My Whole Family are Villains - Chapter 5 Part II
Siang itu, semua orang tua dari Zhou Hongmei dan gengnya dipanggil ke sekolah. Ketika mereka mendengar bahwa pihak sekolah memanggil mereka karena konflik anak-anak, beberapa orang tua terlihat tidak senang.
“Guru, jika sesuatu terjadi, telpon kami saja, kanapa anda harus membuat kami datang ke sekolah?”
“Iya guru, cepatlah katakan apa masalahnya. Aku masih harus kembali ke pabrik. Jika aku pergi terlalu lama, mereka akan memotong gaji setengah hari.”
“Anak anda memukuli siswa lain, jadi kami menginformasikan kepada kalian untuk datang ke sini untuk mengurus masalah ini.” Menghadapi orang-orang kasar ini, si wali kelas harus menahan kemarahannya.
Setelah mendengar ini, para orang tua melirik ke arah gadis kurus yang berdiri di samping mereka.
“Kau bilang dia dipukuli?” Seorang orang tua menunjuk pada Su Bei dan berkata, “Bukankah dia sepenuhnya berdiri di sini baik-baik saja?”
“Iya, tidak kelihatan dia telah dipukuli.”
“Bukankah normal untuk anak kecil berkelahi satu sama lain? Gadis ini terlihat sangat kurus dan kecil, jadi dia pasti adalah target yang mudah. Ketika aku sekolah, aku sering dipukuli karena aku pendek sekali.”
“Karena kami mengirim anak kami ke sekolah untuk belajar, maka mereka jadi seperti apa adalah tanggung jawab sekolah. Jika mereka berkelahi di sekolah, itu seharusnya adalah masalah guru.”
“Guru, jika tidak ada yang lain, aku akan pergi.”
…..
“Tunggu!” Menghadapi ketidakmasukakalan para orang tua ini, guru kepala yang awalnya berdiri di samping akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Rasa keadilan yang sudah lama hinag melonjak dari dalam.
“Anda berkata bahwa itu masuk akal bahwa anakk kalian memukuli seseorang lain di sekolah? Mereka menyeret teman sekelas mereka dan memukulinya dengan brutal. Itu adalah kejahatan yang disengaja, sebuah kejahatan! Namun mereka juga mengunggah vidio tersebut ke internet, dan dengan jahat menyebar rumor. Ini adalah kejahatan lain! Jenis siswa seperti ini, kami harus mengeluarkan mereka.”
Kata-kata guru kepala membuat para orang tua itu mengubah ekspresi mereka: “Guru, kata-kata anda keterlaluan. Kami membayar uang sekolah, jadi bagaimana bisa anda mengeluarkan anak kami? Yeah, bukankah itu hanyalah perkelahian di antara anak-anak, bagaimana mungkin itu adalah kejahatan, omong kosong.”
“Anak kalian berusia 14 tahun, seorang anak berusia 14 tahun sudah dikenai beberapa pertanggungjawaban kriminal. Dan jangan katakan bahwa mereka hanyalah anak kecil. Hari ini adalah kekerasan di sekolah, tapi jika mereka terus seperti ini, ketika mereka besar, bukankah mereka menjadi pembunuh dan pembakar?!”
“Jika kalian sebagai orang tua tidak peduli, maka biarkan kami mengurusnya. Cara kami untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan memanggil polisi.” Kata-katanya berhasil membuat para orang tua ketakutan.
“Kenapa anda harus memanggil polisi?”
“Jangan panggil polisi, bukankah ini adalah karena anak kami memukul anak lain? Kalau begitu aku akan membayar ganti rugi. Bukankah kami akan cukup jika kami memberinya uang?
Mendengar ini, guru kepala merengut: “Kalian bahkan tidak memahami keseriusan masalah ini. Apakah ini adalah masalah yang bisa diselesaikan dengan uang?”
“Aku menerimanya.”
Pada saat itu, suara Su Bei tiba-tiba terdengar dari sudut kantor, membuat semua orang terkejut.
“Su Bei, kau pikirkanlah baik-baik, jika para orang tua ini membayar kompensasi, itu tidak akan mudah untuk mengejar kasus ini nanti.”
“Saya tahu.” Su Bei memberi pandangan penuh terimakasih kepada guru kepala: “Biarkan mereka membayar uang kepadaku.”
“Baiklah.” Guru kepala merenung sebentar kemudian mengangguk.
