I Raised A Sick And Weak Prince - Chapter 44
Setelah membicarakannya, si anak tak lagi bersikap memusuhi kepada Yun Xiupang, dan tak lagi menolak Yun Xiupang yang mengikutinya sepulang sekolah. Mereka berjalan bersama-sama, dan si anak akan dengan murah hati menjelaskan pengetahuan yang diajarkan oleh para guru selama pelajaran berlangsung kepada Yun Xiupang.
Yun Xiupang tentu saja merasa gembira. Sebenarnya, bocah kartun kecil gemuk itu begitu gembira sampai-sampai wajahnya berbunga-bunga, dan kedua mata kecilnya menyipit.
Di sisi lain, Su Xi, di luar layar, telah melihat si anak berjalan seorang diri sepanjang tahun, rasanya sungguh melegakan ketika melihat si anak memiliki seorang teman kecil gendut di sisinya. Sejak lama sudah seharusnya memang begini.
Lu Huan sudah bekerja di departemen kedua militer selama lebih satu bulan, dan dia sudah memecahkan lebih dari kedua masalah lama departemen itu.
Jelas kalau atmosfer di departemen kedua militer telah membaik dari yang atas hingga bawah dibanding sebelumnya.
Departemen militer yang sebelumnya tampaknya diatur seperti tumpukan pasir longgar yang berantakan. Walaupun Petugas A dan Petugas B, dan juga para petuga lainnya, memiliki kelebihan-kelebihan mereka sendiri, kelebihan itu tak dipergunakan dengan baik. Sebaliknya, sepanjang hari mereka kacau balau gara-gara masalah ‘bulu ayam dan kulit bawang’.
(T/N: masalah bulu ayam dan kulit bawang – masalah sepele)
Tapi kini karena mereka sudah teratur dengan baik, dengan posisi mereka masing-masing, kondisi pengaturan dan tingkat efisiensinya jauh lebih tinggi daripada sebelum-sebelumnya.
Ketika sang tabib dari departemen kedua melihatnya dengan mata kepala sendiri, dia pun memberitahukan hal ini kepada sang Menteri Perang.
— Bagaimanapun juga, sang tabib juga memiliki pertimbangannya sendiri. Merupakan sebuah fakta tak terbantahkan bahwa si pemuda, Lu Huan, adalah orang yang mampu. Semua petugas dari departemen kedua melihatnya dengan mata mereka sendiri, dan tak mungkin bisa membantah jasa-jasanya.
Terlebih lagi, masalah-masalah yang telah diakumulasikan oleh Departemen Kedua sudah tidak terpecahkan selama bertahun-tahun. Tetapi begitu penasihat baru menempati posisi, dia sudah membersihkan semuanya. Sang tabib bukan orang bodoh, dan dia jelas tahu apa yang sedang terjadi.
Jadi alih-alih menunggu sang atasan bertanya, akan lebih baik kalau dia mengambil inisiatif melaporkan kerja bagus Lu Huan.
Dengan demikian, dia juga bisa mendapat reputasi bagus dari ‘memakai orang yang mampu dengan baik dan memberikan rekomendasi bawahan yang bagus.’
Menteri Perang bertanggungjawab atas keempat departemen militer dan masing-masing departemen memiliki masalah-masalah menyusahkannya sendiri. Begitu dia membuka mata dan memikirkan tentang masalah ini, kepalanya serasa membengkak.
Di mata sang Kaisar, masalah-masalah ini sepele, dan tentu saja mustahil untuk membicarakannya di mahkamah yang lebih tinggi. Sang menteri hanya bisa memerintahkan kepada para kepala departemen serta anggota dari keempat departemen itu agar menyelesaikan masalahnya sendiri.
Keempat departemen mengirim buku akun dua kali setiap bulannya, dan sekali lihat akan tampak jelas departemen mana yang memiliki performa terbaik.
Karena ini, Menteri Perang mendapati bahwa sejak anggota baru di Kantor Urusan Luar menjabat, departemen kedua sudah mengambil tempat mengungguli ketiga departemen lainnya.
Alisnya berkerut dalam.
Setelah berpikir sejenak, secara khusus sang Menteri Perang menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang pemuda itu.
Sang Menteri Perang adalah pejabat yang sebelumnya pernah Su Xi dan Lu Huan temui di perjamuan istana, dan Su Xi telah mendengar dia bicara dengan Jenderal Zhenyuan tentang ‘mencari penerus sesegera mungkin’.
Kedua orang ini memiliki sifat berbeda.
