Evil-like Duke Household - Chapter 87
Namaku Tereshia-Dou.
Tentu saja, itu bukan nama yang kuterima saat aku lahir.
Tereshia adalah nama kepala pelayan wanita yang bekerja di kediaman Duke Dactos selama beberapa generasi, dan Dou artinya kedua.
Itu bukan nama keluargaku. Karenanya, aku memakai (-) untuk menyambungkan namaku dan bukannya (=).
Sekarang, kukatakan bahwa aku adalah kepala pelayan wanita Keluarga Ractos, tapi tugasku tidak terbatas pada itu saja.
Aku juga memiliki gelar lain yaitu ‘Komandan Pasukan Bayangan Azolias di bawah Komando Langsung Perdana Mentri, Unit Pelindung Elit.
Kelak, tentunya aku akan harus melakukan kedua tugasku itu secara bersamaan, tetapi saat ini, tugasku lebih terfokus pada tugas yang terakhir.
Sebagai pendamping putri termuda Keluarga Ractos dari Kerajaan Azolias, Sera=Ractos.
Pada saat ini, Nona Sera=Ractos adalah obyek pengawalan yang paling penting di Kerajaan Azolias.
Bila kau ingin tahu seberapa pentingnya beliau, beliau memiliki status yang sama seperti pangeran pertama Azolias, seseorang yang akan mewarisi tahta di masa yang akan datang.
Sekarang, kalau kau penasaran lagi tentang apakah dia perlu dinilai setinggi itu bahkan bila dia adalah putri seorang duke, maka jawabannya adalah ya.
Di Kerajaan Azolias, beliau dianggap sebagai seseorang yang lebih penting dari pusaka appaun yang ada di kerajaan.
Semuanya itu adalah karena bakat yang dia miliki.
… Ciri sihir? Yah, memang Nona Sera memiliki ciri sihir bayangan yang beliau warisi dari kakeknya, Tuan Diebold, sama seperti kakak lelakinya, sang putra sihir, Grisis. Tetapai itu adalah urusan sepele.
Di tempat pertama, bahkan tak perlu menyebutkan tentang sihir, beliau bahkan tak mampu memakai satu sihir pun yang seharusnya bisa dipakai semua orang. Karenanya, tidak ada artinya bahkan bila dia punya ciri sihir apapun.
Hal ini sama persis seperti kakeknya, kepala keluarga yang sebelumnya, sang Gubernur, Grid=Ractos.
Setelah semua ini, kau seharusnya tahu betapa penting dirinya, kan?
Itu benar, beliau, Nona Sera=Ractos adalah orang yang memiliki tingkat kekuatan aritmatika yang sama dengan Tuan Grid=Ractos.
Kita takkan membicarakan soal potensinya yang akan berkembang di masa depan, namun sebuah sebuah bakat yang sudah berada di tingkat yang sama dengan Tuan Grid saat beliau baru berusia tiga belas tahun.
Sudah lewat dua puluh tahun sejak kejadian dengan Keluarga Ractos, atau yang disebut sebagai Kekacauan Ractos, dan kini perekonomian Azolias sudah meningkat banyak dibandingkan dengan masa lalu, tetapi tetap saja, dua orang jauh lebih baik daripada satu.
Terlebih lagi beliau bukan seseorang yang berusia tua, tak memiliki masalah apapun dalam penampilannya, terlebih lagi beliau tak memiliki hati serapuh kaca seperti kakeknya, Grid=Ractos.
Cukup lancang bila mengatakannya seperti ini, tetapi beliau adalah versi lebih tinggi dari Tuan Grid. Itulah bagaimana kau menggambarkan Nona Sera=Ractos.
Nona ‘Sera=Ractos, Asisten Direktur Khusus Gubernur Keuangan’.
Itulah posisi resmi yang beliau dapatkan dari kerajaan, dari sang Raja sendiri.
Bagaimanapun juga, beliau masih memiliki kelemahan fatal.
