I Raised A Sick And Weak Prince - Chapter 40 (Part 2)
Terdengar seseorang berseru panik: “Cepat, panggil tabib! Cendekia Shangguan pingsan!”
Bagian dalam Balai Guangye jadi kacau balau seperti bubur, namun Lu Huan yang ada di luar masih berdiri di tempat, dan bahkan meski dia tidak masuk, dia juga sudah tahu apa yang terjadi. Dia berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan ekspresi ingin tertawanya, tapi masih tak sanggup menghentikannya sepenuhnya, sehingga sudut matanya penuh dengan kecemerlangan.
Sudah sejak lama dia terbiasa pada hal-hal menyulitkan seperti ini, dan tidak merasa direndahkan. Alih-alih dia sudah memikirkan ide lain untuk menyingkirkan masalah di masa mendatang.
Tapi tampaknya, sepertinya setiap kali si hantu jadi merasa sangat kesal demi dirinya, merasa geram untuknya, si hantu langsung berpikir untuk membalaskan dendamnya.
Sekarang bisa dianggap kalau, dulu, urusan dua orang pelayan di Ning Wangfu yang menyatakan kalau dapurnya berhantu, dan urusan tentang Lu Wenxiu mendorong Nyonya Besar ke dalam sungai tanpa alasan jelas, mungkin semuanya ini dilakukan oleh si hantu untuk memberi pelajaran kepada orang-orang ini.
Secercah kehangatan mengembang di dalam hati Lu Huan, dan dia pun tak tahan untuk bertanya lirih: “Kau ada di sisi kiriku, atau di sisi kanan?”
Su Xi di luar layar baru saja selesai mengurus pak tua yang menindas Lu Huan itu, dan mengganti layar ke bagian luar Balai Guangye. Melihat si anak bertanya seperti itu kepadanya, dia pun dengan santai menarik tangan kiri si anak.
Kemudian dilihatnya si anak mengalihkan daun raksasa itu dari tangan kanannya ke tangan kiri, menggesernya lebih jauh lagi ke kiri, seakan benar-benar ada dua orang yang berdiri di bawah payung.
Su Xi: “….”
Anak yang malang, ibu tua ini tidak ada di bawah payung ah.
Si anak melihat ke arah kiri, seakan sedang menatap orang yang tak kelihatan di tengah udara kosong.
Tanpa tahu sebabnya, sepertinya sadar kalau sudah terlalu dekat, perlahan telinga Lu Huan memerah beberapa tingkat.
Karena itu dia menahan ekspresinya, kaki kecil diam-diam bergeser, berdiri sedikit ke arah kiri. Berdiri tinggi tegak setelahnya, berusaha sebaik mungkin untuk membuat sisi wajahnya tampak lebih rupawan lagi.
Su Xi: “….”
Dengan demikian, tanpa disengaja separuh dari lengan baju si anak jadi terkena hujan, tapi dia tak keberatan.
Su Xi merasa agak cemas. Saat sebelumnya mereka melakukan tanya jawab, dengan gegabah dia telah membuat si anak jadi salah paham, menyebabkannya berpikir bahwa dirinya adalah hantu yang menemani di sisi anak itu.
Mulanya Su Xi tak merasakan apa-apa, karena dirinya memang selalu ada menemani di sisi si anak, baik di luar dan di dalam layar, jadi tak ada bedanya dengan hantu atau arwah.
Namun belakangan ini, ketika perlahan-lahan Su Xi menyadari bahwa si anak mulai membaca beberapa buku tentang ‘Ramalan Roh’, seakan ingin mencari cara agar dirinya tetap tinggal….
Ketika Su Xi melihatnya, dia langsung terlonjak ketakutan.
Sekarang si anak sedang gembira, karena di dalam hatinya masih ada harapan, meyakini bahwa akan datang hari ketika Su Xi bisa muncul di hadapannya.
Tapi bagaimana kalau, pada suatu hari si anak menyadari bahwa hal ini benar-benar mustahil, akankah semua hasratnya hancur berantakan?
Su Xi merasa agak gelisah, tapi masih berusaha sebaik mungkin untuk tidak memikirkan tentang hal ini terlebih dahulu, karena sekarang ada hal yang lebih penting untuk dilakukan.
Cendekia Shangguan dan Ning Wangfei sudah bekerjasama, jadi kemungkinan besar urusan ini takkan selesai sampai di sini saja. Sementara tugas ketujuh si anak untuk memperoleh mengakuan dari Jenderal Zhenyuan juga belum bisa dibereskan untuk sementara waktu ini, masih ada tumpukan besar urusan yang harus segera dipecahkan.
