Beauty of Lies - Chapter 8
Pria alat yang tidak aman ini mungkin tidak nyaman untuk dipakai tapi karena memiliki fungsi yang lengkap, Tong Ling tidak akan membencinya. Terlebih lagi, tak ada alat yang bisa sepenuhnya sesuai dengan kemauan orang. Biasanya, alat itu perlu dipoles sampai taraf tertentu sebelum bisa dipakai.
“Maaf, Anda sudah salah mengenali orang.” Tong Ling pura-pura menyangkal identitas Yu Yurou. “Saya adalah adik Yu Yurou, Yu Ling. Anda pasti adalah teman kakak saya, saat ini kakak saya ada di luar negeri.”
Karena sebelumnya dia telah memberi masukan terlebih dahulu kepada ayah dan ibu Yu, saat ini mereka pun jadi kooperatif: “Iya, Rourou kami sedang tidak di sini.”
Hanya dalam dua kalimat, Lu Yue telah menemukan ‘kebenaran’ dari ekspresi mereka.
Demi bisa tetap tinggal di negara ini, Yu Yurou telah bertukar tempat dengan adiknya. Keluarganya juga membantunya menutupi, takut kalau Shen Man akan menemukannya dan mengirimnya pergi lagi? Lu Yue mengira kalau Yu Yurou akan dengan jujur pergi ke luar negeri tapi dia tak pernah menyangka kalau pihak lain akan menemukan cara baru dan melakukan sesuatu yang benar-benar tak disangkanya.
Ini sangat menarik.
Minat Lu Yue pun meningkat pesat. Tentu saja, dia takkan langsung membongkar kebohongan ini tapi mengikuti kata-kata Tong Ling dan berkata, “Begitu ya? Ternyata Yurou punya adik yang sangat mirip dengannya. Salahku karena tak bisa mengenali orang dengan jelas, aku benar-benar tak tahu. Apa aku boleh punya kehormatan untuk berkenalan denganmu lagi?”
Ayah dan ibu Yu tak bisa melihat kalau pria ini memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Yu Yurou. Walaupun kata-kata pria itu agak lancang tapi penampilan dan pakaiannya kelas satu. Selama sesaat mereka tak bisa memutuskan dan tak tahu apakah perlu meninggalkan mereka berdua saja.
Dengan tegas Tong Ling membuat keputusan untuk mereka, dan menyuruh ayah dan ibu Yu pergi dengan dua atau tiga kalimat, sementara dia tetap tinggal untuk bernegosiasi dengan ‘kenalan lama’nya.
“Baiklah, sekarang kita bisa saling berkenalan lagi.” Tong Ling mengulurkan tangannya dan memberi senyum resmi kepada Lu Yue: “Namaku Yu Ling.”
“Aku Lu Yue.” Lu Yue menjabat tangan Tong Ling dan yang bersangkutan mengikutinya. Berpura-pura mengenalkan diri, “Kalau memungkinkan, kurasa kita akan menjadi teman baik.”
“Teman baik seperti kakakku dan kamu?” Tong Ling bertanya.
Lu Yue memberi jawaban positif: “Tentu saja.”
“Tapi… kau ingin aku memanggilmu dengan sebutan apa? Yurou atau… Lingling?” Ketika Shen Man mengirim Yu Yurou ke luar negeri, Lu Yue tak ada hubungannya dengan hal itu. Seorang gadis kecil sedang bermain dan dia tak bisa menahan diri untuk ikut serta dalam permainannya.
Lu Yue ingin tahu dari mana Yu Yurou punya nyali untuk melakukan hal ini. Apa dia tak takut kalau Shen Man akan membuat perhitungan dengannya?
Harus diketahui bahwa untuk sementara waktu ini, Ye Huan tak punya kemampuan untuk menghentikan ibunya. Tuan muda pertama itu telah dimanjakan sejak kecil dan semua yang dia miliki adalah pemberian dari Shen Man. Apa dia akan bersedia melawan ibunya demi yang disebut-sebut sebagai cinta?
Ye Xu sendiri senang-senang saja mengantar Yu Yurou pergi. Orang itu memiliki pemikiran yang cukup mendalam dan tak pernah terganggu semudah itu.
