My Husband With Scholar Syndrome - Chapter 73
Orangtua Keluarga Bai dan Mu Xiaoya menunggu dalam waktu yang lama bagi kedua bersaudara itu untuk turun. Mereka memikirkan tentang apakah perlu naik dan melihatnya, tapi ketika mereka turun, Bai Chuan berada di depan dan wajahnya sama seperti biasa, namun Bai Zheng mengikutinya dengan raut aneh.
Ada apa? Ketiganya keheranan.
Menuruni tangga, Bai Chuan berjalan lurus menuju Mu Xiaoya dan tak bisa menunggu untuk melaporkan penemuan barunya: “Xiaoya, otot perut itu nggak bagus, keras dan nggak enak untuk disentuh.”
“Huh?” Ketiga orang di ruang keluarga itu dibingungkan oleh kata-kata sembarangan Bai Chuan, namun pemikiran yang sama pun muncul secara serempak – di mana Bai Chuan menyentuh otot perut?
Jadi, ketiga pasang mata itu pun menatap Bai Zheng yang baru saja turun.
“Uhuk… makan.” Bai Zheng berbelok ke ruang makan dengan wajah kaku. Gerakan yang tak diminta ini menimbulkan tawa tak terkendali orangtuanya dari belakangnya.
Mu Xiaoya mencubit lengan Bai Chuan dan menyeringai pada perutnya, namun dia tak lupa untuk menanggapi Bai Chuan: “Kalau rasanya tak enak, maka tak usah dilatih.”
“En.” Bai Chuan merasa puas: Xiaoya nggak menyukainya. Dia tak perlu melatihnya.
Setelah makan, Li Rong berkata kalau dia akan membiarkan Mu Xiaoya mengunjungi kebunnya, jadi dia pun membawa menantunya itu ke rumah kaca di halaman. Ada banyak macam bunga-bunga yang tidak pada musimnya di ruangan hangat itu. Bunga-bunga itu mekar dengan luar biasa cemerlang di musim dingin dan layu pada musim semi.
“Ma, apa ada sesuatu yang Mama ingin katakan padaku?” Seseorang telah menyiapkan teh di dalam rumah kaca. Mu Xiaoya menuangkan secangkir teh dan menyerahkannya pada Li Rong. Kalau dia hanya ingin mengunjungi rumah kaca, Li Rong takkan meninggalkan Bai Chuan sendiri dan hanya mengajak Mu Xiaoya keluar, jadi Mu Xiaoya menerka kalau Li Rong punya sesuatu yang ingin dikatakan kepadanya.
“Jangan gelisah, ini bukan hal penting. Ini karena Xiao Chuan, aku tak tahu bagaimana harus mengatakannya.” Li Rong mengambil cangkir tehnya dan menyesap.
“Aku tahu, tenang saja.” Mu Xiaoya merapikan rambutnya yang berantakan, dan ada seulas senyum lemah di wajahnya. Cahaya kuning redup menyinari kulitnya yang seputih porselen yang mana membuat dirinya tampak murah hati dan lembut.
Dirinya adalah seorang gadis yang lembut. Ketika pertama kali melihat Mu Xiaoya, Li Rong bisa melihat kalau dia akan ingin Mu Xiaoya menjadi menantunya dalam hati.
“Kami semua sudah dengar tentang sepupumu. Bai Zheng juga bilang kalau kau mungkin juga memiliki penyakit ini.” Li Rong menggenggam tangan Mu Xiaoya di atas meja dan berkata pelan, “Kita tak bisa melakukan apa-apa soal penyakit genetis ini, tapi dokter juga bilang kalau kemungkinan akan kemunculan penyakit genetis ini sangat rendah, jadi kau tak perlu terlalu cemas.”
“Ma….” Mu Xiaoya agak kaget. Dia tak menyangka kalau Li Rong memanggilnya keluar sendirian karena masalah ini. Apakah ini karena dia tak bisa menahan diri sepanjang waktu ini ketika Bai Zheng mengungkapkan kalau dirinya mungkin juga memiliki penyakit ini, jadi mereka mencemaskannya?
Mu Xiaoya tiba-tiba jadi ingin menangis. Dia hanya merasa bahwa beban terakhir dalam hatinya telah terangkat pada saat ini. Setidaknya, dia tak perlu merasa cemas lagi. Semua orang di sekitarnya telah memikirkan kemungkinan terburuk, namun masih memiliki tenaga yang tersisa untuk secara bergiliran menghiburnya.
“Jangan takut, tak apa-apa.” Li Rong mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Mu Xiaoya dari sudut matanya dan menenangkannya. “Memang menakutkan saat menemukan kalau kau mungkin memiliki penyakit genetis, tapi mari jangan terlalu pesimis.”
