Please Confess To Me - Chapter 6
Saat itu waktu menunjukkan jam 8 pagi, mereka duduk di meja makan dan sedang sarapan. Ketika mereka selesai, Su Hang tiba-tiba berkata kepada Shen Xi, “Hari ini aku akan melakukan perjalanan bisnis.”
“Perjalanan bisnis?” Shen Xi tampak terkejut.
“Aku pergi ke Hong Kong untuk urusan bisnis.” Su Hang menambahkan.
“Cepat sekali. Kamu sudah pesan tiket?” tanya Shen Xi.
“Hmm.” Su Hang mengangguk.
Shen Xi tidak ingat dulu Su Hang mengatakan tentang perjalanan bisnis semacam ini kepadanya, tapi dia ingat kalau hal ini pernah terjadi. Lagipula, bersama dengan Su Hang seringkali menjadi suatu hal yang canggung.
Tapi saat ini, Shen Xi malah merasa ini agak aneh. Su Hang meninggalkan istrinya dan pergi melakukan perjalanan bisnis hanya satu hari setelah hari pernikahan mereka? Dia mau tidak mau jadi ragu Su Hang benar-benar menyukainya atau tidak. Namun, didikan dan kesopanan Shen Xi membuatnya mustahil untuk menanyakan hal ini secara langsung kepada Su Hang. Mungkin juga karena persiapan pernikahan mereka yang tergesa-gesa dan Su Hang telah mengatur rapat ini jauh sebelum mereka memutuskan untuk menikah. Jadi pada akhirnya, Shen Xi hanya bertanya, “Kamu akan pergi berapa hari?”
“Satu minggu.” jawab Su Hang.
“Apa semuanya sudah siap?” tanya Shen Xi lagi.
“Aku sudah berkemas.” Su Hang mengangguk.
“….” Shen Xi merasa tidak ada yang bisa dia katakan lagi, jadi dia hanya berkata dengan datar, “Kudoakan yang terbaik untukmu.”
“Terima kasih.” Ada sebersit kekecewaan muncul di mata Su Hang. Benar saja, Shen Xi tidak merasakan keengganannya untuk pergi. Bahkan tidak sedikitpun merasa tidak puas.
Mobil yang menjemput Su Hang telah menunggu cukup lama di luar. Ketika Su Hang berjalan menuju pintu depan dengan koper di belakangnya, Shen Xi mengikutinya dan ingin mengantarnya sampai ke dalam mobil. Tapi Su Hang menahannya dan berkata: “Di luar sedang dingin, kamu tidak perlu keluar.”
Cuaca di Bulan November selalu sangat tidak menentu, ketika Su Hang terbangun dari tempat tidurnya hari ini, dia melihat embun yang membeku di luar halaman.
Kaki Shen Xi berhenti sesuai ucapannya. Dia merasa malu. Dia tidak tahu ucapan Su Hang ini berarti penolakan sopan atau karena perhatian padanya. Shen Xi selalu menjadi gadis yang tertutup dan lembut. Dia bukan tipe yang berinisiatif, terutama terhadap hal-hal yang berhubungan dengan perasaan.
Terlebih lagi, pernikahan mereka didasarkan pada saling menguntungkan. Dia takut menjadi terlalu bersemangat akan membuat Su Hang berpikir bahwa dia adalah tipe wanita yang suka mengacaukan hal-hal dan ingin mengendalikan hidup pria itu. Harga diri Shen Xi tidak akan pernah mengijinkannya melakukan hal seperti itu.
Shen Xi yang terlahir kembali mulai meragukan keabsahan kata-kata Li Qingyuan untuk kesekian kalinya. Apa Su Hang benar-benar menyukainya? Jika memang begitu… kenapa Su Hang selalu menjaga jarak dan memperlakukannya dengan sopan, seperti orang asing?
“Ah, Tuan melupakan syalnya.” Bibi Zhang, yang sedang bersih-bersih, tiba-tiba keluar dengan syal kasmir hitam dan bergegas menuju ke pintu depan.
“Bibi Zhang,” Shen Xi ragu-ragu sejenak, tapi kemudian melanjutkan, “berikan syal itu kepadaku, aku yang akan menyerahkan padanya.”
“Ah, Nona akan mengantarkan syal ini kepada Tuan? Wah, suasana pengantin baru yang bagus. Baiklah, ini.” Bibi Zheng dengan senang hati menyerahkan syal itu kepada Shen Xi dan kembali bersih-bersih.
