My Husband With Scholar Syndrome - Chapter 37
Karena respon pasar atas sepatu mereka lebih baik daripada yang diharapkan, maka Fang Hui mempercepat promosi situs web resmi studio mereka dan memasang toko baru dengan hanya tiga sepatu di homepage Taobao untuk saat ini. Di homepage toko, dia terutama memamerkan studio yang berisi foto-foto fisik studio itu, alamat, serta nomor telepon. Berkat dekorasi dari Bai Zheng, studio itu tampak berkelas atas dan gaya, sekali lihat dan siapa pun bis melihat gaya artistik serta kekuatan dari studio itu, yang mana memberi banyak nilai bonus.
Promosi di homepage Taobao luar biasa kuat. Bahkan belum juga satu siang berlalu, toko baru mereka telah menerima banyak klik-an dan penanda, mereka bahkan telah menjual sepasang sepatu. Hal ini membuat Fang Hui masuk ke dalam kondisi kegirangan, dan begitu dia melambaikan tangannya, mereka berempat pun pergi ke restoran untuk merayakannya, memasang keuntungan dari penjualan sepuluh pasang sepatu dalam sekali duduk.
“Fang Hui, kemari dan lihatlah, apakah gelang ini tampak bagus?” Pada waktu minum teh, Mu Xiaoya duduk di konter bar dan menjelajah situs web resmi dari sebuah merek perhiasan tertentu.
“Biar kulihat.” Fang Hui berjalan menghampiri dan menatapnya, “Oh? Mereka punya model baru. Model ini oke lah, pasti cantik saat dikenakan.”
“Kalau begitu aku akan beli yang ini.” Mu Xiaoya menempatkan pemesanan online dan memilih mengambil dari tokonya.
“Apa kau akan pergi ke tokonya untuk mengambil barang? Toko ini cukup jauh dari kita, lebih baik bila membiarkan mereka mengantarkannya pakai kurir ah, hanya akan butuh hari yang sama untuk mengantarkan dalam kota yang sama,” Fang Hui menyarankan.
“Sebentar lagi aku akan memberikannya ah,” Mu Xiaoya menjawab.
“Berikan? Kepada siapa?” Fang Hui bertanya penasaran.
“Pacar dari kolega Bai Chuan.”
“… Bukankah hubungannya terlalu jauh ya?” Fang Hui agak tak mampu berkata-kata.
“Kemarin, Bai Chuan membawa sebuah buket bunga mawar untukku.” Memikirkan tentang buket yang kemarin, Mu Xiaoya jadi ingin tertawa lagi. “Aku baru tahu saat aku bertanya kepadanya, tapi rupanya dia mengambil buket itu dari koleganya yang mulanya akan memberikan buket itu kepada sang pacar.”
“… A-ahhh.” Fang Hui jadi percaya kalau itu memang Bai Chuan.
“Jadi, ah, aku harus mengembalikan sesuatu untuk kolega ini ah.” Meski Mu Xiaoya tak tahu persisnya apa yang telah terjadi kemarin tapi bagaimanapun juga dia tahu kalau Bai Chuan telah mengambil barang milik orang lain. Bai Chuan tak mengerti hubungan antarmanusia, jadi sebagai istrinya, dan juga si penerima bunganya, dia harus menjadi orang yang memperbaikinya. Karenanya dia pun membeli hadiah dan bersiap untuk pergi ke Grup Yifeng untuk minta maaf kepada kolega tak bersalah yang telah dirampok oleh Bai Chuan.
“Bagimu juga melelahkan.”
“Tapi aku telah membeli bunganya ah.” Dan ini adalah kali pertama Bai Chuan memberinya bunga.
“Bukankah hanya satu buket bunga mawar?” Fang Hui tak bisa menahan diri untuk berkata, “Kau tak pernah melihat dunia. Menikahlah selama beberapa tahun dan dijamin kau akan berpikir dua kali sebelum menerima bunga-bunga itu.”
Mu Xiaoya tersenyum, tentu saja dia akan menerima bunga itu, tapi kalau orang yang memberikannya berbeda, maknanya juga akan berbeda.
