The Demoness Is Not Evil - Chapter 9
Tanggal lima belas bulan sembilan, pada malam purnama.
Dengan sekian banyak orang memadati bagian deoan Serikat Elang Terbang, tak peduli apa pun alasan mereka di sini, sebagian besar orang Dunia Persilatan, di antara tiga sekte dan sembilan perguruan, sebagian besar sudah datang.
Kelompok Liu Feng tiba pada tanggal empat belas bulan sembilan. Pada saat ini, mereka juga sudah bersiap-siap menonton pertempuran di tengah kerumunan.
Ji Chuiyu melihat situasi di sekelilingnya, berkata dengan penuh perasaan, “Tak peduli apakah si penjahat adalah iblis yang dicela semua orang atau tidak, kalau dia benar-benar berani datang, tak bisa dipungkiri kalau dia pantas menjadi orang Dunia Persilatan.”
Qu Qingyin menatapnya, “Apakah ini berarti kalian saling mengagumi?”
Ji Chuiyu menatap gadis itu.
Liu Feng mencengkeram tangan Qu Qingyin, menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan kalau gadis itu tak seharusnya terus memancing orang lain.
Qu Qingyin menatapnya dengan bosan, tak lagi mengatakan apa-apa.
Ke mana pun kau melihat, orang-orang Dunia Persilatan saling berbisik satu sama lain, mendiskusikan kasil pertempuran ini juga alasan kenapa dua orang itu saling mendendam sejak waktu itu.
Ketika bulan sudah tinggi di angkasa, sebuah bayangan melayang masuk, turun ke atas panggung di depan Serikat Elang Terbang.
Orang yang datang itu, memiliki alis memukau dengan sepasang mata yang berkilauan, penampilannya lembut dan rupawan; menyebabkan banyak orang yang mencari si penjahat tak tahan untuk mengungkapkan kekagetan mereka.
Setan bejat itu ternyata memiliki wajah yang begitu menawan, apakah ini adalah lelucon kejam dari Langit untuk manusia di bumi?
“Aku kemari tidak untuk menemuimu.” Mo Ziqi berkata saat memantapkan dirinya di panggung. Satu kalimatnya menghentikan Shui Muyuan dari mengucapkan pidato pembukanya.
“Tak peduli kau kemari untuk siapa, selama kau sudah ada di sini, kita harus membereskan urusan di antara kita berdua hari ini.”
Mo Ziqi memberinya tatapan gelap dan tertawa dingin: “Urusan di antara kita?”
Shui Muyuan berkata penuh kebencian,”Waktu itu dia meninggalkanku demi kau, apa sekarang dia menyesalinya?”
Mo Ziqi menjawab dingin, “Demi membuat dia menyesalinya, kau bahkan mau mengatur siasat untuk membuat putrimu sendiri dinodai dan dipermalukan?”
Shui Muyuan tiba-tiba menengadah menatap angkasa, meraungkan tawanya, “Putri? Haha….” Pria itu memelototi wajah Mo Ziqi yang masih tampak sama seperti dahulu, menggertakkan giginya saat berkata, “Shui Suyun itu tak lebih dari keturunan menjijikkan dari perselingkuhan di antara kalian, dua manusia anjing. Mana mungkin dia putriku? Kau lah yang telah memerkosa putri kandungmu sendiri, sekarang rasanya lumayan, kan?”
Begitu perkataan tersebut terlontar, sebutir batu menghasilkan ribuan gelombang, orang-orang Dunia Persilatan yang sedang menonton pun seketika menjadi gelisah.
Di tengah kerumunan, Liu Feng menyadari bahwa pada saat itu, tangan yang sedang bergandengan dengannya tiba-tiba mengerat.
Mo Ziqi terus menatap lawannya dengan sorot dingin, “Shui Muyuan, aku tak pernah mempermalukan karaktermu. Kau bilang kami adalah manusia anjing, tapi dulu, kenapa kau membuat Ah Yu menikahimu dan menjadi istrimu? Lagipula, kau jelas tahu kalau aku lah yang jatuh cinta padanya duluan.”
Shu Muyuan bersuara ‘heng’, “Tapi karena dia telah menikah denganku, maka dia harus menjunjung tinggi prinsip kewanitaan.”
“Hatinya tidak ada bersamamu, menikahimu, adalah karena dia hamil dengan anakmu. Kenapa dia harus, demi laki-laki sepertimu, menjunjung tinggi prinsip kewanitaan sialan itu?”
“Hak apa yang kau punya untuk mengatakan kalau Shui Suyun adalah putriku? Kalau dia adalah putriku, waktu itu, kenapa dia ingin membawanya pergi?”
“Orang sepertimu, hak apa yang kau punya untuk membuat dia percaya kalau kau akan menjadi ayah yang baik?”
“Aku tak percaya.”
“Memangnya kenapa kalau kau tak percaya? Inilah kenyataannya.”
“Tidak… ini tidak benar… tidak….” Tak tahu sejak kapan dia telah muncul di bawah panggung, Shui Suyun menggelengkan kepalanya, air mata mengalir turun di wajahnya. Gadis itu menengadah pada dua pria di atas panggung, langkahnya terhuyung-huyung.
