Beauty of Lies - Chapter 9
Lu Yue tidak seperti Ye Xu dan Song Xingyi. Mereka memercayai apa yang Tong Ling katakan sementara Lu Yue hanya memercayai penilaiannya sendiri.
Ketika Tong Ling menghadapi Lu Yue, dia sama sekali tidak repot-repot menyembunyikan apa pun. Dia bersikap sangat terang-terangan. Dan mengenai apa yang Lu Yue pikirkan… itu adalah urusannya.
Seseorang yang rumit memandang masalah dari sudut pandang yang rumit. Tong Ling bahkan tak perlu mengambil inisiatif untuk melakukan apa pun. Pria ini yang berpikir kalau dirinya sadar dan arogan akan secara otomatis memusatkan perhatian kepadanya dan semua tindakannya akan ditelaah cara pikirnya oleh pihak lain.
Jadi, terkadang berpikir terlalu banyak tidak terlalu dibutuhkan.
“Kenapa kau melamun begitu?” Ye Huan, yang sedang makan, juga melihat kalau suasana hati Lu Yue sedang tidak benar. Selain itu, orang ini berada tepat di depannya, menatap lurus pada pacarnya, membuat Ye Huan mengernyit tanpa sadar, “Alihkan matamu dan jangan pandangi pacar orang lain!”
Jarang-jarang Lu Yue tak bisa mengendalikan emosinya. Dengan cepat kesadarannya pulih setelah mendengar kata-kata Ye Huan. Ada banyak pikiran dalam benaknya. Di permukaan, dia menggoda lirih: “Kenapa, sejak kapan kau jadi begitu dominan?”
“Lingling, apa menurutmu pacarmu itu sangat hati-hati?” Lu Yue mengalihkan pandangannya pada tubuh Tong Ling, dan ingin sekali melihat bagaimana wanita ini bereaksi.
Sebelum Tong Ling bisa bicara, Ye Huan menanggapi duluan: “Dominan apaan? Aku tak mau membuat Yurou merasa tidak nyaman.”
Ye Huan mengambil kesempatan itu untuk merendahkan Lu Yue di hadapan Tong Ling: “Kebaikan macam apa kau itu? Aku tahu, sepasang mata bunga persik sedang jelalatan dan entah ada berapa banyak wanita yang sudah dibuat salah paham.”
Lu Yue: … Kenapa ini tetap saja jadi serangan ke pribadi?
Lu Yue melihat kalau sikap Ye Huan terhadap Yu Yurou sudah banyak berubah. Dahulu, dia sering bercanda dengan Yu Yurou dan Ye Huan tak peduli. Sekarang, dia hanya melihat sedikit lebih lama dan Ye Huan ternyata mulai menyatakan kepemilikannya dengan kekanakan…. Sejak kapan Yu Yurou memiliki pengaruh sebesar itu pada Ye Huan?
Dengan sengaja Tong Ling menyahut menentang Ye Huan tepat pada saat ini: “Menurutmu Lu Yue lumayan. Kenapa kau menjelekannya? Dia itu tampan dan bicaranya menyenangkan. Merupakan hal normal kalau para wanita menyukainya.”
Ye Huan: “….”
Ye Huan tahu kalau kata-kata Tong Ling tak ada maksud lain tapi dia tak bisa menahan rasa masam di hatinya: “Apa dia lebih baik daripada aku?”
“Tak peduli sebaik apa pun dia, dia bukan kamu.”
Ye Huan dibuat tersentuh dan menjejalkan beberapa suap nasi ke dalam mulutnya.
Lu Yue: “….”
Lu Yue merasa bahwa entah bagaimana dirinya telah menjadi alat bagi merenka berdua untuk menunjukkan perasaan mereka, tapi perasaan ini tampak seperti makanan di hadapannya, yang menampakkan kepalsuan sejak awal hingga akhir.
Kenapa Yu Yurou masih saja berbohong di hadapannya? Dengan menunjukkan kendali atas Ye Huan di depannya, apakah wanita itu sedang mengisyaratkan kepadanya bahwa dia, seperti Ye Huan, adalah pria yang wanita itu mainkan di dalam telapak tangannya?