Tadi dia terlalu emosional. Sekolah tidak akan mau membesar-besarkannya, dan bahkan jika polisi dipanggil, para pelakunya masih di bawah umur. Polisi paling hanya akan memberikan peringatan dan membuat mereka membayar kompensasi. Jadi membiarkan orang tua membayar sedikit uang memang adalah solusi terbaik.
“Lihat, bukankah aku berkata untuk menutup saja masalah ini dengan damai? Aku akan membayar uangnya. Apa 100 yuan cukup?” Seorang wali murid bertanya.
“Hanya 100 yuan?” Guru kepala menatap orang tua tersebut dengan dingin. “Tidakkah anda melihat bagaimana anak anda memukulinya? Sekarang bahkan hanya untuk pergi ke RSUD untuk melakukan CT Scan akan membutuhkan lebih dari 100 yuan!”
“Kalau begitu berapa? Guru perlu memberitahukan kami jumlahnya.”
……
Akhirnya, tiap wali murid yang hadir mengeluarkan 200 yuan dari dompet mereka dengan menyakitkan, memberi Su Bei total 2000 yuan, sedangkan Zhou Hongmei dan gengnya mendapat catatan buruk.
Menggenggam setumpuk uang, Su Bei merasa sangat tenang. Dengan uang ini, setelah dia dan Su Xiaobao pergi ke kota B, bahkan jika mereka tidak bisa langsung menemukan ayah mereka, itu akan cukup untuk tinggal di hotel selama beberapa saat. Melengkungkan sudut bibirnya, Su Bei memasukkan uang itu ke sakunya.
“Su Bei, kau merampok uang keluarga kami!”
Zhou Hongmei tiba-tiba menyerbu ke arah Su Bei.
“Plak-”
Sebuah tamparan tajam terdengar. Itu bukan Zhou Hongmei yang memukul Su Bei, tapi Su Bei yang memukul Zhou Hongmei. Melihat adegan ini, orang-orang di sekitar mereka, termasuk para orang tua yang baru saja berpisah dengan uang mereka, tercengang.
Gadis ini sangat ganas, apakah benar anak mereka yang memukulnya? Bukankah ini sebenarnya adalah sebuah penipuan?
—
Su Bei menghindar dengan cukup cepat, dan guru yang keluar dari kantor menghalangi dengan cukup cepat. Ketika Zhou Hongmei, yang dipukul, bereaksi, dia tidak punya kesempatan untuk menyerang balik. Dengan suara keras lainnya, pipinya tertampar lagi. Ini dilakukan oleh ayah Zhou Hongmei, dan lebih berat dari tamparan Su Bei.
“Sialan, Kau terlalu memalukan, pulang sekarang!” Dia tidak marah sedikitpun dengan pembulian Zhou Hongmei, yang membuatnya marah adalah karena dia membuatnya bermasalah dan juga membuatnya kehilangan uang.
—
“Su Bei…”
“Biarkan aku lewat.” Su Bei melirik ringan ke arah Xu Lang, cowok dengan sindrom tingkat dua yang ingin menghentikannya, kemudian melewatinya, dan berlari ke arah Su Xiabao.
“Apa kau baik-baik saja?” Su Xiaobao bertanya dengan gugup, dengan teliti memeriksa Su Bei.
“Tentu saja aku baik-baik saja, aku bahkan mendapat durian runtuh. Lihatlah ini.” Su Bei mengeluarkan setumpuk uang dari sakunya dan menggoyangkannya di depan Su Xiaobao.
“Asalkan kau baik-baik saja.” Uang, dia bisa mengumpulkannya kapanpun.
“Ayo.” Setelah menghabiskan siang hari berargumen di kantor kepala sekolah, Su Bei membawa pulang Su Xiaobao.
Pada saat ini, seseorang menghalangi mereka.
Itu adalah salah satu bawahan Zhou Hongmei.
“Su Bei, Kak Mei memerintahkanku untuk mengirimkan kata-kata, dia tidak akan melepaskanmu, jangan pernah berpikir bahwa aku akan bisa bergaul lagi sekolah ini!” Itu adalah Xu Shanshan. Setelah Zhou Hongmei diseret pulang, bawahan kecil ini menjadi wakil ketua.
Setelah mendengar ini, Su Bei tersenyum.
“Benarkah?” Pas sekali, dia tidak memiliki niat untuk menetap di sini.
Sebelum pergi, Su Bei meninggalkan sebuah kalimat untuk Xu Shanshan. “Itu kau yang membuat unggahan di internet?”
T/N : Holla!! ππ