Semua orang menatapnya dengan mata sarat dengan simpati. Di antara semua hal yang terjadi di antara mereka, gadis itu lah korban nyata dalam kekacauan ini.
Shui Muyuan menodongkan pedangnya pada Mo Ziqi, “Aku tak memercayai satu kata pun yang telah kau katakan. Demi mengingkari kejahatan memerkosa putrimu sendiri, kau menudingkan kesalahan ke tempat lain. Aku takkan memercayaimu.”
Tawa Mo Ziqi bagaikan es, “Aku sudah dikenal oleh semua orang sebagai iblis yang paling keji, kejahatan macam apa lagi yang tak berani kuakui? Selama kejahatan itu memang kulakukan, takkan ada apapun yang tak berani kuakui..”
“Lalu kenapa kau masih datang ke pertemuan ini?”
Mo Ziqi menatap pada penonton di sekitarnya dengan sikap menilai, berdiri dengan pongahnya, “Aku sudah bilang, aku datang kemari bukan untuk menemuimu. Saat ini, kau bahkan tak mampu menerima seratus serangan dari tanganku. Karena kau aku sudah melakukan perjalanan ini dan tak punya pilihan selain mengungkapkan diriku sendiri.”
Shui Muyuan begitu marah sampai-sampai wajahnya berubah pucat. “Saat ini, apa kau memandang rendah kawan-kawan dari Dunia Persilatan di sini? Apa kau kira setelah datang kemari, kau masih bisa pergi?” tanyanya penuh kebencian.
Mo Ziqi menjawab dengan sombong, “Karena aku sudah datang, maka aku punya kemampuan untuk pergi.”
Kata-katanya membuat kerumunan menjadi gaduh. Dalam sekejap mereka semua terbakar amarah. Satu hal yang laing dijunjung tinggi oleh orang Dunia Persilatan adalah kata ‘Ming / 名’(artinya reputasi atau nama). Dengan si penjahat pemerkosa memandang rendah para pendekar ini secara terbuka, tak diragukan lagi dia telah menimbulkan amarah publik.
“Tak peduli kau datang kemari untuk siapa, karena kau sudah di sini, maka kau harus meninggalkan nyawamu di tempat ini.”
Kata-kata Shui Muyuan mengekspresikan suara di dalam hati banyak orang lainnya. Lagipula, hadiah dua ratus ribu tael dari Wisma Gunung Zhong Yi jumlahnya tidak main-main.
Sebelah lengan baju Mo Ziqi menangkis serangan pedang Shui Muyuan. Pada saat bersamaan dia menghimpun tenaga dalamnya, suaranya memancar ke segala arah, “Aku tahu kau pasti ada di sini. Kau telah melakukan begitu banyak siasat terhadapku, apa mungkin sekarang kau tak berani menunjukkan diri?”
Bagi banyak orang Dunia Persilatan yang memiliki tenaga dalam yang lemah, suara Mo Ziqi ini telah mengguncang dasar gendang telinga mereka dengan menyakitkan, membuat mereka tak punya pilihan selain dengan putus asa berusaha menjauh dalam jarak aman. Pada saat bersamaan, hati mereka bergetar oleh kengerian, menyadari kalau tenaga dalam si penjahat ternyata sangat hebat.
Shui Muyuan menyerang sembilan belas kali berturut-turut, namun setiap serangannya bertemu dengan udara kosong. Hatinya mulai berputus asa, dan dia pun berseru keras-keras, “Melawan setan semacam ini, tak perlu memertahankan prinsip Dunia Persilatan. Semuanya serang bersama-sama!”
Qu Qingyin menolehkan kepalanya untuk menatap Ji Chuiyu, “Inikah cara orang yang kau sebut sebagai pemimpin hebat dan terhormat melakukan suatu hal?”
Ji Chuiyu menggosok hidungnya tanpa minat, tapi masih bis aberkata, “Melawan seseorang semacam penjahat kelamin, apa mungkin kita masih harus menjaga prinsip kependekaran Dunia Persilatan?”
“Tak perlu.” Qu Qingyin mengubah topik, “Tapi, karena dia sudah diundang kemari untuk sebuah pertarungan, maka mereka tak seharusnya melakukan hal ini.”
Ji Chuiyu menutup mulutnya.
Di atas panggung, Shui Muyuan jelas-jelas bukan lawan bagi Mo Ziqi. Beberapa orang Dunia Persilatan yang berdiri di pinggir sudah mulai merasa tergida, tapi tak mau menjadi yang pertama menyerang. Untuk sesaat, tak seorang pun yang bergerak.
Qu Qingyin menyuarakan dengusan yang hampir tak terdengar. Liu Feng sekali lagi mengencangkan pegangannya ke tangan gadis itu, meremasnya beberapa kali.
Qi Qingyin meliriknya.
“Satu kata darimu bisa menghilangkan nyali dari baja,” ujar pria itu.
Qu Qingyin menganggukkan kepala, matanya kembali ke panggung.
Pada saat ini, ada perubahan tiba-tiba. Orang yang mulanya merespon dengan mudah, Mo Ziqi, tiba-tiba terhuyung, kaki kanannya setengah berlutut, tangan kirinya masih mampu menahan pedang Shui Muyuan, dan untuk kali pertama, warna merah bisa terlihat.
