Demon Wang’s Favorite Fei [Bahasa Indonesia] - Chapter 209
- Home
- Demon Wang’s Favorite Fei [Bahasa Indonesia]
- Chapter 209 - Cinta Ada di Langit Kasih Sayang 8
Epilog
Aku adalah hamba Nan Feng yang paling tidak signifikan dan biasa-biasa saja. Aku memasuki istana pada usia sebelas tahun. Aku sudah tinggal di istana ini selama enam puluh tahun.
Ketika aku mengatakan ini, kau harus tahu usia ku. Aku sudah berumur tujuh puluh satu tahun. Tidak ada yang lebih tua dariku di antara para pelayan istana. Mereka yang memasuki istana denganku sudah menjadi tanah dan debu. Hanya aku yang tersisa dan masih hidup di dunia ini untuk menikmati matahari terbit, matahari terbenam dan naik turunnya arus. Dan juga terus hidup dengan dinasti ini.
Ketika orang-orang di istana melihatku, mereka dengan hormat memanggilku Kasim Fu. Bahkan ketika kepala kasim sang Kaisar melihat ku, dia harus memberi ku sedikit wajah. Dari mata mereka, aku melihat rasa hormat dan ketakutan. Mantan Kaisar mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang pantas aku terima. Jadi, aku menikmati semua ini sebagaimana seharusnya menjadi hak ku.
(Wajah = martabat / rasa hormat.)
Aku suka berjemur di bawah sinar matahari. Setiap hari aku akan pergi ke halaman dan duduk di kursi goyang sambil menikmati kehangatan matahari. Hanya ketika melihat matahari terbit dari timur, aku dapat yakin bahwa aku telah hidup satu hari lagi.
Mantan Kaisar turun tahta. Awalnya aku ingin mengikuti Mantan Kaisar, tetapi Kaisar mengatakan aku sudah tua dan membiarkan aku menikmati hidup di masa pensiun di dalam istana. Aku tahu bahwa Mantan Kaisar melakukannya untuk kebaikan ku sendiri. Tinggal di sisi Mantan Kaisar selama bertahun-tahun, aku bisa mengatakan kebenaran dan kebohongan dari kata-kata Kaisar dan bahasa tubuhnya.
Namun, meskipun mengetahui bahwa Mantan Kaisar benar-benar melakukannya untuk kebaikan ku sendiri, aku masih merasa sedih. Karena, aku sudah tua dan tidak bisa melayani Mantan Kaisar lagi. Melihat dia pergi dengan tuan kecil Feng Huang, aku merasakan kekosongan di hatiku. Pangeran kecil yang aku temani selama bertahun-tahun telah tumbuh dewasa dan tidak akan membutuhkan ku lagi.
Untungnya, Kaisar baru sangat baik kepada ku. Setiap kali dia melihat ku, dia tidak akan membiarkan ku berlutut. Sebaliknya, dia berulang kali memanggilku Kasim Fu, membuatku tidak mampu menanggung berkat ini.
Setiap kali ketika aku melihat Kaisar baru, aku akan linglung sejenak. Sepasang mata ungu dari Kaisar baru itu membuatku berpikir tentang banyak hal di masa lalu.
Berbicara tentang itu, aku juga melihat Kaisar baru tumbuh besar. Ketika Mantan Kaisar membawa anak ini ke istana, aku tahu keputusan Mantan Kaisar. Dalam seluruh hidup Kaisar terdahulu, ia hanya mencintai tiga wanita.
Yang pertama tentunya adalah Permaisuri Jingde. Dia adalah ibu kandung dari Mantan Kaisar. Namanya adalah Miao Chu Yun. Dia adalah wanita yang cantik, lembut dan menyedihkan.