“Tapi… kalau-kalau aku memang sakit, bagaimana kalau aku hanya bisa hidup selama beberapa tahun lagi?” Akhirnya, ada waktu yang tepat baginya untuk mengajukan pertanyaan ini.
“Itu takkan terjadi.” Tampaknya anak ini benar-benar ketakutan. Li Rong menutupi tangan Mu Xiaoya dengan kedua tangan. Kedua tangan itu membungkus erat tangan Mu Xiaoya dan menenangkan dirinya, “Jangan takut, bahkan bila hal itu terjadi, kami semua akan ada di sini.”
“En.” Sudah cukup bila memiliki kalian. Mu Xiaoya tak bisa bicara lagi, dan hanya mampu mengangguk.
“Jangan takut, Nenek akan melindungimu dan Xiao Chuan.”
Mu Xiaoya menunduk dan menatap tangan kirinya. Gelang kumala yang diberikan oleh Nenek Bai terpasang erat di tangannya. Sentuhan lembut kumala itu membuatnya merasa tenang, seakan Nenek Bai sedang menenangkan dirinya.
****
Di sisi lain, ketiga pria yang ditinggalkan di ruang keluarga sedang saling mengobrol. Secara mendasar, Bai Guoyu memulai topik dan Bai Zheng menjawab, kemudian mereka memerhatikan reaksi Bai Chuan dalam diam.
“Yah, performa Departemen R&D akhir-akhir ini bagus, kan?” Bai Guoyu berusaha mengalihkan topiknya pada Bai Chuan sesegera mungkin.
“Lumayanlah, dari perilisan permainannya sampai sekarang, pendapatannya hampir mencapai seratus juta yuan.” Bai Zheng baru saja selesai membaca laporan keuangan sebelum makan.
“Itu, Xiao Chuan telah menghasilkan banyak uang ah.”
“….” Bai Zheng melirik ayahnya seakan hendak bertanya, apa Papa benar-benar melupakan biayanya?
Bai Guoyu menatap balik: Biaya apa, kenapa kau tak biarkan adikmu senang dulu?
“Ya, Xiao Chuan telah menghasilkan banyak uang, dan pada akhir tahun, dia bisa mendapat banyak dividen,” Bai Zheng menjawab.
“Xiao Chuan, apa yang ingin kau lakukan dengan dividennya?” Bai Chuan bertanya secara langsung pada Bai Chuan.
“Aku mau mengundurkan diri.” Bai Chuan, yang terus menudukkan kepalanya dan tak mengatakan apa-apa, tiba-tiba menceplos.
‘Krak!‘ Tangan Bai Zheng jadi terasa begitu berat sehingga dia nyaris menghancurkan cangkir kopi di tangannya. “Kenapa?”
“Aku ingin mempelajari penyakit sepupu.” Bai Chuan menatap kakaknya dan berkata, “Kau tanya padaku waktu itu, apa yang akan kulakukan kalau Xiaoya meninggalkanku karena… penyakit genetisnya?” Bai Chuan waktu itu tak mengerti, tapi pada saat ini dia mengerti.
Begitu dia mendengarnya, ekspresi Bai Zheng berubah. Dia dan keluarganya telah berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikannya. Ibunya bahkan membawa Mu Xiaoya untuk membicarakannya berdua saja, tapi bagaimana Bai Chuan ternyata sudah tahu?
“Kau tahu?” Bai Zheng bertanya.
“Ibu Xiaoya bilang kalau selama dia punya hubungan darah dengan sepupu, dia mungkin juga punya penyakit ini. Kalau sepupu punya penyakit ini maka Xiaoya akan punya, bahkan kalau… Xiaoya tidak pusing.” Bai Chuan telah memikirkannya ketika dia sedang berada di rumah Keluarga Mu, tapi dia tak mengekspresikan pemikirannya di depan mereka. Xiaoya tak merasa pusing, jadi Xiaoya berpikir dirinya takkan sakit. Tapi Bai Chuan tak mau mengingatkan Xiaoya karena dia takut akan menakuti Xiaoya.
“Lantas… bagaimana menurutmu? Kalau Mu Xiaoya juga sakit?” Sekarang karena Bai Chuan sudah tahu, Bai Zheng pun bertanya kembali.
“Aku tak memikirkannya.” Bai Chuan menggelengkan kepalanya, “Kepalaku mulai sakit saat aku memikirkannya, mulai berdengung, rasanya nggak nyaman.”
Ini adalah krisis yang akan terjadi ah, ayah dan anak itu saling berpandangan dan tak berani merangsang Bai Chuan.
“Apa kau mau mempelajari pengobatan demi menyelamatkan Xiaoya?” Bai Guoyu bertanya lantang setelah lama waktu berlalu.