Shen Xi segera berjalan keluar dari pintu depan dengan syal dan melihat Su Hang sudah berada di dalam mobil. Shen Xi takut mobil itu akan mulai melaju, jadi dia berteriak, “Su Hang!”
Su Hang yang baru saja akan menutup pintu mobil, menoleh dan melihat Shen Xi berlari ke arahnya. Dia hanya memakai pakaian yang tipis. Su Hang buru-buru membuka pintu dan mendekatinya.
“Ada apa?” Pikiran Su Hang berpacu, dia kira ada sesuatu yang terjadi.
“Syalmu, Bibi Zhang bilang kamu lupa membawanya.” Shen Xi tersenyum dan mengangkat tangannya, menunjukkan syal hitam itu padanya
“…..” Su Hang menatap syal hitam di tangan Shen Xi dengan ekspresi rumit di wajahnya.
Ketika Shen Xi melihat Su Hang bergeming, dia menggigit bibirnya dan berjinjit untuk melingkarkan syal itu di leher Su Hang. Di bawah tatapan terkejut Su Hang (yang sebenarnya konyol), Shen Xi tersenyum dan berkata, “Semoga perjalananmu menyenangkan. Cepatlah pulang, oke?”
“Hmm.” Su Hang yang sedang terkejut itu mengangguk.
“Pergilah, nanti kamu akan ketinggalan pesawat.” kata Shen Xi.
Su Hang kembali ke dalam mobil dan Shen Xi tetap menunggu di luar. Dia menggosok tangannya yang dingin sampai mobil itu dikendarai melewati gerbang vila.
Di dalam mobil, Su Hang mencengkram syal di lehernya dengan bodoh, benar-benar tidak bergerak.
“Presiden Su, Presiden Su….” Sopir itu telah memanggilnya cukup lama dan tidak punya pilihan lain selain meninggikan volume suaranya.
“Hm?!” Su Hang tersentak dan kembali bereaksi.
“Presiden Su, kita sudah sampai.” Sopir sudah mengeluarkan kopernya dari bagasi dan membukakan pintu untuknya.
Su Hang menatap arlojinya dan menemukan bahwa mereka hanya punya waktu setengah jam sebelum pesawatnya lepas landas. Dia segera turun dengan kopernya dan menuju ke ruang tunggu bersama dengan sekretarisnya, Fang Yu. Serta penasihat hukumnya, Li Qingyuan.
Beberapa menit kemudian, pesawat pun lepas landas. Setelah pesawat lepas landas, Li Qingyuan melepas syalnya, mantelnya dan bersandar pada kursinya di kabin kelas satu. Dia mendesah dengan nyaman dan menoleh untuk melihat sahabatnya telah melepaskan jas, namun masih tetap mengenakan syal. Dia bertanya dengan tercengang, “Kenapa kamu masih memakai syal ketika di sini sangat panas?”
“Jangan coba-coba.” Su Hang menepis tangan Li Qingyuan yang terulur ke arah syalnya.
“Wah, reaksinya yang sangat luar biasa. Apa kekasih kecilmu yang memakaikannya?” Li QingYuan bercanda.
Su Hang memberikan Li Qingyuan sebuah tatapan dingin dan membuat Li Qingyuan menyerah dan berkata, “Aku salah, aku salah. Aku tahu di hatimu hanya ada Shen Xi.”
Merasa puas, Su Hang memutar kepalanya dan memejamkan mata.
“Itu bukan salahku jika orang-orang berpikir kamu punya kekasih kecil di sisimu. Maksudku, yang benar saja kamu pergi perjalanan bisnis tepat satu hari setelah hari pernikahanmu?” Li Qingyuan melebih-lebihkan, “Shen Xi mungkin sedang di rumah sekarang dengan wajah yang berlinangan air mata.”
“Tidak mungkin.” Su Hang menjawab dengan sangat yakin.
“Yah, bahkan jika dia tidak menangis, dia masih akan merasa sedih.” Li QingYuan menganalisa. “Wanita mana yang akan baik-baik saja menerima kenyataan kalau suaminya pergi perjalanan bisnis satu hari setelah pernikahan mereka?”
“Dia tidak begitu.”
“Aku tahu Shen Xi tidak menyukaimu. Tapi selama dia itu wanita, mereka pasti akan merasa tidak senang.” jawab Li Qingyuan.