Su Xi menunggu hingga si anak pulang sekolah, meletakkan payung kertas minyak kembali ke dalam Griya Kayu Bakar, dan buru-buru membentangkan tinta, kuas, dan kertas di atas meja, kemudian menarik lengan baju si anak. Ini berarti menanyakan kepada si anak bahwa tadi waktu di Akademi Tai, si anak bilang punya rencana. Jadi rencana macam apa?
Cepatlah, katakan agar dia bisa mendengarnya.
Lu Huan menulis di kertas: ‘Shangguan’, ‘Provinsi Liu’, dan ‘Provinsi Yun’, lalu berkata ke samping tubuhnya: “Apa kau tahu, ketika Cendekia Shangguan tidak datang ke Akademi Tai untuk mengajar, apa yang dia lakukan?”
Su Xi tak tahu, dan dia tadinya berencana membuka sistem untuk memeriksa, namun kemudian melihat si anak meneruskan: “Mulanya dia bertugas di Departemen Pekerjaan Umum. Tiga bulan yang lalu, Kaisar ingin melihat salju Provinsi Yun, dan memerintahkan dia pergi ke Provinsi Yun untuk mengawasi konstruksi kediaman sementara kekaisaran.”
“Provinsi Yun adalah tempat di mana salju sering turunn, dan ingin membangun kediaman sementara kekaisaran tidak sampai membutuhkan waktu selama tiga bulan. Dan ketika dia kembali ke Ibu Kota, dia menyuruh orang mengirim sejumlah oleh-oleh khas Provinsi Yun ke Ning Wangfu, memberikannya kepada Ning Wangfei.”
Su Xi tercengang, tidak tahu apa hubungannya hal itu, tapi masih lanjut mendengarkan si anak menganalisa di dalam layar.
Kotak dialog si anak terus bermunculan. Dia berkata: “Dia pergi untuk mengawasi pembangunan kediaman sementara kekaisaran, itu saja merupakan urusan penting, karena akan ada penghargaan di mahkamah kekaisaran, dan setelahnya akan ada kemungkinan untuk dipromosikan menjadi bangsawan, dan dia akan bisa cukup menyombong ketika pulang, mengirim sejumlah mutiara dan perhiasan yang berharga. Ironisnya, hal itu masih akan sesuai dengan cara kerja kediaman asal Ning Wangfei. Tapi dia malah cuma mengirim sekotak penuh jamur khas dari Provinsi Yun.”
Su Xi mengerti bahwa urusan ini tidak biasa dan ada sesuatu yang aneh.
Si anak menyimpulkan: “Cuma ada satu alasan: dalam proyek kediaman kekaisaran di Provinsi Yun, dia pasti telah mengkorupsinya sampai taraf tertentu, mengumpulkan kekayaan, dan itulah sebabnya dia tidak mau pamer ketika menangani urusannya. Walaupun tidak diketahui seberapa banyak yang telah dia gelapkan, bagaimanapun, Cendekia Shangguan jelas tidak bersih.”
Tapi, Su Xi berpikir, bahkan jika memang ada hal semacam ini, bagaimana mereka akan memakai urusan ini untuk membereskan Cendekia Shangguan di mahkamah kekaisaran?
Seakan bisa menerka kebingungan Su Xi, si anak kembali bicara: “Urusan ini tentu saja tak bisa dilakukan lewat tanganku. Kalau aku pergi dan memberitahu Pangeran Kelima, sesuai dengan pembawaan alami Pangeran Kelima yang ingin sekali mendapatkan jasa, dia pasti akan langsung memberitahu Kaisar agar menyelidiki. Kalau aku memberitahu Pangeran Kedua, dengan temperamen Pangeran Kedua yang suka mengulur dan menunda-nunda, masalah ini pasti akan diulur sampai beberapa bulan. Kalau hal itu terjadi, maka cepat atau lambat orang-orang akan tahu kalau akulah orang pertama yang mencurigai Kediaman Shangguan. Kita harus meminjam tangan seseorang yang sangat ingin mendapatkan jasa besar untuk menonjolkan dirinya sendiri. Gesit, tegas, tajam.”
Dalam hati Su Xi berpikir, si anak dan beberapa orang pangeran itu belum terlalu lama bergaul, tapi temperamen tiap pangeran sudah bisa dibacanya dengan jelas.
Sementara masalah ini memang takkan memengaruhi si anak sedikit pun, pasti ada seseorang yang akan menemukan soal ini.
Si anak kembali menunjuk pada dua kata ‘Provinsi Liu’ di atas kertas, dan tersenyum samar ke sisinya.
Dia berkata: “Provinsi Liu dan Provinsi Yun letaknya berdekatan. Beberapa hari yang lalu, menteri yang bertugas dalam urusan militar dipindah ke Provinsi Liu sebagai gubernur provinsi. Kalau dia mulai mencurigai urusan ini, dia pasti akan menyelidiki, dan ketika pergi ke Provinsi Yun, perjalanan bolak-balik hanya butuh waktu dua hari, jadi dalam waktu tiga hari, masalah ini pasti bisa memberikan hasil.”