Lalu mengenai Song Xingyi, bocah ini adalah seseorang yang secara tulus berharap Yu Yurou bisa tinggal, namun berumur terlalu muda adalah kelemahannya. Apalagi Yu Yurou sendiri tidak terlalu tertarik padanya dan dia tak bisa melakukan apa-apa sendiri, kecuali mengirim lebih banyak pesan kepada Yu Yurou dan satu-satunya yang tersisa adalah menunggu dengan tenang.
Lu Yue menganalisa beberapa orang yang dekat dengan Yu Yurou dan setelah memikirkannya, dia sendiri adalah orang terbaik yang bisa membantunya.
Hal seru seperti ini, kenapa tidak melakukannya?
Lu Yue menantikan untuk bisa melihat perkembangan yang lebih menarik.
“Bagaimana menurutmu?” Tong Ling melempar balik pertanyaan itu kepada Lu Yue.
“Kalau begitu aku akan memanggilmu Lingling.” Lu Yue menaikkan bibirnya dan tersenyum santai, “Lagipula, ini adalah identitas yang kau pakai sekarang.”
Seperti yang diharapkan dari Lu Yue yang manis, begitu dia mengucapkan kata-kata itu, dia hampir menyatakan secara jelas bahwa dia akan membantu Yu Yurou menyembunyikan identitasnya.
Mereka berdua saling bersitatap dan menjadi teman baru dengan identitas baru mereka.
“Kau mau pergi ke mana, biar kuantar.” Lu Yue juga berharap bisa menonton pertunjukan bagus dengan Tong Ling dan tak pernah ingin pergi ketika semangatnya sedang tinggi-tingginya.
Ini adalah pria alat serbaguna, bukan, ini adalah supir gratis!!
Tong Ling sama sekali tidak menolak, langsung masuk ke dalam mobil mewah Yu Yue lalu memberitahukan lokasinya.
“Supermarket?” Lu Yue merasa penasaran tapi dia tak banyak tanya, dengan tenang mengikuti di sisi Tong Ling, mengamati gadis itu dengan seksama.
Dia merasa kalau Yu Yurou sudah sedikit berubah. Wajah gadis itu masih sama dan temperamennya masih begitu murni sehingga mudah membuat orang bingung. Ekspresi dan gerak-gerik kecilnya masih sama seperti biasanya tapi perilakunya….
Kenapa wanita ini pergi ke supermarket untuk membeli kotak-kotak makanan dan kotak penahan panas?
Tong Ling memasukkan makanan-makanan kemasan dari restoran ke dalam kotak-kotak makanan. Dia memasukkannya dengan sangat seksama, berusaha sebaik mungkin untuk memulihkan keindahan makanan itu sebelum tadi dikemas. Dia juga menuangkan sup ayam dari bungkusan sekali pakainya ke dalam kotak penahan panas. Setelah mengemasi, dia tidak lupa membeli buah-buahan dan bunga kemudian memberitahukan alamat selanjutnya kepada Lu Yue.
Lu Yue masih kebingungan, hingga Tong Ling memberitahukan alamat rumah sakitnya, dia tak mengerti apa yang barusan tadi Tong Ling lakukan.
“Apa kau akan pergi menjenguk pasien?” Lu Yue melirik kotak-kotak makanan yang sudah tertata rapi itu. Kesemua makanannya tadi sudah dibungkus dari restoran, jadi kenapa repot-repot mengemasinya kembali?
“Iya.” Tong Ling memutar matanya dan berkata, “Pasiennya juga adalah orang yang kau kenal.”
Rasa ingin tahu Lu Yue langsung meningkat. Kenapa dia tak tahu kalau ada kenalannya yang kini ada di rumah sakit?
Lu Yue mengikuti langkah Tong Ling dan berjalan menuju sebuah bangsal. Begitu dia mendengar Tong Ling membuka pintu, terdengar seruan kaget dari pintu.
Itu adalah… suara Ye Huan, memanggil nama Yu Yurou dengan nada lembut yang tak pernah Lu Yue dengar sebelumnya. Nada suara yang langsung membuat Lu Yue merinding, yang membuat perutnya mual.