“Kau – “ Mo Ziqi tak bisa memercayai apa yang telah terjadi, tubuhnya condong ke arah Shui Muyuan, “Apa yang telah kau lakukan?”
Tepat pada saat itu, wajah Shui Muyuan sepertinya telah sedikit menggila. Pedang di tangannya menusuk Mo Ziqi yang terluka dan dengan pongah berkata, “Aku bukan lawanmu? Pada saat kau menodai kesucian Shui Suyun, kau sudah ditakdirkan untuk mendapatkan akhir seperti ini.”
“Kau sampai menaruh racun ke tubuh putrimu?” Dari sudut bibir Mo Ziqi, darah merah segar mengalir.
“Itu bukan racun, tapi guna-guna. Aku membelinya dari Ketua Miao Jiang untuk membereskanmu.”
Mata Qu Qingyin mendingin. Awalnya dia sudah mencurigai apa yang telah terjadi waktu itu di penginapan. Tapi sekarang, sepertinya para pengawal dari Serikat Elang Terbang yang selalu bersama dengan Shui Suyun untuk melindungi gadis itu, sebenarnya adalah orang-orang yang telah diatur oleh Shui Muyuan.
“Aku telah menahannya selama enam belas tahun. Hari ini, akhirnya aku telah mendapatkan pembalasan.” Shui Muyuan mendorongkan pedangnya ke dada Mo Ziqi, menusuk tubuhnya hingga tembus. Darah merembes dari tubuh ke baju putih rembulannya, menetes ke atas panggung.
Ketika gagang pedang Shui Muyuan semakin dekat, tangan kiri Mo Ziqi meraih, mencengkeram tangan yang memegangi pedang itu. Dan dalam sekejap, tangan kirinya menusuk menembus bahu kiri Shui Muyuan, masuk ke dalam daging dan mengorek sebuah lubang besar yang berlumuran darah.
Kerumunan di bawah panggung tak lagi mampu menahan diri mereka sendiri. Pada saat bersamaan, banyak rang melayang ke atas panggung, mengarahkan serangan mereka pada Mo Ziqi yang telah terluka parah. Bagaimanapun juga, menyangkut urusan seperti ‘dengan tanpa ampun memukuli anjing dalam air’, takkan ada kekurangan orang dalam melakukannya.
Tetapi saat seseorang ingin mengambil keuntungan dengan cara-cara murahan, akan ada juga waktu ketika mereka maah menderita kerugian besar. Tanpa terkecuali, Mo Ziqi menjatuhkan semua orang ini saat mereka berada di tengah udara. Beberapa tewas di tempat, beberapa terluka parah.
Tapi ada begitu banyak orang Dunia Persilatan di sini, hingga si penjahat yang sudah terluka parah tak mungkin punya kesempatan untuk melarikan diri. Tampaknya kematian orang ini sudah ditentukan.
Setelah orang-orang Dunia persilatan berusaha menyerang Mo Ziqi, Shui Muyuan pun memegangi bahu kirinya yang terluka dan mundur dari lingkaran pertempuran.
Mo Ziqi mementalkan satu ronde lagi dari serangan gabungan, sekali lagi menyalurkan tenaga dalamnya untuk mengeluarkan gelombang suara dalam berseru, “Sampai di sini, kau masih tak mau menampakkan dirimu sendiri? Kalau menunda lagi kau takkan punya kesempatan.”
Beberapa orang yang mendengar hal ini tak bisa menahand iri mereka dari melihat ke sekeliling, ingin tahu sebenarnya siapa yang begitu dipedulikan oleh si penjahat.
Lebih banyak lagi orang yang memilih untuk melanjutkan serangan. Dalam sekejap, gagang dari beberapa pedang dan golok terpotong secara simultan. Sebuah belati perak dingin yang seperti rumput memelesat lewat, dan yang bisa terdengar hanya suara dentang pedang dan golok patah yang terjatuh ke tanah.
Pada saat bersamaan, satu orang mendarat perlahan di atas panggung.
Dengan tenang Liu Feng menatap orang yang melayang ke panggung. Dia tahu kalau apapun yang telah membuat dirinya bertanya-tanya sekian lama, hari ini, akhirnya dia akan mendapatkan jawabannya.
Mulut Mo Ziqi meneteskan darah. Ditatapnya gadis muda berpakaian kuning aprikot yang berdiri di hadapannya. “Di mana pak tua itu? Kenapa dia tidak datang sendiri?”
Sepasang tangan Qu Qingyin dengan alami turun ke sisi tubuhnya, menampakkan ketiadaan senjata. Tapi barusan, memang dia lah yang telah memotong semua pedang dan golok itu.
“Guru telah meninggal bertahun-tahun yang lalu.” Dengan tenang gadis itu menjawab.
Mo Ziqi meludahkan segumpal darah, tertawa saat berkata, “Seperti yang sudah diduga, waktu itu dia tidak mati, hanya terluka parah dan kehilangan ilmu beladirinya. Sudah jatuh dari tebing setinggi itu tapi dia masih saja tidak mati. Pak tua itu benar-benar punya keberuntungan seperti setan. Apalagi, aku tak pernah mengira kalau dia bahkan telah menerima Adik Seperguruan yang sedemikian cantik untukku.”