Su Hang tidak tahu apakah analisis Li Qingyuan itu hanya omong kosong belaka atau bukan. Pagi ini, wajah Shen Xi sama sekali tidak menunjukkan sedikit pun ketidakbahagiaan. Jika bukan begitu, dia tidak ada berada di pesawat ini.
“Kurasa dia butuh lebih banyak ruang dan waktu.” kata Su Hang.
“Bos, kalian sudah menikah. Waktu apa? Ruang apa? Ah, ah, kamu sudah ditakdirkan untuk mati bersama, biarkan saja apapun yang terjadi, terjadilah…” Li Qingyuan yang bersemangat mulai membujuknya, tapi dia langsung merasakan tatapan dingin yang menusuk dari sisi kepalanya. Melihat tatapan meneror yang diarahkan padanya, dia langsung mundur, “Aku tidak akan bicara lagi, aku akan diam saja.”
Li Qingyuan menghela napas, lalu bergumam sambil cemberut, “Kamu sangat membosankan.”
Setelah makan siang, Shen Xi yang sedari tadi membaca di ruang tamu, menerima telepon dari sahabatnya Yun Shu. Yun Shu mengajaknya pergi kumpul-kumpul di ‘Cirrus Cloud’. Melihat bahwa dia tidak punya hal lain untuk dilakukan, Shen Xi berkemas dan mengendarai mobilnya menuju ke klub milik Yun Shu.
Ketika Shen Xi tiba, Yun Shu sudah menunggunya cukup lama. Ketika Yun Shu melihat Shen Xi, dia bergegas ke arahnya dan memeluk temannya. Dengan gembira, dia berteriak, “Xiao Xi, sudah lama sekali. Aku sudah hampir mati!”
Shen Xi menjawab tanpa daya, “Kita baru saja bertemu beberapa hari lalu.”
Yun Shu adalah bridesmaid-nya Shen Xi. Kalau menghitung waktu, baru saja satu hari sejak mereka bertemu satu sama lainnya.
“Itu berbeda. Itu hari di mana kamu berubah dari Nona Shen menjadi seorang Nyonya Su.” sindir Yun Shu.
“Terserah apa katamu.” jawab Shen Xi. “Di luar dingin, ayo masuk dulu.”
“Baiklah.” Yun Shu membimbing Shen Xi ke dalam, lalu naik ke lantai tiga ke sebuah ruangan VIP. Klubhouse ini dibuka oleh Yun Shu, tidak butuh waktu lama untuk menjadi salah satu klubhouse paling top di Kota S. Lantai tiga, yang menampung area VIP, tidak memiliki lebih dari satu juta kartu keanggotaan.
Mungkin karena ini masih tengah hari, di lantai tiga masih sangat tenang. Ketika mereka masuk, Shen Xi melihat sekeliling dan menemukan anggur merah dan buah-buahan di atas meja, tapi tidak ada orang lain. Shen Xi bertanya dengan terkejut, “Hanya kita berdua hari ini?”
“Iya, jadi kita bisa mabuk dan membuat malam itu!” Yun Shu menuangkan segelas anggur merah untuknya. Shen Xi mengambil gelas, tersenyum sembari bertanya, “Bagaimana kamu tahu aku tiba-tiba sedang ingin minum?”
“Minum saja dulu.” Yun Shu mengangkat gelasnya dan minum anggur dalam satu teguk, sementara Shen Xi menatap gelasnya dan menyesap sedikit.
“Kenapa kamu minum begitu sedikit? Ayo, habiskan semuanya.” Yun Shu mengeluh, dia sangat tidak puas.
“Kamu tahu aku tidak suka minum banyak.” Shen Xi berkata tanpa daya.
“Kenapa kamu begitu tidak masuk akal, arrghhhh …..” Meskipun dibesarkan sebagai wanita yang elegan, Yun Shu terkadang memiliki kecederungan untuk bersikap liar.
“Kamu punya sesuatu untuk dikatakan padaku?” Shen Xi tidak marah. Dia meletakkan gelasnya dan menatap temannya yang tidak seperti biasanya.
Yun Shu menuang segelas anggur merah untuk dirinya, menatap Shen Xi dan bertanya, “Kudengar Su Hang pergi ke Hong Kong?”
Shen Xi mengangguk. “Iya, dia berangkat pagi ini. Bagaimana kamu bisa tahu?”