“En.” Bai Chuan mengangguk. Dia telah memikirkannya dan ini adalah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan.
“Aku tak setuju.” Bai Zheng langsung memberi opini negatif.
“Kenapa? Kau bilang, tak peduli apa pun yang kupelajari, tidak masalah,” Bai Chuan berkata.
“Mempelajari pengobatan adalah sesuatu yang panjang dan melelahkan. Setiap murid ilmu pengobatan harus belajar setidaknya selama delapan tahun untuk bisa merawat pasien secara mandiri. Kalau mereka ingin mencapai tingkatan Profesor Rong, akan butuh riset klinis selama lebih dari satu dekade atau bahkan beberapa dekade.” Bai Chuan meneruskan, “Kau pintar, memiliki sindrom cendekia, mempelajari segalanya dengan cepat, tapi akan butuh waktu bertahun-tahun bagimu untuk mencapai tingkatan Profesor Rong.”
“Jadi apa yang harus kulakukan?” Dia mengerti apa yang Bai Zheng katakan, yaitu, bahkan bila dia belajar, dia akan harus belajar dalam waktu lama sebelum dirinya bisa cukup menyamai Profesor Rong.
“Profesi itu memiliki ahli-ahli teknis, jadi biarkan orang-orang profesional itu yang mempelajarinya.” Bai Zheng berkata, “Aku sudah bicara dengan Profesor Rong. Lewat penyakit Lin Han, banyak informasi telah dikumpulkan. Setelah meriset selama beberapa waktu, mereka semestinya akan bisa mendeteksi penyebab dari penyakit ini.”
“Sungguh?”
“En.” Bai Zheng tak berani menjawab secara penuh, lagipula, tak ada seorang pun yang yakin tentang riset ilmiah. Mungkin akan ada pemecahannya besok, atau mungkin takkan ada kemajuan selama puluhan tahun.
“Kalau begitu… apa yang bisa kulakukan?” Sejak dia menemukan kalau Mu Xiaoya mungkin akan memiliki penyakit ini sedari awal, Bai Chuan selalu ingin membuat dirinya sendiri berguna dan melakukan sesuatu, sehingga dia takkan merasa begitu gelisah. Sekarang satu-satunya hal yang bisa dia lakukan malah ditolak oleh Bai Zheng, yang mana membuatnya agak kebingungan.
“Jalani hidup yang baik, jangan pikirkan apa-apa.” Bai Zheng terdiam lalu berkata, “Kalau kau bisa, milikilah bayi. Sudah sejak lama, mama kita ingin memeluk cucunya.”
Pada saat ini, Mu Xiaoya dan Li Rong kembali dari luar, kemudian ketiganya pun menghentikan percakapan mereka tepat waktu.
Karena hari sudah sangat larut, Mu Xiaoya mengekspresikan keinginannya untuk pulang, dan ketiga anggota Keluarga Bai pun tak menahan mereka. Mereka bangkit bersama-sama untuk mengantar keduanya pergi. Hingga mobilnya berada jauh, Bai Guoyu tiba-tiba bertanya pada Bai Zheng: “Apa kau mendanai riset Profesor Rong?”
“En.”
“Kapan?”
“Rabu lalu.”
Bukankah hari itu adalah hari dia dipukul oleh Xiao Chuan?!
“Apa yang kalian bicarakan dengan Xiao Chuan di rumah barusan tadi?” Li Rong bertanya pada ayah dan anak yang tampaknya sedang bicara penuh teka-teki itu.
“Bicara….”
“Menyuruh Xiao Chuan memberi Mama cucu,” Bai Zheng menyela.
“Sungguh?!” Mata Li Rong berbinar sesaat kemudian. Dia selalu ingin memeluk cucunya, tapi dia tak berani mendesak Bai Chuan dan Mu Xiaoya, jadi dia hanya bisa bicara soal Bai Zheng menikah kembali setiap harinya.
“Sungguh,” Bai Guoyu menjawab Li Rong. Dengan sifat jujur Bai Chuan, begitu dia menjanjikan sesuatu, dia akan dengan serius menjalankannya. Bai Guoyu sungguh-sungguh merasa curiga kalau komentar Bai Zheng di tempat ini barusan tadi adalah jalan kabur putranya itu dari kebawelan istrinya agar menikah kembali.
*****
Kembali ke rumah, perasaan Mu Xiaoya jadi sangat bagus. Bahkan ketika dia pergi ke dapur untuk merebus air, langkahnya penuh dengan kesukacitaan. Namun Bai Chuan sangat cemas dan mengernyit sepanjang waktu, dan Mu Xiaoya tak tahu apa yang telah membuat Bai Chuan kesal.
Apa yang terjadi di ruang keluarga saat aku sedang di rumah kaca?