Adik seperguruan?!
Jadi gadis itu sebenarnya adalah adik seperguruan dari si penjahat kelamin! Semua orang di tempat itu dibuat terkejut bukan kepalang.
“Guru bilang padaku, kalau kau telah melakukan dosa tak termaafkan yang melampaui batasan, aku harus datang untuk mengambil mayatmu.”
Mo Ziqi memegangi lukanya yang mengucurkan darah dan tertawa sampai memuntahkan darah segar, “Mungkinkah kau bukan orang yang telah menambahkan minyak ke dalam api, demi bersiasat melawanku?”
Qu Qingyin mengangguk jujur, “Sesuai dengan kecepatanmu, Kakak Seperguruan, untuk melakukan dosa tak termaafkan yang telah melampaui batasan, kau masih butuh waktu. Tapi aku sudah lelah berada di Dunia Persilatan, jadi sebelum pensiun, aku ingin mengambil tulang belulang Kakak Seperguruan. Hanya dengan demikian hatiku akan menjadi tenang.”
Ji Chuiyu mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk bahu kawannya, dengan tulus berkata, “Jaga diri. Sifat jahat nona ini tidak lebih sedikit dari si penjahat.”
Liu Feng menepiskan tangannya dan tak mengatakan apa-apa.
Mo Ziqi mengamati adik seperguruannya, dan tiba-tiba mendapat pencerahan. “Jadi kau lah belahan jiwa Liu Feng itu?”
Qu Qingyin tak mengakuinya, tapi juga tak menyangkal.
Mo Ziqi terbahak, “Hebat, seperti yang diharapkan dari orang yang telah diajari oleh pak tua itu. Nona Besar Shui itu ingin bersiasat melawanmu, jadi kau diam-diam membuatnya menuai apa yang telah dia tabur. Bahkan kalau tak ada Shui Muyuan yang memasang jebakan, Adik Seperguruan mungkin akan bisa mundur dengan aman dan selamat.”
“Kakak Seperguruan terlalu memuji.”
“Yang disebut-sebut sebagai sekte lurus di Dunia Persilatan, ternyata masih bukan apa-apanya dibanding kita yang mereka sebut sebagai iblis dan ibis betina. Adik Seperguruan, menurutmu, ini lucu tidak?”
Qu Qingyin hanya menatapnya dengan acuh tak acuh. Ujarnya, “Kakak Seperguruan, apa kau punya keinginan yang belum terpenuhi?”
“Ada.” Mo Ziqi menunjuk ke arah Shui Muyuan, “Bunuh dia untukku.”
Qu Qingyin tanoa ragu menganggukkan jawaban, “baik.” Gadis itu lalu berbalik, dan selangkah demi selangkah dia berjalan ke arah Shui Muyuan.
Shui Muyuan menggerakkan pedangnya dan menghunuskannya ke arah Qu Qingyin, “Kau adalah adik seperguruannya. Seperti dia, kau telah menempuh jalur yang sama dengan mengabaikan kebajikan. Orang yang pantas dihukum oleh semua orang di Dunia Persilatan.”
Qu Qingyin menatapnya dingin dan berkata, “Kalau Mo Ziqi dianggap sebagai binatang, maka kau tak bisa dianggap sebagai apapun, bahkan binatang. Bahkan bila Nona Shui bukan darah dagingmu, dia tetaplah putri yang telah kau besarkan selama enam belas tahun. Meski begitu kau tetap sampai punya hati untuk bersiasat agar dia dinodai dan dipermalukan; apalagi bila dia merupakan darah dagingmu. Menyebutmu sebagai binatang adalah suatu penghinaan bagi binatang itu sendiri.”
Kata-kata itu telah memenangkan pengakuan dari banyak orang.
“Omong kosong, kau iblis betina! Kau….”
Kata-kata Shui Muyuan belum juga selesai saat gadis itu telah menghunuskan senjatanya.
Tak seorang pun yang bisa melihat bagaimana senjata itu muncul. Mereka hanya bisa melihat kalau senjata itu bersinar. Dirasuki oleh insting membunuh, tangan Qu Qingyin terangkat, dan turun, dan semuanya selesai begitu saja.
Pedang di tangan Shui Muyuan jatuh ke tanah, sekujur tubuhnya roboh ddengan kaku, tepat di atas panggung. Darah segar dari tubuhnya muncrat ke mana-mana.
Senjata di tangan QU Qingyin sudah menghilang, sosoknya terlihat cantik sekaligus rapuh saat dia berdiri di samping, bagai dahan dedalu bergoyang tertiup angin. Bila dibandingkan dengan kekejaman yang barusan, gadis itu benar-benar tampak seperti orang yang berbeda.
“Senjata macam apa itu?” Mo Ziqi bertanya.
Qu Qingyin menjawab, “Ling Long Dao.”
Para pendekar sekali lagi dibuat riuh.
Ling Long Dao?