Setelah memilih hadiah, Mu Xiaoya pulang kerja terlebih dahulu. Toko yang dia rencanakan untuk membeli gelang itu berada di sebuah mall tak jauh dari Grup Yifeng, jadi Mu Xiaoya pergi untuk mengambil gelangnya terlebih dahulu, kemudian memesan irisan ayam dan coke untuk 15 orang di toko ayam goreng di luar mall. Dia memesan makanan itu agar dikirim ke Departemen R&D Game Grup Yifeng, dan kemudian pergi sendirian ke Grup Yifeng dengan membawa gelangnya.
Mu Xiaoya belum pernah pergi ke Grup Yifeng sebelumnya, dan karena dia ingin memberi kejutan untuk Bai Chuan, dia tak mengatakan apa-apa terlebih dahulu, karenanya dia dihentikan oleh resepsionis meja depan di lobi bawah.
“Kami minta maaf, Anda tak bisa naik tanpa janji terlebih dahulu,” si resepsionis menjelaskan dengan sabar.
“….” Mu Xiaoya merasa agak tak berdaya. Tampaknya dia tak bisa mempertahankan kejutan ini. Mengeluarkan ponselnya, Mu Xiaoya sudah akan mengirimkan pesan kepada Bai Chuan saat dia tiba-tiba mendengar seseorang memanggil namanya.
“Nona Mu? Nona Mu, apakah benar-benar Anda? Apa Anda ingat dengan saya? Saya Wang Jing.” Wang Jing tampaknya baru saja masuk dari luar, membawa setumpuk dokumen dan informasi di tangannya. Melihat Mu Xiaoya menatap dirinya, dia bergegas mendekat.
“Sekretaris Wang,” Mu Xiaoya mengangguk. Tentu saja dia ingat dengan Wang Jing, meski dia hanya melihat satu sisinya yang ini, tapi bagaimana bisa dia dengan mudah melupakan tentang ‘mantan istri’ Bai Chuan ini?
“Apa Anda kemari untuk mencari Tuan Muda Kedua?” Wang Jing menatap ponsel di tangan Mu Xiaoya, “Saat Tuan Muda Kedua sedang bekerja, dia akan sangat penuh perhatian dan jarang bereaksi pada suara-suara di luar, jadi dia mungkin tak mengangkat telepon Anda. Kalau begitu biar saya antar Anda ke kantornya.”
“Kalau begitu… aku harus merepotkanmu.” Mu Xiaoya tidak cemas kalau Bai Chuan takkan mengangkat teleponnya, tapi dia masih ingin pergi bersama Wang Jing demi mempertahankan kejutannya untuk Bai Chuan.
Wang Jing membawa Mu Xiaoya melewati aula depan dan memasuki lift.
Departemen R&D Tuan Muda Kedua ada di lantai 22.” Setelah menekan tombol lantai, Wang Jing mulai memperkenalkan pada Mu Xiaoya.
“Aku tahu, Xiao Chuan telah memberitahuku sebelumnya,” Mu Xiaoya menjawab.
“Oh, oke.” Wang Jing terdiam sejenak, dan tiba-tiba, sebuah ekspresi pertentangan muncul di wajahnya. Saat dia bertemu dengan Mu Xiaoya di bawah, Wang Jing sebenarnya ingin bertanya kepada Mu Xiaoya namun dia tak tahu bagaimana harus membuka mulutnya, dan sekarang hanya ada mereka berdua di dalam lift, dia merasa kalau sekarang adalah waktu yang tepat untuk bicara. Wang Jing berpikir keras selama sesaat dan akhirnya menghadapi Mu Xiaoya untuk menanyakan hal yang telah membuatnya kebingungan selama beberapa hari ini.
“Nona Mu, apa saya bisa bertanya kepada Anda?”
“Tanya apa?”
“Begini, saya dahulu adalah asisten kehidupan Tuan Muda Kedua, dan saya telah memiliki hubungan baik dengan Tuan Muda Kedua, namun setelah Tuan Muda Kedua kembali ke tempat kerja setelah liburan, dia tiba-tiba mulai bersikap penuh kebencian kepada saya. Saya ingin tahu apakah saya telah melakukan suatu kesalahan yang membuat Tuan Muda Kedua merasa tidak senang.” Meski Wang Jing telah bertanya kenapa Bai Chuan tiba-tiba jadi membenci dirinya, ekspresi di matanya jelas menunjukkan bahwa dia tahu bahwa masalah ini ada hubungannya dengan Mu Xiaoya.
Dia telah banyak memikirkannya selama ini, dan dia menemukan bahwa perubahan Bai Chuan seharusnya terjadi sejak dia pertama kali mengantar Mu Xiaoya pulang ke rumah Keluarga Mu.
