My Whole Family are Villains - Chapter 9 Part I
Vila Jingyuan
Kedua bersaudara itu akhirnya sudah tenang.
Karena Chen De membawa mereka dengan tiba-tiba dan dia tidak meninggalkan banyak penjelasan mengenai pengaturan kedua anak ini, itu tidak akan bagus untuk Paman Fu memutuskan sendiri. Dia hanya bisa mengatur mereka untuk sementara menetap di kamar tamu di lantai dua. Ruangan itu tidak besar, tapi punya pencahayaan, ventilasi, perabotan dasar, dan fasilitas hidup yang bagus.
Tepat setelah dia masuk ke ruangan tersebut dan memeriksa sekitarnya, Su Bei merasa aman. Sementara itu, Su Xiaobao terlihat seakan memasuki teritori asing. Dia berhenti di pintu, seluruh tempat itu membuatnya tidak nyaman.
“Kenapa kau berdiri di sana.” Su Bei meletakkan tas sekolahnya, kemudian mengambil tas Su Xiaobao. Di dalamnya adalah tas kecil yang mereka bawa dari rumah.
Pertama Su Bei mengeluarkan beberapa buku tugas dan buku LKS kemudian menumpuknya dengan rapi di atas meja di dalam ruangan. Su Bei juga mengeluarkan beberapa botol dan guci berisi kebutuhan sehari-hari yang biasa mereka gunakan dan menemukan tempat untuk meletakannya. Barang-barang yang mereka bawa dari rumah sebelumnya tidaklah banyak, tapi setelah Su Bei menata barang milik mereka, seluruh ruangan itu terlihat lebih ramah.
Terakhir adalah pakaian mereka. Meskipun hanya ada beberapa pasang, Su Bei tetap mengatur mereka secara terpisah. Setelah memasukannya ke almari, dia memalingkan kepalanya dan memberitahu Su Xiaobao: “Su Xiaobao almari ini punya dua sisi, aku menggunakan sisi kanan untuk bajuku, punyamu ada di sebelah kiri.”
“Dan ini, aku akan meletakkannya di bawah ranjang. Kau bisa ambil sendiri jika kau membutuhkannya.” Su Bei menggoyangkan kotak tipis di tangannya. Ini adalah kotak yang mereka gunakan untuk menyimpan uang di rumah mereka sebelumnya. Dan sekarang masih ada lebih dari dua ribu yuan tersisa.
Su Xiaobao : ….
Apakah gadis ini benar-benar menganggap tempat ini seperti rumah mereka sendiri?
Ketika Su Xiaobao melihat Su Bei meletakkan satu per satu barang mereka ke dalam ruangan, dia merasa aneh dan tidak nyaman, seakan Su Bei membuat pemisahan yang jelas.
“Apa kau benar-benar berencana untuk tinggal di sini?” Su Xiaobao tidak bisa tidak bertanya, ekspresinya menggelap.
“Ya,” Jawab Su Bei, dia menatap remaja bertuliskan kata ‘tidak nyaman’ di wajahnya, kemudian berkata dengan nada serius: “Kalau tidak ada apa-apa, kita akan tinggal di sini untuk waktu yang lama.”
‘Ada apa-apa’ adalah akhir dimana Qin Shao terkalahkan oleh si tokoh utama pria dan mereka harus mengikutinya menggelandang di jalanan.
“Aku tidak suka tinggal di sini.” Tepatnya, dia tidak suka dengan perasaan dimana harus bergantung pada belas kasihan orang asing.
“Dan, kau juga tidak menyukainya.” Su Xiaobao menatap Su Bei, menekankan tiap kata.
Karena mereka adalah saudara kembar, dia bisa merasakan kegugupan dan kegelisahan Su Bei mengenai lingkungan mereka yang baru dan asing.
Kata-katanya membuat Su Bei, yang sedang membentangkan seprei, menjeda gerakannya. Namun, dia tidak menyangkalnya. Meletakkan seprei di tangannya, Su Bei berjalan mendekat untuk memeluk Su Xiaobao. Dia membenamkan wajahnya dan mengusapnya ke bahu Su Xiaobao. Agak tertekan, dia berkata: “Aku hanya ingin kau hidup dengan nyaman.”