Jenderal Zhenyuan telah berperang di medan perang sepanjang tahun, dan merupakan seorang komandan militer, sehingga memiliki sifat kaku dan keras kepala. Begitu dia mendapat kesan tentang seseorang, maka sulit untuk berubah.
Di sisi lain, Menteri Perang merupakan pejabat sipil di dalam ketentaraan. Bertahun-tahun yang lalu, dia dipromosikan oleh Jenderal Zhenyuan, jadi dia sering memberi nasihat kepada yang bersangkutan, dan dianggap sebagai penasihat militer yang ditinggalkan oleh Jenderal Zhenyuan di mahkamah kekaisaran. Dia memiliki temperamen lembut dan melihat berbagai hal dengan pandangan lebih jauh dan menyeluruh.
Dia telah bertugas di keempat departemen militer selama bertahun-tahun, tapi tak pernah melihat ada orang yang mampu memecahkan beberapa masalah sulit dan memenangkan hati orang-orang hanya dalam waktu satu bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa anggota baru ini benar-benar sangat hebat – bukan hanya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah secara menyeluruh, tapi juga punya kemampuan untuk mengendalikan bawahan-bawahannya.
Kalau seorang pria hanya bisa bekerja dan tak bisa mengendalikan orang, dia hanya bisa menjadi bidak. Dan kalau seseorang hanya mampu memanipulasi pikiran orang, tapi tak bisa membuat rencana menyeluruh, dia hanya bisa menjadi pelobi, atau seorang penasihat.
Barulah ketika kau memiliki keduanya kau bisa menjadi seorang jenderal, atau sesuatu yang lebih daripada jenderal.
Yang lebih mencolok lagi adalah bahwa pemuda ini baru berusia lima belas tahun. Dia mampu membuat rencana semacam itu di usia muda, jadi takkan mungkin sekedar menjadi orang yang bercampur dalam kerumunan di masa mendatang.
Setelah para bawahan memberikan informasi tentang Lu Huan yang diminta oleh Menteri Perang, sang Menteri Perang mendapati bahwa orang ini adalah pemuda yang tidak merendah maupun arogan di perjamuan malam itu ketika dihadapkan pada sukarnya pertanyaan yang diajukan oleh Jenderal Zhenyuan.
Pada saat itu, si pemuda baru saja memenangkan hadiah utama di perburuan Gunung Qiuyan, jadi dia merasa kalau pemuda ini cukup bagus, dan kini sepertinya dia bisa mengkonfirmasi kesan pertamanya pada waktu itu!
Sang Menteri Perang kegirangan, dan beberapa pemikiran berlintasan dalam benaknya.
Pada akhirnya, terserah pada Jenderal Zhenyuan untuk memutuskan siapa yang akan mewarisi kedudukannya.
Akan tetapi, dia bisa membuat beberapa kesempatan untuk si pemuda, dan kemudian semuanya akan tergantung pada keberuntungan si pemuda. Kalau memang benar bahwa kalau sesosok naga mampu menangkap awan dan hujan, maka takkan tetap tinggal di dalam kolam, maka Lu Huan pasti bisa membalikkan kesan buruk yang sudah dimiliki Jenderal Zhenyuan atas Ning Wangfu dengan kemampuannya sendiri!
(T/N: naga mampu menangkap awan dan hujan, takkan tinggal di dalam kolam berarti bahwa ketika seorang berbakat mendapat kesempatan, mereka akan memakai bakat mereka dengan sebaik mungkin untuk bisa memanjat lebih tinggi)
Berpikir demikian, sang Menteri Perang menyuruh para bawahannya untuk mengirim surat ke kediaman Jenderal Zhenyuan, mengundang Beliau agar memeriksa barak di keesokan harinya, dan pada saat bersamaan mengirim surat kepada kepala divisi, memintanya agar besok membawa anggota baru Kantor Urusan Luar itu ke barak.
Dia merasa bahwa dirinya tidak mungkin salah dalam menilai orang. Kalau kelak pemuda ini benar-benar mampu naik ke langit, maka….
****
Keesokan harinya.
Ketika Su Xi online, Lu Huan sedang di kantor publik. Kepala divisi sudah memintanya berganti pakaian dengan baju menunggang, dan mengundangnya pergi memeriksa barak bersama-sama.
Kepala divisi tidak terlalu dekat dengan Lu Huan. Pada pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya, dia selalu membawa putranya ke sana, tapi hari ini tiba-tiba dia malah memilih Lu Huan, jadi pasti ada alasannya. Lu Huan bisa sedikit menerkanya, tapi tak menunjukkannya, dan cuma kembali ke kediaman pejabat untuk mengganti pakaiannya.