“Bukannya Xiao Chuan tiba-tiba mulai membencimu, tapi karena aku telah memberitahu dia kalau aku tak mau kau membantu dia lagi.” Mu Xiaoya menjawab dengan cukup jelas dan lugas.
Seperti yang telah diduga, ternyata memang seperti ini.
“Kenapa?” Suara Wang Jing mau tak mau dipenuhi oleh secercah kemarahan. Dia tak tahu apa yang telah dia lakukan hingga menyinggung Mu Xiaoya sampai-sampai Mu Xiaoya akan memperlakukan dirinya seperti ini.
Kualifikasi dan catatan pelayanannya di Grup Yifeng tidak dalam. Saat dia pertama kali datang ke perusahaan, kemampuannya tidak terlalu kuat dan tekanan pekerjaan sehari-harinya sangat berat. Barulah ketika dia bekerja paruh waktu sebagai asisten kehidupan Bai Chuan, mengurus semua kebutuhan Bai Chuan dalam segala aspek di pekerjaan pria itulah, tekanannya akhirnya bisa agak berkurang.
Belakangan, dia perlahan menemukan bahwa sang pemilik perusahaan dan presdir sangat peduli dengan Bai Chuan, dan karenanya dia berpikir, selama dia bisa memiliki hubungan yang baik dengan Bai Chuan, dia bisa mengembangkan dirinya sendiri di Grup Yifeng. Karenanya, setiap kali dia menjemput Bai Chuan untuk bekerja, dia akan terus berusaha mati-matian untuk mengobrol dengan Bai Chuan. Namun tak peduli apa pun yang dia ucapkan, Bai Chuan hampir selalu tak pernah merespon dirinya, dan karenanya dia pun memikirkan jalan lain.
Dia melakukan sebuah trik kecil dan mengubah caranya dalam memanggil Bai Chuan. Dia mendapati bahwa tak peduli apakah dia memanggil Bai Chuan sebagai ‘Tuan Muda Kedua’, atau secara langsung memanggil namanya, Bai Chuan akan merespon dengan cara yang sama kepadanya. Jadi demi untuk menunjukkan betapa ‘dekat’ hubungan dirinya dengan Bai Chuan, dia pun mulai memanggil Bai Chuan secara penuh kasih dengan ‘Xiao Chuan’.
Metode ini sangat berguna, hanya dengan mengubah cara panggilan, telah membedakan dirinya dari para asisten yang lain. Dia menjadi asisten kehidupan yang paling ‘disukai’ di antara para asisten kehidupan Bai Chuan, dan karena ini, dia telah membuat perubahan positif dan bonusnya untuk tiap periode adalah yang tertinggi di kantor presdir.
Namun selain memainkan trik kecil-kecilan itu, dia berpikir kalau dirinya tak melakukan apa pun yang salah kepada Bai Chuan. Dia dengan tulus bersikap baik kepada Bai Chuan jadi dia benar-benar tak bisa mengerti kenapa Mu Xiaoya melakukan hal ini.
Mu Xiaoya merasakan amarah Wang Jing, dan emosi-emosi dalam hatinya jadi agak rumit. Lagipula, alasan kenapa Wang Jing membakar wajah Bai Chuan dalam kehidupannya yang lampau masih belum jelas, jadi tidak jelas juga apakah Wang Jing benar-benar baik kepada Bai Chuan atau tidak. Kalau api dalam kehidupannya yang lampau benar-benar sebuah kecelakaan, maka Wang Jing tak bersalah, dan dia takkan punya alasan untuk menyalahkan dirinya.
Tapi tak peduli apa pun alasannya, sebagai orang yang tahu akhirnya, Mu Xiaoya tak bisa menyukai Wang Jing tak peduli bagaimana pun dia melihat orang itu.
“Karena aku tak menyukaimu.” Jawaban Mu Xiaoya sederhana dan lugas. Bagi orang-orang yang tidak dia sukai, Mu Xiaoya selalu tidak sabaran. Dia tak punya banyak waktu dalam hidupnya, dan dia tak mau menghabiskannya pada orang yang tidak penting.
“?!” Wajah Wang Jing sarat dengan ketidakpercayaan. Dia rupanya tidak menduga kalau Mu Xiaoya akan mengatakan hal semacam itu dengan begitu terus terang.
