Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Chapter 210
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Chapter 210 - Peringkat (III)
“Nilai kedua anak ini bisa diterima ke universitas mana saja. Sebelumnya, Chu Sheng telah memenangkan banyak penghargaan. Ketika mereka duduk di tahun ketiga SMA, mereka seharusnya bisa direkomendasikan. Menurut Anda,mengapa mereka berjuang begitu keras hanya untuk memperebutkan peringkat pertama sekarang?”
“Siapa yang tahu, kakak Jiao Jiao adalah Cheng Ming Ze, dia baru saja direkomendasikan ke Universitas Tsinghua. Ming Ze adalah anak yang mendapatkan peringkat pertama di angkatannya. Jiao Jiao seharusnya berada di bawah tekanan!”
“Aiya, kakak Jiao Jiao adalah Cheng Ming Ze, ah. Saya telah mendengarnya…”
Kedua orang tua itu berpegangan tangan, seolah-olah mereka adalah teman lama pada pandangan pertama.
Chu Sheng dan Xue Jiao berdiri di sampin mereka, saling menatap dan terlihat sangat tidak berdaya.
Kemudian, Chu Sheng mengeluarkan buku saku yang penuh dengan kalimat-kalimat dalam bahasa Mandarin dan membacanya dalam hati.
Xue Jiao, “…”
Siapa yang tidak memiliki buku saku?
Dia mengeluarkan buku saku bahasa Inggris dan membacanya dalam hati.
Kedua wanita itu mengobrol dengan baik. Gu Jing Xu ingin membawa Wu Wan Jun pergi, akan tetapi dia mendengar sebuah kalimat——
“Ayah dari anak itu benar-benar mengkhawatirkannya, tetapi dia bertanggung jawab atas audit dan tidak mengerti pendidikan sama sekali!”
Kaki Gu Jing Xu segera berhenti.
Nama keluarganya Chu? Audit?
Mungkinkah orang itu…
Dia menoleh dan menatap Ibu Chu Sheng dengan hati-hati. Tiba-tiba, matanya menyala.
Itu dia! Dia adalah keluarga Chu!
Melihat Li Si Tong dan pihak lain bertemu terlambat, Gu Jing Xu mempunyai semacam perasaan yang tidak bisa dijelaskan——
Mengapa dia tidak tahu bahwa Li Si Tong terlihat cocok untuk menjadi nyonya diplomasi?
Dia berbalik ke arah Wu Wan Jun dan berkata, “Kalian tunggu aku di sini. Aku akan pergi sebentar dan mengucapkan beberapa patah kata, setelah itu kita akan pergi.”
Wu Wan Jun tercengang.
“Jiao Jiao! Selamat, kau mendapatkan peringkat pertama dalam ujian!” Gu Jing Xu berjalan sambil tersenyum dan menatap Xue Jiao dengan senyuman penuh kasih sayang.
Pada saat bersamaan, Xue Jiao dan Li Si Tong mengerutkan kening mereka.
“Ini?” Ibu Chu Sheng bertanya dengan ragu-ragu.
“Saya ayah Gu Xue Jiao. Halo, Ibu Chu Sheng!” Gu Jing Xu mengulurkan tangannya dan tersenyum.
“Ibu… Ayah, Ayah…”
Gu Shi Yun memandang Gu JIng Xu yang berdiri di samping Li Si Tong. Di sebelah mereka adalah Gu Xue Jiao, mereka sangat mirip seperti sebuah keluarga.
Dalam sekejap, dia dirangsang oleh ingatan masa kecilnya.
“Gu Jing Xu! Apa kau ingin menikah kembali dengan wanita itu, Li Si Tong? Itu tergantung apakah aku menyetujuinya atau tidak!” Wu Wan Jun tampak sedikit marah. Gu Xue Jiao telah menghancurkan pencapaian Gu Shi Yun. Gu Jing Xu menatap Li Si Tong lagi dan tidak mengalihkan pandangannya.
Sekarang, suasana menjadi panas dan kemarahannya meningkat menjadi ekstrem.
Dia berjalan melewati Gu Shi Yun, dia tersenyum dan memegang lengan Gu Jing Xu, “Jing Xu, mengapa kau tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata?”