Tong Ling menerima tokoh utama pria yang sedemikian antusiasnya dengan baik. Ye Huan, yang bosan karena sendirian di rumah sakit setelah Tong Ling pergi selama beberapa jam, selalu merindukan gadis itu.
“Tebak siapa yang kutemui di jalan?” Tong Ling menyerahkan kotak makanan di tangannya kepada perawat agar dipanaskan lalu menempatkan Lu Yue di depannya.
Ketika Lu Yue melihat Ye Huan, berada di atas ranjang rumah sakit dengan sebagian besar tubuhnya diperban serta kakinya digips, ekspresinya jadi penuh dengan kekagetan, “Ye Huan, kau kelihatan… cukup unik.”
Ye Huan hanya ingin tertawa tapi ada rasa sakit samar di dadanya, yang membuatnya memelotot marah pada Lu Yue dan memaki, “Kurasa kau pantas dihajar!”
“Haha, kalau cuma kamu, akan kubiarkan kau memakai kedua tanganmu untuk menghajarku!” Lu Yue berjalan menghampiri ranjang dan menemukan kursi seadanya untuk diduduki lalu berkata, “Kenapa kondisimu bisa jadi begini?”
“Tak usah disebut-sebut, aku kecelakaan.” Ye Huan menatap Tong Ling, “Kenapa kau membawa dia kemari? Apa kau membawa dia kemari untukku?”
“Aku takut kalau kau akan bosan di rumah sakit dan kebetulan aku berpapasan dengan Lu Yue, jadi aku memintanya datang dan membuatmu gembira.” Tong Ling tak menolak Lu Yue datang kemari. Kecuali bahwa Lu Yue tidak mudah untuk dihadapi, juga karena identitas Lu Yue berbeda dari dua ban cadangan lainnya.
Lu Yue adalah sahabat baik Ye Huan sejak kecil hingga dewasa dan Keluarga Lu serta Ye berteman. Hanya berdasarkan dari pertemanan ini saja, hubungan di antara mereka berdua selalu kuat.
Apa yang ada dalam pikiran Lu Yue tidak pernah jelas, Ye Huan benar-benar menganggap Lu Yue sebagai saudaranya, jadi Ye Huan sangat tenang dengan hubungan antara Lu Yue dan Yu Yurou.
— Sayangnya, dia terlalu cepat merasa tenang.
Ye Huan berpikir kalau Lu Yue takkan menggaet wanitanya dan berpikir kalau Yu Yurou takkan tertarik pada Lu Yue, yang memiliki sifat romantis. Bagaimana dia bisa menyangka kalau dua orang yang paling dia anggap penting akan memiliki hubungan yang begitu ambigu dan harmonis di balik layar?
Dari hal ini saja, bisa terlihat kalau Lu Yue itu penuh dengan kelicikan dan mentalitasnya tentang hidup penuh permainan sepertinya tak pernah benar-benar memasukkan orang ke dalam hatinya.
“Kurasa dia kemari bukan untuk membuatku senang melainkan untuk membuatku kesal.” Ye Huan berkata dia merasa muak tapi sebenarnya dia cukup bersemangat ketika mengobrol dengan Lu Yue.
Ditambah lagi, Lu Yue memang adalah ahli dalam bersosialisasi. Ketika dia ingin berteman dengan orang, tak ada seorang pun yang akan tidak menyukainya.
Tong Ling meletakkan buah-buahan di samping dan tanpa bersuara mendengarkan percakapan di antara kedua pria itu. Di sini, dia menemukan fitur baru dari Lu Yue – ketika dirinya terlalu malas untuk berkomunikasi dengan Ye Huan, dia bisa memanggil Lu Yue agar menemani Ye Huan mengobrol.
Ye Huan akan berada di rumah sakit setidaknya selama dua bulan. Sebagai kekasih yang baik, bagaimana caranya dia bisa membuat Ye Huan tetap gembira? Apa tak ada solusi?