Lu Yue tak tahu apa tujuan Yu Yurou tapi dia memang tertarik pada Yu Yurou yang seperti itu.
Sudah lama hidupnya tanpa tantangan dan kini ada sebuah teka-teki yang tersedia di hadapannya. Lu Yue merasa kalau suara detak jantungnya berdebar lebih kencang karena perasaan bersemangat setelah lama tak merasakannya.
Aura menyenangkan pada tubuh Lu Yue masih sangat menarik, yang diwujudkan dalam… senyum Lu Yue menjadi sangat menggoda.
Ye Huan, yang sedang makan, merasa agak tidak senang ketika dia melihat penampilan Lu Yue yang seperti merak sedang mengembangkan ekornya. Teringat pada panggilan apa yang dipakai Lu Yue pada Yu Yurou, dia pun buru-buru bertanya, “Tadi kau panggil Yurou apa? Kau memanggil dia Lingling, kau tahu….”
“Yah, karena dia sedang menggunakan identitas ini, tentu saja harus memanggil dia itu.” Lu Yue pun mengingatkan Ye Huan: “Bukankah kau sedang berusaha menyembunyikan identitasnya? Kalau begitu, kau harus memanggil dia dengan benar. Aku harus mengubahnya. Jangan salah buka mulutmu saat waktunya tiba, semua orang tahu kalau posisinya lemah.”
“Tak usah cemaskan itu.” Tong Ling mengeluarkan kontrak pengganti yang sudah dicetak dari dalam tasnya ke hadapan mereka berdua. Kemudian dia berkata, “Ye Huan bisa memanggilku apa saja, kurasa tak ada seorang pun yang akan meragukannya.”
Begitu kontrak itu keluar, bahkan Lu Yue, yang selalu tenang, jadi tak bisa mengendalikan ekspresi wajahnya. Matanya melebar kaget. “Apa ini?”
Tong Ling menunjukkan sampul kontrak dengan beberapa huruf balok tercetak di permukaannya – kontrak pengganti.
Judul yang kentara ini sulit untuk diabaikan.
Tong Ling membagikan dua salinan kontrak itu kepada mereka berdua untuk diperiksa dan berkata dengan sikap bernegosiasi: “Mari kita lihat bagaimana syarat-syarat di situ. Kalau tak ada masalah, nanti aku akan menandatanganinya.”
Lu Yue sudah melihat tak terhitung banyaknya kontrak tapi ini adalah kali pertama dia melihat yang seperti ini. Ketika dia membuka sampulnya dan memerhatikan pasal-pasal di dalamnya, mau tak mau dia pun terdiam.
“Demi bisa memenangkan kepercayaan Nyonya Shen dan membuat kontrakya jadi lebih efektif, aku harus merepotkan Ye Huan untuk melakukan pembayaran rutin setiap bulannya. Masih terlalu sulit untuk dipercaya bahwa perasaan bisa digantikan tapi dengan sejumlah uang, hal itu jauh lebih masuk akal.” Tong Ling mengangkat tangannya dan menunjuk pada tulisan di bagian dasar kontrak. “Nomor kartu banknya adalah milik adikku, hal itu harus dilakukan supaya Nyonya Shen tak bisa menemukan masalah apa pun bahkan meski dia memeriksanya sendiri.”
“Dan aku telah meminjam identitas adikku sementara uangnya dipakai sebagai kompensasi untuk adikku.” Tong Ling berkata dan menatap Ye Huan. “Ye Huan, bagaimana? Apa menurutmu pasal yang kutambahkan ini salah?”
Buru-buru Ye Huan menjawab: “Kau bisa mempertimbangkannya dengan benar, kurasa takkan ada masalah.”
Jumlah uang yang relatif besar bagi orang biasa itu tidak seberapa menurut Ye Huan dan benar-benar mustahil baginya untuk meragukan ketulusan Yu Yurou kepadnaya karena pasal semacam itu.
Tong Ling mengangguk puas, kemudian menyerahkan pena tanda tangan kepada Ye Huan. “Tandatangani ini. Namaku sudah ditandantangani, sekarang giliranmu.”