Tidak perlu keluar dari sekolah, tidak perlu bekerja ketika masih kecil, tidak perlu terluka atau masuk penjara…
Su Xiaobao tidak tahu apa yang membuat Su Bei takut. Lupakan, karena Su Bei benar-benar ingin tinggal di sini, maka mereka akan tinggal. Dia akan melindunginya.
“Kau tidak perlu takut, Aku di sini, Aku…”
Su Xiaobao membuka mulutnya dan akan mengakatan beberapa kata untuk meyakinkan Su Bei, tapi tiba-tiba dia melepaskannya sambil menutupi hidungnya jijik.
“Su Xiaobao, kau bau.”
Su Xiaobao : Apa aku memaksamu untuk memelukku?!
“Memangnya kau tidak bau.” Su Xiaobao memberikan tatapan marah pada Su Bei.
Keduanya pergi dari Kota N ke Kota B, berdesakan di bus, harus naik kereta, dan tidak punya tempat untuk mandi selama perjalanan. Akan aneh jika mereka tidak bau. Su Bei sepertinya sedikit paham kenapa Qin Shao terlihat jijik ketika dia melihat mereka. Terutama karena mereka juga terlihat dekil.
Melihat wajah abu-abu Su Xiaobao yang tercoreng, Su Bei tidak bisa menahannya dan tertawa keras. Ketika mereka turun dari kereta, Su Bei sengaja mengoleskan wajah mereka dengan debu, takut kalau-kalau mereka masih belum bisa menemukan ayah mereka, dan bertemu dengan pria jahat seperti sutradara di kereta.
Novel menyebutkan bahwa Tn Qin memiliki kebiasaan bersih dan benci kotor. Awalnya Su Bei tidak pernah berencana untuk bertemu dengan ayah penjahat mereka dengan penampilan seperti ini, tapi sayangnya dia tidak bisa mengatasi situasi yang cepat berubah. Bahkan sebelum keluar dari stasiun, mereka ditangkap oleh polisi dan Chen De membawa mereka langsung ke perusahaan Qin Shao.
Sepertinya pertemuan pertama mereka dengan Qin Shao tidak berjalan dengan baik -Su Bei menggelengkan kepalanya dan menghela nafas dalam hati.
“Di belakang pintu itu seharusnya kamar mandi. Su Xiaobao, cepatlah mandi.”
“Mm.” Dengan sangat kooperatif, Su Xiaobao mengambil baju bersih yang diberikan oleh Su Bei dan masuk ke kamar mandi.
Ngomong-ngomong, Su Xiaobao juga memiliki kebiasaan bersih, yang cukup parah.
——
Saat makan malam, Su Bei dan Su Xiaobao dipanggil ke aula samping vila oleh Paman Fu. Ini adalah tempat dimana pengurus rumah biasanya makan. Ketika mereka tiba, mereka melihat tiga hidangan dan satu sup sudah disajikan di atas meja makan, dan dua set peralatan makan yang baru ditambahkan.
“Tuan suka ketenangan, jadi semua pekerja vila akan pergi setelah mereka menyelesaikan pekerjaan. Selain Tuan, aku satu-satunya yang tinggal di vila ini.” Berjalan ke arah mereka, Paman Fu juga memberi lebih banyak nasehat kepada dua bersaudara itu: “Mulai hari ini, kalian berdua akan makan denganku di sini. Area ini adalah aula samping, dapur ada di sana…”
“Kalian berdua…”
“Namaku Su Bei, ini saudara kembarku, namanya Su Xiaobao.” Ketika dia melihat Paman Fu sepertinya tidak tahu bagaimana memanggil mereka, Su Bei memperkenalkan dirinya dan Su Xiaobao.
“Xiao Baobei? Bayi kecil?” Fu Bo tersenyum. Dia diam-diam bertanya-tanya, jadi nama keluarga mereka adalah ‘Su’? Di antara orang-orang yang punya hubungan dengan majikannya, sepertinya tidak ada yang bermarga Su.
“Siapa yang memberi kalian nama?”
“Nenek Wang.” Setelah jeda, Su Bei menambahkan kalimat lain: “Wanita yang membesarkan kami.”
Setelah membaca novel, Su Bei tahu bahwa vila Jingyuan ini adalah kediaman utama Qin Shao, dan pengurus rumah vila juga merupakan salah satu bawahannya yang dapat dipercaya. Karenanya, saat menghadapi lelaki tua yang baik hati ini, Su Bei tidak menyembunyikan terlalu banyak hal.
“Baiklah, sekarang duduk dan makan.”