My Whole Family are Villains - Chapter 2 Part II
Ketika Su Bei keluar dari kantor, dia melihat Su Xiaobao berdiri di seberang koridor, menatap ke arah pintu dengan gugup.
Suasana hati berat yang tersisa tersapu ketika Su Bei melihatnya, hatinya langsung menghangat. Tidak peduli apa yang telah mereka alami, semuanya baik-baik saja selama mereka memiliki satu sama lain.
Su Bei berlari ringan ke arah Su Xiaobao.
“Bagimana?” Tanya Su Xiaobao.
Terhadap pertanyaan Su Xiaobao, Su Bei menggelengkan kepalanya dan hanya mengatakan “tidak apa-apa.”
Sepertinya mereka tidak bisa mengharapkan pihak sekolah untuk memberikan keadilan terkait insiden kemarin. Tapi Su Bei menebak bahwa masalah ini belum selesai.
– –
Siang, saat belajar sendiri. Su Bei hanya menggunakan waktu ini untuk mengganti PR nya yang kemarin.
Ketika empat atu lima gadis tanpa seragam sekolah masuk, ruang kelas yang hening tiba-tiba hancur dengan sebuah teriakan, “Kelompok Kak Mei ada di sini!”
Kakak Mei, nama lengkapnya Zhou Hongmei, dan geng gadis badung nya adalah orang yang menyeret Su Bei pergi kemarin.
Zhou Hongmei berjalan ke arah Su Bei, dan tanpa berkata, mendendang mejanya.
Tendangan ini bahkan menarik tepuk tangan dari beberapa siswa di sekitar.
“Kak Mei luar biasa”, “Salam untuk Kak Mei!” …Setelah mendengarkan pujian dari sekelilingnya, Zhou Hongmei mendongakkan kepalanya dengan bangga dan menatap Su Bei lagi.
“Kau sebenarnya punya nyali, hah? Berani mengadu kepada guru!”
[Jawaban : Sudut A’ C’ E’ sama dengan 40°]
Selesai menulis jawaban terakhir di PR nya, Su Bei menutup buku tugas matematika dan mendongakkan kepalanya. Kemudian dia melirik teman teman sekelas yang ada di sekitarnya, matanya penuh cemoohan.
Su Xiaobao baru saja dipanggil oleh guru fisika dari pintu depan, dan segera setelahnya geng Su Mei masuk dari pintu belakang. Sungguh kebetulan yang bagus.
Setelah bertemu dengan lirikan aneh Su Bei, para siswa yang sebelumnya masih bertepuk tangan untuk Zhou Hongmei, secara tak sadar menutup mulut mereka.
Terutama teman sebangkunya, yang mengubah sikapnya lebih cepa dari hantu. Di tatap oleh Su Bei tiba-tiba membuatnya sedikit merasa bersalah.
Tidak, dirinya tidak perlu merasa bersalah. Selanjutnya, bukan dia yang memanggil mereka ke sini. Dia baru saja akan menginformasikan Kak Mei melalui pesan grup tapi sayangnya seseorang melakukannya dengan lebih cepat darinya.
– –
“Mau mati?” Zhou Hongmei menendang meja Su Bei sekali lagi.
“Sepertinya kita belum memberikan pelajaran yang cukup untuknya kemarin. Jadi pelacur ini masih belum ingat.” Kata Zhou Hongmei kepada gadis di sebelahnya.
“Huh, kalau begitu biar aku bantu dia untuk mengingat. Berikan ponsel kepadaku.”
Zhou Hongmei mengambil ponsel dari gadis itu, memebuka sebuah vidio dan melemparkannya ke hadapan Su Bei.
Pada saat bersamaan, dia dengan sengaja mengeraskan suaranya.
Suara di vidio tersebut menangkap perhatian para siswa di sekitar.
Ini adalah rekaman kejadian dimana Su Bei diseret ke toilet oleh orang-orang ini kemarin.
Pada awalnya, siswa-siswa tersebut berkumpul hanya karena keingintahuan, tapi sekarang melihat vidio itu membuat mereka merasa tidak nyaman.
Meskipun mereka juga membenci si kembar, tapi siksaan Zhou Hongmei terlihat terlalu kejam?
Beberapa yang tidak bisa menahannya, diam-diam mundur dari kerumunan.
Sebaliknya, Su Bei jauh lebih tenang dari pada siapapun diantara mereka.
Adegan ini pernah menjadi mimpi buruknya yang berkepanjangan, tapi ketika dia melihatnya lagi setelah empat tahun, Su Bei menemukan dirinya lebih tenang dari pada yang ia pikirkan.
“Bagus sekali, kan?”
“Berlututlah dan akui kesalahanmu sekarang, maka masalah ini akan selesai. Kalau tidak, aku akan mengunggah vidio ini secara daring agar lebih banyak orang melihat murahanmu.”
Su Bei : “…”
“Kak Mei berbicara, bagaimana mungkin kau masih berpura-pura bodoh?”
Melihat Su Bei masih tak berkata dengan kepalanya yang terus menunduk, gadis di sebelah Zhou Hongmei melangkah maju dan menarik rambut Su Bei.
Pada saat ini, Su Bei tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan menatap orang-orang yang mengelilinginya dengan dingin.