Tong Ling mengambil kembali kontrak di tangan Lu Yue dan menunggu Ye Huan. Setelah Ye Huan menandatanganinya, dengan hati-hati Tong Ling memasukkannya kembali ke dalam tas. “Kau simpanlah kontrak satunya. Kalau Nyonya Shen menanyakan tentang hubungan kita, pertama-tama kau harus merendahkan aku dan mengolokku lalu kemudian biarkan Nyonya Shen menemukan kontrak ini secara kebetulan, maka tujuan kita sudah hampir tercapai.”
Ye Huan kembali dibuat terharu oleh kata-kata Tong Ling dan seraya berjanji pada Tong Ling, tatapannya menjadi lebih tegas: “Aku takkan pernah membiarkanmu menanggung penderitaan ini secara sia-sia….”
Dalam hati Tong Ling merasa, bahwa ini sangat indah. Dia bukan hanya lulus dalam plot tapi juga telah menghasilkan keuntungan untuk pekerjaannya. Kalau dia tidak tinggal di dunia kecil ini hanya selama tiga tahun, dia akan sudah ingin lanjut melakukan karirnya sebagai pengganti dengan tekun!
“Sejak saat ini, aku akan bisa menjalani hidup dengan mendapat uang setiap bulan, hee hee.” Tong Ling mendesah pada sistem: “Benar-benar menyenangkan bisa mendapatkan uang sebagai pengganti, apakah bisa meneruskannya di dunia berikutnya? Aku bukan hanya bisa menggantikan pacar mereka, aku juga akan bisa membodohi si tokoh utama pria, untuk teman masa kecilnya, untuk calon ibu mertuanya….”
M577 buru-buru menyela delusi Tong Ling: [… Jangan pikirkan lagi soal itu, tidak terlalu banyak peran sebagai pengganti untukmu.]
Tong Ling merasa kecewa: “Sayang sekali.”
M577: [….]
“Pengganti….” Lu Yue menyaksikan transaksi semacam itu dengan mata kepalanya sendiri dan perasaannya menjadi rumit.
Dia tahu kalau ide ini pasti diajukan oleh Yu Yurou, kalau tidak Ye Huan takkan bersikap seperti ini.
Siapa pun yang melihat pacarnya bersedia berpura-pura menjadi pengganti demi bisa tetap berada di sisinya akan dibuat percaya atas perasaan pihak lain. Yu Yurou si wanita ini… memberinya terlalu banyak kejutan.
“Apa kau juga beranggapan kalau ini adalah solusi yang bagus?” Ye Huan berkata pelan: “Kali ini, tak ada seorang pun yang bisa memisahkan aku dan Yurou.”
Mata Lu Yue tanpa sadar kembali tertuju pada Tong Ling: “Ini memang cara yang bagus.”
****
Pukul delapan pagi, Kota Y
Kali ini Yu Yurou tidak tidur. Dia tak tahu apakah dia bisa beradaptasi pada lingkungan yang baru. Dia baru saja pindah ke rumah baru, dan dia selalu merasa kalau rumah ini membuatnya merasa tidak nyaman. Rasanya agak menyesakkan.
Dia mengganti pakaiannya, membuka tirai dan ketika dia melihat cahaya matahari yang benderang menyorot ke dalam rumah, perasaan sesak yang bercokol pun sedikit memudar.
Sebenarnya Yu Yurou tidak kaget kalau Shen Man akan mengirimnya ke luar negeri. Dengan keinginan wanita itu untuk mengendalikan, Shen Man takkan mau menempatkan dirinya di sisi Ye Huan. Yu Yurou tak punya latar belakang keluarga yang bagus. Tak peduli seberapa besar pun cinta Ye Huan kepadanya, pria itu tetap tak bisa memberinya perlindungan apa pun. Lebih baik dia membuat rencana untuk dirinya sendiri ketika masih bisa mengajukan persyaratan.
Shen Man adalah seorang wanita yang tidak pelit. Asalkan dia bersedia meninggalkan Ye Huan, dia bisa memperoleh sejumlah uang dan sumber daya yang disediakan oleh Shen Man.
