My Whole Family are Villains - Chapter 8 Part I
- Home
- My Whole Family are Villains
- Chapter 8 Part I - Bahkan Seekor Macan yang Buas Tidak Akan Memakan Anak-anaknya
Suasana di ruang penerimaan tamu tiba-tiba menjadi kaku.
Chen De bahkan tidak bisa mengutarakan sepatah kata. Setelah mengikuti Tn Qin selama bertahun-tahun, Chen De bisa mengatakan bahwa dirinya bisa melakukan pekerjaan ini dengan sangat baik. Tapi ada satu hal yang khususny bisa dia lakukan dengan sangat baik, -membaca ekspresi Tn Qin.
Contohnya, saat ini, wajah Tn Qin tenang, tapi sebenarnya suasana hatinya tidak terlalu bagus.
Chen De sekali lagi menatap ke arah Su Bei, diam-diam khawatir. Meskipun dia tidak tahu dari mana anak-anak ini, dan motif mereka mengakui Tn Qin sebagai ayah juga sangat mencurigakan, tapi dari percakapan sederhana mereka, Chen De tidak memiliki perasaan buruk terhadap Su Bei dan Su Xiaobao.
Dia tidak tahu apakah gadis ini punya lubang di otaknya, atau memang kurang IQ saja. Karena dia bisa menemukan alamat rumah Tn Qin, bukankah dia juga bisa menemukan bagaimana evaluasi orang lain terhadap Tn Qin? Orang terakhir yang berani menantang Tn Qin seperti ini, rumput di atas kuburan mereka sudah tumbuh dua meter tingginya.
Namun, melihat mata Su Bei, dia tidak tahu apakah ini hanya imajinasinya sendiri- Chen De selalu merasa bahwa mata itu agak mirip dengan mata Tn Qin. Dan bukan hanya mata, bahkan ekspresi mereka juga mirip.
Ketenangan yang sama, dengan gelombang tersembunyi.
—-
Di dalam jalan buntu ini, Qin Shao yang pertama menarik tatapannya.
“Apa tujuan kalian?” Tanya Qin Shao
“Kami mencarimu.”
“Alasan?”
“Kau ayah kami.”
Qin Shao: “…”
Dia tiba-tiba merindukan mata-mata yang dikirim oleh saingan bisnisnya. Paling tidak mereka bisa menggunakan otak mereka dengan baik, tidak seperti dua anak di hadapannya sekarang ini. Untuk pertama kalinya, Tn Qin tidak berdaya karena tidak mampu berkomunikasi.
Melihat ekspresi Qin Shao yang menggelap, Su Bei merasa sedikit berbeda. Novel hanya menuliskan bahwa hubungan tak terduga antara Qin Shao dan Su Mei direncanakan oleh tokoh utama pria, tapi tidak merincikan bagaimana itu terjadi. Jadi, apakah Qin Shao tahu bahwa dia memiliki malam yang tak terduga di masa lalu? Bahkan Su Bei pun tidak yakin. Tapi faktanya adalah dia benar-benar ayah kandung mereka.
“Mungkin kau terkejut karena kami datang terlalu tiba-tiba. Tapi apa yang kukatakan itu benar. Kau benar-benar ayah kami.” Su Bei menatap Qin Shao. Dengan ekspresi dan nada yang tulus, dia melanjutkan, “Jika kau sungguh tidak mempercayaiku, kau bisa membawa kami untuk tes DNA.”
Qin Shao melirik ringan pada Su Bei. Dia tidak merespon sarannya mengenai tes DNA.
Tapat pada saat itu, ponsel Qin Shao berdering. Setelah melirik informasi si pemanggil, Qin Shao mengangkat tangannya, mengisyaratkan Chen De untuk membawa dua anak kecil itu keluar, kemudian menjawab panggilan.
Qin Shao menghabiskan dua puluh menit bertelepon. Ketika Chen De sekali lagi dipanggil masuk oleh Qin Shao, dia melihat bosnya meletakkan ponsel, ekspresinya tidak berubah.
Dengan suara kecil, Chen De memanggil: “Tuan?”
“Selain Liu Jinqi, siapa lagi yang bertanggung jawab atas Cabang Tianlan?”
“Cabang Tianlan?” Chen De memikirkannya selama beberapa saat. “Selain General Manajer Liu, Wang Jin dan Xu Qiang juga ditempatkan di sana. Apa ada yang salah di Tianlan?”
“Orang bodoh yang buta berani menjukurkan tangannya terlalu panjang.” Qin Shao menjawab dengan singkat. Dengan beberapa kata, dia menginstruksikan Chen De untuk mengatur perjalanannya ke Kota S.
