My Whole Family are Villains - Chapter 7 Part II
Setelah dia selesai rapat, Tuan Qin mengingat telepon dari kantor polisi tadi. Karena dia sudah mengirim Chen De mewakilinya, Tuan Qin masuk ke ruang rapat.
Baru saja, dari seberang pintu, dia mendengar suara gadis yang lembut dan halus, dan frasa ‘Ayahku sangat berkuasa.’ langsung jatuh ke telinga Qin Shao.
Langkah kaki Qin Shao terhenti, ekspresinya berubah secara tak kentara. Tentu saja, Qin Shao sangat berkuasa. Sebagai mantan kepala Jihua Group, dan sekarang pendiri Qin Group, siapapun di lingkaran bisnis akan memanggilnya “Tuan Qin” dengan sopan kapanpun mereka melihatnya.
Dia sudah banyak mendengar pujian mengenai dirinya sendiri, tapi juga pandangan negatif tentangnya. Namun, evaluasi yang gamblang dan tenang seperti itu tanpa rasa emosional, agak membuat Tuan Qin tersentuh sedikit, dan sebuah perasaan asing tumbuh sedikit di dalam dirinya.
—-
Di dalam ruang penerimaan tamu, tepat setelah Su Bei berbicara, wajah Chen De berubah serius.
“Tuan.”
Ketika mereka mendengar sapaan hormat Chen De yang tiba-tiba, Su Bei dan Su Xiaobao juga secara tak sadar berdiri dan menatap ke arah pintu.
Su Xiaobao : Siapa dia?
Su Bei : Dia Qin Shao?
Yang masuk adalah seorang pria yang terlihat cukup mudah diumur tiga puluhannya dan pastinya tidak lebih dari empat puluh. Orang itu memakai kemeja hitam berpotongan lurus. Itu sederhana, tapi membuat orang merasa dia membebani pakaiannya.
Begitu dia melihatnya, mata Su Bei menyala.
“Apakah kau Qin Shao?” Su Bei bertanya.
Meskipun bertanya, Su Bei sebenarnya sudah mendapatkan jawabannya -orang ini adalah ayah penjahat mereka, si Qin Shao dari novel, dia tidak mungkin salah! Bagaimanapun, tidak semua orang akan memiliki perasaan kuat seorang bos besar ini!
Ketika dia membaca novel, salah satu narasinya adalah ‘Orang lain akan merasa kuwalahan dengan aura Tuan Qin. Awalnya, Su Bei tidak mempercayainya. Hingga dia melihat Qin Shao dengan matanya sendiri. Tanpa kemarahan atau keagungan, mungkin seperti inilah Qin Shao -tanpa ketajaman, namun membuat orang merasa takut.
Selanjutnya, akhirnya Su Bei tahu Su Xiaobao mengikuti siapa bahwa dia terlihat sangat tampan. Ternyata itu bukan diwariskan dari ibu, tapi dari ayah!
Mengesampingkan aura si pria yang mengesankan, fitur wajah Su Xiaobao adalah jiplakan dari wajah Qin Shao sendiri. Perasaan ini untuk pertama kalinya membuat Su Bei merasa lebih intim dengan si ayah kandung ini, Qin Shao.
—-
Seorang gadis muda menatapnya dengan sedikit ketakutan dan sedikit keingintahuan yang polos. Tatapan seperti ini membuat Qin Shao merasakan sebuah kelucuan yang baru. Setelah melirik dalam diam pada gadis di hadapannya, Qin Shao menarik tatapannya.
“Aku Qin Shao.”
Setelah perkenalannya, Su Bei tersenyum kepada pihak lain: “Namaku Su Bei. Nama dia Su Xiaobao. Kami adalah saudara kembar.” Dia memperkenalkan dirinya sendiri kemudian menarik lengan saudaranya: “Su Xiaobao, cepat, panggil dia!”
“Panggil dia apa?” Su Xiaobao memberikan tatapan curiga kepada Su Bei.
“Panggil ‘Ayah’.”
Kata-kata Su Bei membuat ekspresi Su Xiaobao semakin gelap. Tanpa sadar dia menatap pria lain itu. Sekarang dia tidak memiliki keraguan mengenai kata-kata saudarinya. Pria ini sepertinya memang orang yang menyediakan dua kecebong kecil untuk mereka.
Tapi ini tidak mencegahnya untuk tidak menyukai pria ini.
Ada banyak alasan untuk ketidaksukaannya. Contohnya, orang ini sangat mirip dengan dirinya; lainnya, Su Xiaobao merasa tidak nyaman bahwa pihak lain jelas tidak penasaran kenapa mereka muncul di sini.
“Aku tidak mau, panggil dia sendiri.” Menundukkan kepalanya, Su Xiaobao berbisik.
Hanya memanggilnya.
Su Bei menatap Qin Shao dan dengan sangat kerasnya memanggil, “Ayah.”
Su Bei memanggil ‘Ayah’ membuat Chen De yang berdiri di belakang Qin Shao membelalakkan matanya~ gadis ini benar-benar tidak memiliki kendali ah. Dia berani memanggil Tn. Qin ‘Ayah’, apakah dia mengakui kalian, dua bersaudara?
Qin Shao akhirnya menatap Su Bei dan Su Xiaobao dengan benar. Dua anak itu masing-masing memakai tas sekolah model canvas yang usang di punggung mereka, dan sepertinya ada banyak barang di dalamnya. Pakaian yang mereka pakai adalah kaus promosi yang entah dari mana. Promosi yang tercetak di kaus tersebut sudah luntur dan dia dengan samar bisa membaca “SUV Legendaris” dan “Berjuanglah, China!” di atasnya.
Melihat dua anak dekil di depannya, Tn. Qin mengerutkan alis. Matanya berkilat dengan sedikit jijik.
a”Jika kalian ingin menemukan ayah kalian, kalian berada di tempat yang salah.” Qin Shao menatap Su Beii dan dengan dingin berkata, “Anakku belum ada di dunia ini.”
Su Bei tidak mengerti kata-kata Qin Shao. Tapi Chen De bisa memahaminya. Kata-kata Tn Qin berarti dia memberitahu dua anak itu bahwa karena mereka berani memanggilnya ayah, maka mereka tidak perlu hidup di dunia ini.
Diam-diam Chen De berkeringat untuk si kembar. Tapi Su Bei sekali lagi membuka mulutnya, “Tapi kau adalah ayah kami.”
Selama beberapa saat, mata Su Bei bertemu mata Qin Shao, tidak mau mengalah.
T/N : Akhirnya daddy muncul😂😂