Summary
Su Xi, yang telah terurus dengan baik sejak kanak-kanak dan memperoleh hasil yang istimewa, adalah seorang gadis baik yang disukai semua orang.
Lu Huan diasingkan sejak kanak-kanak dan menderita dipermalukan sebelum dia menjadi seorang Kaisar.
Suatu hari, Suxi mengunduh sebuah aplikasi game kultivasi cinta, dan mendapati bahwa mata sang tokoh utama pria begitu gelap dan indah. Tokoh utama itu sepenuhnya digambarkan sesuai dengan seleranya, dan dia pun langsung membuka mode memelihara bayi.
“Kenapa tak ada api di dalam rumah anak ini? Apa kau mau pakai emas untuk membelikannya?”
“Anak itu tampak lebih baik dalam busana seputih salju. Aiya, beli, beli, belikan!”
“Kenapa ada jejak tapak kaki pada anak itu saat dia keluar dari pintu? Apakah berurusan dengan perundungnya adalah misi sampingan?!”
Suxi menikmati memainkan game kultivasi itu.
Lu Huan telah tinggal dalam lumpur dan darah sejak dirinya masih kecil. Dia berpikir bahwa hidup hanyalah urusan melewati satu hari demi satu hari.
Hingga dia membuat penemuan yang rumit —
Api arang yang hangat diselundupkan ke dalam kamarnya.
Baju lamanya yang sobek diam-diam digantikan dengan baju baru.
Mereka yang merundung dan mengolok dirinya tidak tahu siapa yang telah memberi mereka pelajaran, dan wajah-wajah mereka bengkak serta mereka tak berani pergi ke luar.
Pada perjalanan panjangnya yang sendiri, Lu Huan memiliki seorang bodhisattva wanita yang menyusuri jalan bersamanya.