“Su Hang, pria sampah itu!” Yun Shu tiba-tiba mulai berteriak.
“Yun Shu!” Shen Xi menatap temannya dengan pandangan tidak setuju.
“Kamu masih berusaha melindunginya? Dia melakukan perjalanan bisnis sehari setelah pernikahan kalian. Apa yang kamu lakukan? Apa yang dia lakukan padamu?” Yun Shu memukulkan tangannya di atas meja.
“Tidak seperti yang kamu pikirkan.” Shen Xi mulai menjelaskan, “Kamu tahu sendiri, menyuntikkan dana ke Grup Shen dengan secepat itu, persiapan pernikahan yang dilakukan dengan tergesa-gesa. Perjalanan bisnis ini pasti sudah direncanakan jauh sebelum semua itu terjadi, jadi Su Hang tidak bisa menundanya.”
“Itu bukanlah alasan!” jawab Yun Shu. “Apa yang akan terjadi sekarang setelah dia pergi seperti ini? Apa kamu tahu apa yang orang lain katakan tentangmu? Saat Su Hang menginjakkan kakinya di pesawat, rumor yang tak terhitung jumlahnya mulai beredar, mengatakan kalau… itu…”
“Aku tahu.” Shen Xi telah mendengar beberapa dari itu di kehidupannya yang sebelum ini.
“Dan kamu masih tersenyum?” Ketika Yun Shu pertama kali mendengar segala macam desas-desus, dia hampir meledak karena marah.
“Karena yang mereka katakan itu tidak benar. Su Hang sangat baik terhadapku. Dan perjalanan bisnis ini benar-benar sudah direncanakan sejak lama.” Shen Xi menjelaskan kepada temannya. “Dia telah mendiskusikannya denganku sebelum pergi.”
“Dia baik padamu?” Yun Shu mempertanyakan.
“Sangat baik.” Shen Xi membenarkan.
“Yah… kalau begitu… apa kamu….” Yun Shu berkata dengan ragu.
“Apa?” Shen Xi memiringkan kepalanya saat dia mendengarkan kata-kata yang ambigu dari temannya.
“Bagaimana dia di ranjang?” Yun Shu bertanya dengan satu napas.
Tiba-tiba Shen Xi, yang sedang lengah, menjadi merah padam.
“Kenapa kamu malu-malu begitu? Aku sedang bertanya padamu.” Yun Shu beringsut lebih dekat ke arah Shen Xi.
“Masih… belum…” Belum dalam kehidupan yang ini, kehidupannya yang sebelumnya jelas tidak masuk hitungan.
“Belum? Lalu bagaimana bisa kamu bilang kalau dia baik kepadamu?” Yun Shu tidak percaya.
“Itu adalah dua hal yang berbeda.” Shen Xi sangat malu.
“Di mana bedanya, kamu menikah dengannya. Seorang gadis yang secantik kamu sedang tinggal dengannya dan dia bahkan tidak menyentuhmu. Bagaimana bisa itu bukan masalah?” Yun Shu mulai berspekulasi.
“Dia normal.” Shen Xi segera membela Su Hang.
“Bagaimana kamu bisa tahu?” Yun Shu menyipitkan mata pada sahabatnya.
“Aku tahu saja.” Wajah Shen Xi semakin memerah, kata-kata Yun Shu mengingatkannya tentang kehidupannya yang sebelumnya. Su Hang, yang selalu menjadi tipe pendiam, dan akan berubah menjadi orang yang berbeda di tempat tidur. Tubuh kekar dan kuatnya akan begitu tanpa belas kasihan dan mereka akan melakukannya sepanjang malam. Shen Xi yang pemalu hanya bisa bertahan, seringkali berakhir dengan menggigit keras pundak Su Hang dan meninggalkan bekas di sana.
“Lalu kenapa dia tidak menyentuhmu?” Tanya Yun Shu.
“Itu…Dia berusaha memberiku waktu untuk beradaptasi dan terbiasa dengan beberapa hal.” Ini adalah satu-satunya jawaban paling masuk akal yang bisa dipikirkan oleh Shen Xi yang terlahir kembali.
“Jadi, menurutmu, dia pria yang pengertian.” Yun Shu tidak bisa mempercayainya.
Yah, tapi itu benar. Selain dari dia memang agak berlebihan saat di atas tempat tidur, Su Hang selalu menjadi pria yang pengertian dan sopan selama lima tahun terakhir pernikahan mereka.