Summary
Setelah Lin Lan memutuskan pacarnya dan mengundurkan diri dari pekerjaannya, dia langsung dihadapkan pada kerugian ganda yaitu tidak bekerja dan hubungan yang putus. Situasinya agak suram dan membutuhkan perhatian serius. Memikirkannya seperti ini, dia pun mengenakan kaca mata hitam dan naik pesawat, mengubah beberapa perjalanan ke luar negeri yang sebelumnya menjadi penerbangan tunggal.
Bagaimana bisa setelah perjalanan itu, terjadi sesuatu yang salah dengan tubuhnya! Contohnya saja, dia berdiri di pintu bangunan kecil miliknya saat ini, dan kebetulan melihat kotak hewan peliharaan yang dibawa oleh orang lewat, lalu melihat sepasang kaki hewan berbulu putih dengan putus asa menarik-narik jeruji kawat, dan suara eongannya begitu tragis dan menyayat – “Tolong! Tolong! Si petugas pembersih kotoran* (istilah slang Tiongkok untuk pemilik kucing) akan membawaku untuk disuntik!”
Kali lainnya: Setelah mati-matian melawan pria dan wanita yang berselingkuh, Lin Lan jadi frustrasi dan pulang ke kampung halamannya, bersiap untuk mewarisi bisnis keluarga dan berleha-leha. Tiba-tiba, dia memperoleh sebuah kemampuan. Semenjak dia menemukan kalau dia bisa berkomunikasi dengan kucing tanpa halangan di rumahnya, Lin Lan dapat ide baru.
Tak butuh waktu lama bagi para pejalan kaki untuk menemukan ada sebuah kedai teh kucing yang baru dibuka di bawah di pinggir jalan. Wanita pemiliknya duduk di belakang jendela kaca, dengan beberapa ekor kucing di tangan, kaki, dan tungkainya. Dia terkantuk-kantuk dalam sinar mentari setiap hari dan tak peduli apakah bisnisnya bagus atau tidak, berkata bahwa tokonya akan tutup cepat atau lambat. Dia tak peduli tentang bisnis sama sekali. Dia tampak begitu nyaman hingga orang lewat yang datang dan masuk dengan tergesa merasa iri kepadanya.
Hingga kemudian, mereka mendapati kalau seluruh gedung termasuk toko ini dimiliki oleh keluarganya….