Evil-like Duke Household - Chapter 85
- Home
- Evil-like Duke Household
- Chapter 85 - Putri Duke dan Bangsawan Jangka Pendek dan Ractos
Apa pendapatku tentang Sera=Ractos…?
Hmm, bagaimana aku harus mengatakannya. Saat ini, aku tak punya kesan baik terhadap dia, itu saja!
Aku harus memperkenalkan diriku sendiri. Namaku Miria=Urza, aku berasal dari Kerajaan Rozz, departemen bangsawan jangka pendek sama sekaligus teman sekelas Sera=Ractos. Aku juga adalah putri seorang Duke…. Tapi kupikir Sera=Ractos telah melakukan banyak hal yang tak seharusnya dilakukan seorang nona bangsawan!
Bila hanya menilai dari penampilannya, dia itu sempurna, kau tahu? Sampai-sampai aku sedikit iri kepadanya.
Rambut hitam sehalus sutra yang tumbuh hingga ke pinggulnya. Kulit seputih porselen yang kontras dengan rambut hitamnya. Pupil mata merahnya yang seperti mirah, disandingkan dengan sepasang mata besar yang agak miring ke atas, memberi kesan seperti mata kucing.
Tetapi, hanya penampilan saja tidak cukup bagus!!
Bagaimanapun juga, dia sering memakai ‘beliau’ saat menyebut orang lain, bisa kau bayangkan itu?! Juga, dia sering menambahkan ‘apakah’ pada akhir kalimatnya!
Pada zaman ini, satu-satunya yang memakai cara bicara semacam itu hanya orang tua!
Juga boneka yang selalu dia bawa bersamanya.
Aku suka boneka juga, kau tahu? Aku juga memeluk bonekaku saat aku tidur di malam hari, lho?
TAPI, ada apa dengan boneka itu?!
Boneka laba-laba, kau tahu…. Bukankah itu serangga?!
Apa kau pernah dengar sesuatu seperti itu? Nona bangsawan yang memeluk boneka laba-laba kemanapun dia pergi!
Aku amat sangat meragukan seleranya!
Semua yang dia katakan juga kedengaran kekanak-kanakan, aku yakin kalau dia tumbuh dengan dimanjakan!
Dia bahkan masuk ke dalam kelas dengan membawa pendamping bersamanya!
Tak peduli bahkan bila dia adalah keturunan langsung dari Tuan Diebold, yang menjadi nama dari akademi ini, menurutku itu keterlaluan!
Meski aku adalah seseorang dari Keluarga Duke sama seperti dia, dialah satu-satunya yang diizinkan membawa pendamping ke dalam kelas, kau tahu!
… Nah? Seperti yang sudah kubilang di awal, kan? Aku tak punya kesan yang terlalu baik tentang Sera=Ractos, kan?
Dan itu masih tak berubah.
Jadi, ada saat ketika aku tak sanggup menahannya lagi, dan kemudian memutuskan untuk mendatangi Sera=Ractos dan mengatakannya di depan mukanya.
Lalu, dari yang kudengar dari mulutnya… sepertinya cara dia bicara, cara dia berjalan, semuanya itu adalah berkat pengaruh kakeknya yang berakhir menjadi kebiasaannya.
Juga, dia sendiri berkata bahwa dia ingin memperbaiki kebiasaan itu juga.
Terlebih lagi, dia juga menyebutkan bahwa boneka laba-laba yang selalu dia bawa bersamanya adalah sesuatu yang dibuat oleh neneknya dengan benda yang ditinggalkan oleh kakek buyutnya, Tuan Diebold=Ractos.
Yah, aku mengerti perasaannya tentang membawa benda yang telah diberikan oleh keluarganya kemanapun dia pergi, dan bukannya karena dia secara khusus menyukai laba-laba.
Aku penasaran apa yang neneknya pikirkan saat mengirimkan boneka laba-laba itu kepadanya.
Ah, benar, benar, tentang pendampingnya, tampaknya itu adalah perintah langsung dari Yang Mulia Azolias kepadanya agar selalu memiliki pendamping di sisinya.
Dan karenanya, dengan kata lain, masalahnya bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena lingkungan di sekelilingnya.
Gara-gara para orang dewasa di sekitarnya, kan?
Aku yakin itu karena orang dewasa di sekelilingnya menyorongkan tanggungjawab yang aneh kepadanya secara paksa, dan memanjakan dia seperti itu sehingga dia jadi agak aneh seperti sekarang ini.
… Bukannya, bukannya aku sedang berusaha melindungi dia atau semacamnya, sama sekali!
Pada akhirnya, orang yang menerima perilaku itu bahkan tanpa mempertanyakannya, adalah dia sendiri, kan?!
Bukannya seperti, aku tak bisa membiarkan dia begitu saja, atau semacamnya, ya?!
Tapi, dia adalah bangsawan dari keluarga Duke.
Terlebih lagi, kebetulan aku mendapatkan rumor bahwa sepertinya dia akan menjadi kepala keluarga yang berikutnya.
Kebetulan aku tahu betapa kerasnya hal itu karena ibuku juga sama seperti dia, karena Ibu adalah kepala dari keluarga Duke.
Pada saat ketika dia mewarisi keluarga, bukankah akan jadi masalah besar baginya kalau dia masih bertingkah aneh seperti ini?
Karena dia hanya sedang menuai apa yang dia tabur, aku takkan terlalu berkomentar tentang itu, kau tahu. Tapi seperti yang telah kukatakan sebelumnya, dia jadi seperti itu karena pengaruh dari sekelilingnya, kan?
Bila memang seperti itu, bukankah hal itu akan jadi tidak adil untuknya….
Ap…! Seperti yang kubilaang!! Tidak seperti kalau aku tak bisa membiarkan dia begitu saja, jangan salah paham, dong?!
Apa kau benar-benar mendengarkan apa yang telah kukatakan?! Di tempat pertama, aku bahkan tak tahu namamu, tahu?!
Ah! Kenapa kau kabur?! Mencurigakan!!
Terlebih lagi, bisakah kau tolong jangan berlari di lorong?! Itu tidak pantas!!
Tolong jaga Nona Sera, katamu? Aku tak pernah melihat mukamu di sekitar dia, tapi kau adalah salah satu pendampingnya, kan!! Aku tak pernah berniat untuk menjaga dia, kau dengar aku!!
… Aduh! Kalau dia secara kebetulan, emmbuat kesalahan! Aku akan memarahi dia, kau tahu?! Hanya itu, oke!!
Apa yang kau maksud dengan ‘Tsundere’?!
(T/N: bagi yang belum tahu apa itu tsundere, itu adalah suatu ciri khas tingkah laku yang di luar kelihatan cuek dan angkuh serta cenderung galak, padahal di dalam hati sebenarnya hangat dan penuh perhatian.)