Fish Playing While Trapped in a Secret Room [Bahasa Indonesia] - V1 Chapter 19
Dt menghadap ke arah Ai Qing, kemudian dia sedikit memiringkan kepalanya ke arah kursi dan komputer yang ada di sampingnya.
Ai Qing hampir tidak bisa menolaknya di depan banyak orang.
Meskipun dia cukup familiar dengan Starcraft II, dia tidak memenuhi syarat untuk bertanding dengan pemain-pemain profesional yang ada di ruangan itu. Alasan mengapa para pemain profesional bisa bertahan di puncak klasemen adalah mereka tidak hanya menguasai teknik dasar permainan saja, tapi juga memiliki kemampuan yang luar biasa dalam melakukan manuver yang tidak bisa dibandingkan dengan pemain biasa.
Positioning [1] bukan keahliannya.
Jika itu benar-benar pertandingan tiga lawan tiga, dia pasti akan menjadi beban untuk seluruh timnya.
“Mari kita bermain free for all [2].” Ini adalah kalimat pertama yang dia katakan setelah dia duduk.
Anggap saja, dia bermain hanya untuk menggenapkan jumlah pemain pada suatu pertandingan. Jika ini merupakan sebuah pertempuran free for all untuk enam pemain, tanpa adanya tim, dia hanya akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tidak ada yang akan menyalahkannya karena menjadi hambatan untuk rekan satu timnya.
Tapi, kata-kata itu membuat keempat orang lainnya, kecuali Dt, memandangnya dengan cara yang berbeda.
Tidak buruk, gadis kecil ini bahkan mengetahui istilah free for all.
Ai Qing tidak memiliki ID di server Korea, sehingga Inin berinisiatif untuk meminjamkan salah satu ID-nya.
Ai Qing menyentuh keyboard dan mouse yang ada di depannya. Kedua perangkat itu merupakan produk dari SteelSeries. Meskipun itu bukan merek yang biasa dia gunakan, tapi kedua perangkat itu cukup baik untuk digunakan. Dia menundukkan kepalanya untuk mencari earphone-nya dan memasangnya ke telinga kiri.
Dia akhirnya melirik ke arah Dt ketika dia memasang earphone lainnya ke telinga kanan.
Tentu saja, Dt telah melupakan bagaimana dia memasukkan Ai Qing, seorang pemula, ke dalam timnya dan beralih ke mode tempur.
“Tidak seorang pun dari kita yang menggunakan komputer kita sendiri,” Inin memberi tahu Ai Qing, “Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap adil kepada semua orang di lingkungan yang tidak adil ini.”
Ketika dia selesai berbicara, dia segera menyatukan kedua tangannya dan membungkukkan badannya lagi untuk berterima kasih kepada Ai Qing.
Semua orang langsung memasuki game satu per satu.
Permainan pun dimulai.
Di mata Ai Qing, Starcraft selalu menjadi permainan “pertempuran” tunggal atau multi pemain. Pada awalnya, hanya enam pekerja pertambangan yang muncul di dalam game.
Para penambang belum mengumpulkan hasil yang cukup dan belum ada bangunan produksi yang dibangun.
Pada saat ini, mengirim pasukan sangatlah tidak mungkin.
Namun, keenam pemain ini tidak lengah. Kedua tangan mereka menari di atas keyboard dan mouse mereka terbang melintasi alas mouse. Mereka melakukan pemanasan, mempersiapkan mental serta fisik mereka untuk petempuran yang akan datang.
Tidak ada komentar dalam pertandingan dan tidak ada pengeras suara di layar lebar. Suasana saat itu sangat tenang.
Suasananya begitu tenang sampai-sampai hanya suara keyboard dan mouse yang terdengar.
Starcraft II tidak terlalu disukai dan popularitasnya jauh lebih rendah dibandingkan LoL dan DotA2. Akan tetapi, nama “Starcraft” masih melegenda karena menjadi pelopor untuk era e-sports di Korea.
Dahulu kala, e-sports sama dengan Starcraft.
Dahulu kala, ada pemain Starcraft dengan jutaan penggemar dan ratusan situs penggemar di seluruh dunia.
Ada pemain Starcraft yang menghasilkan lebih dari satu juta dolar AS dalam setahun.
Dahulu kala, ada pemain Starcraft yang masuk ke dalam daftar “Orang Korea Terbaik Tahun Ini”, sebuah daftar yang hanya berisikan politikus dan cendekiawan terkenal.
Setiap kali pemain Starcraft muncul, peringkat siaran langsung langsung meroket hingga 30%.
…
Bahkan sampai hari ini, setelah lebih dari satu dekade, Korea mempunyai lebih dari 300 pemain profesional yang memenangkan hampir seluruh turnamen besar.
Jadi, untuk bisa berada di sini dan bermain bersama para pemain profesional papan atas ini, jelas merupakan impian bagi kebanyakan orang.
***
Catatan:
[1] Dalam permainan MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), positioning dapat diterjemahkan sebagai cara menempatkan hero kalian dengan benar dalam situasi apa pun, sehingga kalian bisa memberikan keunggulan bagi tim kalian.
[2] Free for all adalah salah satu mode permainan di mana para pemain bebas memasuki area dan bebas membunuh lawan mana pun. Dalam mode ini, para pemain tidak memiliki kawan, sehingga yang mereka miliki hanyalah musuh.