Yang kedua adalah wanita di utara. Aku hanya seorang pelayan dan tidak boleh sombong untuk menebak pikiran Mantan Kaisar. Namun, aku tahu bahwa dihati Mantan Kaisar akan ada wanita yang disebut Feng Qi Qi untuk seluruh hidupnya, bahkan sampai mati. Sayangnya, di dunia ini, tidak selalu ada hadiah untuk kerja keras dan bukan karena ‘Aku mencintai mu, kau juga pasti akan mencintai ku’. Mantan Kaisar mewarisi kecintaan Jingde dengan romansa. Pada akhirnya, dia menjaga wanita itu selama bertahun-tahun.
Sampai … datangnya wanita ketiga.
Meskipun, di mata banyak orang, aku adalah kasus yang langka. Selain dari gelar Kasim Fu, aku tidak memiliki karakteristik lain. Namun, mereka lupa bahwa di istana yang dingin dan tanpa perasaan seperti ini, aku bisa tinggal di sini selama enam puluh tahun, ini sudah cukup untuk menjelaskan kemampuanku.
Misalnya, aku memahami preferensi para Tuan. Aku tahu apa yang harus aku katakan dan apa yang tidak boleh aku katakan. Sebagai contoh, aku memiliki ingatan yang sangat bagus. Aku dapat mengingat banyak hal dan banyak kejadian.
Seperti, ketika aku memikirkan kembali masa lalu, ketika aku melihat Nona itu untuk pertama kalinya, adegan itu akan segera terlintas di pikiran ku, dan tidak dapat hilang bahkan jika aku menginginkannya untuk hilang.
Mantan Kaisar tidak tergoda oleh pesona wanita. Ini adalah fakta yang diketahui di seluruh Nan Feng. Semua orang iri dan cemburu pada Gu Yun Yao. Dia adalah satu-satunya wanita di sisi Mantan Kaisar. Mantan Kaisar menghapuskan harem yang telah berlangsung selama ratusan tahun untuk wanita ini. Dia menyatakan bahwa tidak akan ada Permaisuri di enam istana, dan bahwa di sisinya hanya akan ada wanita ini.
Dunia mengatakan bahwa Mantan Kaisar adalah manusia yang gila-cinta. Semua orang tidak mengerti mengapa dia tidak memberinya status sebagai Permaisuri walau dia tergila-gila padanya, dan mengapa dia hanya membiarkannya tinggal di sisinya sebagai Selir Mulia.
Ada beberapa diskusi tentang hal ini di antara orang-orang. Pada akhirnya, semua orang setuju bahwa Mantan Kaisar seperti ini, karena dia tidak ingin merusak hubungan antara dia dan Gu Yun Yao. Jika dia dijadikan Permaisuri, hubungan tanpa cinta Kaisar dan Permaisuri, hanya akan terikat oleh kepentingan. Mantan Kaisar tidak rela kehilangan wanita yang dicintainya. Jadi, dia tidak pernah membiarkannya duduk di posisi yang mengabaikan semua makhluk hidup.
Ketika aku mengatakan ini kepada Kaisar, Mantan Kaisar tidak mengatakan apa-apa. Ekspresinya tetap sama. Hanya saja, aku tahu bahwa di kediaman Kaisar, dia meninggalkan posisi itu untuk mimpi yang sangat dia dambakan, tetapi tidak dapat dicapai. Di dalam hati Kaisar, hanya wanita itu yang memenuhi syarat untuk duduk di posisi itu. Wanita itu adalah rasa sakit abadi di hati Mantan Kaisar.
Berbicara tentang wanita itu, aku harus berbicara tentang dua karakter paling legendaris di daratan … Lian gongzi dan Guanghua gongzi.
Dua orang ini, yang satu memiliki keahlian medis yang tinggi, yang lain sangat kaya. Namun, hanya segelintir orang yang tahu bahwa kedua orang ini adalah orang yang sama. Itu adalah wanita yang baru saja aku bicarakan … Feng Qi Qi.
Dia adalah wanita yang memiliki banyak sekali berkah. Di bawah langit, tidak ada yang lebih mulia dan cantik darinya.
