Summary
Mu Xiaoya hidup selama dua puluh enam tahun sebelum dia tahu bahwa dirinya tiba-tiba memiliki penyakit genetis. Tak ada obat untuk penyakit itu, dan hanya ada kematian yang menunggunya.
Sebelum dia mati, banyak orang datang untuk menemuinya, tetapi dia paling terkesan dengan Bai Chuan.
Bai Chuan adalah tetangganya, seorang anak autis dengan sindrom cendekia. Pada saat itu, wajah Bai Chuan yang penuh dengan bekas luka tampak putus asa: “Aku – aku telah mempelajari semua catatan medismu, tapi aku tak punya cara untuk menyelamatkanmu.”
Mu Xiaoya tertegun: “Kau adalah dokter?”
Bai Chuan: “Bukan….”
Penyakit Mu Xiaoya adalah penyakit genetis. Kecuali bila gennya diubah, tak ada kemungkinan dirinya sembuh. Namun, Bai Chuan adalah satu-satunya orang yang berusaha menyembuhkannya setelah dia jatuh sakit.
Mu Xiaoya: “Kenapa kau ingin menyembuhkanku?”
Bai Chuan: Aku ingin menikahimu.”
Mu Xiaoya tertawa: “Kalau kau ingin menikahiku, kau akan segera menjadi duda.”
Bai Chuan bersikeras: “Aku – aku ingin menikahikmu.”
Bai Chuan, yang mengalami gangguan cognitif, tak bisa mengekspresikan maksudnya dengan terlalu baik, dan hanya bisa mengulangi lagi dan lagi.
Belakangan, Mu Xiaoya tetap mati. Saat dia terbangun, dia kembali ke musim panas saat kelulusan kampusnya.
Bai Chuan: “Aku… aku ingin menikahimu.”
Mu Xiaoya: “Bagus.”
Kemilau bintang di mata Bai Chuan adalah pemandangan terindah yang pernah Mu Xiaoya lihat dalam hidupnya.