“Tapi Yun Taiwei pasti takkan pergi ke Provinsi Yun tanpa sebab, dan kalau cuma menulis pesan sembarangan untuk memberitahu dia, sesuai dengan sifatnya yang pencuriga, dia takkan percaya. Kita masih perlu mencari cara untuk membuat dia pergi ke Provinsi Yun.”
“Dibandingkan dengannya, putra bungsunya, Yun Xiupang, sebaliknya, tidak punya otak. Jadi kalau dalam satu surat, kita memancing Yun Xiupang pergi ke Provinsi Yun terlebih dahulu, kemudian membuat Yun Taiwei tahu kalau putranya sendiri telah sampai ke Provinsi Yun, dia pasti akan pergi ke sana untuk menjemputnya.”
“Saat waktunya tiba, kita hanya perlu membuat kediaman kekaisaran itu runtuh sedikit, kemudian biarkan dia menemukan sendiri hal ini.”
“Begitu dia menyadarinya, demi bisa mendapatkan jasa, dan demi memulihkan posisinya semula, dia pasti akan pergi ke Ibu Kota secepatnya untuk melaporkan masalah ini. Kalau tidak ada halangan, posisi Yun Taiwei akan dipulihkan ketika saatnya tiba, dan Cendekia Shangguan akan dipindahkan.”
“Ketika posisi Yun Taiwei dipulihkan, dan dia bisa berpikir kembali, mungkin pada saat itulah dia mulai ragu kenapa Yun Xiupang bisa terpancing ke Provinsi Yun dengan surat yang dipalsukan sebagai suratnya. Tapi pada saat itu dia sudah menerima manfaatnya, jadi bahkan meski dia tahu kalau ini adalah perbuatan kita, dia takkan melakukan apa-apa.”
Su Xi mendengarkan dengan mata berkilau terang. Dia tahu, ketika si anak memilih Yun Taiwei, ini sama saja seperti memanah dua elang dengan satu anak panah!
Pasti ada alasan lainnya!
Benar saja, kemudian dia mendengar si anak berkata: “Selain dari ini, Yun Taiwei adalah pejabat tingkat tertinggi dari Dewan Urusan Militer, dan dengan mengatur urusan-urusan di Departemen Perang, dia bisa mencari seratus macam alasan untuk menempatkanku sebagai penasihat Departemen Perang, posisi yang saat ini sedang kosong. Begitu saatnya tiba, posisinya akan dipulihkan dan kita juga bisa memperoleh apa yang kita mau, bukankah ini yang terbaik bagi kedua dunia?”
Kalau hal itu terjadi, maka masalah yang sedang membelit Su Xi, yaitu bagaimana membuat si anak menyelesaikan tugas ketujuh, mendekati Jenderal Zhenyuan, juga akan memiliki pemecahan sementara!
Paparan strategi yang dihasilkan oleh si anak jauh lebih sempurna daripada yang telah Su Xi bayangkan.
Saat ini, Su Xi merasa agak gelisah ingin mengurus masalah besar dan mulai berkonspirasi secara terbuka.
Ketika sebelumnya menerima plot tentang pertanian dan griya, Su Xi hanya merasakan kepuasan singkat seperti seekor hamster yang menyimpan barang-barang, tapi kini dia jadi semakin merasakan kegembiraan dalam memainkan sebuah game. Begitu sukses, papan anggota dan rekan si anak akan memiliki Yun Taiwei.
Di masa mendatang, ketika si anak akan memulihkan identitasnya sebagai pangeran, Yun Taiwei pasti takkan mungkin salah, dan akan berdiri di belakang si anak.
Jantung Su Xi berdebar seperti genderang. Setelah mendiskusikan langkah-langkah pencegahan dengan si anak – tentu saja, hampir semua hal sudah dianalisa oleh si anak, dia mendengarkan, dan sesekali mencatat.
Dia dan si anak pun mulai bertindak secara terpisah.
****
Su Xi sudah membuka area istana, jadi dia mengambil memorial dengan tulisan tangan Yun Taiwei yang pernah dia serahkan sebelumnya. Si anak meniru tulisan tangan Yun Taiwei, menulis surat kepada Yun Xiupang, berkata bahwa Yun Taiwei ingin bertemu dengannya, memintanya agar segera pergi ke Provinsi Yun.
Setelah itu, ketika Yun Xiupang tiba di Akademi Tai, Su Xi akan memasukkan surat itu ke dalam tas Yun Xiupang.