Namun, keluhuran dan kecantikan tidak membuat wanita ini menjadi sombong. Sebaliknya, dia baik dan ramah, membuat orang merasa dekat dengannya dan tidak berani menghujat kecantikannya.
Wanita paling penting bagia Mantan Kaisar adalah dia. Dari ketika Mantan Kaisar bertemu dengannya ketika dia berusia dua puluh hingga dua puluh tahun ke depannya, dia adalah tahi lalat cinnabar di dada Mantan Kaisar yang tidak bisa disentuh karena disaat itu disentuh, akan menyakitkan.
(Tahi lalat Cinnabar/ Tahi lalat Merah di dada = sesuatu yang sangat dekat di hati dan di lindungi.)
Aku pernah berharap bahwa Mantan Kaisar dapat berjuang dengan gagah berani untuk si wanita cantik dan menulis pengumuman perang kepada orang yang sombong itu. Mantan Kaisar juga memikirkan hal ini. Namun, ketika dia melihat wanita itu berpelukan lembut dengan pria itu, dan tersenyum seperti yang belum pernah dia lihat sebelumnya, Mantan Kaisar tahu bahwa dia terlambat selangkah.
Suatu kali, ketika Mantan Kaisar mabuk, dia berkata kepadaku, “Satu kesalahan, setiap langkah berikutnya juga akan salah langkah.” Melihat Mantan Kaisar seperti itu, hatiku terasa sakit untuknya. Dia adalah pria paling murah hati yang pernah aku lihat. Dia tidak menyembunyikan cintanya untuk Feng Qi Qi dan juga mengatakan pada Feng Cang jika dia (FC) melakukan kesalahan apa pun, dia (MYC) akan membawanya pergi dan merawatnya dengan baik.
Hanya saja, Feng Cang tidak memberi kesempatan pada Kaisar itu. Mereka mesra dan memiliki banyak anak. Dan, Mantan Kaisar hanya bisa menunggu di luar setiap kali wanita itu melahirkan, dan pergi ketika dia mendengar bahwa ibu dan anak aman.
Sering sekali, aku merasakan ketidakadilan bagi Mantan Kaisar. Sejak Permaisuri Jingde meninggal dan Mantan Kaisar dikirim ke Xi Qi sebagai sandera, aku selalu berada di sisi Mantan Kaisar. Aku melihat bagaimana ia tumbuh, bagaimana ia menjadi dewasa, bagaimana ia belajar untuk menutupi hatinya dan bagaimana ia belajar berencana dan menghitung. Aku merawat Mantan Kaisar seperti dia adalah anak ku sendiri. Aku tidak menyangka bahwa hati anak yang aku sayangi suatu hari akan terluka.
Masuk akal untuk mengatakan bahwa aku harus membalas dendam untuk Mantan Kaisar dan membantunya merebut kembali wanita itu, tetapi aku tidak bisa melakukannya.
Itu karena aku mengerti Mantan Kaisar terlalu baik. Aku tahu bahwa posisi Feng Qi Qi di dalam hati Mantan Kaisar tidak dapat digantikan. Jika aku membuat wanita itu menangis, Mantan Kaisar akan membunuh ku tanpa mempedulikan hubungan kami selama bertahun-tahun. Aku tidak takut akan kematian. Aku takut jika aku mati, tidak ada yang akan mengurus Mantan Kaisar penuh dedikasi seperti ku.
Selain itu, aku berharap Mantan Kaisar dapat bahagia. Untuk Mantan Kaisar, jika wanita itu bahagia, dia akan bahagia. Jika aku menghancurkan kebahagiaan wanita itu, dia akan sedih. Mantan Kaisar akan lebih sedih lagi. Aku tidak ingin Mantan Kaisar bersedih. Dia telah menemui banyak kesulitan dalam hidupnya dan sudah cukup malang. Aku tidak bisa menghalanginya dari kebahagiaan kecil yang tersisa di hatinya.
