My Whole Family are Villains - Chapter 4 Part I
“Kau masuklah.”
Setelah mengantar Su Bei pulang, Su Xiaobao tidak mengikutinya masuk.
Belakangan ini, dia selalu seperti ini. Su Xiaobao akan mengantarkan Su Bei, kemudian pergi keluar. Dia tidak akan kembali sampai makan malam, kadang bahkan lebih, hanya memberi tahukan Su Bei bahwa dia pergi hanya untuk bermain basket dengan beberapa teman.
Itu bukannya Su Bei merendahkan kepopuleran saudaranya. Tapi di seluruh desa ini, jumlah orang yang mau bermain bersama mereka bisa dihitung dengan jari-jari satu tangan.
“Su Xiaobao, apa kau sedang jatuh cinta?” Su Bei mencoba mengukurnya.
“Bagaimana itu mungkin?” Menghadapi perhatian Su Bei, Su Xiaobao berpaling dalam rasa bersalah. “Aku harus pergi, mereka sudah menungguku.”
Melihat sosok Su Xiaobao yang menjauh, rasa keingintahuan Su Bei berubah menjadi kekhawatiran. Di akhir novel, Su Xiaobao menjadi geng kecil. Dia takut bahwa pada tingkat ini, Su Xiaobao sudah akan bertemu dengan orang-orang buruk itu atau melakukan sesuatu yang menghasilkan konsekuensi yang berat.
Jadi, Su Bei memutuskan untuk diam-diam mengikuti Su Xiaobao besok dan menemukan kebenarannya sendiri.
Malam itu, dia bermimpi.
– –
Di dalam mimpi tersebut, mereka tidak memiliki uang.
Untuk menyimpan uang simpanan agar Su Bei bisa melanjutkan pendidikannya, Su Xiaobao memilih untuk keluar dari sekolah di tahun ketiganya di sekolah menengah dan masuk ke lingkungan sosial untuk menghasilkan uang.
Di mata orang lain, Su Xiaobao menjadi geng kecil. Tapi selama tahun-tahun itu, dia menggunakan uang yang telah ia kumpulkan untuk Su Bei melanjutkan pendidikan tinggi.
Kemudian, dengan kebajikanya sendiri, dia memperoleh kedudukan di dalam lingkungan itu.
27 Februari adalah ulang tahun mereka. Su Xiaobao ingin memberikan Su Bei piano.
Pada saat itu, kru “Black and White Dream” kebetulan sedang membuat film di desa mereka. Film tersebut menceritakan mengenai kisah dari seorang gadis desa pegunungan yang keluar dari tempat kelahirannya dan menjadi seorang pianis yang terkenal. Pemeran utama wanitanya adalah Song Xinyi, yang pada saat itu adalah seorang bintang nasional terkenal.
Su Xiabao, yang dipekerjakan sebagai pekerja sementara, menemui Song Xinyi setelah syuting. Dia hanya ingin menemui Song Xinyi untuk bertanya apakah dia bisa membeli piano dengan harga lebih murah, tapi malah diperlakukan sebagai seorang geng yang mencoba melecehkannya.
Su Xiaobao ditangkap karena percobaan pelecehan. Dia dituntut oleh ayah Song Xinyi, Song Yancheng, Kepala Song Grup. Beberapa bulan kemudian, Su Bei pergi menemui Song Yancheng di sebuah pesta. Dia ingin memintanya untuk menarik tuntutannya, tapi gagal.
Mimpi buruk itu berhenti secara tiba-tiba dengan gambaran Su Bei yang ditarik paksa oleh seorang sutradara yang telihat ganas.
– –
Ketika Su Bei terbangun dari mimpi itu, seluruh matanya memerah. Ini mengejutkan Su Xiaobao yang tidur di sampingnya.
“Su Bei, apa-” Sebelum kallimatnya jatuh, dia bertemu mata Su Bei yang serius.
“Apa yang kau lakukan kemarin?” Tanya Su Bei.
Dihadapkan dengan pertanyaan Su Bei yang tiba-tiba, Su Xiaobao merasa aneh. “Bukankah aku memberitahumu bahhwa aku pergi bermain basket?”
“Kau bohong! Kau bilang kau bermain basket? Baiklah kalau begitu, jawab aku. Kau bermain dengan siapa?”
Su Xiaobao : “….”
“Tidak bisa menjawab, kan? Kau tidak bermain basket, kau pergi ke pergudangan logistik, apa aku salah?”
Setelah kata-katanya, jantung Su Xiaobao hampir berhenti sejenak- bagaimana mungkin dia tahu?
Sebelum dia punya kesempatan untuk mendebat, Su Bei sudah bergegas menurunkan baju yang dapakai oleh Su Xiaobao. Melihat memar di punggung dan bahunya, Su Bei sangat tertekan.
“Jangan eh- Su Bei, jangan menangis.” Melihat Su Bei menatapnya dengan mata berair, Su Xiaobao menjadi gelisah. “Aku hanya pergi ke sana untuk membantu menurunkan kargo, itu adalah pekerjaan yang sangat sederhana.”
Ada pergudangan logistik di dekat desa mereka. Setiap sore, sejumlah besar barang dikirim ke sana. Karena ada terlalu banyak kargo untuk diurus, orang-orang yang bertanggung jawab di pergudangan logistik tidak lagi mengurus perburuhan anak. Jadi siapapun bisa pergi ke sana dan dibayar sesuai dengan jumlah pekerjaan yang telah mereka selesaikan lakukan, satu yuan per barang. Su Xiaobao bisa memperoleh dua puluh atau tiga puluh yuan di sana dalam se sore.
“Su Xiaobao, kau katakan dengan jujur, masih berapa banyak uang yang keluarga kita miliki?”
Setelah Nenek Wang meninggal, semua uang yang ditinggalkan berada di bawah kendali Su Xiaobao. Dulu, Su Bei hanya tahu bahwa tidak ada banyak uang di keluarga mereka, tapi dia tidak pernah memikirkan berapa tepatnya jumlah uang mereka yang tersisa. Jika mereka tidak kekurangan uang, Su Xiaobao tidak akan keluar untuk mencari uang.
Setelah dipertanyakan oleh Su Bei, Su Xiaobao mengeluarkan kotak besi yang mereka simpan di rumah.
“Ada lebih dari 600 yuan tersisa di kotak ini. Kau tahu, 3000 yuan di dalam buku tabungan masih belum digunakan. Dan aku masih memiliki 400 yuan di sini.” Dia menjelaskan. Di bawah tatapan Su Bei, Su Xiaobao mengeluarkan setumpuk uang receh dari saku celananya.
Itu sudah beberapa saat sejak dia mencari uang di pergudangan logistik. Sebenarnya Su Xiaobao menyimpan uang untuk membeli ponsel untuk Su Bei. Sekarang semua siswa di kelas mereka memiliki ponsel, kecuali Su Bei. Dia pasti penasaran ketika para gadis di kelas membicarakan gosip tertentu di forum sekolah atau idola terkenal di internet.
Meskipun Su Xiaobao berpikir bahwa topik yang digosipkan oleh gadis-gadis itu tidak berguna, dan bahwa Su Bei tidak ingin seperti mereka, dia tetap tidak ingin Su Bei merasa rendah diri.
T/N : Hola!! Cungi di sini😇