Wajah Gu Jing Xu segera menghitam.
Wu Wan Jun tidak mempertimbangkan dengan hati-hati. Awalnya, dia adalah wanita simpanan, jadi dia memperhatikan Gu Jing Xu sedikit lebih ketat. Sekarang, dia hanya fokus pada tubuh Li Si Tong.
“Jiao Jiao, kau mendapatkan peringkat pertama dalam ujian ini. Ah, Bibi Wan Jun belum memberikan selamat padamu.”
Wu Wan Jun tersenyum. Dia tampak seperti istri yang murah hati. Dia sama sekali tidak memperhatikan wajah jelek Gu Jing Xu.
Li Si Tong mencibir, “Gu Jing Xu, jangan datang hanya untuk merusak pemandanganku. Jiao Jiao ikut denganku. Kalian menjauhlah dari kami.”
Wajah Gu Jing Xu menjadi lebih jelek dan dia hampir tidak bisa pergi dari sana.
“Itu… Ibu Xue Jiao, saya akan pergi ke kelas dengan Chu Sheng dan kita pasti akan mempunyai kesempatan untuk mengobrol lagi!” Ibu Chu Sheng buru-buru bersuara, dia bahkan tidak melirik Gu Jing Xu.
Wanita mana yang ingin menjadi wanita simpanan?
Wanita mana yang menyukai pria yang menjadikan wanita simpanan sebagai pengganti istri sahnya?
Ibu Chu Sheng bisa melihat hubungan itu sekilas, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa dan tidak melihat Gu Jing Xu lagi.
“Aiya! Baiklah, kalau begitu saya akan membuat janji denganmu lain kali!” Li Si Tong menjawabnya dengan tersenyum dan bertukar kontak.
Setelah Chu Sheng dan ibunya pergi, Li Si Tong menatap Gu Jing Xu dengan dingin.
“Kalian semua menjauhlah dari aku dan Jiao Jiao!”
Setelah dia selesai berbicara, dia membawa Xue Jiao pergi.
Setelah Li Si Tong pergi, Gu Jing Xu berbalik dan berteriak dengan marah, “Mengapa kalian datang ke sini?”
Li Si Tong, yang belum berjalan jauh, menertawakan kalimat tersebut dan berkata. “Jiao Jiao, kau harus jeli saat kau memilih seorang pria di masa depan. Ada beberapa sampah yang tidak boleh kau lirik sedikitpun! Jika dia sampah, bahkan jika dia baik padamu, itu tidak akan bertahan lama!”
Xue Jiao: “Oh…”
Bukankah ibu berpikiran telalu jauh sekarang?
Di tempat yang sama, Wu Wan Jun, yang telah dimarahi oleh Gu Jing Xu, menatap suaminya dengan kosong. Dia tidak pernah melihat suaminya semarah ini, sehingga dia segera bungkam.
“Ayah…” Gu Shi Yun membuka mulutnya.
Gu Jing Xu juga memelototinya dan membenci situasi saat ini, “Apa kau tahu apa yang baru saja telah kalian hancurkan? Tidak hanya tidak bisa menjalin hubungan baik dengan mereka, tapi kalian juga membuat orang itu menilai diriku dengan buruk! Gu Shi Yun, ibumu telah menghancurkan kesempatan ini, tapi mengapa kau juga harus ikut-ikutan?”
“Tidak… Aku…” Gu Shi Yun membuka mulutnya, tapi dia tidak tahu harus berkata apa.
“Hng!” Gu Jing Xu menepis tangan Wu Wan Jun dengan kesal, dia berbalik dan pergi dari sana.
“Ayah——” Gu Shi Yun buru-buru memanggilnya.
Gu Jing Xu sudah menjauh, mereka tidak berani bersuara dan hanya bisa berdiri di tempat yang sama dengan bingung.
Setelah beberapa saat, Wu Wan Jun meraih lengan Gu Shi Yun, seolah dia adalah harapan terakhirnya——
“Shi Yun, kau harus membuat ibumu bangga!”
Gu Shi Yun menatap ibunya dan punggung Gu Jing Xu dengan bingung.