Jadi, aku berdiri di belakang Mantan Kaisar dan menyaksikan dia senang, bahagia, sedih dan berduka hati untuk wanita itu, tetapi aku tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk Mantan Kaisar.
Kau tahu, aku sudah tua. Ketika aku mengenang, aku akan memiliki banyak emosi dan lupa untuk membicarakan hal utama.
Apa yang aku bicarakan tadi, wanita ketiga di antara tiga wanita yang Mantan Kaisar paling pedulikan, berhubungan dengan wanita itu. Namanya adalah Feng Huang. Dia adalah putri Feng Qi Qi dan Feng Cang.
Ketika Feng Huang lahir, Mantan Kaisar sudah berusia dua puluh enam tahun. Saat itu, aku sakit. Mantan Kaisar berempati dengan ku dan membiarkan aku tinggal di istana. Dia membawa Kaisar baru ke ‘desa nomor satu di bawah Surga’; yaitu tempat di mana Feng Qi Qi berada.
Saat itu, ketika Mantan Kaisar kembali, aku melihat semacam cahaya dari tubuh Mantan Kaisar. Itu adalah sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
“Fu Er, dia melahirkan seorang anak perempuan. Ibu dan anak perempuannya aman.”
Dari Mantan Kaisar aku bisa mendengar kebahagiaannya. Sore itu, Mantan Kaisar bercerita banyak tentang gadis kecil yang baru lahir ini. Aku mendengar bahwa dia memiliki sepasang mata hitam dan lincah seperti Feng Qi Qi. Aku mendengar bahwa dia sangat menyukai Mantan Kaisar. Dia bermain untuk waktu yang lama di tangan Mantan Kaisar. Aku mendengar bahwa ketika Mantan Kaisar pergi, Feng Huang kecil menangis sedih, membuat hati Mantan Kaisar hampir berhenti berdetak.
“Fu Er, dia lebih dekat denganku daripada Feng Cang. Aku akhirnya membalikkan keadaan.”
Ketika Mantan Kaisar mengatakan ini, kata-katanya penuh dengan nada kekanak-kanakan. Tampaknya ini adalah pertama kalinya Mantan Kaisar bangga dan berbunga sejak Feng Cang menduduki hati Feng Qi Qi. Feng Huang kecil lebih menyukai paman ini daripada ayahnya. Ketika Mantan Kaisar menggambarkan wajah kesal Feng Cang kepada ku, dia tertawa dua kali dengan keras. Itu adalah tawa hangat yang aku sudah sangat lama tidak dengar. Pada saat itu, aku memasukkan nama ‘Feng Huang’ di hati ku.
Berbicara tentang itu, Feng Cang dan Feng Qi Qi, pasangan ini benar-benar terlalu mendominasi. Tampaknya tidak ada pasangan yang lebih mulia dari mereka di dunia ini. Jadi, ketika mereka menamai anak-anak mereka, mereka juga mendominasi.
Putra tertua, juga Kaisar baru Feng Xiao seperti namanya. Kaisar baru adalah kepala suku Qiang dan keahliannya pada gu tak tertandingi. Ketika mulutnya tersenyum, dia akan memberikan kualitas orang tinggi yang berada di atas rakyat biasa, membuat ku tidak bisa tidak mendesah karena nama ini sangatlah cocok dengannya.
Putra kedua Long Yin Qi dan putra ketiga Long Yin Lin, gabungan disebut sebagai hewan China kuno ‘qilin’. Kedua saudara itu kembar. Penampilan mereka tidak bisa dibedakan. Satu-satunya perbedaan adalah tahi lalat cinnabar dan mata ungu tua. Hanya ada sangat sedikit orang di bawah langit yang belum mendengar dua nama ini. Keduanya adalah naga di antara orang-orang dan cocokkan dengan nama qilin.