Untung saja, poin Su Xi dari tugas sampingan yang terakhir belum dipakai, jadi kebetulan sekali sekarang dia bisa memakainya untuk membuka bagian barak.
Su Xi sungguh menanti-nantikannya. Bagaimanapun juga, dia tak tahu seperti apa bentuk barak di masa kuno. Semestinya ada tenda-tenda dan api unggun.
Dia menyapa si anak, yang sedang mencari-cari dan bertanya-tanya kenapa dia belum datang juga, dan ekspresi di wajah anak itu langsung tampak hidup. Seraya mengencangkan ikat pinggangnya, si anak bertanya, “Apa kau ingin pergi ke barak bersamaku?”
Apakah di barak akan ada lebih banyak prajurit kartun tampan? Seorang jenderal muda atau semacamnya? Mungkin kemudian dia bisa menukar ke gambar aslinya. Begitu memikirkannya, Su Xi langsung menanti-nantikannya, dan dengan seenaknya menarik-narik kerah baju si anak untuk mengekspresikan perasaan ibu tua ini.
Lu Huan tak tahu apa yang si hantu pikirkan, tapi sudut mulutnya masih terangkat.
Mereka berdua menaiki kereta dan tiba di perkemahan di luar kota bersama dengan kepala divisi.
Kereta berhenti di luar kota dan dua orang prajurit dari perkemahan menyapa mereka. Setelah menyambut sang kepala divisi, mereka menghampiri tandu si anak dan berjongkok di tanah supaya si anak bisa melangkah di atas punggung para prajurit.
Si anak mengangkat tirai dan melihat ke bawah. Bukannya menginjak punggung para prajurit itu, dia malah langsung melompat turun.
Si remaja yang mengenakan baju merah tampak gagah, dengan paras dingin dan alis yang bagaikan gunung es dan salju di kejauhan.
Berada di dalam kereta di luar diding kota, putri bungsu Menteri Perang perlahan membuka tirai. Ketika matanya tertuju pada Lu Huan, wajahnya langsung memerah, dan beberapa pemikiran khas anak perempuan muncul dalam benaknya.
Tentu saja dia sudah pergi ke perburuan Gunung Qiuyan pada waktu itu, dan para nona bangsawan di Ibu Kota tentu saja sudah melihat si pemuda. Hanya saja statusnya sedikit rendah dan biasa – dia cuma seorang putra selir dari sebuah kediaman yang telah mengalami penurunan, jadi tidak banyak gadis muda yang maju untuk bicara dengan pemuda itu.
Tapi semalam, entah kenapa, ayahnya memberitahu dirinya bahwa orang ini mungkin akan mencapai hal besar di masa mendatang, jadi kalau dia mau, dia bisa berteman dengan pemuda ini.
Si nona memikirkannya, dengan wajah agak tersipu.
Lu Huan mengikuti si kepala divisi, tiba di barak dengan cepat, lalu memeriksa kedua baraknya dengan sepenuh hati. Tentu saja, dia tak menyadari kalau ada seorang gadis muda di dalam kereta di belakangnya.
Sementara itu di luar layar, Su Xi memiliki sudut pandang seorang dewa. Dia bisa melihat semuanya dengan jelas.
Jantungnya berdebar. Nak… apakah ini… apa dia tertarik padamu?!
Sistem menjelaskan seluruh ceritanya kepada Su Xi lewat pesan yang muncul di layar.
Ternyata kisah tentang si anak yang membenahi departemen militer kedua akhir-akhir ini telah mencapai telinga Menteri Perang. Sang Menteri terkesan dengan anak itu.
Investasi. Apa lagi yang bisa menjadi investasi lebih berharga daripada si anak?
Bisa dibilang kalau sang Menteri Perang memiliki pandangan yang bagus.
Su Xi langsung membesarkan layar untuk melihat seperti apa wajah putri bungsu dari sang Menteri Perang.
Begitu gambarnya diubah menjadi lukisan aslinya, Su Xi merasa sangat puas. Wajah mungil gadis itu sangat cantik sehingga amat menawan, dan gadis itu juga seumuran dengan si anak.
…. Mungkinkah di masa kuno, pembicaraan tentang pernikahan bisa terjadi pada usia lima belas atau enam belas tahun?
Pada usia ini, si anak tak bisa dibilang terlalu kecil, jadi mungkin saja sudah bisa dipertimbangkan.