Yah, tidak hanya terbatas pada dirinya, hal ini juga sama pada Tuan Grid.
Ketahanan yang beliau miliki atas serangan fisik, karena beliau bukan seorang prajurit apalagi ksatria, dan hanya seorang gadis kecil, hampir mendekati nol.
Sekarang, hal ini mungkin membuat Nona Sera menjadi seseorang yang harus lebih kami lindungi dibandingkan dengan Pangeran Pertama.
Lagipula, Pangeran Pertama adalah seseorang yang mampu dengan mudah membantai bandit kecil-kecilan dalam sekejap.
Tentu saja, mustahil bagi Nona Sera untuk melakukan hal itu.
Itulah sebabnya, kami ada di sini, unit bayangan.
Aku telah berkata sebelumnya bahwa aku melindungi Nona Sera sebagai komandan dari Unit Pelindung Elit di Pasukan Bayangan, tetapi pada kenyataannya, aku tidak sendiri.
Ada delapan belas bawahanku yang lain yang bersembunyi di atap, dan sembilan lagi dari divisi lain yang bersembunyi, jadi kami takkan menjadi beban bagi Nona Sera dan melindungi beliau dari kemungkinan bahaya apapun.
Mungkin kami tak membutuhkan orang sebanyak ini bila berada di dalam Kerajaan Azolias, tetapi hal yang sama tak bisa diterapkan di tempat ini.
Sekolah Benua – Akademi Gabungan Diebold.
Sama seperti yang disebutkan dalam namanya, ini adalah sekolah yang dibangun untuk memuji pencapaian sang Pahlawan Perang, Tuan Diebold=Ractos.
Tak peduli betapapun pentingnya posisi Nona Sera di dalam kerajaan, dan ditambah lagi dengan adanya wasiat yang ditinggalkan oleh Tuan Diebold, tak mungkin Nona Sera tidak mendaftar ke dalam akademi.
Juga, sama seperti yang disebutkan dalam nama ‘benua’, ada banyak murid dari berbagai negara yang juga mendaftar ke dalam akademi ini.
Sekerumunan orang yang tak mengenal anggota keluarga Ractos yang lain kecuali Tuan Diebold, dan tentu saja, nilai penting Nona Sera bagi kerajaannya.
Kami selalu amat waspada, demi melindungi Nona Sera sebaik mungkin.
… Sebenarnya, kemarin, ada kejadian ini di mana salah seorang murid dari keluarga Duke Rose, berusaha berinteraksi dengan Nona Sera dengan sorot bermusuhan terhadap beliau.
Karena kami menilai bahwa lawan tidak membawa benda berbahaya apapun, dan kami berada pada jarak di mana kami bisa menghadang kapan saja bila ada sesuatu yang akan terjadi, terlebih lagi pihak lawan adalah seorang nona muda dari negara lain, kami pun memutuskan untuk mengamati bagaimana segalanya berlangsung sembari tetap waspada. Meski ketika mendengar pecakapan mereka, membuatku nyaris meraih gagang pisau tersembunyiku beberapa kali.
Gadis itu, bila dia menunjukkan permusuhannya kepada Nona Sera sekali lagi, aku pasti akan menghujamkan pisauku ke dalam perutnya.
“Aku tak peduli bila dia adalah putri duke dari negara lain.”
“Tunggu, tunggu, Komandan Unit Pelindung. Bukankah itu adalah keputusan yang terlalu gegabah?”
Tampaknya aku telah mengatakannya keras-keras tanpa disadari.
Orang yang menegurku adalah pria yang mengenakan pakaian kepala pelayan yang muncul di belakangku tanpa bersuara.
“Sejauh penyelidikanku berlangsung, tampaknya nona itu adalah seseorang dari suatu keluarga yang cukup dihormati. Kupikir dia bisa menjadi teman Nona Sera, lho.”