Gadis cantik di hadapan mereka ternyata adalah sosok yang dirumorkan berdarah dingin dan kejam, mengerikan dan sendiri, Ling Long Dao?
Mereka bilang bahwa Ling Long Dao adalah pedang keadilan, tapi bagaimana mungkin bahwa ternyata dia ternyata memiliki Guru yang sama dengan si penjahat yang telah melakukan dosa tak termaafkan yang melampaui batasan?
Mo Ziqi memuntahkan darah lagi. Tak mampu menahan rasa sakit yang terasa seperti ada puluhan ribu serangga menggerogoti organ dalamnya, dia berkata, “Aku tahu, kalau kau takkan membiarkanku mati di tangan orang lain.”
“Bahkan bila kau telah menipu gurumu dan mengkhianati leluhurmu, kau tetap tak boleh mati di tangan orang lain.”
Tawa si penjahat itu meledak lagi, “Pak tua itu seumur hidup tak pernah mengakui kesalahannya, bahkan bila aku sampai membunuh Guruku, dia masih takkan mau mengakui kalau menerima murid sepertiku adalah suatu kesalahan.”
Di luar panggung, Liu Feng mendengar hal ini dan jantungnya langsung mencelos. Orang yang tak pernah mengaku salah seumur hidupnya, si Tuan Bu Cuo (Bù Cuò / 不错, artinya tidak salah)?
Tiga puluh tahun yang lalu, Tuan Bu Cuo adalah sosok terkenal di Wulin. Orang ini memiliki cara-cara unik dalam melakukan suatu hal, datang dan pergi sesukanya, tindakan-tindakannya tidak terlalu disukai dalam Dunia Persilatan. Tetapi karena namanya sangat dihormati di Dunia Persilatan, sekte-sekte terkenal dan partai-partai lurus tak mampu melakukan apapun terhadapnya. Untung saja, orang ini tak punya ambisi jahat untuk menguasai Dunia Persilatan. Selama orang lain tak mengganggunya, maka dia akan bisa hidup dengan tenang.
Hanya saja, pada akhirnya, pendekar nyentrik ini tiba-tiba menghilang dari pandangan Dunia Persilatan. Tak seorang pun yang tahu tentang keberadaannya setelah itu, tapi tak satu pun yang menyangka kalau dia benar-benar telah dilukai oleh muridnya sendiri.
Di atas panggung, Mo Ziqi masih punya hal yang ingin dikatakan. Tanyanya, “Adik Seperguruan, aku masih punya satu pertanyaan.”
“Katakan.”
“Wanita-wanita itu, ke mana kau telah memancing mereka?”
“Mereka sudah dipancing ke sebuah tempat yang kau, Kakak Seperguruan, takkan bisa menimbulkan bencana di dalamnya.”
“Jawaban yang benar-benar hebat.”
“Lebih baik bicara sekarang.”
“Adik Seperguruan sungguh hebat dalam membuat perhitungan, selalu selangkah di depan. Aku bahkan belum bergerak dan kau sudah memasang perangkap untuk kumasuki.”
“Aku hanya lebih unggul dalam hal memakai otakku. Dengan tingkat ilmu beladirimu saat ini, untuk membunuhmu dengan kekuatanku sendiri itu merupakan tugas yang mustahil. Karena aku sendiri tak bisa mencapai itu, jadi aku hanya bisa meminjam tangan orang lain untuk digunakan.” Qi Qingyin terdiam sesaat, “Untungnya, kemampuan Kakak Seperguruan untuk membuat kekacauan di Dunia Persilatan tidak boleh diremehkan. Inilah yang memberiku keuntungan yang bisa kumanfaatkan.”
“Ah, kalau begitu kau turun tanganlah.”
Qu Qingyin menendang sepotong pecahan golok dari lantai, lengan bajunya mengibas, dan potongan itu pun menusuk tepat ke jantung Mo Ziqi tanpa halangan.
“Terima….” Kata terakhir selamanya akan tetap berada di ujung lidah Mo Ziqi, tak pernah punya kesempatan untuk keluar lagi.
“Kau tak bisa membawanya begitu saja.” Saat Qu Qingyin berjalan perlahan ke arah Mo Ziqi untuk mengambil mayatnya, seseorang tiba-tiba mengucapkan kata-kata itu. Begitu terucap, kalimat tersebut mendapat persetujuan dari semua orang yang lain.
“Kau dan dia punya Guru yang sama, siapa yang tahu apakah kau benar-benar telah membunuhnya.” Seseorang mempertanyakan.
Jawaban gadis itu sangat sederhana, “Kalian bisa memutilasi mayatnya hingga menjadi potongan potongan kecil, asalkan kalian meninggalkan yang tersisa agar bisa kubawa pergi, tidak masalah. Dengan demikian, takkan ada yang keberatan, kan?”
Pada akhirnya benar-beanr ada beberapa orang yang melompat ke atas panggung dan mengiris-iris mayat Mo Ziqi. Qu Qingyin hanya berdiri di samping sambil menonton semuanya.