Sekarang Su Xi mengerti alasan kenapa beberapa hari sebelumnya ada tugas sampingan tentang menyelamatkan Yun Xiupang. Sudah barang tentu, kalau si anak pada waktu itu menunjukkan dirinya, tentu saja dia akan sudah memperoleh sejumlah informasi dari Yun Xiupang mengenai Yun Taiwei.
Akan tetapi, kemungkinan lainnya adalah bahwa di anak akan dibenci oleh kedua putra bangsawan itu.
Tapi jelas, si anak sangat cerdas. Walaupun dia tak memperoleh informasi apa pun dari pihak Yun Xiupang, dia masih bisa menemukan metode yang telah direncanakan oleh game ini untuknya.
Akhir-akhir ini, si anak telah menggantung lentera ketika hari gelap untuk membaca, dan berlatih beladiri hingga tengah malam. Aspek melatih kekuatan fisik sudah memperoleh satu poin, dan aspek ilmu beladiri serta strategi perang juga sudah memperoleh satu poin. Kedua poin ini membuat pengumpulan poin Su Xi mencapai 40, jadi sekarang dia bisa membuka Provinsi Yun.
Walaupun si anak sudah meminta Chang Gongwu menyuap seseorang secara diam-diam, membuat mereka memikirkan cara untuk mengatur bahwa ketika Yun Taiwei tiba di Provinsi Yun dua hari kemudian, mereka akan membuat sebuah kecelakaan kecil di tempat konstruksi kediaman kekaisaran yang sudah selesai, Su Xi masih tak bisa tenang, jadi secara khusus dia mengganti antarmuka menuju Provinsi Yun, memberikan bantuan.
Berikutnya apa ya….
Dengan penuh semangat Su Xi menggosok kedua tangannya, menunggu hasilnya keluar.
****
Lima hari kemudian, ketika Su Xi pulang sekolah dan Lu Huan berada di Akademi Tai sedang mengerjakan tugas, sebuah masalah besar datang dari mahkamah kekaisaran.
Mereka bilang – setelah Yun Taiwei kembali dari Provinsi Liu dalam kecepatan tinggi, dia telah mengadakan diskusi pribadi dengan sang Kaisar, melaporkan pengawas Provinsi Yun, Cendekia Shangguan, atas tindak korupsi dan membengkokkan hukum, mengisi kantongnya sendiri dengan uang negara. Kemudian sang Kaisar mengadakan penyelidikan menyeluruh dan menyadari bahwa benar saja, memang ada kejadian seperti ini.
Sang Kaisar murka bukan kepalang.
Dalam waktu satu hari, Yun Taiwei telah membuat jasa besar, dan dipulihkan ke posisinya yang semula, sementara sang cendekia berperingkat tinggi dipenjara bersama dengan kedua anaknya, yang juga terlibat, lalu diasingkan ke wilayah perfektur terpencil.
Sementara itu putrinya, Ning Wangfei, karena dia sudah menikah selama bertahun-tahun, menerima pengampunan sang Kaisar, dan untuk sementara ini tidak dihukum.
Kabar ini menyebar, dan para siswa Akademi Tai yang masih menjalani ujian dibuat terperanjat dan memucat, lalu berdiskusi dengan penuh semangat.
Hujan deras tertumpah di luar jendela. Wajah Lu Huan tidak menampakkan isi hatinya, dan dia lanjut menjawab soal.
Namun Su Xi, yang baru saja pulang sekolah, nyaris melompat-lompat kegirangan di dalam bis umum. Sukses besar! Perasaan penuh antisipasinya luar biasa intens! Buru-buru dia membuka layar ponsel, dengan penuh semangat menarik-narik kerah baju si anak.
Lu Huan, yang masih menjawab kertas ujian, tiba-tiba merasakan kerah bajunya ditarik-tarik.
Sudut bibirnya menampakkan seulas senyum tak berdaya.
Dia berhenti menulis, mata hitam pekat tampak begitu jernih. Kepalanya mendongak, menatap ke ruang kosong di luar jendela, seakan sedang menatap orang yang ada di sisinya.
Walaupun semuanya sudah berjalan sesuai dengan rencana tanpa ada cela, menyebabkan dirinya merasa gembira, yang lebih membuatnya bahagia adalah kesukacitaan orang yang ada di sampingnya.
Dalam perjalanan panjang tanpa akhir, ketika dirinya kesepian namun tak bisa ujungnya, Lu Huan tak pernah menyangka kalau akan ada seberkas cahaya terang menemani dirinya.
Tapi kini… cahaya itu ada.
——–
Pengarang ingin bilang sesuatu:
Si Anak: Sementara dia tak ada di sini, biar kupertimbangkan apakah sisi kananku lebih tampan atau sisi kiriku lebih memesona. >///<
Su Xi: ??? Bukankah semuanya sama-sama muka roti kukus, memang ada bedanya?
Si Anak: …..