Tak lama kemudian perawat membawakan kotak makan yang sudah dihangatkan. Tong Ling meminta Lu Yue membantu menata meja obat ke atas ranjang, meletakkan makanannya satu demi satu ke atas meja dan menyendokkan semangkuk sup ayam untuk Ye Huan, dengan ekspresi lembut: “Aku sudah memperhitungkan waktunya, seharusnya kau sudah bisa makan. Kau lapar? Entah apakah makanan yang kubawa ini sesuai dengan seleramu….”
Ye Huan menatap makanan-makanan yang menggiurkan itu, dan hatinya dipenuhi oleh perasaan lembut: “Ini adalah makanan buatanmu, kenapa aku tak menyukainya?”
Hati Ye Huan terasa lebih manis lagi ketika dia berpikir bahwa pacarnya masih sibuk untuknya di tempat yang tak bisa dia lihat.
“Minum supnya lebih dulu,” Tong Ling mendesak. “Sup ayam ini sudah direbus selama beberapa jam dan ini paling cocok untuk menutrisi tubuh.”
“Baiklah.” Ye Huan tersenyum dan memuji seraya meminum supnya, “Supmu benar-benar lezat!”
Tong Ling tersenyum malu-malu: “Yang penting kau menyukainya.”
M577 terkejut: [Bagaimana bisa kau mengakui bahwa ini adalah makanan yang kau masak dan itu adalah sup yang telah kau rebus?! Lu Yue, orang yang telah melihatmu memasukkan makanannya ke dalam kotak dengan mata kepalanya sendiri itu, masih berdiri di sampingnya!]
M577 tak pernah melihat orang macam ini yang berbohong di depan orang yang mengetahui kebohongannya, merasa panik kalau hal ini akan terbongkar kapan saja: [Di mana karakter yang kau bangga-banggakan? Apa ini bahkan ditutupi?]
“Jangan khawatir, dia takkan bilang.” Tong Ling berkata acuh tak acuh. “Kalau orang lain, aku pasti akan menyembunyikannya, tapi kalau Lu Yue, maka aku tak perlu melakukannya.”
“’Rahasia kecil’ yang hanya dia ketahui macam ini, bagaimana bisa dia membongkarnya?”
“Dia cuma ingin bersenang-senang.”
Begitu Tong Ling selesai bicara pada sistem, Lu Yue tertawa keras-keras.
Melihat adegan ‘manis’ di hadapannya, Tong Ling teringat pada ekspresi serius Tong Ling ketika gadis itu mengisi kotak makan dan merasa kalau Ye Huan yang sudah tertipu tampak terlalu menggelikan.
Dia merasa geli, jadi dia pun tertawa.
Ye Huan tak tahu apa yang terjadi pada Lu Yue, jadi dengan bingung dia bertanya, “Apa yang kau tertawakan?”
Tong Ling menatap tanpa suara dan berkelakar dengan Sistem: “Yah, aku salah, dia jelas tampak senang.”
M577: [….]
“Bukan apa-apa.” Lu Yue menahan senyumannya. Mulanya, dia benar-benar ingin terus tertawa. Dia bahkan ingin menggoda Ye Huan dengan sengaja dan berpura-pura merebut makanannya. Tuan muda ini akan melakukan sesuatu yang lebih bodoh lagi demi makanan bungkusan paling biasa dari restoran.
Tapi begitu matanya melihat ekspresi datar dan tenang dari Tong Ling, senyumnya pun menghilang.
Kali ini akhirnya dia mendapati bahwa pihak lain kelihatannya tak pernah tampak cemas kalau dia akan membongkarnya. Gadis itu telah menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak biasa ini di hadapannya. Apa sebenarnya ini…. Apa yang telah terjadi?
Apakah gadis itu sudah menerka kalau dia takkan mengatakan apa-apa atau apakah semua perilakunya yang lalu merupakan kebohongan? Inikah Yu Yurou yang asli, yang ada di depannya?
Lu Yue tak bisa membaca gadis itu.
Tong Ling mengerjap pelan pada Lu Yue dan berkata pada sistem: “Lihatlah, sejak kami bertemu hingga sekarang, dia telah melihatku untuk pertama kalinya.”
“Dia tak tahu, ketika seseorang terkadang jadi terlalu ingin tahu, maka belum tentu itu merupakan hal yang baik.”