Orang-orang itu tak sungguh-sungguh memutilasi mayat Mo Ziqi hingga menjadi potongan kecil, tapi dengan mengiris tubuh si penjahat sampai sedemikian rupa, mereka memastikan bahwa takkan ada kemungkinan orang itu masih hidup. Barulah setelahnya mereka meninggalkan mayat tersebut untuk Qu Qingyin, yang selama ini berpegang pada kata-katanya dan hanya mengamati dari samping.
Jangankan soal namanya sebagai Ling Long Dao, kenyataan bahwa gadis ini memiliki Guru yang sama dengan si penjahat saja membuat semua orang tak berani menghadapi amarahnya. Penghukuman untuk si penjahat pemerkosa telah berakhir. Orang-orang Dunia Persilatan pun berangsur-angsur pergi.
Angin malam begitu membekukan, menghembus Qu Qingyin yang berdiri di atas panggung. Pakaiannya mengepak tertiup angin, membuatnya tampak bagai sesosok dewi yang sedang terbang.
Liu Feng berjalan ke sisinya, “Bagaimana kau akan membawanya pergi?”
Wajah Qu Qingyin tak menampakkan emosi. Ujarnya, “Dia sudah berada dalam kondisi seperti ini. Lebih baik langsung dikremasi saja, jadi akan lebih mudah untuk membawanya pergi.”
Liu Feng tak keberatan, tapi Ji Chuiyu masih punya pertanyaan, “Urusan yang ditanyakan oleh Mo Ziqi padamu sebelum dia mati….”
“Orang-orang yang ada dalam daftar, beberapa telah disembunyikan olehku. Begitu masalahnya selesai, mereka semua tentunya akan pulang ke rumah.”
“Kau menyembunyikan mereka?” Ji Chuiyu tak bisa memercayai hal ini.
Liu Feng menambahkan: “Itu tak berarti kalau dia melakukannya sendiri.”
Ji Chuiyu mengetuk kepalanya sendiri, “Itu benar. Lalu siapa yang telah membantunya?”
“Orang-orang yang tahu terlalu banyak, biasanya mati lebih cepat. Kau yakin masih ingin tahu?”
Pria itu melihat sorot mata Qu Qingyin, dan segera menjelaskan, “Aku tak ingin tahu, tidak sedikit pun.”
Tatapan Qu Qingyin mendarat pada mayat Mo Ziqi yang rusak dan berantakan, lalu menghela napas pelan, “Bantu aku mengkremasi dia.”
Liu Feng mengangguk, “Ya.”
Tak lama setelahnya, kobaran api yang besar melalap panggung yang tadinya berdiri tegak, dan semuanya pun berubah menjadi onggokan abu. Iblis dalam satu generasi, Mo Ziqi, benar-benar lenyap dari muka bumi dengan begitu saja.
Apa masalahnya berakhir hanya begitu saja?
Tidak, masalahnya tak berakhir seperti itu.
Setelah pertempuran tanggal lima belas bulan sembilan di depan Serikat Elang Terbang, orang-orang Dunia Persilatan menemukan bahwa sang pemburu bayaran, Ling Long Dao, ternyata memiliki guru yang sama dengan si penjahat pemerkosa. Keduanya adalah murid dari sang ‘Tuan Bu Zuo’ yang tiga puluh tahun lalu berkelana di Wulin.
Mengenai ide tentang naga melahirkan naga, phoenix melahirkan phoenix, bahkan tikus melahirkan putra yang bisa membuat lubang; alasan semacam ini. Teman dan keluarga dari orang jahat yang melangkah di jalan sesat adalah juga orang-orang jahat yang melangkah di jalan sesat. Itulah sebabnya, Ling Long Dao, Qu Qingyin pada kenyataannya adalah iblis betina dari sekte sesat. Kalau itu masalahnya, bagaimana bisa iblis wanita dari sekte sesat ini bisa begitu dekat dengan sosok terkemuka dari sekte-sekte lurus di Wulin, Tuan Muda Xiao Yao?
Selama waktu ini, Ling Long Dao telah menjadi obyek kritikan orang-orang Dunia Persilatan. Di antaranya terdapat rumor yang beredar di Dunia Persilatan yang menyatakan bahwa Ling Long Dao pasti telah memberikan semacam guna-guna pemikat. Hanya dengan begitu makanya dia bisa menggoda seseorang yang begitu lurus dan terhormat seperti Tuan Muda Xiao Yao.
Sayangnya, tokoh utama dari semua ini telah menghilang dari Dunia Persilatan, hingga kebenaran dari rumor semacam ini jadi tak bisa dibuktikan.
Belakangan, beberapa orang tiba-tiba terpikirkan sesuatu.
Dulu saat terjadi pertempuran di depan Serikat Elang Terbang, Ling Long Dao sepertinya telah menyebutkan sesuatu tentang mengundurkan diri dari Dunia Persilatan. Itulah sebabnya dia diam-diam mengompori situasi dari balik layar, membiarkan kakak seperguruannya, yang telah menipu guru dan leluhurnya, untuk menjadi musuh bersama; dan kemudian memakai tangan orang banyak untuk menuntunnya menuju kehancuran.
Bahkan setelahnya, sekelompok orang yang lain juga terpikirkan kembali saat gadis itu menyebut-nyebut sesuatu tentang menyembunyikan beberapa wanita. Namun mengenai para wanita yang telah dia sembunyikan, tak seorang pun yang muncul untuk mengungkapkan apapun. Sepertinya hal ini selamanya akan tetap menjadi misteri bagi mereka.