Mu Xiaoya menuangkan secangkir air yang baru saja direbus, berjalan menghampiri Bai Chuan dan bertanya, “Ada apa denganmu? Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?”
Bai Chuan menatap Mu Xiaoya, meragu sesaat, dan menjawab, “Kakak sudah banyak membantuku.”
“Kakak benar-benar telah banyak membantu kita.”
“Terus… dia cuma minta aku melakukan satu hal,” Bai Chuan berkata.
“Kakak memintamu melakukan sesuatu?” Mu Xiaoya agak terkejut. Apa yang bisa diminta oleh Bai Zheng sehingga dia membutuhkan bantuan Bai Chuan? Meski dirinya merasa agak ragu, namun tak peduli apa pun itu, mereka tak bisa menunda permintaan Bai Zheng karena sedemikian banyaknya pria itu telah membantu mereka di masa lalu, “Apa itu?”
Bai Chuan menatap Mu Xiaoya dan sudah akan bicara namun kemudian berhenti.
“Apa? Katakan.” Mu Xiaoya tak mampu berkata-kata. Bagaimana bisa Bai Chuan masih ragu-ragu?
“Tapi kau nggak suka,” Bai Chuan berkata dongkol.
“Aku nggak suka?” Mu Xiaoya tertegun. “Apa yang aku nggak suka ah?”
“Kakak bilang agar kita punya bayi.” Bai Chuan berkata dan langsung menundukkan kepalanya, tak berani melihat ekspresi Mu Xiaoya.
“Punya….” Mu Xiaoya mengerjapkan matanya. Apa yang terjadi? Zaman sekarang ini, bukankah populer bila ibu mertua menekan menantunya untuk melahirkan, kenapa malah berubah jadi kakak ipar? Mu Xiaoya meletakkan cangkir air di tangannya dan memegangi dahinya untuk menenangkan diri. “Kenapa kau pikir aku nggak suka anak-anak?”
Bai Chuan tak bicara. Tanpa bersuara dia mengeluarkan sebuah bungkusan biru kecil dari dalam kantongnya. Sebelumnya dia tak tahu benda apa ini, tapi setelah memakainya, dia tentu saja jadi memahami fungsinya. Xiaoya tak mau punya anak, jadi dia akan mempersiapkan ini.
“….” Orang ini baru saja memakai satu kemarin, kapan dia menyembunyikan satu lagi?
“Tidak masalah. Kalau kau tak mau, aku akan pergi ke perusahaan besok dan meminta Kakak mengubah permintaannya.” Bai Chuan melihat kalau kata-kata Mu Xiaoya tertunda, jadi dia yakin kalau kesimpulan yang dibuatnya memang benar.
“Aku….” Mu Xiaoya menatap Bai Chuan, yang dengan cepat berkompromi, dan tiba-tiba menyadari kalau ada sebuah masalah. Dia pernah mencemaskan soal apakah dia ingin memiliki anak dan membuat keputusan itu diam-diam, tapi dia tak pernah sekali pun bertanya pada Bai Chuan apakah yang bersangkutan ingin punya anak. Karena Bai Chuan selalu berkompromi padanya dengan sedemikian mudahnya dan tanpa ada pemikiran lain, jadi dia pun secara seenaknya mengambil keputusannya sendiri sebagai keputusan mereka.
“Apa kau ingin punya anak?” Mu Xiaoya bertanya pada Bai Chuan, “Apakah itu karena Kakak ingin kita punya anak, atau kau sendiri yang ingin punya anak?”
“Aku ingin.” Tanpa ragu, Bai Chuan mengangguk. Dalam kesadarannya, anak yang dilahirkan oleh Mu Xiaoya pastilah semanis Mu Xiaoya ketika dia masih kecil. Hanya dengan memikirkannya saja, mau tak mau Bai Chuan merasa gembira.
“Kalau begitu… kita akan punya.”
Mu Xiaoya tiba-tiba tak lagi merasa takut. Keluarganya lebih kuat dan lebih hebat daripada yang dia bayangkan. Dia percaya bahwa bahkan tanpa keberadaannya, anaknya akan tumbuh dengan sehat dan bahagia dengan keberadaan keluarga mereka.
————-
Catatan Pengarang:
Setelah lama waktu berlalu, anak Mu Xiaoya terlahir.
Kakek dan nenek memberitahu anak itu: “Apa kau tahu kalau Paman Bai Zheng mendesakmu agar dilahirkan?”
Anak: “Apa Paman Bai Zheng adalah ayam betina?”
Bai Zheng si Ayam Betina: “….”
—————
Versi Inggris bisa dibaca di: www.novicetranslations.com/my-husband-with-scholar-syndrome-chapter-73/