Nam orang yang mengucapkan hal-hal itu dengan nada sedikit seenaknya adalah Welt-Sovy.
Generasi kedua dari Kepala Pelayan Keluarga Ractos, dan sama sepertiku, dia adalah anggota dari Pasukan Bayangan, komandan Unit Pengumpul Intelijen.
Dia adalah pemimpin dari sembilan orang lainnya yang telah kusebutkan sebelumnya yang tidak berada di bawah komandoku.
“Welt-Sovy, panggil aku Tereshia-Dou…. Juga, aku tak bisa sepakat denganmu. Gadis itu adalah bagian dari pihak yang berbahaya.”
Tanpa menatap dia, aku mengucapkan opiniku kepada Welt-Sovy.
“Baiklah, Tereshia-Dou. Tapi, itu agak liar, eh. Hanya mengingatkanmu, keputusan semacam itu diserahkan kepada unit kami, lho.”
Aku hanya mendengus kepadanya.
Aku tahu bahkan tanpa perlu menatap dia, tentu saja sekarang Welt-Sovy sedang membuat gestur menyerah.
“Sebenarnya, aku sudah sedikit menyelidiki tentang nona itu, kau tahu? Pada akhirnya, dia itu hanya seorang Tsundere. Bukanlah kebencian bila dia menuding Nona Sera… jadi dia bukan target kita.”
“…? Hmm, apa yang kau maksud dengan ‘Tsundere’?”
Mendengar julukan ‘tsundere’yang diberikan oleh Welt-Sovy kepada gadis itu, tanpa sadar aku memutar punggungku untuk membalas bertanya.
Yang memasuki penglihatanku adalah seoarng pria muda dengan kaca mata dan seluruh rmabut hitamnya disisir ke belakang.
“Oh, kau tak tahu? Apa kau tak pernah melihat seseorang yang bersikap seperti itu? Seperti, seseorang yang bersikap kasar kepada orang lain namun sebetulnya hanya mengkhawatirkan orang itu, atau seseorang yang berusaha berbuat baik namun berakhir dengan bersikap dingin terhadap orang yang bersangkutan…. Yah, sebenarnya ini agak berbeda dari kenyataan, tapi, kasarnya, seseorang yang bersikap seperti itu adalah yang kita sebut sebagai ‘tsundere’.”
Penjelasan Welt=Sovy tak bisa benar-benar menjelaskan apapun.
Dia punya kebiasaan melaporkan segalanya, hingga pada hal yang tidak terlalu penting. Aku yakin kalau ‘tsundere’ itu masuk ke dalam kategori yang sama.
“Yah, mari kesampingkan tentang gadis itu untuk saat ini, mempertimbangkan kemampuan personalmu. Bagaimanapun, bila ada sesuatu yang terjadi, aku akan langsung mengurusnya, kuharap kau bertindak sesuai keadaan.”
“Mengerti, Tereshia-Dou.”
Begitu aku mengalihkan pandanganku dari Welt-Svy, keberadaannya pun menghilang.
Tiba-tiba, aku merasa ada sedikit beban yang ditambahkan ke dalam kantong seragam pelayan wanitaku. Saat aku memasukkan tanganku untuk mencari apa itu, aku menemukan dokumen tentang nona bangsawan yang menjadi topok percakapan kami beberapa saat yang lalu.
“Nona Miria=Ursa, putri Duke dari Kerajaan Rozz….”
Mengatakan sebanyak itu, tanpa suara aku membaca sisa dokumennya.
Aku adalah bagian dari Pasukan Bayangan. Terlebih lagi, saat ini aku berada di tengah-tengah sebuah misi di mana kegagalan takkan bisa dimaafkan.
“Kuharap aku tak perlu melakukan apapun kepadamu… dimana juga ada kemungkinan bahwa hal itu akan membuat Nona Sera bersedih.”
Aku tak boleh melonggarkan penjagaanku bahkan meski hanya sesaat.