‘Liu Shan Men’ selalu berada dalam posisi di antara pemerintah dan Dunia Persilatan, dan ketua dari Liu Shan Men, Yuan Kuohai, juga adalah orang yang menginjakkan satu kaki di Dunia Persilatan sementara satu kakinya yang lain berada di pemerintahan.
Pada malam ini, Liu Feng mengayunkan kipasnya saat melangkah masuk ke dalam Liu Shan Men, dan langsung melaju ke kediaman Yuan Kuohai.
Yuan Kuohai tak terlihat kaget sedikit pun. Dengan santai dia menuangkan secawan arak dan menenggaknya, “Tuan Muda Xiao Yao datang berkunjung malam-malam, apakah ada suatu masalah?”
“Ling Long Dao.” Liu Feng hanya mengatakan tiga kata tersebut.
Cawan arak Yuan Kuohai berhenti tepat di depan bibirnya. “Bukankah seharusnya Anda yang paling tahu di mana dia? Kenapa Anda malah berlari kemari untuk bertanya pada saya?”
“Itu karena saya tak bisa menemukannya, maka saya datang mencari Anda.”
“Mana mungkin saya tahu?”
Liu Feng mengangkat jubahnya dan duduk di atas kursi di samping Yuan Kuohai, melayani diri saat mengambil botol arak dan menuangkan secawan untuk dirinya sendiri. Memutar-mutar cwan di tangannya, dia berkata, “Bisa menyembunyikan para wanita itu bukanlah urusan yang sederhana. Apalagi menyegel mulut orang Dunia Persilatan dan membuat mereka tetap diam sepenuhnya, tak peduli bagaimanapun aku memikirkannya, hanya pihak istana lah yang punya kemampuan semacam itu. Jadi, saya hanya bisa kemari dan mencari Anda.”
“Kau mencari orang yang salah.”
“Apakah saya mencari orang yang salah atau tidak, Anda sendiri tahu dengan sangat jelas.”
Kedua orang itu pun meminum arak mereka dalam diam selama beberapa saat.
Yuan Kuohai meletakkan cawannya dan berkata, “Aku tak bisa mengatakan apa-apa. Kalau seperti yang disebutkan dalam rumor, dia adalah belahan jiwa Anda, maka seharusnya Anda tak mungkin tidak bisa menemukan dia.”
Mendengar hal ini, Liu Feng menganggukkan kepalanya, “Anda tak bisa mengatakannya, benar kan?”
Yuan Kuohai menuangkan secawan arak untuk dirinya sendiri dan tak mengatakan apa-apa.
Liu Feng menuangkan atak ke tenggorokannya, “Saya takkan menyulitkan seorang teman. Anda bilang Anda tak bisa mengatakannya, maka saya takkan bertanya.” Setelah mengatakan itu, dia pun bangkit dan pergi.
Tepat ketika kaki pria itu melangkah keluar pintu, suara Yuan Kuohai terdengar dari belakang, “Keluarga terbesar di Ibukota.”
Liu Feng tersenyum, punggungnya menghadap sang Ketua dari Liu Shan Men, lalu dengan langkah lebar-lebar dia berjalan ke pintu utama. “Terima kasih.”
Hembusan angin malam begitu dingin, namun suasana hati pria itu begitu riang. Dia tahu kalau Qu Qingyin tidak dengan sengaja menghindarinya. Dan kalau tidak berniat demikian, berarti pasti ada orang lain di balik semua ini.
Karena ada orang lain di balik semua ini, maka Liu Feng harus menemukannya.
Tak lama setelahnya, Liu Feng pun berdiri di luar tembok merak dengan genting hijau. Di sinilah tempat tinggal keluarga terbesar di Ibukota – Istana Kaisar.
Tapi mungkinkah dia benar-benar ada di sini?
Liu Feng mungkin tidak merasa yakin sepenuhnya, tapi karena dia telah menemukan jalannya sampai kemari, apapun yang terjadi, dia harus menemukan jawabannya.
Bentangan tanah luas yang ada di dalam istana berpenjagaan sangat ketat, namun bagi orang berkemampuan tinggi seperti Liu Feng, berkeliaran dengan santai di tempat semacam itu bukanlah apa-apa.
Ketika Liu Feng menemukan pemilik dari istana ini, orang itu sedang membaca beberapa dokumen.
Bayangan yang ditimbulkan oleh cahaya tiba-tiba melintas. Di dalam ruangan ada tambahan orang, tapi sang Kaisar tak menunjukkan kepanikan sama sekali, juga tak langsung memanggil para pengawal.
Sang Kaisar hanya meletakkan dokumen di tangannya, berdiri, dan menautkan tangannya di belakang punggung. Beliau lalu berjalan keluar dari belakang meja kerja dan berhenti empat atau lima langkah di hadapan Liu Feng. Dengan tenang Beliau berkata, “Tuan Muda Xiao Yao, Liu Feng.”
“Hamba menghadap Yang Mulia.”