“Aku minta maaf, aku tahu kalau kalimat ini tidak terlalu enak untuk didengar, tapi aku benar-benar sangat tidak menyukaimu. Kau bisa menganggap hal ini sebagai seorang istri yang tak suka dengan kemunculan seorang wanita lain yang cantik di samping suaminya.” Liftnya tiba di lantai 22 pada saat ini dan pintunya membuka dengan suara yang mulus. “Aku bisa masuk sendiri. Terima kasih telah mengantarku kemari.”
Setelah mengatakan hal ini, Mu Xiaoya mengabaikan Wang Jing dan berjalan keluar dari lift.
Jadi hanya seperti ini. Tak peduli apakah kau melakukannya secara sengaja atau tidak di kehidupan yang lalu, dalam kehidupan ini kau takkan ada hubungannya dengan Bai Chuan.
“Halo, boleh saya tanya siapa yang Anda cari?” Xiaoli di meja depan bertanya dengan sopan kepada Mu Xiaoya yang berjalan keluar dari lift.
“Halo, aku kemari untuk mencari Bai Chuan.” Mu Xiaoya melihat lingkungan di lantai 22 dengan penasaran, dan dia menyadari tidak hanya ada satu kantor di lantai 22. kalau dia tak bertanya, dia takkan tahu yang mana yang merupakan kantor Bai Chuan.
“Mencari Tuan Muda Kedua? Anda adalah?” Ekspresi Xiaoli jadi serius saat dia mendengar kalau gadis ini mencari Bai Chuan. Tuan Muda Kedua keluarga mereka tak mungkin dicari dengan seenaknya oleh orang asing.
“Aku istrinya,” Mu Xiaoya menjawab.
“Ah! Anda adalah Nyonya Muda Kedua?!” Ekspresi gadis itu berubah jadi keterkejutan dalam sekejap. “Saya dapat satu permen pernikahan yang Anda berikan kemarin, permen-permen itu sangat lezat!”
“Satu permen?” Mu Xiaoya berkata heran, “Seingatku aku telah memasukkan sekitar sepuluh permen dalam setiap kantongnya ah.”
“Tuan Muda Kedua tak memberi saya permen pernikahannya ah, saya hanya mengemis satu dari orang di Departmen R&D.” Xiaoli tersenyum ramah. Tuan Muda Kedua hanya memberikan permen pernikahan kepada personel di kantornya, dia tak membagikannya kepada orang lain ah. Satu permen yang dia makan itu tidak mudah untuk didapatkan.
Orang yang bicara tak merasakan apa-apa, tapi orang yang mendengarkan merasa malu, dan senyum di wajah Mu Xiaoya tak bisa dipasang lagi. Kalau dia tahu bahwa urusannya akan jadi seperti ini, dia akan membeli lebih banyak paket permen pernikahan. Kalau dia memilikinya dalam kantongnya saat ini, bukankah sekarang akan jadi saat yang tepat untuk memberi lebih banyak orang?
“Nyonya Muda Kedua, Tuan Muda Kedua ada di kantornya, silakan jalan lurus dari sini, Tuan Muda Kedua ada di dalam kantor kecil yang paling dalam.” Xiaoli menunjuk ke sebuah kantor di sisi kiri.
“Oke, terima kasih.” Mu Xiaoya mengikuti kata-katanya dan masuk. Persis saat dia berbalik, Xiaoli telah mengumumkan kedatangannya di chat kelompok, jadi ketika Mu Xiaoya melangkah masuh dari pintu, lima belas wajah cerah yang diterangi oleh layar biru semuanya melongok serempak.
Pemandangan itu… bagaimana mesti mengatakannya? Agak menakutkan….
“Ha… halo,” salam dari Mu Xiaoya mau tak mau jadi agak bergetar.
“Halo, Nyonya Muda Kedua.” Kelima belas orang itu menjawab serempak seakan mereka telah menyepakati tanpa suara sebelumnya. Pemandangan ini persis seperti ketika seorang pemimpin militer sedang melakukan inspeksi dan para bawahan mereka menyerukan slogan mereka kembali.
“….” Mu Xiaoya tersenyum canggung dan berjalan ke kantor Bai Chuan selangkah demi selangkah di bawah tatapan semua orang di kantor itu.
———–
Versi Inggris bisa dibaca di: isohungrytls.com/my-husband-with-scholar-syndrome/my-husband-with-scholar-syndrome-chapter-37/