyak informasi dan langsung menjelaskan kepadanya: [Karena ibu Yu mengalami kesulitan dalam persalinan ketika Yu Ling lahir, situasi pada saat itu sangat berbahaya sehingga dia hampir tak bisa keluar dari meja operasi. Belakangan, meski tampak baik-baik saja, bayang-bayang psikologisnya relatif besar dan dia bahkan membenci anak ini. Demi menyenangkan hati Ibu Yu, Ayah Yu juga mengabaikan Yu Ling.]
Mata Tong Ling melebar: “Jadi begini saja? Jadi begini saja?”
M577: [Mungkin memang inilah kehidupan sebagai umpan meriam….]
Tong Ling tak peduli kehidupan macam apa yang dijalani oleh umpan meriam, hidupnya sendiri adalah tentang mendapatkan apa yang dia inginkan. Tak ada apa pun yang tak bisa dia dapatkan!
Tong Ling beristirahat selama beberapa waktu di rumah, mengenakan topeng Yu Yurou, memakai produk-produk perawatan kulit yang belum pernah dia pakai dan memberi spa kecantikan pada wajahnya. Kemudian dia mengenakan riasan halus lalu membawa ayah dan ibu Yu keluar untuk makan malam.
Nomor akun Yu Yurou ada di tangannya dan ada banyak saldo dalam aplikasi pembayarannya, jadi Tong Ling tidak merasa tidak enak soal memakai uang itu.
Tong Ling memilih sebuah restoran high-end. Setelah keluarga itu menghabiskan santapan dengan gembira, dia membungkus sejumlah makanan dan berencana untuk membawanya ke rumah sakit. Alhasil, begitu dia meninggalkan restoran, dia berpapasan dengan seorang pria, kenalan Yu Yurou.
Yang satu ini adalah seorang pria yang cukup tampan, mengenakan setelan panjang dengan dua kancing baju tidak dikancingkan, menampakkan tulang selangkanya yang seksi. Tinggi dan memiliki sepasang kaki panjang yang sangat menarik, Tong Ling mengira dia telah melihat seorang model di runway ketika pria itu datang ke hadapannya, dengan postur begitu memikat dan arogan yang takkan bisa dimiliki oleh sebagian besar orang.
Tong Ling juga menatap jam tangan di pergelangan tangan pria itu. Hanya dengan melihat gayanya, dia tahu kalau harganya sangat mahal. Pakaian pria ini dihias segala macam benda seperti manset safir, sabuk kulit sapi buatan tangan…. Pria berpakaian mewah ini begitu berkilauan, apalagi dirinya sangat memesona ketika tersenyum.
Penampilan tampan ini membuat Tong Ling langsung mengenali identitas pria tersebut – dia adalah ban cadangan Yu Yurou yang ketiga, Lu Yue.
Lu Yue juga langsung melihat Tong Ling. Dia adalah satu dari sedikit orang yang mengetahui kebenaran tentang Yu Yurou yang pergi ke luar negeri. Masuk akal kalau dia seharusnya terkejut ketika tiba-tiba dia melihat Yu Yurou, namun dia tak menampakkan sedikit pun keraguan. Dia menyapa Tong Ling dengan gesturnya: “Kebetulan sekali, Yurou, tampaknya hari ini aku beruntung karena bisa bertemu denganmu di sini.”
Ketika dia semakin dekat, Tong Ling bisa mencium aroma samar beri juniper dan jeruk manis pada tubuh pria itu. Aroma si pria, yang melengkapi temperamen pria itu sendiri, begitu memabukkan dan tampak seperti seseorang dengan kisah yang rumit….
Tong Ling teringat catatan obrolan Yu Yurou dengan Lu Yue dan bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Berbeda dari Ye Xu atau Song Xingyi, begitu dia bertemu pria ini, Yu Yurou merasa agak tak berdaya. Ritme semua obrolannya ada di tangan pihak lain tapi Yu Yurou sendiri tak menyadari hal ini.
Berkat Tong Ling yang sudah memulihkan histori obrolan dan membaca-baca semua catatan dari awal hingga akhir, takkan ada masalah dengan hanya membaca catatan.
Yu Yurou mempertahankan hubungan yang ambigu dengan begitu banyak orang, hanya ketika mengobrol dengan Lu Yue dia kelihatan paling santai dan gembira. Ye Xu rasanya terlalu dingin, Song Xingyi terlalu naif dan melekat sementara Lu Yue memiliki selera humor dan kepandaian bicara yang tepat. Lu Yue tak pernah menggantung percakapan atau membuat orang merasa malu dan pria itu selalu mahir dalam menyenangkan orang.
Hingga taraf tertentu, perasaan Yu Yurou terhadap Lu Yue bahkan lebih tinggi daripada kepada kekasihnya. Bagaimanapun juga, Ye Huan adalah orang yang sangat egois, tidak seperti Lu Yue yang selalu bisa memerhatikan emosi-emosinya.
Alasan kenapa Lu Yue bisa menjadi ban cadangan ketiga dan berada di belakang orang lain adalah murni karena nama ‘bunga’ Lu Yue.
Lu Yue, yang bisa jadi begitu menyenangkan, tentu saja ada banyak wanita yang menyukai dirinya. Lu Yue bukan orang yang berhati murni dan memiliki sedikit keinginan. Di samping itu, dia tak pernah kekurangan kekasih di sisinya.
Dibandingkan dengan pria-pria flamboyan lainnya, Lu Yue murah hati dan lucu. Yang langka adalah dirinya tampan serta ada tak terhitung banyaknya orang yang ingin menjadi kekasihnya. Para wanita yang pernah bersamanya juga terobsesi dengannya.
Yu Yurou merasa kalau Lu Yue istimewa baginya namun dia tak punya kepercayaan diri untuk mempertahankan pria ini. Kalau kau ingin memilih pasangan untuk menikah, orang ini pasti adalah pilihan terakhir.
Namun Tong Ling melihat lebih dalam daripada Yu Yurou. Dia merasa bahwa Lu Yue adalah satu-satunya dari antara pria-pria itu yang bisa melihat sifat asli Yu Yurou.
Lu Yue tahu orang macam apa Yu Yurou itu tapi dia tak mengatakan apa-apa. Alih-alih, dia mempertahankan sikap samar dan mengamati semua tindakan Yu Yurou. Pada beberapa bagian cerita, hal itu dicampurkan secara sengaja, menyebabkan beberapa lahan pembantaian pada plot yang mengikutinya.
Pokoknya, yang ini bukan pria alat yang aman.