Sang Kaisar tiba-tiba tersenyum, “Dia berkata bahwa kau pasti akan menemukan jalanmu sampai kemari. Aku tak memercayainya, dan bahkan bertaruh dengannya. Kalau kau berhasil sampai kemari, maka aku takkan menentang pernikahannya denganmu, tapi kalau kau tak berhasil, maka dia harus mematuhi pernikahan yang akan kuanugerahkan padanya.”
Liu Feng terkekeh, “Untung saja hamba telah datang.”
Kaisar mendesah, “Bibiku hanya punya Yin’er sebagai putri satu-satunya. Mulanya Aku ingin mencarikan seorang lelaki yang jujur dan bisa diandalkan untuk menjadi suaminya, tapi dia malah dengan cerobohnya masuk ke Dunia Persilatan.”
Liu Feng bersumpah, “Hamba pasti akan melindunginya.”
“Aku memercayai kata-katamu, tapi Aku masih merasa sedikit khawatir. Jadi Aku telah memutuskan untuk mengamati baik-baik dengan mata kepalaku sendiri.”
“Ini memang beralasan.”
“Setelah melihatmu, Aku bisa merasa tenang, tapi Aku masih takkan mengatakan padamu di mana dia berada. Kalau kau benar-benar tulus, kalau kalian berdua memang ditakdirkan, maka Aku percaya kalau kalian berdua pasti akan saling berjumpa lagi.”
Liu Feng tak bisa berbuat apa-apa selain tertawa pahit, “Yang Mulia….”
“Baiklah, apa yang ingin kau ketahui, Aku sudah mengatakan semuanya. Aku masih ada masalah yang harus diurus, jadi Aku takkan menahanmu di sini.”
Liu Feng tak tersinggung, dan hanya mengundurkan diri dengan penuh hormat.
Di luar, angin sepertinya semakin terasa dingin. Beberapa helai daun mati gugur dari pepohonan, membuat malam musim gugur ini terasa semakin muram. Berdiri di jalanan lengang Ibukota, Liu Feng tak bisa menahan diri untuk menengadah menatap bulan dan mengesah.
Sang Kaisar muda itu jelas-jelas menyayangi Qingyin, sayangnya QIngyin tak punya minat untuk tinggal di dalam istana. Dalam situasi begini, hal ini jelas membaut semuanya jadi sulit, sungguh membuat orang merasa tak berdaya.
Di malam yang senyap ini, sepertinya akan lebih baik bila mencari suatu tempat untuk minum arak dan menghangatkan tubuh.
Maka, Liu Feng sekali lagi kembali ke kamar ketua dari Liu Shan Men.
Yuan Kuohai masih minum arak, dengan sebotol arak tambahan sudah berada di atas meja. Begitu melihat kedatangan Liu Feng, pria itu pun tertawa sambil mengangkat cawan di tangannya, “Kau kembali.”
Liu Feng masuk dan tertawa, “Kau tahu kalau aku akan kembali?”
“Ya. Tak peduli apakah kau mendapatkan jawaban yang kau inginkan atau tidak, kau pasti akan tetap kembali.” Yuan Kuohai menuangkannya secawan arak dan mendorongnya ke seberang meja, “Tapi, aku percaya kalau kau sudah mendapatkan jawaban yang kau inginkan.”
Liu Feng memegang cawannya, menenggak habis isinya, lalu duduk di kursi. “Dapat, tapi juga belum dapat.”
“Oh?”
“Saat ini aku ingin menanyakan sesuatu darimu. Tak ada masalah dengan itu, kan?”
Yuan Kuohai tertawa, “Tergantung pada apa yang kau tanyakan?”
“Ada berapa banyak bibi yang dimiliki oleh Kaisar yang sekarang?”
“Yang dari satu ibu, hanya ada satu.”
(T/N: maksudnya, Kaisar yang sebelumnya, ayah dari Kaisar yang sekarang, hanya punya satu saudari yang dilahirkan oleh ibu yang sama. Ingat, Kaisar di China kuno istrinya banyak, jadi tentu saja akan ada banyak saudara dan saudari yang lahir dari ibu yang berbeda)
“Katakan.”
“Bibi Kaisar yang ini menikah di usia muda dengan seorang cendekiawan, peringkat ketiga dalam ujian Han Lin. Suami istri itu hidup bahagia dan saling mencintai, sayangnya sang menantu Kaisar meninggal di usia muda. Sang putri adalah orang yang sangat berperasaan, maka dia membawa papan arwah menantu Kaisar pergi ke kampung halaman pria itu. Disebutkan bahwa di tempat itu kesehatan sang putri semakin merosot. Bahkan belum sampai beberapa tahun, dia pun wafat, meninggalkan seorang anak perempuan.”
Liu Feng menaikkan alisnya, “Apa itu sudah semua?”
“Ya, sudah semua.”
Liu Feng tak bisa menahan desahannya, “Sungguh seorang puteri yang tidak menonjol.”
Yuan Kuohai tertawa keras-keras, “Ya, nyaris benar-benar tak dikenal.”
Liu Feng meraih botol arak dan berkata, “Mari, ayo kita minum-minum sampai mabuk malam ini.”
“Bagus.”