(Qilin = unicorn/ kuda bercula satu China Kuno.)
Sedangkan untuk nona kecil Feng Huang, aku tidak perlu mengatakan, kau dapat melihat bahwa nama ini mendominasi. Feng Huang, Feng Huang, hanya pasangan ini yang mungkin menciptakan nama gila. Untungnya, Feng Huang memiliki nama panggilan yang unik … Long Er. Meskipun, nama ini juga sangat mendominasi, tetapi dibandingkan dengan Feng Huang, jauh lebih rendah hati.
Ketika Nona kecil Feng Huang lahir, Selir Mulia Jin sudah meninggal. Mantan Kaisar tidak pernah mengambil pendamping lagi. Harem itu tetap kosong. Meskipun, para pejabat memohon meski mereka bisa saja dihukum mati, tetapi Mantan Kaisar menutup mata dan mengabaikan suara-suara itu. Semua orang mengatakan bahwa Kaisar Nan Feng sangat gila-cinta, dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya. Bagaimana mereka bisa tahu bahwa wanita yang meninggal itu telah mengubah nama dan nama keluarganya dan pergi jauh dengan kekasihnya?
Ini adalah janji Mantan Kaisar untuk Gu Yun Yao. Menikahinya juga merupakan taktik pengalihan untuk membingungkan orang-orang. Selir Mulia Jin juga seperti gelarnya. Dia secara ketat mematuhi perjanjian dengan Mantan Kaisar hingga dia bertemu dengan orang yang dicintainya.
Awalnya aku berpikir bahwa setelah beberapa tahun bergaul bersama, Mantan Kaisar akan agak enggan membiarkannya pergi. Lagi pula, apakah itu di dalam atau di luar istana, Selir Mulia Jin adalah satu-satunya wanita. Namun, ketika Gu Yun Yao berkata bahwa dia ingin pergi, Mantan Kaisar tidak menunjukkan ekspresi atau nostalgia lain. Dengan sapuan kuas, dia memberinya kebahagiaan.
Aku selalu berpikir bahwa Mantan Kaisar adalah orang yang lembut. Meskipun, pada proses reformasi negara, dia berani dan tegas dan tidak menunjukkan sedikitpun kelemahan, tetapi di dalam hatinya, dia masih menjaga kemurnian dari Permaisuri Jingde. Itulah mengapa dia bisa melepaskan ketika dia bertemu wanita yang dicintainya dan akan memberi wanita itu kebahagiaannya ketika dia pergi.
Pertama kali Nona kecil Feng Huang datang ke istana adalah ketika dia berumur tujuh tahun.
Pada saat itu, Mantan Kaisar sudah lebih dari tiga puluh. Karena dia tidak menerima pendamping dan para pejabat khawatir tentang masalah ahli waris, Mantan Kaisar menjadikan Kaisar baru sebagai Putra Mahkota. Setelah berbicara banyak, aku masih belum memperkenalkan nama Kaisar baru. Namanya adalah Feng Xiao. Dia adalah putra tertua Feng Qi Qi dan Feng Cang.
Ketika istana melihat bahwa Kaisar ingin membuat seseorang yang tidak ada hubungannya menjadi Putra Mahkota dan bahwa Nan Feng akan jatuh ke tangan orang lain, mereka semua memaparkan laporan keberatan kepada Kaisar. Hal ini juga digunakan oleh orang-orang dengan motif tersembunyi. Gelombang kecil muncul di negara itu.
Terhadap kekuatan yang lemah dan menyelidik itu, Mantan Kaisar menyapu mereka seperti guntur. Para pejabat juga menutup mulut mereka karena darah itu. Mantan Kaisar sudah terlalu lama bersikap lembut. Mereka semua telah melupakan orang seperti apa Mantan Kaisar itu.
Sejak saat itu, tidak ada yang mempertanyakan keputusan kaisar terdahulu. Feng Xiao kemudian menjadi Putra Mahkota.