Tentu saja, mereka tak perlu bicara soal pernikahan sekarang juga, tapi kalau mereka bisa memupuk peraaan sehingga si anak bisa mendapat pendamping di masa mendatang, maka ibu tua ini takkan jadi terlalu cemas.
Dan dengan demikian, Su Xi takkan perlu memikirkan tentang harus muncul setiap saat, dan si anak juga takkan terlalu depresi dan berpikir yang bukan-bukan ketika Su Xi tidak muncul selama lebih dari tiga hari.
Berpikir demikian, walaupun Su Xi merasa agak melankolis bahwa pada suatu hari si anak akan tumbuh dewasa – suatu hari kelak sayap-sayapnya akan menguat, dan air akan dituangkan oleh sang putra yang telah menikah, namun secara keseluruhan masih merasa sangat gembira dan ada setitik kesukacitaan sebagai seorang ibu tua dari cerita yang diberikan oleh sistem.
Dia tak tahan untuk menarik-narik lengan baju si anak ketika dia melihat pemuda berkemauan baja itu masih saja berjalan maju dengan raut acuh tak acuh di wajahnya.
Lu Huan berpikir kalau ada sesuatu yang salah dengan si hantu. Perlahan dia menundukkan kepalanya, setengah langkah di belakang sang Menteri Perang, lalu bersuara lewat hidung ke arah sisi tubuhnya: “Mm-hmm.”
Su Xi menarik-narik lengan bajunya dan mengisyaratkan kepadanya agar berbalik dan melihat ke belakang.
Dengan patuh Lu Huan berbalik.
Pada pandangan pertama, dia melihat kereta berisi putri sang Menteri Perang di kejauhan, dan si gadis masih mengangkat tirai serta menatap malu-malu ke arahnya. Ketika Lu Huan balas menatapnya, si gadis langsung menurunkan tirainya dengan malu-malu.
Pada mulanya, Lu Huan tak mengerti maksud si hantu yang ada di dekatnya.
Si hantu menarik-narik jemarinya,bergerak-gerak samar dan penuh semangat. Merasakan kegembiraan samar angin itu, mata Lu Huan pun tersenyum.
Tetapi ketika dia menatap pada kereta di kejauhan lalu menunduk pada angin penuh semangat di lengan bajunya, tiba-tiba dia memahami maksud dari si hantu —
Dirinya seketika membeku.
….
Suasana begitu sunyi, dan para prajurit jadi bertanya-tanya kenapa si anggota baru dari Kantor Urusan Luar berhenti, tubuhnya kaku seperti papan.
Lu Huan tak bicara untuk waktu yang lama. Saat ini, rasanya seakan ada seember air dingin dituangkan di atas kepalanya, dan pada saat ini, beberapa emosi samar, tertahan, menakutkan, dan bahkan mengerikan yang sudah sejak lama muncul dalam hatinya kini membuat sekujur tubuhnya terasa dingin.
Jantungnya serasa terjun bebas lalu pecah berkeping-keping.
Tiba-tiba Lu Huan menyadari bahwa semua yang bisa dia pikirkan adalah soal obsesinya. Dan walaupun si hantu menyayangi dan peduli kepadanya, si hantu tidak, tidak —
Lu Huan menggertakkan giginya dan bertanya enggan, “Apa menurutmu wanita itu baik? Apa kau ingin aku melihatnya?”
Suaranya terdengar berat.
Tangan kiri Lu Huan ditarik-tarik dengan ceria.
…..
“Mungkinkah kau ingin bilang padaku kalau perjodohan ini mustahil?” Ada kekakuan tak terdeteksi dalam suara Lu Huan.
Di luar layar Su Xi merasa kalau anak ini agak tidak senang, tapi — tak ada yang yang bisa membuat si anak merasa tidak senang. Dia telah meminta agar si anak berteman dengan Yun Xiupang. Dia bisa mengerti kalau si anak merasa cemburu. Bagaimanapun juga, Yun Xiupang adalah anak laki-laki. Tetapi putri bungsu Menteri Perang itu sejelita bunga, dan adalah anak perempuan. Si anak tak mungkin berpikir kalau ibu tuanya adalah hantu mesum, dan bahwa akan memangsa baik pria maupun wanita, kan?
Su Xi tidak melanjutkan menarik-narik lengan baju si anak.
Namun dia tak tahu apa yang terjadi pada si anak di dalam layar. Tiba-tiba wajah pemuda itu memucat, dia mengibaskan lengan bajunya, dan pergi.
Su Xi: “….”