Setelah menerima perintahnya, Chen De tiba-tiba ingat dua anak yang sedang menunggu di luar pintu. Merasa tak berdaya, dia dengan tegas mengingatkan bosnya, “Dua anak yang ada di luar…”
“Kesampingkan mereka dulu untuk saat ini.”
“Mengerti.”
—-
Pada saat yang sama, di luar ruang penerimaan tamu.
Su Xiaobao bersandar di dinding. Setelah diam selama beberapa saat, dia tidak bisa tidak mengeluh, “Aku tidak mengerti kenapa kau harus menemui orang itu.”
“Agar dia bisa membesarkan kita.” Su Bei menjawab.
“Hanya karena ini?”
“Kalau bukan?”
Su Xiaobao: “…”
Su Xiaobao berpikir bahwa dorongan Su Bei yang tiba-tiba untuk menemukan pria itu di Kota B adalah karena dia menginginkan seorang ayah. Sama seperti teman sekelas mereka lainnya, yang semuanya memiliki ayah untuk menghadiri rapat orang tua, atau untuk melindungi mereka kapanpun mereka di buli. Secara tak terduga, alasan Su Bei sangatlah dangkal.
“Bahkan tanpa orang itu, kita masih bisa hidup dengan baik, dan aku bisa mengurusmu.” Su Xiaobao menyatakan itu, merasa tidak puas.
“Itu berbeda.”
Meskipun Su Xiaobao sangat pintar dan dirinya juga sudah belajar banyak selama masa empat tahun tinggal di dunia lain, tapi karena mereka masih di bawah umur, ada banyak hal yang tidak bisa mereka lakukan. Entah itu akhir kisah di dalam novel atau akhir dari mimpinya, Su Bei tidak ingin melihatnya terjadi di kenyataan. Dia tidak bisa membiarkan Su Xiaobao mengikuti jalan ke masa depan itu. Jadi tidak peduli apa, dia harus tetap menenukan Qin Shao. Karena pria itu memiliki kemampuan untuk menyediakan mereka lingkungan tumbuh yang normal.
Meskipun di dalam novel Qin Shao tetap akan kalah dalam pertikaiannya dengan tokoh utama pria pada akhirnya, yang berakibat pada akhir yang hancur, tapi itu masih bertahun-tahun lagi. Paling tidak, Tn Qin yang sekarang masih seorang pria arogan yang bisa dengan mudah menginjak tokoh utama pria ke lumpur kapan saja.
“Tapi aku pikir Qin Shao itu… bukanlah orang baik.” Su Xiaobao merenung beberapa saat sebelum melanjutkan dengan nada berat.
Su Bei: “…”
Pertanyaan apakah Qin Shao adalah orang baik atau bukan memanglah tidak jelas. Di dalam novel, sebagai saingan si tokoh utama pria dan penjahat terbesar di sepanjang cerita, Qin Shao digambarkan sebagai seorang pria yang jahat, licik, kejam, dan berhati dingin. Tapi setelah menganalisisnya dengan lebih teliti, selain bahwa dia tidak bergaul dengan baik dengan si tokoh utama pria, dan bahwa dia sedikit ganas terhadap lawannya, Qin Shao sepertinya tidak melakukan sesuatu yang di luar hukum, tidak pernah mengotori tangannya dengan darah. Tentu saja, itu tidak mengubah fakta bahwa dia bukanlah pria yang bisa diajak main-main.
“Su Xiaobao, kau harus ingat bahwa apakah dia adalah orang baik atau bukan, dia adalah ayah kita.”
Setelah beberapa saat, Su Bei berbisik lagi, “Di samping itu, bahkan seekor macan yang kejam tidak akan memakan anak-anaknya.”
…..
Saat Chen De keluar dari ruangan, dia kebetulan mendengar percakapan dua bersaudara itu.
Dua anak ini berani mengatakan bahwa Tn Qin bukanlah orang baik?
Juga, gadis kecil, apakah kau serius berkata ‘bahkan seekor macan yang kejam tidak akan memakan anak-anaknya’?
Secara tak sadar, Chen De melirik pintu yang tertutup untuk memastikan bahwa Tn Qin tidak mendengar evaluasi anak-anak itu terhadapnya. Chen De kemudian sengaja batuk dan berjalan ke arah dua bersaudara itu.
“Aku membuat kalian menunggu.”
“Paman, apa ayahku sudah selesai bertelepon? Bisakah kami masuk sekarang?”
Dia memanggil “ayah” dengan sangat lancar.
Jika dia tidak mendengar percakapan mereka barusan, Chen De benar-benar akan percaya bahwa Su Bei hanyalah seorang gadis kecil yang dengan patuh menunggu ayahnya tersayang.
“Tuan Qin harus mengurus beberapa tugas, sedangkan untuk kalian,” menatap dua anak kecil menyedihkan di hadapannya, Chen De menghela nafas, “Kalian ikut bersamaku.”
T/N : πππ