Ini tentu saja adalah kesepakatan sekali seumur hidup. Dia bisa menggunakan sumber daya yang diberikan oleh Shen Man untuk memasuki akademi asing terbaik supaya bisa belajar lebih jauh. Beberapa tahun sudah cukup untuk membangun identitasnya.
Dia akan mendapatkan pendidikan terbaik, koneksi terbaik, dan prospek terbaik. Dan syarat untuk ini hanyalah dia memutuskan hubungan dengan Ye Huan, yang Yu Yurou pikir merupakan hal sepadan. Dia akan berpisah ketika perasaan antara dirinya dan Ye Huan berada dalam kondisi paling mendalam, sehingga apa yang dia tinggalkan dalam ingatan Ye Huan semuanya merupakan kesan yang baik.
Tidak menghubungi Ye Huan bukan berarti dia akan melepaskan Ye Huan, saham blue chip itu. Dia sudah terlalu banyak berinvestasi pada Ye Huan, jadi bagaimana bisa dia melepaskannya semudah itu.
Yu Yurou mengenal semua teman Ye Huan dan dia sudah berupaya keras hanya untuk bisa masuk ke dalam lingkaran sosial mereka. Dia belajar menunggang kuda, belajar bermain golf, dan menghadiri perjamuan-perjamuan dengan orang-orang kaya itu. Akhirnya dia memenangkan pengakuan dari orang-orang itu. Sekarang sudah waktunya bagi semua kerja keras itu untuk mendatangkan hasil.
Yu Yurou yakin kalau bahkan meski dia tak ada di sisi Ye Huan, kelompok orang-orang yang ada di sisi Ye Huan akan berada di depannya, terus-terusan mengingatkan Ye Huan akan keberadaannya.
Tak ada wanita lain yang bisa mengambil tempatnya.
Yu Yurou yakin akan hal ini.
Tapi semua ini hanya bisa dicapai di bawah premis kalau dia terus berhubungan dengan negaranya.
Ketika Yu Yurou menyalakan ponselnya dan mendapati bahwa ponselnya itu tak mendapat sinyal, pada mulanya dia mengira kalau ini adalah masalah jaringan. Segera, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.
Kartu teleponnya tak berguna!
Tak peduli cara apa pun yang dia pakai, fungsi dari kartu ponsel itu sepenuhnya tak berjalan!
Tak bisa memakai ponsel, maka tak ada bedanya dari kehilangan separuh hidupnya. Dia ingin mendaftarkan kembali kartu ponselnya tapi dia tak bisa mendaftarkan nomor kartu domestik di luar negeri. Pada akhirnya, dia harus membeli kartu baru. Setelah menyelesaikan paketannya, dia buru-buru ingin masuk ke dalam akunnya dan menghubungi orang-orang yang terhubung pada akun-akun sosialnya.
Hal yang lebih buruk lagi terjadi. Semua akun sosialnya menyatakan kata sandi yang salah dan akunnya sudah dicuri!
Yu Yurou merasakan hawa dingin merayapi hatinya. Siapa yang akan melakukan hal semacam itu?
Wajah arogan seorang wanita muncul dalam benaknya. Hanya Shen Man, yang bisa melakukan hal-hal semacam ini!
Shen Man ingin memutus hubungannya dengan negaranya memakai cara licik ini? Yu Yurou menggertakkan giginya dengan penuh kebencian. Dia takkan menyerah! Dia harus memikirkan siapa yang bisa dia mintai bantuan….
Ketika Yu Yurou sedang menghadapi masalah, orang pertama yang muncul dalam benaknya adalah Ye Xu.
Karena itu, dia menghubungi nomor Ye Xu tanpa ragu tapi teleponnya ditutup setelah berdering beberapa kali. Ketika dia menghubungi lagi, nomornya diblokir!
Yu Yurou: “….”
Bagaimana bisa dia lupa kalau Ye Xu tak pernah menjawab panggilan tak dikenal. Tanpa kontak akun sosialnya, dengan nomor barunya, takutnya banyak orang yang akan menganggapnya sebagai telepon penipuan….